PENDAHULUAN
Waduk Jatibarang
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan spillway waduk
Jatibarang adalah:
1. Mengetahui tinggi air maksimum untuk
perencanaan berbagai macam lebar spillway.
2.2.
Analisa Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu tentang
kehadiran dan gerakan air di alam, secara khusus
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sistem
kejadian air diatas, pada permukaan dan di dalam
tanah. Dalam suatu perencanaan bangunan air perlu
dilakukan analisa mengenai hal tersebut, analisa ini
digunakan untuk memperkirakan ketersediaan air
yang akan dimanfaatkan.
3)
4)
5)
Dimana:
: banyaknya kelas
: banyaknya nilai observasi (data)
Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiaptiap sub-grup
Jumlahkan data dari persamaan distribusi
yang digunakan sebesar Ei
Tiap-tiap sub-grup hitung nilai
dan
6)
7)
Dimana:
= debit puncak banjir (m3/dtk)
= koefisien resapan
= luas DAS (km2)
` = tenggang waktu dari permulaan hujan
sampai puncak banjir (jam)
= waktu yang diperlukan oleh penurunan
debit, dari debit puncak menjadi 30 %
dari debit puncak (jam)
Kolmogorov,
meskipun
menggunakan
perhitungan matematis namun kesimpulan hanya
berdasarkan bagian tertentu (sebuah varian) yang
mempunyai penyimpangan terbesar, sedangkan
uji Chi kuadrat menguji penyimpangan distribusi
data pengamatan dengan mengukur secara
matematis kedekatan antara data pengamatan dan
seluruh bagian garis persamaan distribusi
teoritisnya.
2.2.5. Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang
Setelah kecocokan dari distribusi yang
diasumsikan dapat dibenarkan secara statistik
dengan uji kecocokan, untuk menghitung curah
hujan periode ulang digunakan metode
persamaan dari Distribusi Pearson Tipe III dan
persamaan Distribusi Log Normal. Dari
perhitungan curah hujan menggunakan dua
persamaan distribusi tersebut dipilih harga
maksimum dari salah satu persamaan distribusi
tersebut.
2.2.6. Perhitungan hidrograf inflow
Dalam perencanaan bangunan air seperti
bendungan, spillway, konsolidasi dam, flood
control maupun drainase perlu memperkirakan
debit terbesar dari aliran sungai atau saluran yang
mungkin terjadi dalam suatu periode tertentu
yang disebut debit rencana periode tertentu yang
mungkin terjadi banjir rencana yang disebut
banjir rencana.
Perhitungan debit banjir rencana untuk
perencanaan
bendungan
ini
dilakukan
berdasarkan hujan harian maksimum yang terjadi
pada periode ulang tertentu. Hal ini dilakukan
Dimana:
v0 : kecepatan aliran pada saat keadaan awal
(m/dtk)
v1 : kecepatan aliran pada saat kedalaman akhir
(m/dtk)
d0 cos : kedalaman air pada saat keadaan awal (m)
d1 cos : kedalaman air pada saat keadaan akhir (m)
g : percepatan gravitasi (9,8 m/dtk2)
: koefisien pembagian kecepatan rata-rata
(dipakai nilai 1,1)
: sudut kemiringan
Hf : tinggi kehilangan tekanan (m)
n
R
:
: koefisien kekasaran dinding
: jari-jari hidrolis (m)
2.5.
Analisa Biaya
Analisa
biaya
dilakukan
dengan
menggunakan HSPK (Harga Satuan Pokok
Kegiatan) untuk wilayah Semarang tahun 2010,
besarnya biaya yang dikeluarkan hanya ditinjau
berdasarkan volume urugan tanah dan beton yang
dibutuhkan untuk pelimpah. Percobaan beberapa
macam lebar spillway akan menghasilkan
berbedanya tinggi dan lebar bendungan sehingga
menyebabkan volume urugan tanah untuk
bendungan juga akan berubah. Setelah dilakukan
perhitungan biaya untuk beberapa macam lebar
spillway maka selanjutnya dapat dibuat menjadi
sebuah kurva hubungan antara lebar dan biaya yang
dibutuhkan. dari kurva tersebut dapat dilihat lebar
ekonomis spillway dan berapa biaya minimum dari
spillway tersebut.
BAB III
METODOLOGI
3.1.
Persiapan
Persiapan merupakan langkah awal dari
perencanaan yang dilaksanakan dengan melakukan
survey kelokasi proyek yang bersangkutan yaitu
Sungai Kreo yang merupakan sungai yang
dibendung dalam perencanaan Waduk Jatibarang.
