Session 2
(7083T-TP1-S2-R1)
Due Date : 21 Juni 2015, 23:59:00
MATA KULIAH
SERVICED ORIENTED ARCHITECTURE
DOSEN
Dr. Suryadiputra Liawatimena, S.Kom., Pgdip.App.Sci.
Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom., Dr
OLEH:
TINA TRI WULANSARI
1412409315
Assignment 1
1.
Service Oriented Architecture yang biasa disingkat dengan SOA ini pada dasarnya adalah
suatu model arsitektur sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis dalam
bentuk paket layanan sepanjang siklus hidupnya. Sesuai dengan namanya, arsitektur ini
mengedepankan pada komponen-komponen yang memberikan suatu jenis layanan bisnis
atau service tertentu.
Secara garis besar, SOA (Service Oriented Architecture) adalah sebuah pendekatan dalam
merancang (arsitek) suatu aplikasi dengan menggunakan kembali (reuse) dari komponen
komponen yang sudah ada sebelumnya (Hurwitz, 2007, page 30). Dalam bidang nformation
Technology, istilah Service Oriented Architecture berkembang dalam lingkup penggunaan
service untuk menunjang kebutuhan pengguna software. Sehingga SOA dapat berperan
sebagai arsitektur teknologi informasi yang dapat menunjang berbagai aplikasi untuk saling
bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis yang terkait.
Proses integrasi ini sendiri mengakibatkan standarisasi interface dalam mengakses berbagai
fungsi bisnis yang berbeda yang berjalan pada sistem yang berbeda. Fungsi fungsi bisnis
ini nantinya tidak akan terikat dengan sistem operasi ataupun bahasa pemrograman yang
mendasari suatu aplikasi dan dapat diakses terus menerus oleh suatu lingkungan bisnis
yang ada. Arsitektur tersebut juga menunjang berbagai aplikasi untuk saling bertukar data
dan berpartisipasi dalam proses bisnis.
Fungsi ini menjadi esensial dan penting kepada sistem bisnis yang lain yang tergabung
dalam ekosistem perusahaan, sehingga standarisasi interface tersebut dapat digunakan
secara luas dalam suatu perusahaan dan dapat menangani aplikasi yang berbeda baik dari
segi bisnis ataupun fungsional (Seshadri, 2007, page 260-261).
2.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, jika digambarkan dalam model implementasinya dapat
ditunjukkan dalam gambar 2 berikut:
Proses service ini yang kemudian menjadi vital, dimana inti dari SOA ini sendiri terdapat
pada service. Sekumpulan service tersebut membentuk suatu komponen yang kemudian
akan berkomunikasi satu sama lain. Service itu juga yang nantinya akan menjadi dasar dari
aplikasi yang menggunakan arsitektur SOA.
Sebagai tambahan, berikut juga diberikan penjelasan cara kerja SOA sebagai berikut, SOA
ini sendiri dibangun secara modular. Sebenarnya pendekatan modular ini bukanlah sesuatu
yang baru. Teknik teknik pemrograman masa kini seperti object oriented programming,
telah mengedepankan pendekatan modular dalam pembangunan aplikasi. Namun yang
membuat SOA berbeda adalah komponen atau service tersebut dibangun dan berinteraksi
satu sama lain secara bebas dan lepas (loose coupled). Dengan bersifat loose coupled,
sebuah service dapat dipanggil oleh program / service lainnya tanpa program pemanggil
tersebut perlu memperhatikan di mana lokasi service yang dipanggil berada dan platform /
teknologi apa yang digunakan oleh service tersebut. Loose coupling sangat penting bagi
SOA karena dengan demikian pemanggilan sebuah service oleh service lainnya dapat
dilakukan pada saat run-time.
Digambarkan di dalam gambar di bawah contoh dari SOA sebagai suatu support sistem dari
service yang dikembangkan perusahaan. Dimana SOA ini akan terhubung dengan banyak
service lain sehingga akan bersifat shared service yang dapat diakses oleh siapapun. Service
dibentuk dan dikelola dari data atau dari sistem yang ada.
Sehingga ke depannya SOA menjadi prinsip desain yang diinginkan untuk membangun sistem
terdistribusi yang dipercaya dalam mengirimkan fungsionalitas service-nya, dengan
menambahkan penekanan pada loose coupling antar pengguna service. Dalam hal ini SOA
memiliki beberapa coupling antar pengguna service. Dalam hal ini SOA memiliki beberapa
karakteristik,antara lain:
Logical view, service yang dilihat dari level operasi bisnis yang diidentifikasi sebagai
interface yang independen
Message orientation, Sebuah service yang berhubungan dengan client yang bertukar
message.
