Anda di halaman 1dari 33

Course : Ekonomi Makro (1604EMO09)

online.uwin.ac.id
Bachelor in Economics (S.E): Manajemen

UWIN eLearning Program

Session Topic: Inflasi & Pengangguran


Course: Ekonomi Makro
By Stephanie Bangapadang, SE, ME, CSRS

Content

Part 1

Inflasi

Part 2

Pengangguran

Part 3

Hubungan Inflasi & Pengangguran

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 3

Part1: Inflasi

Penyebab Inflasi: Definisi

Inflasi. Defn:
Kenaikan harga barang2 yg bersifat
umum &
berlangsung terus-menerus.
Berdasarkan definisi, maka kriteria terjadi inflasi adalah:
1. Terjadinya kenaikan harga barang2
Kenaikan harga barang
2. bersifat umum
Jika kenaikan harga suatu komoditas tidak menyebabkan harga,
secara umum naik, maka tidak menyebabkan inflasi.
3. berlangsung terus-menerus
Perhitungan inflasi minimal dalam rentang waktu bulanan.
Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 5

Penyebab Inflasi: Analisis AD AS

Perubahan harga terjadi akibat interaksi permintaan & penawaran


di pasar.

2. Penurunan harga barang


(deflasi),
terjadi akibat perubahan
keseimbangan dalam
menyesuaikan dgn
penurunan permintaan.
Powered by HarukaEdu.com

P
Tingkat Harga

1. Kenaikan harga barang (inflasi),


terjadi akibat perubahan
keseimbangan dalam
menyesuaikan dgn
peningkatan permintaan.

AS
PE
AD
YE
Pendapatan

-1604EMO09-

Hal. 6

Inflasi: Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

Tingkat Harga

AS
P2
P1

AD2
AD1

Y1 Y2
Pendapatan

Powered by HarukaEdu.com

Peningkatan
1. permintaan agregat,
menyebabkan output
perekonomian meningkat
sepanjang kurva AS.
2. output tidak seimbang (lebih
kecil) dibandingkan
peningkatan permintaan.

3. Hal ini menyebabkan,


kenaikan harga (inflasi)
disertai
pertumbuhan ekonomi.
-1604EMO09-

Hal. 7

Inflasi: Desakan Biaya (Cost Push Inflation)

Tingkat Harga

AS2

AS1
P2
P1
AD
Y2 Y1
Pendapatan

Powered by HarukaEdu.com

1. Peningkatan harga input (faktor


produksi),
menyebabkan biaya produksi
meningkat sehingga
output produksi berkurang.
2. Hal ini menyebabkan,
kenaikan harga (inflasi)
disertai kontraksi ekonomi.

-1604EMO09-

Hal. 8

Inflasi: Diimpor (Import Inflation)

Tingkat Harga

AS2
AS1

P2

P1
AD2
AD1

Y1
Pendapatan
Powered by HarukaEdu.com

1. Peningkatan permintaan
mendorong perusahaan
meningkatkan output produksi.
2. Namun,
peningkatan harga barang
impor yg digunakan
utk proses produksi
menyebabkan biaya produksi
meningkat.
3. Hal ini menyebabkan,
kenaikan harga (inflasi)
disertai stagflasi
(pertumbuhan ekonomi tetap,
namun terjadi kenaikan
harga).
-1604EMO09-

Hal. 9

Inflasi: Jenis2

Berdasarkan tingkat kelajuan kenaikan harga, inflasi dibagi menjadi:


Inflasi
a. Ringan:
< 10% per tahun
b. Sederhana/moderat: 10 < 30% per tahun
c. Tinggi:
30 100% per tahun
d. Hiperinflasi:
>100% per tahun
Contoh:
Inflasi Indonesia pada tahun 1965 mencapai 500% &
tahun 1966 mencapai 650%, serta Zimbabwe yg
pada tahun 2007-2008 mengalami inflasi harian mencapai 98%.

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 10

Inflasi: Indikator

Beberapa indikator,
yg digunakan utk
mengukur laju inflasi:
Indeks Harga
a. Konsumen (IHK)
Menunjukkan tingkat harga
barang &
jasa yg dibeli konsumen dalam
periode tertentu.

Inflasi=

( )

Powered by HarukaEdu.com

Indeks Harga Konsumen


Gabungan di Indonesia
No Tahun
IHK
Inflasi
1
2010
125,17

2011

129,91

3,79%

3
4

2012
2013

135,49
146,84

4,30%
8,38%

*data bulan Desember


Sumber: Badan Pusat Statistik

x 100%

-1604EMO09-

Hal. 11

Inflasi: Indikator (Lanjut)

b. Perdagangan Besar (IHPB)


Menunjukkan tingkat harga
barang &
jasa yg diterima produsen
pada berbagai
tingkat produksi dalam
periode tertentu.

