Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA

KAJIAN

MANHAJ

TARBIYAH

MINHAJ TARBIYYAH
MARHALAH

No. Dok

: 03/MT/LKMT/001

Pokok Bahasan

Hikmah diutus
Rasul

No. Kode PB.

_______________________
MADAH : AQIDAH

: 1.1.4.03.073

Status Revisi

: 0/0

Jumlah Halaman

: 8

( LKMT)
I. Tujuan Umum Madah
Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali
dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan
membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang mungkin mengotorinya.
II. Tujuan Teori (cognitive)
1. Menjelaskan tujuan diutus Rasul

2. Menjelaskan hikmah para rasul


3. Menjelaskan secara global ayat-ayat tentang misi Nabi Muhammad Saw
III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik (Praktik)
1. mengikuti jejak Rasul dalam berdakwah dan berjihad
2. bersemangat untuk berdawah dan berjihad
IV. Pilihan Kegiatan
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah :
1. Kegiatan Pembuka
1.Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Hikmah diutus Rasul
2.Menginventarisir tentang penomena kemusrikan sebagai akibat lemahnya
pemahaman tentang Hikmah diutus Rasul
2. Kagiatan Inti:
a. Kajian tentang Hikmah diutus Rasul
b. Berdikusi dan tanya jawab hubungan antara Hikmah diutus Rasul dengan
penomena kemusyrikan ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor)
c. Penekanan dari Murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam
Hikmah diutus Rasul
3. Kegiatan Penutup:
a.Tugas mandiri
b.Evaluasi
V. Kegiatan-kegiatan Pendukung (Pilihan)
1. mengadakan rihlah dan tafakkur tentang ciptaan Allah Swt hingga dapat
membuktikan adanya pencipta dengan akalnya
2. mengumpulkan ayat-ayat al Qur`an yang menunjukkan pada hikmah diutus Rasul
3. mengumpulkan ayat-ayat yang menunjukkan ke-Esa-an Allah
4. mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hikmha diutus para Rasul
5. menulis makalah yang menyebutkan dalil-dalil hikmah diutus para rasul

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul

6. mengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif yang


menunjukkan akan hikmha diutus Rasul
7. mengkaji pengaruhnya (keesaan Allah)terhadap kaum muslimin
8. memberikan pelajaran yang menerangkan tentang urgensi iman, dan menunjukkan
sikap dan fakta yang menunjukkan pada hal tersebut
VI. Sarana-sarana Evaluasi dan Mutabaah

1. Test akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialog menggunakan metode


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
VII.

pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan


Menyiapkan contoh wirid muhasabah
Test kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai
Menggunakan metode pencatatan dalam membandingkan tujuan-tujuan kemahiran
Wirid muhasabahTest akademis melalui pertanyaan, diskusi dan dialogmenggunakan
metode pencatatan untuk meyakinkan (menegaskan) tercapainya tujuan
Menyiapkan contoh wirid muhasabah
Test kemampuan untuk membandingkan sejauh mana tujuan telah tercapai
Menggunakan metode pencatatan dalam membandingkan tujuan-tujuan kemahiran
Wirid muhasabah
Tarbiyyah Dzatiyyah

1.

Menjelaskan bahwa banyaknya risalah dan syariat sesuai


kondisi manusia

2.

Menjeleaskan bahwa Risalah Muhammad Saw adalah


penutup dan berlaku untuk segala zaman dan tempat
3.
Menjelaskan bahwa sumber utama bagi seorang muslim
dalam mengetahui masalah-masalah aqidah
VIII. Maroji` Tarbiyah Dzatiyah
1. Al Aqo`id al Islamiyah karangan Sayyid Sabiq
2. Aqidatut Tauhid karangan Al Qorodlowi
3. Ta`rif `Aam bi Diinil Islam karangan Ali Thonthowi
4. Aqidatul Muslim karangan al Ghozali

VIII. Muhtawa

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul

Hikmah (Tujuan) Diutusnya Para Rasul as

Keterangan Skema:
Hikmah diutusnya para Rasul as adalah:
Untuk mengenalkan kepada manusia:
o Allah swt sebagai Pencipta
o Tujuan Penciptaan mereka, yakni beribadah hanya kepada Allah
semata.
Menyelamatkan manusia dari perselisihan tentang prinsip hidup mereka
Iqamatuddin (menegakkan Islam) dan melarang berpecah belah di dalamnya,
agar manusia berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah swt.
Memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman & memberi peringatan
kepada orang-orang kafir. Dengan demikian telah terjadi iqamatul hujjah
(menegakkan argumentasi sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak
tahu kebenaran).
Memberi keteladanan yang baik bagi manusia.
Tanya: Mengapa Allah swt mengutus para rasul alaihimus salam?
Jawab:
1. Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan manusia tentang Rabb
dan Pencipta mereka serta mendakwahkan mereka untuk beribadah hanya
kepada-Nya.