Survey ini juga bertujuan untuk mendapatkan
dapat
Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang menunjang dan
digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Data
yang digunakan adalah data sekunder yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung. Adapun datadata tersebut meliputi:
a) Data teknis dari perencanaan yang telah
dilakukan
b) Peta topografi, untuk mencari luasan dan
volume pada lokasi dimana bendungan akan
ditempatkan agar dapat dilakukan perhitungan
flood routing untuk mencari tinggi air
maksimum.
c) Data curah hujan, untuk mendapatkan curah
hujan efektif yang kemudian diolah hingga
memperoleh debit banjir rencana.
d) Data tanah, digunakan untuk perhitungan
lereng tubuh bendungan.
3.6.
3.7.
3.8.
Analisa Stabilitas
Stabilitas
pada
pelimpah
ditinjau
berdasarkan empat keadaan yaitu terhadap guling,
daya dukung, geser, dan terhadap ketebalan saluran.
Perumusan yang digunakan dalam perhitugan ini
mengacu pada rumus (2.40) sampai dengan (2.48)
3.9.
Kesimpulan
Merupakan hasil analisa yang berupa grafik
hubungan antara lebar spillway dengan besarnya
biaya konstruksi bendungan yang ditinjau dari
pekerjaan urugan tubuh bendungan dan pekerjaan
pemasangan beton cyclop untuk pembuatan
spillway, sehingga bisa diketahui besarnya lebar
spillway paling ekonomis.
Start
Persiapan
Pengumpulan Data
Data Hujan
Uji Distribusi Hujan
Persamaan Distribusi
Hidrograf banjir
Debit banjir rencana
Penelusuran banjir (flood routing)
Perencanaan beberapa macam lebar Spillway
Analisa Biaya untuk beberapa macam lebar spillway
Finish
Kurva hubungan antara lebar & biaya
Biaya Minimum
Kontrol kestabilan
finish
BAB IV
BAB IV
ANALISA HIDROLOGI
4.1. Analisa Frekuensi
Analisa
frekuensi
digunakan
untuk
memperbanyak data yang tersedia sehingga dengan
data tersebut dapat meramalkan kemungkinan
terjadinya kejadian-kejadian yang sesungguhnya.
Banjir dalam jumlah tertentu dapat diperkirakan
dengan menggunakan catatan-catatan yang memadai.
Analisa debit rencana pada sungai ini
berdasarkan curah hujan harian rata-rata maksimum
a) Nilai rata-rata
b) Standar deviasi
c) Koefisien Variasi
d) Koefisien Kemencengan
e) Koefisien Ketajaman
c) Koefisien Variasi
d) Koefisien Kemencengan
e) Koefisien Ketajaman
Distribusi
Pearson Type
III
Log Normal
Uji SmirnovKolmogorov
Dmaks
Do
9,687
>
5,991
0,1612
<
0,234
4,62
<
5,991
0,1736
<
0,234
Ket.
Not
OK
OK
X = 253,046 mm
Sehingga curah hujan periode ulang yang
akan digunakan dalam perhitungan distribusi curah
hujan daerah adalah curah hujan dengan periode ulang
50 tahunan yaitu sebesar 253,046 mm.
