Sejak Dini
Penggunaan fluoride dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara sistemik dan lokal.
Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes, dan fluoridasi air
minum. Sedangkan pemberian secara lokal dapat berupa topikal aplikasi,
penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor, dan obat kumur.
Pemberian Fluor Secara Sistemik
1. Fluoridasi Air Minum
Fluoridasi air minum sudah mulai dilakukan di berbagai belahan dunia sejak tahun
1900an. Dari berbagai penelitian ditemukan sejumlah bukti awal bahwa kadar fluor
minimal tertentu dalam air minum dapat menghambat karies gigi gigi anak tanpa
menimbulkan bintik bintik (motling) pada enamel. Kadar fluor dalam air minum
yang efektif dalam menghambat karies gigi adalah di bawah kadar yang
menyebabkan enamel motling yang ringan. Kadar fluor air minum 1 ppm telah
terbukti mampu menurunkan resiko karies cukup nyata tanpa adanya bercak yang
berarti pada enamel. Penambahan fluor sebaiknya sewaktu tahap perkembangan
gigi erupsi dan setelah erupsi agar reduksi karies efektif dan maksimal. Oleh karena
pengaruh pemberian fluor yang lengkap terhadap karies gigi sulung dan permanen
pada usia > 10 tahun hanya dapat diharapkan setelah 12-13 tahun fluoridasi air
minum. Hubungan gigi dengan fluor selama kalsifikasi dan erupsi memberikan
perlindungan terhadap karies gigi dan perlindungan ini bertahan selama kontrol
dengan fluor diteruskan dan akan menghilang dengan lambat bila dihilangkan. Jadi
untuk memperoleh pengaruh antikaries terbesar pemberian fluor secara periodik
merupakan suatu keharusan. Meskipun efek positif fluoridasi air minum begitu
banyak, namun terdapat aspek negatif daripada fluoridasi air minum antara lain
anak cenderung melakukan pemeriksaan / perawatan rutin pada umur yang lebih
tua dan dokter gigi cenderung berpendapat bahwa tidak ada pencegahan lain yang
diperlukan dan efektif. Padahal sebenarnya bagi perorangan perlu dilengkapi
dengan kunjungan rutin (yang dini) ke dokter gigi untuk menerima perawatan
pencegahan yang lain dan perawatan restorasi (bila perlu) untuk program
kesehatan gigi yang lengkap.
2. Tablet Fluor
Di jerman anak usia 3-4 tahun tiap hari diberi 1mg tablet fluor (NaF) selama 3 tahun
dan menunjukkan reduksi karies sebesar 38% sedangkan anak usia 6 tahun duberi
1 tablet / hari selama 6 tahun dan menunjukkan DMF(s)nya menurun sebanyak
26%. Menurut berbagai penelitian, tablet NaF dapat menurunkan karies gigi
sebanding dengan hasil yang dicapai pada fluoridasi air minum.
Anjuran pemberian dosisnya :
(1 tablet NaF = 2,21mg NaF = 1mg F)
Bila air minum yang mengandung fluor 0,5 ppm maka tablet tidak dianjurkan.
Di Indonesia menurut Suwelo anjuran pemberian tablet adalah untuk daerah
daerah yang kadar fluor air minumnya < 0,3 ppm, dengan dosis pemakaian :
Sifat Fluor
Senyawa yang banyak mendapat perhatian antara lain Neutral Sodium Fluoride
(NaF), Acidulated Sodium Fluoride Phosphate, Stannous Fluoride (SnF 2). Acidulated
Sodium Fluoride Phosphate dan SnF secara konsisten memberikan daya
perlindungan lebih besar terhadap karies dibandingkan Neutral Sodium Fluoride.
Acidulated solution dari NaF dan SnF2 lebih efektif daripada larutan netralnya. Dari
hasil penelitian menunjukkan adanya reduksi karies sebesar 70% (untuh OH baik)
dan reduksi karies sebesar 36% (untuk OH jelek) pad apemberian 1,23% NaF dan
0,1 M Asam Fosfat dengan 1x pemberian / tahun. Rata rata terjadi 30-45% reduksi
karies sekunder setelah perawatan topikal aplikasi fluor.
Konsentrasi Fluor
Konsentrasi yang paling sering digunakan adalah larutan NaF 2% dan SnF 2 8%.
Sebagai pasta propilaksis, tingkatkan pasta NaF dan SnF 2 namun ini akan member
efek rasa tidak enak. Agar lebih enak campurkan 10 cc larutan SnF 2 8% dengan 1-2
tetes perasa jeruk dan 10 gr bhan abrasive.
Jumlah Aplikasi
Sebaiknya diberikan pada saat anak control rutin ke dokter gigi yaitu tiap 6 bulan
sekali. Reduksi karies maksimum didapat :
-
Adanya pertumbuhan
supersaturasi.
pembentukan
kristal
fluoropatit
dari
larutan