Indeks Harga Perdagangan


Besar di Indonesia
No Tahun
IHPB
Inflasi
1 2010 176,00

( )
Inflasi=
x100%

*data bulan Desember


Sumber: Badan Pusat Statistik

Powered by HarukaEdu.com

2011

187,31

3
4

2012
2013

194,66
3,92%
128,76 -33,85%

-1604EMO09-

6,43%

Hal. 12

Inflasi: Indikator (Lanjut)

c. Implisit (PDB Deflator)


Menunjukkan tingkat harga
barang &
Jasa secara keseluruhan
dalam periode tertentu.
Inflasi =

( )

x 100%

Indeks Harga Implisit


di Indonesia
No Tahun
IHI
Inflasi
1 2010 302,09

2011

323,23

7,00%

3
4

2012
2013

327,55
353,11

1,34%
7,80%

*data bulan Desember


Sumber: Badan Pusat Statistik
(data diolah)

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 13

Inflasi: Biaya Sosial dari Inflasi

Biaya inflasi yg
1. diharapkan:
Pertumbuhan penawaran agregat
Inflasi sampai pada tingkat
tertentu mendorong produsen,
utk meningkatkan penawaran
agregat.
2. tidak diharapkan:
a. Menurunnya tingkat
kesejahteraan rakyat
Inflasi menyebabkan
pendapatan riil &
daya beli masyarakat
menurun.
Powered by HarukaEdu.com

b. Memburuknya distribusi
pendapatan
Inflasi yg tinggi menyebabkan
semakin besarnya,
perbedaan distribusi
pendapatan.
c. Terganggunya stabilitas
ekonomi
Inflasi yg tinggi menyebabkan
ketidakpastian,
kondisi ekonomi di masa
depan.

-1604EMO09-

Hal. 14

Inflasi: Kebijakan dalam Mengatasi Inflasi

b. Kebijakan fiskal kontraktif:


1) C atau G menurun sehingga AE
ditekan ke AE3
2) AD bergeser ke AD3
3) P ditekan ke P3
4) Y menjadi sebesar Y3
Powered by HarukaEdu.com

Pengeluaran
Agregat

AE

Tingkat Harga

Efek Kebijakan
1. Fiskal Kontraktif
a. Ketika perekonomian sedang
berkembang pesat:
1) AE meningkat (AE1 ke AE2)
2) AD meningkat (AD1 ke AD2)
3) P meningkat (P1 ke P2)
4) Y meningkat (Y1 ke Y2)

P
P2

E3

Y = AE
E2
AE2
AE3
AE1

E1
Y1

Y3

Y2

Y
AS

P3

AD2

P1
AD3

AD1
Y1
Y3 Y2
Pendapatan
-1604EMO09-

Y
Hal. 15

Inflasi: Kebijakan dalam Mengatasi Inflasi (Lanjut)

b. Kebijakan moneter kontraktif:


1) r naik & I turun sehingga AE
ditekan ke AE3
2) AD bergeser ke AD3
3) P ditekan ke P3
4) Y menjadi sebesar Y3
Powered by HarukaEdu.com

Pengeluaran
Agregat

AE

Tingkat Harga

2. Moneter Kontraktif
a. Ketika perekonomian sedang
berkembang pesat:
1) AE meningkat (AE1 ke AE2)
2) AD meningkat (AD1 ke AD2)
3) P meningkat (P1 ke P2)
4) Y meningkat (Y1 ke Y2)

P
P2

E3

Y = AE
E2
AE2
AE3
AE1

E1
Y1

Y3

Y2

Y
AS

P3

AD2

P1
AD3

AD1
Y1
Y3 Y2
Pendapatan
-1604EMO09-

Y
Hal. 16

Part2: Pengangguran

Pengangguran: Struktur Penduduk Berdasarkan Usia

Total Penduduk

Bukan Usia Kerja


0-14 Tahun + 65 Tahun

Usia Kerja
15-64 Tahun

Bukan Angkatan Kerja


(Bukan Pengangguran)
Penduduk usia kerja,
tetapi tidak mencari
kerja dgn berbagai
alasan,
misalnya sekolah/
kuliah, ibu2 mengurus
rumah tangga
Powered by HarukaEdu.com

Angkatan Kerja

Usia kerja & mencari kerja


Bekerja

Tidak Bekerja

1. 35 Jam/Minggu

Pengangguran
2. < 35 Jam/Minggu (Menganggur)
-1604EMO09-

Hal. 18

Pengangguran: Definisi

Pengangguran. Defn:
Penduduk usia kerja yg masuk dalam angkatan kerja,
yg sedang mencari pekerjaan atau belum mendapat pekerjaan.

