Nama
: Sakhiyatu Sova
NIM
: 11010113140480
Kelas
:G
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
2015
Oleh karena baku mutu air pada sumber air guna suatu peruntukan terkait juga dengan baku
mutu limbah, maka dapat disesuaikan antara peruntukan air sumber air dengan baku mutu
limbah.
Peruntukan air Baku mutu limbah
Golongan A
Golongan B Golongan C Golongan D
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Jika suatu sumber air atau badan air diperuntukkan sebagai Golongan A, maka sama
sekali dilarang membuang Iimbah ke dalam badan air tersebut. Jika suatu sumber air
diperuntukkan sebagai Golongan B, maka limbah yang boleh dibuang ke dalamnya harus
memenuhi baku mutu limbah I. Jika suatu sumber air diperuntukkan sebagai Golongan C, maka
Iimbah yang boleh dibuang ke dalamnya harus memenuhi baku mutu limbah II.
Beban Pencemaran
Selain baku mutu limbah yang berdasarkan atas besaran konsentrasi parameter, juga
diberlakukan ketetapan tentang beban pencemaran maksimum yang diperbolehkan. Hal tersebut
tertuang
dalam
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Nomor:
Kep-51/
1. Tercemarnya air, tanah, udara oleh limbah industri, asap mobil dan pabrik, serta zat kimia
beracun.
Produk sampingan dari perkembangan industri ialah pencemaran air, tanah, sungai dan
laut akibat pembuanagn limbah industri, pencemaran udara akibat peningkatan kadar
karbondioksida dari cerobong asap pabrik danpembakaran minyak oleh kendaraan
bermotor serta kerusakan lingkungan alam oleh hasil industri berupa bahan anorganik
yang sulit dipecahkan dan bahan kimia seperti pestisida yang turut mempengaruhi
kesehatan rakyat dan kualitas lingkungan hidup. Dengan makin banyaknya industri
menyebar ke banyak negara maka permasalahan lingkungan hidup mulai meluas
mencakup berbagai kegiatan industri di berbagai negara. Akibatnya pengaruh
pencemaran sudah tidak terbatas di lingkungan daerah atau negara yang menderita, tetapi
sudah mulai menjalar dan mempengaruhi keadaan lingkungan hidup negara-negara lain.
2. Efek rumah kaca Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan
fenomenapeningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek
rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas. Gasgas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi
dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer,
pemanasan global menjadi akibatnya.