III.
3.1. Materi
3.1.1. Air Sampel
Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk mengumpulkan
sebagian material/bahan
yang
berarti
dalam
komposisinya
sebelum
pemeriksaan dilakukan .
Menurut Yunus (1975), sampel yang akan di gunakan untuk
mewakili, diperlukan seorang pengambil sampel yang dapat atau mampu
melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar
hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat di
pertanggung jawabkan kualitas dan kuantitas nya. Kemungkinan kandungan
pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur
pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak di ikuti dengan benar.
Pada waktu pengambilan sampel air di lakukan pemeriksaan parameter air
yang harus di lakukan segera di lapangan seperti: pemeriksaan fisika, kimia,
biologi.
3.2
Metode
25
26
penurunan
DO mg/l
titran,
memasukkan
dalam
rumus
rumus: CO 2 mg/l
c. Alkalinitas
Metode yang digunakan pada pengamatan alkalinitas dengan cara
mengambil 50 ml sampel air dan memasukkannya ke dalam Erlenmeyer,
menambahkan 1 tetes PP, bila terjadi warna merah muda melanjutkan
27
titrasi dengan 0,025 N HCl hingga warna merah muda hilang, mencatat
jumlah HCl yang digunakan (A), memasukkannya ke dalam rumus, bila
tidak berwarna merah muda menambahkannya 1 2 tetes indikator MO,
kemudian melakukan titrasi dengan larutan 0,025 N HCl hingga warna
larutan menjadi merah seulas, membaca skala penurunan HCl (B),
memasukkannya dalam rumus.
P parsial
T total
A x N HCl x 50 x 1000
ml sampel
(A B) x N HCl x 50 x 1000
ml sampel
28
Keasadahan = A x 60 (mg/l)
Dimana : A = ml Na - EDTA
melakukannya setiap 6 jam sekali selama 24 jam.
3.2.3. Prosedur Pengukuran Parameter Biologi
a. Produktivitas Primer
Metode yang digunakan dalam pengukuran produktivitas primer
dengan cara mengambil air sampel dengan menggunakan 2 botol BOD
(gelap dan terang), memasukkan botol tersebut dan merendamnya selama
4 jam, mengukur oksigen terlarut setelah 4 jam perendaman, menghitung
produktivitas primer :
PP
BT BG x 12 x 1000 (gC/m3/Jam)
pq
x
32
pq = 1,2
BG = Botol gelap
x
= Waktu inkubasi
b. Plankton
Pengambilan sampel dalam praktikum ini menggunakan jaring
plankton (plankton-net) yang mempunyai ukuran panjang dan ukuran mata
jaring tertentu. Pengambilan sampel air dengan volume tertentu dan sudah
ditentukan sebelumnya dan menyaringnya dengan plankton-net.
Sistem pasif ini biasanya di gunakan untuk pengambilan sampel di
perairan tambak dan tawar, tetapi dapat juga di lakukan pada pengambilan
sampel air laut. Pengambilan sampel dengan system pasif ini dilakukan
29
dengan menyaring air yang di ambil dari perairan yang sudah di tentukan
volumenya terlebih dahulu yaitu sebesar 100 liter. Larutan yang digunakan
untuk mengawetkan plankton adalah larutan lugol.
Metode perhitangannya dengan menggunakan rumus:
Jarang : Jumlah (N) x 104
Sedang : N x 25 x 104
Padat
: N x 4 x 106
30
secchi disk terlihat jelas (K1), membaca skala dimana piringan secchi disk
terlihat remang-remang (K2), mengulangi pengukuran diawali pukul 12.00
17.00 WIB dan dilanjutkan pukul 06.00 11.00 WIB, memasukkan hasil
K1 K 2
2
31