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Q (m3/detik)
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
t (jam)
Debit (m3/dtik)
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28
Waktu (jam)
20
22.5
25
27.5
Debit (m3/dt)
30.00
20.00
10.00
0.00
30
Outflow
max
Elevasi
m3/dt
7.618
10.198
12.461
14.457
16.240
17.873
m
149.681
149.623
149.580
149.545
149.517
149.493
m
0.781
0.723
0.680
0.645
0.617
0.593
Elevasi
mercu
bendungan
m
152.681
152.623
152.580
152.545
152.517
152.493
152.472
152.455
152.439
152.423
72.472
72.455
72.439
72.423
Lebar
Tinggi
Lebar mercu
No. Spillway bendungan bendungan
m
m
m
5
72.681
1
12.02
7.5
72.623
2
12.02
10
72.580
3
12.02
12.5
72.545
4
12.01
15
72.517
5
12.01
17.5
72.493
6
12.01
20
72.472
7
12.01
22.5
72.455
8
12.01
25
72.439
9
12.01
72.423
10 27.5
12.01
Contoh perhitungan lebar mercu bendungan pada
lebar spillway 5 meter:
H
= 72, 681 m
b
= 3,6 x H1/3 3,0
= 3,6 x (72,681)1/3 3,0 = 12,02 m
0.572
0.555
0.539
0.523
40.00
10 t (jam) 20
149.472
149.455
149.439
149.423
BAB IV
ANALISA HIDROLIKA
19.313
20.711
21.954
23.061
Tinggi
bendungan
m
72.681
72.623
72.580
72.545
72.517
72.493
10
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2,5
b) Keiringan lereng bagian hilir
lebar spillway
volume urugan
m
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
m3
777700.6596
775264.5665
773452.9971
771411.8082
769248.156
768594.8928
767803.5653
766390.5116
765609.4871
764595.376
2
Grafik Hubungan Lebar Spillway dengan
Volume Urugan Bendungan
780000
Tinggi
Lebar Lebar
Segmen atas
dasar
m
m
m
1
8.04
12
48.18
2
13.4
12
72.3
3
21.18
12
107.31
4
29.4
12
144.3
5
36.61
12
176.745
6
53.04
12
250.68
7
69.11
12
322.995
8
72.68
12
339.06
9
66.97
12
313.365
10
53.4
12
252.3
11
38.4
12
184.8
12
25.54
12
126.93
13
16.97
12
88.365
14
11.61
12
64.245
15
7.32
12
44.94
16
2.68
12
24.06
V O L U M E T O T A L (M3)
Segmen
Tebal
Segmen
m
45.57
10
10
10
10
10
10
20
10
10
10
10
10
10
10
4.7
775000
770000
765000
760000
0
10
15
20
Lebar Spilway
(m)
25
30
Volume
m3
11024.458
5648.100
12634.929
22976.100
34549.772
69662.736
115757.522
255150.408
108948.470
70568.100
37785.600
17741.361
8515.970
4426.022
2084.004
227.106
777700.660
= 1,08 m3/dtk/m
11
Bentuk
lengkung
bagian
upstream
spillway
, nilai
dan nilai
Tabel
5.13
Perhitungan
lengkung
downstream untuk spillway tipe ogee
Titik
X (m)
Y (m)
1
0.000
0.00
2
0.529
0.25
3
0.782
0.50
4
0.982
0.75
5
1.155
1.00
6
1.310
1.25
7
1.452
1.50
8
1.583
1.75
9
1.707
2.00
10
1.824
2.25
11
1.935
2.50
12
2.042
2.75
13
2.145
3.00
14
2.243
3.25
15
2.339
3.50
16
2.432
3.75
17
2.522
4.00
18
2.609
4.25
19
2.695
4.50
Gambar 5.2
= 25O
z0 = 0,25 = y (koordinat titik 1)
l
= 0,53 = x (koordinat titik 1)
Perhitungan kedalaman kritis (hcr) dan kecepatan
kritis (vcr) pada bagian hulu spillway adalah:
= 44O
z0 = 1,57 = y (koordinat titik 1)
l = 1,57 = x (koordinat titik 1)
v0 = 3,470 m/d
Dengan persamaan Bernoulli:
=0,232 meter
Kemudian dari nilai-nilai yang di dapat dari
hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam
persamaan Bernoulli, sehingga:
=0,013 meter
Kemudian dari nilai-nilai yang di dapat dari hasil
perhitungan di atas dimasukkan dalam persamaan
Bernoulli, sehingga:
2,40 = 2,40 OK
Sehingga didapat tinggi air di atas titik 2
adalah 0,180 meter
