Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

KANDIDIASIS
DOKTER PEMBIMBING :

dr. Maria Dwikarya, Sp.KK


DISUSUN OLEH:
MARLINA EFFENDY (406138015)
M. IKBAL NUR
(406151013)
AFRILEO V. E. UTAMA (406148095)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 09 November 12 Desember 2015

KANDIDIASIS
Penyakit infeksi primer atau sekunder
yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir
dan alat genital yang disebabkan oleh
berbagai spesies Candida

Etiologi Kandidiasis
Candida albicans yang dapat diisolasi
dari kulit, mulut dan selaput mukosa
vagina.

Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat
menyerang semua umur, baik laki-laki maupun
perempuan.
Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi
insidensi diduga lebih tinggi di negara berkembang.
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis
dengan kelembaban udara yang tinggi

Faktor Risiko

Faktor endogen :
Kehamilan
Usia pasien yang
sangat muda atau sangat
tua
Siklus menstruasi pada
pasien wanita
Keadaan malnutrisi
(defisiensi riboflavin)
Penyakit endokrin
seperti diabetes melitus
serta penyakit keganasan.
Pengobatan dengan
antibiotik, kortikosteroid,
sitostatik maupun
imunosupresan

Faktor eksogen :
Iklim panas dan
kelembaban
menyebabkan perspirasi
meningkat
Kebersihan kulit
Kebiasaan berendam
kaki dalam

Conant dkk. (1971) :


Kandidiasis selaput lendir

Klasifikasi

Kandidiasis oral (thrush),


Perleche
Vulvovaginitis
Balanitis atau balanopostitis
Kandidiasis mukokutan kronik
Kandidiasis bronkopulmonar dan paru.

Kandidiasis kutis
Lokalisata yaitu daerah intertriginosa dan daerah
perianal
Generalisata
Paronikia dan onikomikosis
Kandidiasis kutis granulomatosa.

Kandidiasis sistemik meliputi :

Endokarditis
Meningitis
Pielonefritis
Septikemia

Reaksi id. (kandidid)

KANDIDIASIS
VULVO-VAGINALIS
Kandidosis vaginalis adalah infeksi vagina dan
atau vulva oleh genus candida
Kandidosis vaginalis rekuren adalah infeksi
vagina dan atau vulva yang berulang, yang
disebabkan oleh organisme yang sama minimal 4
atau lebih episode simptomatik dalam setahun

ETIOLOGI
Penyebab tersering candida albicans (85
sampai 90%)

Candida non-albicans :
Candida glabrata (16%)
Candida tropicalis ( 3% )

Gambar 1. Kultur dari Candida albicans

Jamur

candida

memperbanyak

diri

dengan

membentuk tunas yang disebut sebagai Blastospora

Gambar 2. Hifa Candida albicans

Jamur membentuk hifa semu (pseudohifa) yang merupakan


rangkaian blatospora yang memanjang dan dapat bercabang.

PATOFISIOLOGI
Candida di dalam tubuh manusia dapat bersifat 2 macam.
1. Candida sebagai saprofit dalam tubuh manusia tanpa menimbulkan
gejala subyektif dan obyektif.
2. Candida sebagai jamur menimbulkan infeksi primer dan sekunder dari
kelainan yang telah ada.

Invasi hifa ke dalam epitel jaringan proses peradangan sel epitel


rusak enzim protease dan enzim hidrolitik memudahkan penetrasi
reaksi inflamasi pada mukosa mengakibatkan pembengkakan,
eritema, dan deskuamasi sel epitel vagina

Patofisologi bau amis pada keputihan : pertumbuhan


mikroorganisme anaerobik yang berlebihan disertai produksi enzim
proteolitik berperan dalam pelepasan poliamina.

Fluor
albus
fisiologik
ditemukan pada:
Bayi baru lahir sampai
kira-kira 10 hari
Waktu
disekitar
menarche
Wanita dewasa apabila
dirangsang sebelum dan
pada waktu coitus.
Waktu disekitar ovulasi

Fluor albus abnormal (patologik) disebabkan


oleh:
1.
Infeksi :
Bakteri
: Gardanerrella vaginalis,
Chlamidia trachomatis, Neisseria
gonorhoae, dan Gonococcus
Jamur
: Candida albicans
Protozoa : Trichomonas vaginalis
Virus
: Virus Herpes dan HPV
2.
Iritasi :
Sperma, pelicin, kondom
Sabun cuci dan pelembut pakaian
Deodorant dan sabun
Cairan antiseptic untuk mandi.
Pembersih vagina.
3.
Tumor atau jaringan abnormal lain
4.
Fistula
5.
Benda asing
6.
Radiasi
7.
Penyebab lain :
Psikologi
:
Volvovaginitis
psikosomatik
Tidak dikatehui : Desquamative
inflammatory vaginitis

FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kehamilan
Diabetes Mellitus
Kortikosteroid
Antibiotika
Kontrasepsi
Faktor-faktor lain :

Kelembaban
Kontak dengan bahan kimia
Alergi
Reaksi hipersensitivitas

GEJALA KLINIK
Hiperemis ringan,
ekskoriasi dan ulserasi
pada labia minora

Introitus vagina sampai


dinding vagina
terutama sepertiga
bagian bawah.