Tingkat Pengangguran =

x 100%

Angkatan Kerja = Jumlah Orang yg Bekerja + Jumlah Penganggur

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja =

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

x 100%

Hal. 19

Pengangguran: Jenis2

Berdasarkan
1. penyebabnya, pengangguran
terbagi atas:
Pengangguran
a. Friksional
Para penganggur tidak
bekerja bukan karena,
tidak memperoleh pekerjaan,
namun karena
sedang mencari pekerjaan
lain yg lebih baik.

Powered by HarukaEdu.com

b. Siklikal
Pengangguran yg terjadi
akibat perubahan siklus
perekonomian,
yg menyebabkan permintaan
tenaga kerja berkurang.

c. Struktural
Pengangguran yg terjadi
akibat perubahan
struktur kegiatan ekonomi.
d. Teknologi
Pengangguran yg disebabkan
peningkatan penggunaan
mesin & kemajuan teknologi.
-1604EMO09-

Hal. 20

Pengangguran: Jenis2 (Lanjut)

2. waktu kerja, pengangguran


terbagi atas:
Pengangguran
a. Terbuka
Para penganggur yg secara
nyata &
sepenuh waktu tidak memiliki
pekerjaan.
b. Tersembunyi
Kelebihan tenaga kerja yg
digunakan oleh perusahaan,
yg menyebabkan pekerja
tidak bekerja secara optimal.
Powered by HarukaEdu.com

c. Musiman
Pengangguran yg terjadi
secara berkala pada waktu2
tertentu,
khususnya pada sektor
pertanian & perikanan.
d. Setengah Menganggur
Angkatan kerja yg bekerja
di bawah jam kerja normal
(< 35 jam seminggu)

-1604EMO09-

Hal. 21

Pengangguran: Tingkat Pengangguran di Indonesia

No

Tahun

Angkatan Bekerja PengangKerja


guran

Tingkat
Partisipan
Angkatan
Kerja
(TPAK)

(Juta Orang)

Februari 116.00 107,41


Agustus
116.53 108,21
Februari 119.40 111,28
2 2011
Agustus
117,37 109,67
Februari 120,41 112,80
3 2012
Agustus
118.05 110,81
Februari 121,19 114,02
4 2013
Agustus
118,19 110,80
Sumber: Sakernas, Badan Pusat Statistik
1

2010

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Tingkat
Pengangguran
Terbuka
(TPT)

(%)

8,59
8,32
8,12
7,70
7,61
7,24
7,17
7,39

67,83
67,72
69,96
68,34
69,66
67,88
69,21
66,90

7,41
7,14
6,80
6,56
6,32
6,14
5,92
6,25

Hal. 22

c. Peningkatan permintaan,
memotivasi perusahaan utk
meningkatkan produksi &
menambah jumlah tenaga
kerja

Y = AE
AE2
AE1

E2
E1

Y2

P2
P1

AS
A

Y1 Y2
Pendapatan
-1604EMO09-

AD1

d. Y menjadi sebesar Y2
Powered by HarukaEdu.com

AE

Y1

Tingkat Harga

Efek Kebijakan
1. Fiskal Ekspansi
Kebijakan fiskal ekspansif:
a. C atau G meningkat sehingga
AE meningkat ke AE2
b. AD bergeser ke AD2

Pengeluaran
Agregat

Pengangguran: Kebijakan dalam Mengatasi Pengangguran

AD2
Y
Hal. 23

c. Peningkatan investasi,
memampukan perusahaan utk
meningkatkan produksi &
menambah jumlah tenaga
kerja
d. Y menjadi sebesar Y2

AE

Y = AE
AE2
AE1

E2
E1
Y1

Tingkat Harga

2. Moneter Ekspansi
Kebijakan moneter ekspansif:
a. r turun & I naik sehingga AE
meningkat ke AE2
b. AD bergeser ke AD2

Pengeluaran
Agregat

Pengangguran: Kebijakan dalam Mengatasi Pengangguran (Lanjut)

Y2

P2
P1

AS
A

AD1

Y1 Y2
Pendapatan
Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

AD2
Y
Hal. 24

Part3: Hubungan Inflasi & Pengangguran

Tingkat Harga

Pengeluaran
Agregat

Inflasi & Pengangguran: Hubungan

AE
E1

Y = AE
E2 AE
2
AE1
AE3

E3

Y3

Y1

Y2

AS1

P2
P1
P3

AD2

AD3

AD1

Y3
Y1 Y2
Pendapatan
Powered by HarukaEdu.com

Dalam jangka pendek,


hubungan antara tingkat
pengangguran &
tingkat inflasi adalah
berbanding terbalik.
1. Semakin tinggi tingkat
pengangguran,
semakin rendah inflasi.
2. Semakin rendah tingkat
pengangguran,
semakin tinggi inflasi.