5.5.3.Perhitungan tinggi muka air di titik 3
Dari perhitungan sebelumnya diketahui:
Q = 16,24 m3/s
h0 = 0,180 meter
L = 15 meter
g = 9,81 m/s2
n = 0,02 (koefisien manning untuk beton
diplester, sumber: Anggraini, Ir, MSc,
Hidrolika Saluran terbuka)
= 30O
z0 = 1,25 = y (koordinat titik 1)
l = 2,13 = x (koordinat titik 1)
v0 = 6,028 m/dtk
Dengan persamaan Bernoulli:
0,97 = 0,97 OK
Sehingga didapat tinggi air di atas titik 1 = 0,312
meter
5.5.2.Perhitungan tinggi muka air di titik 2
Dari perhitungan sebelumnya diketahui:
Q = 16,24 m3/s
h0 = 0,312 meter
L = 15 meter
g = 9,81 m/s2
n = 0,02 (koefisien manning untuk beton
diplester, sumber: Anggraini, Ir, MSc,
Hidrolika Saluran terbuka)
13
=0,917meter
Kemudian dari nilai-nilai yang di dapat dari
hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam
persamaan Bernoulli, sehingga:
=0,526 meter
Kemudian dari nilai-nilai yang di dapat dari
hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam
persamaan Bernoulli, sehingga:
4,41 = 4,41 OK
Sehingga didapat tinggi air di atas titik 4
adalah 0,140 meter
5.6. Perhitungan Kolam Olakan
Jenis kolam olakan sangat bergantung terhadap
Bilangan Froude. Untuk itu terlebih dahulu
menghitung bilangan Froude. Perhitungan panjang
kolam olakan adalah:
1. Dari perhitungan sebelumnya didapat harga:
v1
= 7,750 m/dtk
D1
= 0,140 meter
Maka Bilangan Froude adalah:
3,44 = 3,44 OK
Sehingga didapat tinggi air di atas titik 3
adalah 0,154 meter
5.5.4.Perhitungan tinggi muka air di titik 4
Dari perhitungan sebelumnya diketahui:
Q = 16,24 m3/s
h0 = 0,154 meter
L = 15 meter
g = 9,81 m/s2
n = 0,02 (koefisien manning untuk beton
diplester, sumber: Anggraini, Ir, MSc,
Hidrolika Saluran terbuka)
= 29O
z0 = 1,50 = y (koordinat titik 1)
l = 2,70 = x (koordinat titik 1)
v0 = 7,039 m/dtk
Dengan persamaan Bernoulli:
D2
14
= 8,875
= 8,875 D1
= 8,875 x 0,140
= 1,234 meter
BAB VI
ANALISA BIAYA DAN STABILITAS
= 6,190 D2
= 6,190 x 1,234
= 7,675 meter
Jadi didapatkan panjang kolam olakan tipe I
sebesar 7,675 meter. Untuk mempermudah dalam
pelaksanaan maka dipakai panjang kolamolakan
sebesar 7,700 meter
URAIAN
Satuan
Koef.
Harga
Satuan
Jumlah
(Rp)
(Rp)
Upah tenaga
1
Pekerja
hari
0.500
33,000.00
16,500.00
Mandor
hari
0.010
44,000.00
440.00
Harga Urugan
Harga Spillway
(Rp)
(Rp)
Momen
guling
Momen
Penahan
gaya
Besarnya
gaya
jarak
G1
0.75
0.33
0.25
G2
12.25
0.50
6.13
G3
8.92
1.61
14.36
G4
5.00
1.50
7.50
Jumlah
(Rp)
G5
13.13
2.75
36.09
Hw
8.00
2.83
22.66
5.65
58,599,744,699.50
99,094,598.41
58,698,839,297.91
U01
7.54
0.75
7.5
58,416,185,086.08
148,641,897.61
58,564,826,983.68
U23
5.80
0.50
10
58,279,683,328.09
198,189,196.81
58,477,872,524.91
U45
9.86
1.75
12.5
58,125,879,745.04
247,736,496.01
58,373,616,241.06
U67
8.96
1.75
15
57,962,848,554.09
297,283,795.22
58,260,132,349.31
P1
3,07
1.17
17.5
57,913,625,168.86
346,831,094.42
58,260,456,263.28
P2
14.29
0.33
20
57,864,401,783.64
396,378,393.62
58,260,780,177.26
Jumlah
22.5
57,844,401,783.64
445,925,692.82
58,290,327,476.46
25
57,795,178,398.41
495,472,992.03
58,290,651,390.43
27.5
57,745,955,013.18
545,020,291.23
58,290,975,304.41
2.90
17.26
15.68
4.85
4.68
48.67
89.34
58,700,000,000.00
Biaya (Rp)
58,600,000,000.00
58,500,000,000.00
Momen
guling
Momen
Penahan
58,400,000,000.00
gaya
Besarnya
gaya
jarak
58,300,000,000.00
G1
0.75
0.33
0.25