Pada keadaan kronis


dinding vagina dapat
atofi, iritasi dan luka
yang menyebabkan
dispareunia

Gambaran khas :
pseudomembran
berupa bercak putih
kekuningan pada
permukaan vulva atau
dinding vagina yang
disebut vaginal trush

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS (KOH 10%)

Gold standard

Dijumpai candida berbentuk oval, fase blastospora berupa sel tunas


berbentuk germ tubes atau budding dan pseudohyfa memanjang
seperti sosis yang tersusun memanjang

2. PEMERIKSAAN BIAKAN
Media Agar Sabouraud Dextrose yeast like colony, warna putih
kekuningan, permukaannnya halus mengkilat dan sedikit menonjol.
3. PEMERIKSAAN pH CAIRAN VAGINA
pH vagina normal berkisar antara 4,0-4,5, bila lebih tinggi dari 4,5
bakterial vaginosis, trikhomoniasis atau infeksi campuran.
Selama infeksi candida pH normal 4.0 - 4,5.

TERAPI
Derivat
Rosanillin
:
Gentian violet 1-2 %
dalam bentuk larutan
atau gel, selama 10
hari.
Povidone iodine :
bahan
aktif
yang
bersifat
antibakteri
maupun anti jamur.
Derivat Polien : Nistatin
100.000
unit
krim/tablet
vagina
selama 14 hari Nistatin
100.000 unit tablet oral
selama 14 hari

Topikal
Mikonazol 2% krim vaginal selama 7
hari
100 mg tablet vaginal selama 7
hari
200 mg tablet vaginal selama 3
hari
1200 mg tablet vaginal dosis
tunggal
Ekonazol 150 mg tablet vaginal
selama 3 hari

Fentikonazol 2% krim vaginal


selama 7 hari
200 mg tablet vaginal selama 3
hari
600 mg tablet vaginal dosis
tunggal
Tiokonazol 2% krim vaginal selama
3 hari
6,5 % krim vaginal dosis tunggal
Klotrimazol 1% krim vaginal selama
7 14 hari
10% krim vaginal sekali aplikasi
100 mg tablet vaginal selama 7

Pencegahan
Diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup,
hindari rokok dan alkohol serta hindari stres
berkepanjangan
Setia kepada pasangan
Selalu menjaga kebersihan daerah intim
Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali
buang air (depan ke belakang)
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak
berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina
Hindari penggunaan bedak talcum, tissue atau sabun
dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat
menyebabkan iritasi

komplikasi
1. Trichomoniasis
vagina.
2. Vaginosis
Bakterialis
3. Gonore

PROGNOSIS

Biasanya kondisi yang menyebabkan fluor albus


memberikan respon terhadap pengobatan dalam
beberapa hari.
Infeksi dapat berulang.

BALANITIS
adalah peradangan pada daerah glands
penis yang sering disebabkan oleh candida

ETIOLOGI
Infeksi
Candida albicans
Trichomonas vaginalis
Streptococci (Group A and
B)

Manifestasi kelainan kulit


Lichen sclerosus (balanitis xerotica
obliterans)
Zoon's balanitis
Psoriasis

Anaerobes

Circinate balanitis

Gardnerella vaginalis

Lichen planus

Staphylococcus aureus

Immunobullous disorders

Mycobacteria

Contact allergy

Entamoeba histolytica

Fixed drug eruption

Syphilis

Stevens Johnson syndrome

Herpes simplex virus


Human papillomavirus

Penyebab
Trauma
Irritant
Poor hygiene
Premalignant
conditions
Bowens
disease
Bowenoid
papulosis
Erythroplasia of
Queyrat

GEJALA KLINIS
Nyeri pada daerah penis
Gatal
Eritema pada glans penis (sering pada
preputium) dan eksudat
Pembengkakan glans penis dan preputium
Limfadenopati inguinal
Disuria dan dispareunia

PEMERIKSAAN KLINIS
Ulserasi Pembesaran dan nyeri pada kelenjar
KGB dan eksudat pada glans penis
Ruam dan luka pada glans penis
Discharge uretra, akibat infeksi streptokokus
Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada
pasien dengan balanitis candida
Pemeriksaan swab mengidentifikasi
penyebab, terutama jika gejala yang parah,
berulang, atau persisten

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Derivate imidazol topikal
Krim anti-jamur yang berisi
Klotrimazol 2x sehari
hidrokortison digunakan
hingga terjadi perbaikan
apabila terdapat tanda
Flukonazol oral dapat
peradangan
digunakan
sebagai
alternatif pilihan.

Pencegahan
Menjaga
kebersihan penis
dengan baik

Mengurangi
pajanan
penyebab iritan

Sabun harus dihindari


pada kondisi peradangan
(emolien sebagai
pengganti sabun mungkin
berguna)

Air hangat suam


kuku harus
digunakan dan
kemudian lembut
pengeringan

KOMPLIKASI
Jaringan parut (scar) yang permanen pada
gland penis.

Penyempitan lubang meatus urethra

Preputium tidak dapat menutupi gland penis


setelah retraksi karena ereksi karena
pembengkakkan gland penis.

PROGNOSIS
Kebanyakan kasus dari balanitis dapat terkontrol
dengan baik melalui cream pengobatan, hygiene
yang baik dan menghindari faktor yang
mengiritasi kulit

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai