Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Matematika
Bisnis
Penerapan Ekonomi
Persamaan Linier (Analisis
Break Even Point Dan Fungsi
Konsumsi)
Fakultas
EKONOMI BISNIS

Program
Studi

MANAJEMEN
DAN AKUNTANSI

Tatap
Muka

Kode MK

Disusun Oleh

MK84006

VICIWATI,STl, MSi.

Abstract

Kompetensi

Mata kuliah ini merupakan alat untuk


menyederhanakan penyajian dan
pemahaman masalah dengan
menggunakan bahasa matematik,
suatu masalah dapat menjadi lebih
sederhana untuk disajikan, dipahami,
dianalisa dan dipecahkan.

Mahasiswa diharapkan dapat Mengerti


dan Memahami penerapan Persamaan
Non Linier pada Matematika Ekonomi
danpenerapannya dalam perekonomian

Penerapan Ekonomi Persamaan


Linier (Analisis Break Even Point
Dan Fungsi Konsumsi)
Fungsi linear yang lain Break even point dan fungsi konsumsi yang biasa diterapkan dalam
analis perekonomian.
Analisis Break Even Point
Analisa break even adalah suatu cara atau teknik untuk mengetahui kaitan antara produksi,
penjualan, harga jual, biaya, laba dan rugi. Dengan mengetahui perkaitannya,analisa break
even dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran perusahaan atau organisasi
jasa. Kegunaan lainnya antara lain :
1. Sebagai dasar untuk merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai
laba tertentu. Jadi dapat digunakan untuk perencanaan laba atau profit planning
2. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan yang sedang berjalan, yaitu untuk alat
pencocokan antara realisasi dengan angka angka dalam perhitungan break even
atau dalam chart break even atau sebagai alat pengendalian atau controlling.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual, yaitu setelah diketahui
hasil hasil perhitungannya menurut analisa break even dan laba yang ditargetkan.
4. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dengan terlebih dulu
melihat berapakah titik break even-nya.
Suatu perusahaan dikatakan mencapai break even apabila setelah dibuat perhitungan rugi
laba dari suatu periode kerja dari suatu kegiatan usaha tertentu,perusahaan itu tidak
memperoleh laba, tetapi juga tidak menderita kerugian atau jika perusahaan itu memperoleh
hasil dari penjualan atau seluruh penghasilan dijumlahkan,jumlah itu sama besarnya dengan
seluruh biaya yang telah dikorbankan.Karenanya perusahaan harus mengetahui jumlah
minimum barang yang harus diproduksi agar tidak mengalami kerugian. Penentuan jumlah
minimum produksi dapat diketahui dengan menggunakan konsep Break Even.
Informasi yang harus diketahui untuk melakukan analisis ini terdiri atas Total Penerimaan
(TR) yang diterima dari penjualan, Total Biaya (TC) yaitu total biaya yang dikelurkan dalam
suatu proses produksi.

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Adapun bentuk analisis Break Even Point adalah:


TR = P . Q

Perkalian antara harga (P) dengan Quantitas (Q) barang yang terjual.
TC = TFC + TVC

TFC merupakan biaya tetap yang dikeluarkan tanpa melihat berapa banyak barang yang
diproduksi. Sedangkan TVC merupakan biaya variabel yang besarnya tergantung berapa
banyak barang yang diproduksi.
TVC = V x Q ( V biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang)
Break Even Point dicapai apabila Total Penjualan yang diterima sama dengan Total Biaya
yang dikeluarkan. Atau BEP dapat dirumuskan menjadi:
TR

= TC
= TFC + TVC

P . Q = TFC + V . Q
(P - V)Q = T F C
Q

= TFC / (P-V)

Contoh Kasus 1
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan
biaya variabelnya ditunjukkan dengan persamaan TVC = 100 Q,
Tunjukkan persamaan biaya total. Berapa biaya total yang dikeluarkan untuk memproduksi
500 unit. Jika barang dijual dengan harga Rp 600, berapa barang harus diproduksi agar
perusahaan mencapai break even point.
Jawab:
TFC = 20 000 , TVC = 100.Q
Fungsi Biaya Total TC = TFC + TVC = 20000 + 100.Q
Untuk Memproduksi 500 unit akan dikeluarkan biaya
sebesar TC = 20000 + 100(500) =70000
BEP dicapai apabila TR = TC , harga barang P = 600
600Q

= 20000 + 100Q

500Q = 20000
Q = 40
Contoh kasus 2

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) =
1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual
dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC

-----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)

Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)


b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
C = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya
terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Sifat biaya tetap adalah
tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah
konstanta. Sedangkan biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya.
Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan.
FC = k
VC = f(Q) = vQ
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ

Keterangan ;
FC = biaya tetap
VC= biaya variabel
C = biaya total
k = konstanta
V = lereng kurva VC dan kurva C
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan biaya
variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan dan kurva
biaya totalnya ! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi
500 unit barang ?
Jawab :
FC = 20.000
VC = 100 Q
C = FC + VC C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga
jual per unit barang tersebut.
R = Q x P = f (Q)
Contoh Soal:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan
persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila
terjual barang sebanyak 350 unit ?
Jawab :
R=QxP
= Q x 200 = 200Q
Bila Q = 350 R = 200 (350) = 70.000

Fungsi Konsumsi
Pengeluaran konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh pendapatannya. Sehingga
Jumlah pengeluaran konsumsi (C )masyarakat merupakan fungsi dari pendapatan
Nasional(Y). Bentuk umum persamaan Fungsi Konsumsi C = Co + bY, Co menunjukan
konsumsi minimum apabila pendapatan nasional sama dengan nol.

Koefisien b

menunjukan proporsi konsumsi terhadap pendapatan nasional. Koefisien dikenal sebagai


mpc atau mardinal propensity to consume . b juga menunjukan slope dari fungsi konsumsi.
Slope b = C2 - C1 / Y2 Y1
Bentuk umum persamaan Fungsi Konsumsi
C = Co + bY,
Dimana:
C = tingkat konsumsi
Co = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Contoh kasus :
Pada tingkat pendapat nasional sebesar 400 satuan

konsumsi sebesar

300 satuan,

sedangkan bila pendapatan nasional sebesar 750 maka konsumsi sebesar 500 satuan.
B = C2 - C1 / Y2 - Y1
B = 500 300 / 750 - 400= 4/7
Co diperoleh dengan C = Co + bY
400 = Co + 4/7 (400)
400 = Co + 0,57 (400)
400 = Co + 228,6
Co = 400 228,6
Co = 171 , 4
Jadi bentuk fungsi konsumsinya adalah C = 171,4 + 0.57 Y

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
Dumairy.1999.Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta, BPFE UGM
Chiang Alph C. Fundamentals Methods of Mathematical Economy. LP3S

1
3

Matematika Bisnis
Viciwati,STl, MSi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai