Oleh:
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Praktikum
Asisten
: Arini Purnamawati
: 133020051
:B
: 04 (Empat)
: 06 April 2016
: Kartini Hartantie, ST
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pembuatan marmalade adalah untuk mengetahui cara
pembuatan marmalade sebagai diversifikasi pangan dan untuk menambah umur
simpan serta meningkatkan nilai ekonomis dari buah-buahan.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pembuatan marmalade adalah berdasarkan pada proses
pemanasan ekstrak buah apel dengan penambahan pectin, gula dan potongan buah
apel sehingga konsentrasinya kental dan stabil selama penyimpanan.
Buah
Air bersih
Sortasi
Buah apkir
Pencucian
Air kotor
Reduksi ukuran
air
Perebusan
T :100
t:
Penyaringan
Potongan buah
Air rebusan
Gula, pektin
Pencampuran
Pemasakan
T: 30 '
Potongan buah
Penimbangan
Jar
t : 100
Pencampuran
Perebusan
Penyaringan
Pengemasan
Marmalade
Pencampuran
Pengemasan ke dalam jar
Pemasakan
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Marmalade
Marmalade
Marmalade
Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan marmalade apel hijau yang
telah dilakukan maka diperoleh hasil pengamatanyang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Proses Pembuatan Marmalade
No
Keterangan
Hasil
1.
Nama Produk
Marmalade
2.
Basis
200 gram
3.
Bahan Utama
4.
Bahan Tambahan
5.
Berat Produk
6.
% Produk
Organoleptik:
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
7.
Gambar Produk
Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan marmalade dapat diketahui
bahwa basis 200 gram dapat dihasilkan berat produk sebanyak 15,8 gram dan %
produk sebesar 7,9 % dan berdasarka sifat organoleptik diketahui bahwa
marmalade buah apel memiliki warna kuning kecoklatan, rasa asam manis, aroma
khas apel, tekstur lengket, dan kenampakannya cukup menarik.
Pada proses pembuatan marmalade, proses sortasi dilakukan bertujuan
untuk memisahkan antara buah yang baik dan buah yang rusak. Proses pencucian
berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel. Proses reduksi
ukuran berfungsi untuk memperkecil atau memotong-motong buah yang telah
dicuci bersih. Proses perebusan dilakukan selama 20 menit. Proses penyaringan
dilakukan untuk memisahkan antara potongan buah hasil perebusan dan air
rebusan buah. Pengukuran volume bertujuan untuk mengukur voleme sari buah
yang telah didapat. Proses pencampuran pertama yaitu berfungsi untuk
mencampurkan bahan agar tercampur sempurna. Proses pemasakan bertujuan
untuk mengentalkan adonan hingga terbentuk gel. Proses pencampuran kedua
bertujuan untuk mencampurkan marmalade dengan potongan buah. Proses
pengemasan yaitu dilakukan dengan menggunakan jar (Tim Dosen, 2014).
Pada proses pembuatan marmalade bahan yang digunakan adalah buah
apel hijau sebagai bahan baku utama, gula pasir berfungsi sebagai penambah cita
rasa manis serta pengawet alami dan pectin yang berfungsi untuk membantu
dalam pembentukan gel dalam marmalade.
Syarat bahan yang digunakan untuk membuat marmalade yaitu jenis buahbuahan atau jenis sayur-sayuran segar yang mengandung serat tinggi dan kadar air
yang rendah, tingkat kematangan yang cukup, dan mengandung pektin yang
cukup tinggi.
Mekanisme pembentukan gel yaitu berdasarkan pemanasan bubur buah
dengan menambah gula, pektin, dan asam sitrat sehingga menyebabkan kadar
airnya berkurang dan membentuk gel. Hal tersebut terjadi karena adanya
pemutusan ikatan hidrogen yang disertai dengan energi panas (pemanasan) maka
karbohidrat yang mempunyai gugus -OH dapat mengikat air melalui ikatan
hidrogen (Sudarmadji, 1989).
Faktor yang mempengaruhi pembuatan marmalade adalah pengadukan
saat pemasakan karena setiap orang berbeda-beda, pengadukan yang tidak stabil
akan menyebabkan marmalade menjadi coklat dan tidak menarik. pektin berlebih
atau kurang akan mengakibatkan tekstur lunak atau cair seperti sirup, sedangkan
jika kadar gula terlalu banyak juga akan mengakibatkan tekstur marmalade
menjadi keras (Nurminabari, 2008).
Marmalade sesuai dengan SNI dilihat dari berbagai sifat diantaranya
keadaan tekstur, bau, rasa, dan warna. Warna marmalade yang sesuai SNI adalah
warna kuning bening, tekturnya lengket lembut, rasa dan baunya khas buah,
sedangkan hasil percobaan marmalade secara organoleptik berupa warna kuning
kecoklatan, teksturnya lengket lembut serta rasa dan aromanya khas buah apel.
Critical Control Point (CCP) dari produk marmalade yaitu terjadi pada
saat proses pembuatan bubur buah dan proses pemanasan. Proses pemanasan tidak
boleh terlalu lama atau terlalu sebentar, agar didapatkan tekstur marmalade yang
sesuai.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan marmalade dapat diketahui
bahwa basis 200 gram dapat dihasilkan berat produk sebanyak 15,8 gram dan %
produk sebesar 7,9 % dan berdasarka sifat organoleptik diketahui bahwa
marmalade buah apel memiliki warna kuning kecoklatan, rasa asam manis, aroma
khas apel, tekstur lengket, dan kenampakannya cukup menarik.
Saran
Dalam melakukan proses percobaan diharapkan dilakukan dengan cepat
danteliti agar didapatkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
(2014),
Teknologi
Pembuatan
Marmalade,
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Dik: Basis
= 200 gram
Ekstrak apel
= 63,3% x 200
= 126 gram
Gula pasir
= 33% x 200
= 66 gram
Pektin
= 1,7% x 200
= 3,4 gram
Potongan buah
= 2% x 200
= 16 gram
Berat produk
= 15,8 gram
Dit: % produk?
Jawab :
% produk
=
=
W Produk
x100%
Wbasis
15,8
x 100 =7,9
200
Jawab:
Cara penilaian dilihat dari warna, aroma, rasa, dan tekstur yang sesuia dengan
SNI
LAMPIRAN SNI MARMALADE
LAMPIRAN KUIS
1. Diketahui
: V awal
V akhir
= 750 ml
= 1100 ml
Ditanyakan
: % over run?
Jawab
2. Diketahui
: Glukosa : Sukrosa
60 %
1 : 3
Basis
270 gram
Sari Buah
40 %
Jumlah keseluruhan glukosa dan sukrosa = 60/100 x 270 gram = 162 gram
Glukosa = x 162 gram = 40,5 gram
Sukrosa = x 162 gram = 121, 5 gram
Sari Buah = 40/100 x 162 gram = 108 gram
Permen Jelly
Taffy
Nougat
Karamel
- Marshmallow
- Permen Karet
4. Sebutkan perbedaan jum, marmalade dan consurf?
Jawab:
Perbedaan marmalade, selai dan consurf yaitu, marmalade merupakan olahan
buah yang terbuat dari bubur buah dengan penambahan gula dan pectin, Selai
merupakan olahan buah yang terbuat dari ekstrak buah dengan penambahan
pectin sedangkan consurf merupakan selai dengan penambahan buah-buahan
kering ataupun kacang.
5. Apa yang dimaksud spoontest?
Jawab:
Spoon test adalah suatu teknik pengetesan tingkat viskositas adonan hard
candy dengan menggunakan sendok.