Anda di halaman 1dari 21

PB 4:

BINATANG HAMA: HAMA


DALAM ARTI SEMPIT
(SENSU STRICTO)

ALUR URAIAN
4.2.1. Cara Organisme Pengganggu
Golongan Binatang Menimbulkan
Kerusakan dan Kerugian
4.2.2. Faktor-Faktor yang
Menyebabkan Organisme Pengganggu
Golongan Binatang Menjadi Merusak
dan Merugikan
4.2.3. Pengelompokan dan
Identifikasi Organisme Pengganggu
Golongan Binatang

CARA MENIMBULKAN KERUSAKAN


DAN/ATAU KERUGIAN
Binatang memakan tanaman dan hasil tanaman dengan
berbagai cara tergantung pada tipe alat mulutnya
Binatang mencemari hasil tanaman pada saat panen
maupun penyimpanan
Binatang menjadi penular dan vektor bagi organisme
lain yang lebih berbahaya
Binatang melukai tanaman sehingga menimbulkan
gangguan fisiologis dan menjadi jalan masuk bagi
organisme golongan lainnya, misalnya bagi patogen
Binatang menghasilkan kotoran yang dapat mencemari
hasil panen dan yang dapat menjadi media bagi
perkembangan organisme lain

BINATANG MEMAKAN TANAMAN:


Tipe Alat Mulut Paling Umum
Pencucuk dan penghisap (piercing-sucking)
Pengunyah (chewing mouthparts)
Penjilat (sponging mouthparts)

BINATANG MENCEMARI HASIL


TANAMAN
Pencemaran hasil tanaman oleh binatang dapat
terjadi sebelum dan pada saat panen maupun
setelah panen (pasca-panen) selama
penyimpanan
Pencemaran hasil tanaman oleh binatang dapat
tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut bila
hasil panen segera digunakan, tetapi dapat sangat
merusak bila hasil panen disimpan
Kehadiran binatang sendiri sebagai pencemar
sudah menyebabkan nilai ekonomis hasil panen
menurun (ibu-ibu geli melihat sayur yang ada
ulatnya), apalagi bila menimbulkan kerusakan

BINATANG MENJADI PENULAR DAN


VEKTOR
Ketika memakan tanaman, binatang dapat
ditumpangi atau dimasuki tubuhnya oleh
organisme lain.
Organisme lain dapat sekedar menumpang di
luar tubuh atau masuk ke dalam pencernaan
tanpa menimbulkan gangguan pada binatang
yang bersangkutan.
Bila binatang dimasuki oleh orgaisme lain yang
lebih berbahaya dan kemudian menularkannya
kepada tanaman lain maka binatang yang
bersangkutan disebut vektor

BINATANG MEMBUAT JALAN MASUK


BAGI ORGANISME LAIN
Ketika binatang mekakan tanaman
maka pada tanaman akan terjadi
luka (injury). Luka yang ditimbulkan
seringkali tidak terlalu merusak
tanaman karena gangguan fisiologis
yang ditimbulkannya ringan, tetapi
menjadi merusak karena luka dapat
menjadi jalan masuk bagi organisme
yang lebih berbahaya, misalnya
penyebab penyakit.

BINATANG MENGHASILKAN
KOTORAN
Bersamaan dengan memakan tanaman atau
hasil tanaman, binatang menghasilkan kotoran.
Kotoran yang dihasilkan binatang dapat
menempeli permukaan tanaman maupun
hasilnya atau bercampur dengan hasil pada
saat penyimpanan
Kotoran yang menempel pada permukaan
tanaman maupun hasil tanaman dapat menjadi
media bagi pertumbuhan organisme lain yang
lebih berbahaya

PERTANYAAN?

