MA. 1.1.4.03.074 Hikmah Diutus para Rasul
MA. 1.1.4.03.074 Hikmah Diutus para Rasul
KAJIAN
MANHAJ
TARBIYAH
MINHAJ TARBIYYAH
MARHALAH
No. Dok
: 03/MT/LKMT/001
Pokok Bahasan
Hikmah diutus
Rasul
_______________________
MADAH : AQIDAH
: 1.1.4.03.073
Status Revisi
: 0/0
Jumlah Halaman
: 8
( LKMT)
I. Tujuan Umum Madah
Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali
dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan
membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang mungkin mengotorinya.
II. Tujuan Teori (cognitive)
1. Menjelaskan tujuan diutus Rasul
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
1.
2.
VIII. Muhtawa
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
Keterangan Skema:
Hikmah diutusnya para Rasul as adalah:
Untuk mengenalkan kepada manusia:
o Allah swt sebagai Pencipta
o Tujuan Penciptaan mereka, yakni beribadah hanya kepada Allah
semata.
Menyelamatkan manusia dari perselisihan tentang prinsip hidup mereka
Iqamatuddin (menegakkan Islam) dan melarang berpecah belah di dalamnya,
agar manusia berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah swt.
Memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman & memberi peringatan
kepada orang-orang kafir. Dengan demikian telah terjadi iqamatul hujjah
(menegakkan argumentasi sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak
tahu kebenaran).
Memberi keteladanan yang baik bagi manusia.
Tanya: Mengapa Allah swt mengutus para rasul alaihimus salam?
Jawab:
1. Allah swt mengutus para rasul as untuk mengenalkan manusia tentang Rabb
dan Pencipta mereka serta mendakwahkan mereka untuk beribadah hanya
kepada-Nya.
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
Kami wahhyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Al-anbiya
(21): 25).
2. Kita mengetahui bahwa semua bagian tubuh kita telah diciptakan untuk tujuan
dan manfaat tertentu (memiliki hikmah). Mata kita diciptakan dengan tujuan
dan tidak diciptakan sia-sia, demikian pula hidung kita, telinga kita, bahkan
bagian tubuh paling kecil pun diciptakan dengan manfaat tertentu dan tidak
ada yang sia-sia. Maka tidak dapat diragukan lagi bahwa Kita secara
keseluruhan pasti telah diciptakan untuk sebuah hikmah (tujuan) yang jelas
dan tidak mungkin diciptakan sia-sia.
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada
Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'arsy yang mulia. (Al-Muminun
[23]: 115-116).
Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami
telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayatayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa
yang belum kamu ketahui. (Al-Baqarah [2]: 151).
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan
agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman. (An-Nahl [16]: 64).
4. Allah swt mengutus para rasul as untuk iqamatuddin (menegakkan agamaNya), menjaganya (dari pemalsuan dan upaya penyimpangan), untuk melarang
manusia berpecah belah (berbeda) tentangnya, dan agar manusia berhukum
dengan hukum yang diturunkan-Nya. Allah swt berfirman:
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang
telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang
(orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.
(An-Nisa [4]: 105).
5. Allah swt mengutus para rasul as untuk memberi kabar gembira kepada orangorang yang beriman tentang janji-janji kebaikan berupa nikmat abadi sebagai
balasan ketaatan mereka; memperingatkan orang-orang kafir dengan akibat
buruk kekafiran mereka, juga untuk membatalkan alasan kekafiran mereka di
akhirat karena rasul telah menyampaikan kebenaran kepada mereka (sehingga
tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak tahu kebenaran). Dia berfirman:
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa [4]: 165).
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab [33]:
21).
Semua arahan dan petunjuk Ilahiah yang mulia ini sekali lagi tidak mungkin
dipahami dan dijangkau oleh manusia dengan semata menggunakan akal mereka
yang sangaat terbatas dan lemah. Mereka hanya dapat mempelajarinya melalui
wahyu Allah swt kepada para rasul-Nya.
Fakta dan bukti-bukti kebenaran risalah para Rasul
Tanya: Apa saja adillah (bukti-bukti) yang dibekali Allah untuk para rasul-Nya
agar mereka tidak didustakan oleh manusia?
Jawab: Bukti-bukti ini oleh Al-Quran dinamakan ayat artinya fakta, indikator
dan bukti-bukti yang membenarkan ucapan dan pengakuan para rasul as, adalah
mujizat.
Tanya: Apakah mujizat itu sebenarnya?
Jawab:
)
:
(
.
Mujizat (bayyinah, burhan, atau ayat) adalah sesuatu yang manusia tidak mampu
mendatangkannya yang diberikan Allah swt kepada nabi yang diutus untuk
membuktikan kebenaran kenabiannya dan ketetapan risalahnya.
Seolah-seolah seorang rasul berkata: Wahai manusia, Allah telah
mengutusku kepada kalian dan telah memberikan untukku tkita-tkita kekuasaan-Nya
sebagai bukti pembenar ucapanku. Tkita-tkita atau bukti-bukti ini tidak akan mampu
didatangkan kecuali oleh Allah swt, tak ada seorang pun manusia yang mampu
menandinginya sehingga kalian tidak dapat menyangka bahwa aku berdusta atas nama
Allah.
Allah swt berfirman:
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-hadid (57):25).
Tanya: Apa saja contoh-contoh mujizat yang menjadi pendukung para rasul
as?
Jawab: Diantara yang disebutkan Allah swt dalam Al-Quran adalah apa yang
terjadi pada Nabi Ibrahim as bersama kaumnya. Allah swt berfirman:
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benarbenar hendak bertindak". Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (Al-Anbiya (21): 68-69).
Juga apa yang dikisahkan Allah kepada kita tentang kisah Nabi Musa as:
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah 2
sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka
adalah kaum yang berdosa. (Al-Araf (7): 133).
Contoh lain adalah yang Allah kisahkan kepada kita tentang mujizat Nabi Isa
as:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul
Qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan
sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah,
Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu
bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya,
lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan
(ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara
mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al-Maidah (5): 110).
1
2
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul
_____________________________________________
Materi tarabiyah,madah aqidah, pb. Hikmah diutus rasul