58,200,000,000.00
G2
12.25
0.50
6.13
G3
8.92
1.61
14.36
G4
5.00
1.50
7.50
G5
13.13
2.75
36.09
Wa cos 70
0.23
3.04
Wa sin 70
0.63
1.42
Hw
10.49
3.04
31.90
W1
6.62
1.29
8.55
U01
6.58
0.75
4.94
10
15
20
Lebar (m)
25
30
16
0.69
0.89
U23
5.10
0.50
2.55
U45
9.12
1.75
15.96
U67
8.355
1.75
P1
3.07
1.17
P2
14.29
Jumlah
0.33
14.62
4.85
4.68
65.37
88.58
Gaya
yang
bekerja
Berat
Sendiri
Tekanan
Tanah
Notasi
Besar gaya
V
Uplift
vertikal
0.75
0.33
0.25
G2
12.25
0.50
6.13
G3
8.92
1.61
14.36
G4
5.00
1.50
7.50
G5
13.13
2.75
36.09
horisontal
P1
3.07
1.17
4.85
P2
-14.29
0.33
-4.68
2.83
22.64
U01
6.83
0.75
5.12
U23
-5.38
0.50
-2.69
U45
-9.32
1.75
-16.30
U67
8.50
1.75
14.88
U12
-5.06
0.50
-2.53
U34
-5.70
1.50
-8.55
U56
-10.04
2.75
-27.60
JUMLAH
momen
G1
Hw
Tekanan
Air
Jarak
19.25
-1.39
20.523
25.66
23.82
Berat
Sendiri
Berat
Air
Tekanan
Tanah
Besar gaya
Notasi
0.75
0.33
0.25
G2
12.25
0.50
6.13
G3
8.92
1.61
14.36
G4
5.00
1.50
7.50
G5
13.13
2.75
36.09
0.63
1.42
0.89
Wa sin
Wa cos
-0.23
3.04
-0.69
P1
3.07
1.17
4.85
P2
-14.29 0.33
-4.68
2.83
22.64
U01
6,58
0.75
4,94
U23
-5,10
0.50
-2.25
U45
-9.12
1.75
-15,96
8.35
1.75
14.59
U67
Uplift
momen
G1
Hw
Tekanan
Air
Jarak
U12
4,905
U34
U56
JUMLAH
0.50
-2.45
-5,56
1.50
-8.34
-9,86
2.75
-27,11
16.86
-1.62
24.98
27,31
Untuk titik 8
23,15
Untuk titik 8
dimana:
dx = tebal lantai pada titik 7 (m)
Px = gaya angkat pada titik 7 (t/m2)
Wx = berat bangunan pada titik 7, (t/m2)
= berat jenis bahan, (t/m3)
BAB VII
KESIMPULAN
7.1. Kesimpulan
Dari uraian secara umum dan perhitungan pada babbab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Dari
perhitungan penelusuran banjir
dapat
disimpulkan bahwa semakin lebar spillway maka
tinggi muka air di atas mercu spillway akan semakin
turun dan sebaliknya.
Elevasi puncak spillway ditetapkan sama seperti
perencanaan sebelumnya yaitu pada elevasi +148.90
meter, sedangkan elevasi dasar bendungan pada
elevasi +80.00 meter.
2) Tinggi air maksimum untuk perencanaan berbagai
macam lebar spillway adalah sebagai berikut:
Perhitungan tinggi waduk berdasarkan lebar spillway
Lebar
spillway
Outflow
max
Elevasi
m
5
7.5
10
12.5
15
17.5
20
22.5
25
27.5
m3/dt
7.618
10.198
12.461
14.457
16.240
17.873
19.313
20.711
21.954
23.061
m
149.681
149.623
149.580
149.545
149.517
149.493
149.472
149.455
149.439
149.423
m
0.781
0.723
0.680
0.645
0.617
0.593
0.572
0.555
0.539
0.523
Elevasi
mercu
bendungan
m
152.681
152.623
152.580
152.545
152.517
152.493
152.472
152.455
152.439
152.423
Harga Spillway
(Rp)
(Rp)
58,599,744,699.50
99,094,598.41
58,698,839,297.91
7.5
58,416,185,086.08
148,641,897.61
58,564,826,983.68
10
58,279,683,328.09
198,189,196.81
58,477,872,524.91
12.5
58,125,879,745.04
247,736,496.01
58,373,616,241.06
15
57,962,848,554.09
297,283,795.22
58,260,132,349.31
17.5
57,913,625,168.86
346,831,094.42
58,260,456,263.28
396,378,393.62
58,260,780,177.26
22.5
57,844,401,783.64
445,925,692.82
58,290,327,476.46
25
57,795,178,398.41
495,472,992.03
58,290,651,390.43
27.5
57,745,955,013.18
545,020,291.23
58,290,975,304.41
58,600,000,000.00
58,500,000,000.00
58,400,000,000.00
58,300,000,000.00
58,200,000,000.00
0
10 15 20
Lebar (m)
25
30
57,864,401,783.64
Tinggi
bendun
gan
m
72.681
72.623
72.580
72.545
72.517
72.493
72.472
72.455
72.439
72.423
Lebar
Spillway
20
Hidrologi
Teknik
Jumlah
(Rp)
19