BAGAIMANA BINATANG DAPAT


BERSATUS SEBAGAI HAMA
Binatang pengganggu dan perusak tumbuhan terdiri
atas berbagai ukuran, dari yang sangat besar seperti
gajah sampai yang sangat kecil seperti tungau
Binatang menjadi hama terutama apabila jumlahnya
meningkat menjadi sangat banyak (padat populasi
tinggi) dalam waktu singkat karena makanan tersedia
berlimpah, tidak ada musuh alami, dan keadaan
lingkungansesuai untuk perkembangbiakan
Populasi binatang berubah (meningkat atau menurun)
dalam jangka panjang di sekitar garis imajiner yang
disebut garis keseimbangan umum (general equilibrium)
Perubahan padat populasi yang tiba-tiba melonjak ke
atas garis keseimbangan umum disebut ledakan
populasi (population outbreak, population explosion)

FASE LEDAKAN POPULASI


Sebelum mengalami fase ledakan, populasi
terlebih dahulu memasuki fase peningkatan
(building phase) dan setelah fase ledakan akan
mengalami fase penurunan (decline phase)
Binatang berstatus menjadi hama ketika padat
populasinya memasuki fase peningkatan sebelum
kemudian terjasi ledakan hama

FAKTOR PENYEBAB LEDAKAN


POPULASI
Cuaca yang menguntungkan
binatang hama
Budidaya intensif dan monokultur
Kehancuran musuh alami
Kehancuran habitat alami
Introduksi jenis tanaman baru
Masuknya hama baru
Penggunaan pestisida secara
berlebihan

PEMODELAN LEDAKAN POPULASI


Untuk memahami bagaimana ledakan populasi dapat terjadi, Clark dan
Holling (1979) telah membuat model yang didasarkan atas pertumbuhan
populasi logistik dan tanggapan fungsional tipe III oleh predator (musuh
alami)
Menurut model ini, ledakan populasi terjadi karena gangguan lingkungan
yang didukung dengan meningkatnya laju pertumbuhan intrinsik populasi
10000
1000
100

Env. Noise=0.05

10
1
0

10

20

30

40

50

60

70

80

0.1
10000
1000

Env. Noise=1

100
10
1
0
0.1

10

20

30

40

50

60

70

80

TIPE LEDAKAN POPULASI


Eruptive populations: the effect of external factors is amplified
by inverse densitydependence (=release effect). Amplifying
mechanisms were discussed in the first section. Outbreaks of
eruptive populations are able to spread (traveling wave). See
the spreading outbreak of the southern pine beetle.
Sustained eruption: environmental fluctuations may cause the
transition of the population from the low equilibrium to the high
equilibrium. Examples: bark beetles, spruce budworm
Pulse eruption: environmental fluctuations trigger an outbreak
which collapses immediately (e.g., due to parasites).
Examples: gypsy moth, pine sawflies, etc.
Cyclical eruption: Both equilibria are unstable and populations
cycles around them. Examples: Zeiraphera diniana,
Cardiospina albitextura.

TIPE BINATANG HAMA


Regular pest: A pest that occurs every crop season and causes
yield losses.
Sporadic/occasional pest: A pest that is irregular but occasionally
causes problems. It is a pest that occurs here and there in an
irregular or random pattern.
Potential pest: A pest that could become highly noxious if allowed
to establish.
Major pest: To be designated as pest, an insect must be
responsible for an economic yield loss of at least 5% (Misra,
1991). Insects are categorized into major and minor pests based
on the percentage economic yield loss they cause. Major pests
are those that cause damage over 10%.
Minor pests: are those that cause damage between 5% to 10%.
Damages below 5% are tolerable and often negligible (NOT
CATEGORIZED AS PEST).

PERTANYAAN

PENGELOMPOKAN BINATANG HAMA


Jumlah jenis binatang sangat banyak dan diantaranya, jumlah
jenis yang dapat berstatus sebagai hama juga sangat banyak

KLASIFIKASI BIANATANG

KELOMPOK BINATANG YANG UMUM


MENJADI HAMA
Chordata: tikus, burung (tidak terlalu
banyak jenis)
Artropoda: meliputi Insekta (serangga) dan
tungau, jumlah jenisnya sangat banyak dan
jenis yang menjadi hama juga sangat
banyak
Moluska: jumlah jenis yang menjadi hama
tidak banyak
Nematoda: jumlah jenis yang menjadi
hama tidak banyak

SERANGGA HAMA

IDENTIFIKASI SERANGGA

Anda mungkin juga menyukai