KANDIDIASIS
DOKTER PEMBIMBING :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 09 November 12 Desember 2015
KANDIDIASIS
Penyakit infeksi primer atau sekunder
yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir
dan alat genital yang disebabkan oleh
berbagai spesies Candida
Etiologi Kandidiasis
Candida albicans yang dapat diisolasi
dari kulit, mulut dan selaput mukosa
vagina.
Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat
menyerang semua umur, baik laki-laki maupun
perempuan.
Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi
insidensi diduga lebih tinggi di negara berkembang.
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis
dengan kelembaban udara yang tinggi
Faktor Risiko
Faktor endogen :
Kehamilan
Usia pasien yang
sangat muda atau sangat
tua
Siklus menstruasi pada
pasien wanita
Keadaan malnutrisi
(defisiensi riboflavin)
Penyakit endokrin
seperti diabetes melitus
serta penyakit keganasan.
Pengobatan dengan
antibiotik, kortikosteroid,
sitostatik maupun
imunosupresan
Faktor eksogen :
Iklim panas dan
kelembaban
menyebabkan perspirasi
meningkat
Kebersihan kulit
Kebiasaan berendam
kaki dalam
Klasifikasi
Kandidiasis kutis
Lokalisata yaitu daerah intertriginosa dan daerah
perianal
Generalisata
Paronikia dan onikomikosis
Kandidiasis kutis granulomatosa.
Endokarditis
Meningitis
Pielonefritis
Septikemia
KANDIDIASIS
VULVO-VAGINALIS
Kandidosis vaginalis adalah infeksi vagina dan
atau vulva oleh genus candida
Kandidosis vaginalis rekuren adalah infeksi
vagina dan atau vulva yang berulang, yang
disebabkan oleh organisme yang sama minimal 4
atau lebih episode simptomatik dalam setahun
ETIOLOGI
Penyebab tersering candida albicans (85
sampai 90%)
Candida non-albicans :
Candida glabrata (16%)
Candida tropicalis ( 3% )
Jamur
candida
memperbanyak
diri
dengan
PATOFISIOLOGI
Candida di dalam tubuh manusia dapat bersifat 2 macam.
1. Candida sebagai saprofit dalam tubuh manusia tanpa menimbulkan
gejala subyektif dan obyektif.
2. Candida sebagai jamur menimbulkan infeksi primer dan sekunder dari
kelainan yang telah ada.
Fluor
albus
fisiologik
ditemukan pada:
Bayi baru lahir sampai
kira-kira 10 hari
Waktu
disekitar
menarche
Wanita dewasa apabila
dirangsang sebelum dan
pada waktu coitus.
Waktu disekitar ovulasi
FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kehamilan
Diabetes Mellitus
Kortikosteroid
Antibiotika
Kontrasepsi
Faktor-faktor lain :
Kelembaban
Kontak dengan bahan kimia
Alergi
Reaksi hipersensitivitas
GEJALA KLINIK
Hiperemis ringan,
ekskoriasi dan ulserasi
pada labia minora
Gambaran khas :
pseudomembran
berupa bercak putih
kekuningan pada
permukaan vulva atau
dinding vagina yang
disebut vaginal trush
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS (KOH 10%)
Gold standard
2. PEMERIKSAAN BIAKAN
Media Agar Sabouraud Dextrose yeast like colony, warna putih
kekuningan, permukaannnya halus mengkilat dan sedikit menonjol.
3. PEMERIKSAAN pH CAIRAN VAGINA
pH vagina normal berkisar antara 4,0-4,5, bila lebih tinggi dari 4,5
bakterial vaginosis, trikhomoniasis atau infeksi campuran.
Selama infeksi candida pH normal 4.0 - 4,5.
TERAPI
Derivat
Rosanillin
:
Gentian violet 1-2 %
dalam bentuk larutan
atau gel, selama 10
hari.
Povidone iodine :
bahan
aktif
yang
bersifat
antibakteri
maupun anti jamur.
Derivat Polien : Nistatin
100.000
unit
krim/tablet
vagina
selama 14 hari Nistatin
100.000 unit tablet oral
selama 14 hari
Topikal
Mikonazol 2% krim vaginal selama 7
hari
100 mg tablet vaginal selama 7
hari
200 mg tablet vaginal selama 3
hari
1200 mg tablet vaginal dosis
tunggal
Ekonazol 150 mg tablet vaginal
selama 3 hari
Pencegahan
Diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup,
hindari rokok dan alkohol serta hindari stres
berkepanjangan
Setia kepada pasangan
Selalu menjaga kebersihan daerah intim
Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali
buang air (depan ke belakang)
Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak
berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina
Hindari penggunaan bedak talcum, tissue atau sabun
dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat
menyebabkan iritasi
komplikasi
1. Trichomoniasis
vagina.
2. Vaginosis
Bakterialis
3. Gonore
PROGNOSIS
BALANITIS
adalah peradangan pada daerah glands
penis yang sering disebabkan oleh candida
ETIOLOGI
Infeksi
Candida albicans
Trichomonas vaginalis
Streptococci (Group A and
B)
Anaerobes
Circinate balanitis
Gardnerella vaginalis
Lichen planus
Staphylococcus aureus
Immunobullous disorders
Mycobacteria
Contact allergy
Entamoeba histolytica
Syphilis
Penyebab
Trauma
Irritant
Poor hygiene
Premalignant
conditions
Bowens
disease
Bowenoid
papulosis
Erythroplasia of
Queyrat
GEJALA KLINIS
Nyeri pada daerah penis
Gatal
Eritema pada glans penis (sering pada
preputium) dan eksudat
Pembengkakan glans penis dan preputium
Limfadenopati inguinal
Disuria dan dispareunia
PEMERIKSAAN KLINIS
Ulserasi Pembesaran dan nyeri pada kelenjar
KGB dan eksudat pada glans penis
Ruam dan luka pada glans penis
Discharge uretra, akibat infeksi streptokokus
Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada
pasien dengan balanitis candida
Pemeriksaan swab mengidentifikasi
penyebab, terutama jika gejala yang parah,
berulang, atau persisten
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Derivate imidazol topikal
Krim anti-jamur yang berisi
Klotrimazol 2x sehari
hidrokortison digunakan
hingga terjadi perbaikan
apabila terdapat tanda
Flukonazol oral dapat
peradangan
digunakan
sebagai
alternatif pilihan.
Pencegahan
Menjaga
kebersihan penis
dengan baik
Mengurangi
pajanan
penyebab iritan
KOMPLIKASI
Jaringan parut (scar) yang permanen pada
gland penis.
PROGNOSIS
Kebanyakan kasus dari balanitis dapat terkontrol
dengan baik melalui cream pengobatan, hygiene
yang baik dan menghindari faktor yang
mengiritasi kulit
TERIMA
KASIH