Network Orientation, Service dituntut untuk dipakai di dalam jaringan. Hal ini
menenkankan pada kebutuhan service yang secara otomatis serta mudah ditemukan.
Cara kerja dari SOA ini menggunakan paradigma find-bind-execute seperti ditunjukan pada
gambar 2.3. dalam gambar tersebut diilustrasikan siklus dari interaksi service dalam arsitektur
sistem SOA. Pada tahap 1, service provider mempublikasikan service yang dimilikinya ke
registry. public. Tahap ke-2 service customer mencari service yang dibutuhkan ke registry
public. Tahap ke-3, registry akan memeberikan respon berupa list service yang tersedia dalam
registry yang dilengkapi dengan informasi alamat, cara pemanggilan service, return yang bakal
diperoleh dan mengenali protocol yang digunakan. Kemudian tahap ke-4 service memberikan
respon
untuk
mendapatkan
pengertian
yang
lebih
Yang mengetahui secara detail mengenai proses bisnis yang ada dalam
tepat
untuk
implementasi
tidak
dapat
dialihkan
tanggungjawabnya
kepada vendor
4.
Apa yang dimaksud dengan Web Service dan apa hubungnnya dengan SOA.
Web Service adalah sebuah metode komunikasi antara dua perangkat elektronik melalui
World Wide Web. Sebuah web service menerapkan fungsi perangkat lunak yang disediakan
pada suatu alamat jaringan melalui web ataupun cloud, service ini sendiri merupakan suatu
layanan yang selalu hidup seperti yang ada dalam konsep utilitas komputer. Web Service
dapat diimplementasikan pada lingkungan internal (Intranet) untuk kebutuhan integrasi
antar sistem aplikasi ataupun pada lingkungan eksternal (Internet) untuk mendukung
aplikasi Business to Business (B2B).
Definisi Web Service menurut W3C sendiri adalah "A Web service is a software system
designed to support interoperable machine-to-machine interaction over a network. It has
an interface described in a machine- processable format (specifically WSDL)".
Sehingga dapat dikatakan Web Service menerapkan arsitektur SOA, hal inilah yang
menyebabkan siklus proses web service akan sama dengan SOA. Dalam web service yang
bekerja pada infrastruktur akan melayani proses seperti ini: Mekanisme penemuan lokasi
web service, mekanisme deskripsi service yang meliputi bagaimana menggunakan service
dan bagaimana format standar dalam komunikasi.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Web Service, antara lain:
a.
Hubungan Web Service dan SOA adalah Proses dari web service itu sendiri berdasarkan
dari arsitektur SOA yang menerapkan penggunaan infrastruktur dari requester entity yang
dapat mengikat dan menggunakan web service dengan beberapa cara, tetapi perputaran
interaksi dalam web service akan selalu sesuai dengan perputaran arus SOA.
Proses ini dijelaskan lebih jauh seperti ditunjukan dalam gambar dibawah ini:
Dimana didalam prose situ melibatkan Entitas Requester dan Entitas Provider, dan
keduanya harus saling mengetahui satu sama lainnya, atau minimal salah satu mengetahui
yang lainnya.
Selain itu juga Entitas Requester dan Provider harus sama-sama setuju atas deskripsi
service (Web Service Description / WSD) dan semantic yang akan mengatur interaksi antar
agen (potongan software atau hardware yang mengirim dan menerima pesan) requester
dan provider. Diharapkan deskripsi service dan semantic berdasarkan agen requester dan
provider agar diantara keduanya dapat mempermudah dalam bertukar pesan.
5.
Jelaskan secara rinci hubungan antara SOA dan Business Proccess management/BPM
Hubungan SOA dan BPM: BPM adalah metode dalam SOA yang digunakan untuk
memperbaiki proses bisnis menjadi efektif dan efisien.
Secara detail bisa dijelaskan sebagai berikut: sebelum menterjemahkan proses bisnis
kedalam bentuk service, penting untuk melakukan optimalisasi dari bisnis proses tersebut.
Inefisiensi dan inefektifitas dari proses bisnis harus di minimalisir. Menterjemahkan proses
bisnis yang tidak efisien dan efektif menjadi service, hanya akan menambah kompleksitas
dari proses bisnis tersebut. Metode yang digunakan dalam SOA untuk memperbaiki proses
bisnis adalah BPM. Melalui BPM, proses bisnis akan di rancang kembali. Proses yang tidak
efisien akan dihilangkan atau diubah. Sehingga didapat proses bisnis yang lebih efisien dan
efektif. Dan ketika diterjemahkan kedalam service, akan diperoleh service yang efisien dan
efektif.