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul



Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
Kami wahhyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Al-anbiya
(21): 25).

2. Kita mengetahui bahwa semua bagian tubuh kita telah diciptakan untuk tujuan
dan manfaat tertentu (memiliki hikmah). Mata kita diciptakan dengan tujuan
dan tidak diciptakan sia-sia, demikian pula hidung kita, telinga kita, bahkan
bagian tubuh paling kecil pun diciptakan dengan manfaat tertentu dan tidak
ada yang sia-sia. Maka tidak dapat diragukan lagi bahwa Kita secara
keseluruhan pasti telah diciptakan untuk sebuah hikmah (tujuan) yang jelas
dan tidak mungkin diciptakan sia-sia.




Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada
Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'arsy yang mulia. (Al-Muminun
[23]: 115-116).

Namun Kita tidak mungkin mengetahui hikmah tersebut kecuali dengan


pengajaran Allah swt melalui para rasul alaihimussalam.
Penduduk bumi hari ini, 100 tahun yang lalu berada di alam ghaib kemudian
lahir ke dunia, dan setelah maksimal 100 tahun lagi pasti mereka
meninggalkan dunia ini. Manusia tidak akan pernah tahu mengapa ia datang
ke dunia atau mengapa ia keluar setelah datang kecuali dengan informasi dari
Allah yang telah menciptakannya setelah sebelumnya ia tidak ada sama sekali.
Kemudian ia datang ke dunia dalam keadaan hidup kemudian dimatikan untuk
keluar dari dunia. Allah swt mengutus para rasul as untuk mengajarkan kepada
kita permasalahan ini dan ia adalah perkara yang paling krusial dan terpenting
yang tidak dapat kita ketahui tanpa mereka.
Allah swt Rabb yang telah menciptakan kita, Dia lebih mengetahui tentang
apa saja yang dapat memperbaiki diri dan keadaan kita, apa saja yang
menyucikan jiwa kita, membersihkan akhlaq kita dan Dia telah memberi
petunjuk kepada kita melalui para rasul as tentang semua hal yang
mengandung hakikat kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah swt berfirman:




Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayatayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui. (Al-Baqarah [2]: 151).

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul

3. Allah swt mengutus para rasul untuk menyelamatkan manusia dari


perselisihan tentang prinsip-prinsip hidup mereka dan menunjuki mereka
kepada kebenaran yang diinginkan Sang Pencipta. Dia berfirman:



Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan
agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. (An-Nahl [16]: 64).

4. Allah swt mengutus para rasul as untuk iqamatuddin (menegakkan agamaNya), menjaganya (dari pemalsuan dan upaya penyimpangan), untuk melarang
manusia berpecah belah (berbeda) tentangnya, dan agar manusia berhukum
dengan hukum yang diturunkan-Nya. Allah swt berfirman:






Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).



Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang
telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang
(orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.
(An-Nisa [4]: 105).

5. Allah swt mengutus para rasul as untuk memberi kabar gembira kepada orangorang yang beriman tentang janji-janji kebaikan berupa nikmat abadi sebagai
balasan ketaatan mereka; memperingatkan orang-orang kafir dengan akibat
buruk kekafiran mereka, juga untuk membatalkan alasan kekafiran mereka di
akhirat karena rasul telah menyampaikan kebenaran kepada mereka (sehingga
tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak tahu kebenaran). Dia berfirman:



(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa [4]: 165).

6. Para rasul as diutus untuk memberikan uswah hasanah (keteladanan yang


baik) bagi manusia dalam perilaku yang lurus, akhlaq yang utama, ibadah
yang shahih dan istiqamah di atas petunjuk Allah swt. Firman Allah swt:
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul



Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab [33]:
21).