Y
-1604EMO09-

Hal. 26

Inflasi & Pengangguran: Kurva Philips

Tingkat Inflasi
(% perubahan harga)

1. Dikemukakan oleh ekonom Inggris,


AW Phillips;
2. Menunjukkan hubungan negatif
antara
Tingkat
a. Pengangguran &
b. Inflasi.
Ciri Kurva Phillips:
1. Memiliki kemiringan (slope) negatif;
2. Besar kecilnya kemiringan (slope)
menunjukkan,
tanggapan tingkat pengangguran
terhadap perubahan tingkat
inflasi.
Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Tingkat Pengangguran (U)


William Phillips
(1914-1975)
Profesor Ekonomi,
LSE
Pelopor Kurva
Philips
Hal. 27

No Tahun Inflasi
TPT*
1
2005 17,11 11,24**
2
2006
6,60
10,28
3
2007
6,59
9,11
4
2008 11,06
8,39
5
2009
2,78
7,87
6
2010
6,96
7,14
7
2011
3,79
6,56
8
2012
4,30
6,14
9
2013
8,38
6,25
*data per Agustus
**data per November
Sumber: Badan Pusat Statistik

Tingkat Inflasi (%)

Inflasi & Pengangguran: Tingkat Inflasi & Pengangguran Terbuka di Indonesia

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

05

08
13
12

10
07 06

11

09

2
4
6
8
10 12
Tingkat Pengangguran (%)

Kurva Phillips gagal menunjukkan hubungan antara,


tingkat pengangguran & tingkat inflasi.
Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan khusus antara pengangguran &
inflasi.
Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 28

Inflasi & Pengangguran: Amerika Serikat Tahun 1960-1969

Tingkat Inflasi & Pengangguran di Amerika Serikat Tahun 1960-1969


Tingkat Inflasi (perubahan
persentase dalam P)

6,0

69

5,0

68

4,0

67

3,0

66

60

2,0
65

1,0
0

1,0

2,0

64 63
62

3,0
4,0
5,0
6,0
Tingkat Pengangguran (U)

61
7,0

Sumber: Case & Fair (2007)


Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 29

Inflasi & Pengangguran: Penyebab Kegagalan Kurva Philips

a. Kurva AD & kurva AS bergeser secara bersamaan


Pergeseran kurva AD & AS secara bersamaan tidak menunjukkan,
hubungan sistematis antara tingkat pengangguran & tingkat inflasi.

Tingkat Harga

P
AS

P2
P1

AD2
AD1
Y1 Y2 Y3

Pendapatan
Powered by HarukaEdu.com

AD
Y

AS1

AS1 P3

P3
P2
AD3 P1

P3
P2
P1

AS3 AS
2

AS3 AS
2

Y1Y2 Y3
Y
Pendapatan
-1604EMO09-

AD3
AD2

AD1
Y1Y2Y3
Pendapatan

Hal. 30

Inflasi & Pengangguran: Penyebab Kegagalan Kurva Philips (Lanjut)

b. Ekspektasi
Inflasi karena ekspektasi harga di masa depan dapat terjadi,
meskipun tingkat pengangguran tidak mengalami perubahan.
c.

Kondisi ekonomi & kebijakan yg ditempuh


Adanya faktor lain selain pengangguran,
yg dapat mempengaruhi inflasi,
khususnya terkait kebijakan yg ditempuh utk
mengendalikan kondisi perekonomian.

Ketika pengangguran naik (ceteris paribus), inflasi turun, & sebaliknya.

Powered by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 31

Inflasi & Pengangguran: Kurva Philips dalam Jangka Panjang

P
P3
P2
P1

LRAS AS
2

AS1

AD2

AD1
Y1 Y2

Tingkat Inflasi
(% perubahan harga)

Tingkat Harga

Dalam jangka panjang,


kurva Phillips berbentuk vertikal sebab periode jangka panjang,
memungkinkan ekspektasi mengenai inflasi menyesuaikan
sepenuhnya dgn inflasi yg sedang berlaku.

Tingkat Pengangguran (U)

Pendapatan
Powered by HarukaEdu.com

Kurva Phillips Jangka Panjang

-1604EMO09-

Hal. 32

Course : Ekonomi Makro (1604EMO09)

online.uwin.ac.id
Associate Partners :
Powered
by HarukaEdu.com
Powered
by HarukaEdu.com

-1604EMO09-

Hal. 33

Anda mungkin juga menyukai