Anda di halaman 1dari 2

Peran bermain dalam perkembangan

Melalui media bermain yang universal, anak belajar apa yang tidak diajarkan oleh orang lain
kepadanya. Mereka belajar tentang dunia mereka dan bagaimana menghadapi lingkungan, objek,
waktu, ruang, struktur, dan orang di dalamnya. Mereka belajar tentang diri mereka sendiri yang
ada di dalam lingkungan tersebut, apa yang dapat mereka lakukan, bagaimana menghubungkan
sesuatu dan situasi, dan bagaimana mengadaptasi diri sendiri pada tuntutan sosial yang
dibebankan pada mereka. Bermain adalah pekerjaan anak. Dalam bermain anak secara kontinu
mempraktikan proses hidup yang rumit dan penuh stress, komunikasi, dan mencapai hubungan
yang memuaskan dengan orang lain.

Fungsi bermain Perkembangan sensorimotor


Aktivitas sensorimotor adalah komponen utama bermain pada semua usia dan merupakan bentuk
dominan permainan pada saat bayi. Permainan aktif penting untut perkembangan otot dan
bermanfaat untuk melepas kelebihan energi. Melaui permainan sensorimotor, anak menggali sifat
dunia fisik. Bayi memperoleh kesan tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui
stimulasi taktil, auditorius, visual, dan kinestik. Toddler dan prasekolah sangat menyukai gerakan
tubuh dan mengeksplorasi segala sesuatu di ruangan. Dengan meningkatnya maturitas,
permainan sensorimotor, menjadi semakin berbeda. Sementara anak yang masih kecil lebih
menyukai berlari untuk menggerakkan tubuh, anak yang lebih besar menggabungkan atau
memodifikasi gerakan menjadi aktivitas yang lebih rumit dan terkoordinasi, seperti berlomba,
melakukan permainan, dan naik sepeda.

Perilaku motorik kasar dan halus Anak Prasekolah


Berjalan, berlari, memanjat, dan melompat telah tercapai dengan baik pada usia 36 bulan.
Penghalusan koordinasi mata-tangan dan otot jelas terbukti dalam beberapa area. Pada usia 3
tahun anak prasekolah mampu mengendarai sepeda roda tiga, berjalan jinjit, berdiri dengan satu
kaki selama beberapa detik dengan seimbang, dan lompat jauh. Pada usia 4 tahun anak mampu
melakukan loncatan dan lompatan denhgan satu kaki dengan lancar serta menangkap bola
dengan baik. Pada usia 5 tahun anak melompat tali dengan kaki bergantian, dan mulai berenang.
Perkembangan motorik halus jelas terbukti pada peningkatan manipulasi keterampilan anak,
seperti dalam menggambar dan berpakaian. Ketrampilan ini memberikan kesiapan untuk belajar
dan mandiri untuk memasuki sekolah.

Masa kanak kanak awal : 1 6 tahun


Toddler : 1 3 tahun
prasekolah : 3 6 tahun
Periode ini, yamg berasal dari waktu anak anak dapat bergerak sambil berdiri sampai mereka
masuk sekolah, dicirikan dengan aktifitas yang tinggi dan penemuan penemuan. Saat ini
merupakan saat perkembangan fisik dan kepribadian yang besar. Perkembangan motorik
berlangsung terus - menerus.
Anak anak pada usia ini membutuhkan bahasa dan hubungan sosial yang lebih luas,
mempelajari standar peran, memperoleh kontrol dan penguasaan diri, semakin menyadari sifat
ketergantungan dan kemandirian, dan mulai membentuk konsep diri.

Anda mungkin juga menyukai