Semua arahan dan petunjuk Ilahiah yang mulia ini sekali lagi tidak mungkin
dipahami dan dijangkau oleh manusia dengan semata menggunakan akal mereka
yang sangaat terbatas dan lemah. Mereka hanya dapat mempelajarinya melalui
wahyu Allah swt kepada para rasul-Nya.
Fakta dan bukti-bukti kebenaran risalah para Rasul
Tanya: Apa saja adillah (bukti-bukti) yang dibekali Allah untuk para rasul-Nya
agar mereka tidak didustakan oleh manusia?
Jawab: Bukti-bukti ini oleh Al-Quran dinamakan ayat artinya fakta, indikator
dan bukti-bukti yang membenarkan ucapan dan pengakuan para rasul as, adalah
mujizat.
Tanya: Apakah mujizat itu sebenarnya?
Jawab:



)



:


(














.



Mujizat (bayyinah, burhan, atau ayat) adalah sesuatu yang manusia tidak mampu
mendatangkannya yang diberikan Allah swt kepada nabi yang diutus untuk
membuktikan kebenaran kenabiannya dan ketetapan risalahnya.
Seolah-seolah seorang rasul berkata: Wahai manusia, Allah telah
mengutusku kepada kalian dan telah memberikan untukku tkita-tkita kekuasaan-Nya
sebagai bukti pembenar ucapanku. Tkita-tkita atau bukti-bukti ini tidak akan mampu
didatangkan kecuali oleh Allah swt, tak ada seorang pun manusia yang mampu
menandinginya sehingga kalian tidak dapat menyangka bahwa aku berdusta atas nama
Allah.
Allah swt berfirman:





Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-hadid (57):25).

Tanya: Apa saja contoh-contoh mujizat yang menjadi pendukung para rasul
as?
Jawab: Diantara yang disebutkan Allah swt dalam Al-Quran adalah apa yang
terjadi pada Nabi Ibrahim as bersama kaumnya. Allah swt berfirman:
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul



Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benarbenar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (Al-Anbiya (21): 68-69).

Juga apa yang dikisahkan Allah kepada kita tentang kisah Nabi Musa as:

Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, 1 niscaya ia akan ke luar putih


(bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah
mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya
mereka adalah kaum yang fasik". (An-Naml (27): 12).

Yang termasuk sembilan mujizat tersebut diantaranya adalah bentuk-bentuk


azab yang terjadi atas Firaun dan kaumnya sebagai balasan kesombongan dan
kekafiran mereka. Allah swt berfirman:

Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah 2
sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka
adalah kaum yang berdosa. (Al-Araf (7): 133).

Contoh lain adalah yang Allah kisahkan kepada kita tentang mujizat Nabi Isa
as:









(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul
Qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan
sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah,
Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu
bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya,
lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan
(ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara
mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al-Maidah (5): 110).
1
2

Maksudnya: meletakkan tangan ke dada melalui leher baju.


Maksudnya: air minum mereka beubah menjadi darah.

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul

Karena terjadi tahrif (penyelewengan sengaja) yang dilakukan terhadap agama


Nabi Isa as, orang-orang awam menganggap mujizat Isa as tersebut terjadi karena Isa
adalah tuhan atau dia adalah anak tuhan, Maha Suci Allah dari persangkaan mereka.
Kesimpulan
Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan kepada manusia tentang
Allah Rabb mereka dan agar manusia mengetahui tujuan penciptaan
mereka yakni beribadah kepada Allah, menyelamatkan mereka dari kecelakaan
berupa perbedaan pendapat dalam masalah prinsip kehidupan (aqidah), agar
para rasul dan para penerusnya menegakkan agama Allah dan berhukum
dengan hukum Allah, juga untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang
beriman dengan janji kenikmatan surga yang telah disiapkan untuk mereka
dan memperingatkan orang-orang kafir dari hukuman kekafiran mereka, agar
hal tersebut menjadi hujjah atas mereka, dan agar para rasul as menjadi suri
teladan bagi manusia.
Allah swt menguatkan para rasul-Nya dengan berbagai bukti yang oleh AlQuran disebut ayat atau bayyinat sedangkan manusia menyebutnya mujizat,
fungsinya sebagai saksi kebenaran kenabian dan risalah mereka, bahwa
mereka benar-benar penyampai dari Tuhan mereka.
Kita sebagai mu'min yakin 100prosen bahwa para rasul adalah manusia pilihan
yang selamat dari segala bentuk kesalahan dan kekeiruan,bahwa mereka diutus
untuk diikuti,ditaati dan diteladani
Tidak ada cara dan metoda yang benar untuk memahami syariat Allah kecuali
melalui Rasul
Tidak ada sistem,pedoman dan tuntunan hudup yang dapat menyelamatkan
dan membahagiakan manusia di dunia dan di akhirat kecuali ajaran yang
disampaikan oleh para Rasul Allah.

_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul

Anda mungkin juga menyukai