Februari 2014
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Intisari
Pelaksaaan proyek konstruksi berhasil jika hasil evaluasi baik biaya, waktu dan kualitas sesuai dengan
rencana, Perencanaan sendiri suatu proses untuk membuat gambaran secara visual tentang suatu sarana yang
akan dibangun yang dituangkan dalam bentuk rencana detail dan spesifikasi. Konstruksi merupakan proses
identifikasi aktifitas dan sumber daya dalam membangun suatu fasilitas. Pelaksanaan proyek konstruksi tidak
seluruhnya dapat diselesai tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam kontrak, banyak kendala dalam
pelaksanaanya, Oleh sebab itu dilakukan penelitian
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi gedung khususnya di Kota Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini metode survey yang yang terlebih dahulu mengumpulkan data dari hasil studi literature dan
wawancara kepada pakar, Untuk mendapatkan rangking faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan
dengan pengolahan data dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil analisa data
menunjukkan ada tiga faktor utama yang mempengarui keterlambatan proyek konstruksi, penelitian
menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan menyebabkan keterlambatan pada proyek konstruksi gedung
yaitu mutu material kurang dari yang dibutuhkan, mutu material tidak sesuai dengan spesifikasi dan perubahan
spesifikasi ikut mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi.
Kata kunci : Konstruksi gedung, Keterlambatan proyek.
1. Pendahuluan
berbagai tugas pekerjaan. Dan rencana
pembangunan yang baik adalah dasar untuk
mengembangkan anggaran, jadwal dan mutu
pekerjaan.
Menurut Waryanto (1998), perencanaan
konstruksi secara garis besar terdiri atas
rangkaian
kegiatan-kegiatan
yaitu
:
Mengumpulkan dan menganalisis informasi,
mengembangkan alternatif-alternatif, Analisa
dan evaluasi alternatif-alternatif, memilih
alternatif, melaksanakan dan menerima umpan
balik, membuat dokumentasi (terutama asumsi
dan metode analisis yang dipakai).
25
Jurnal Momentum
4.1
4.
Proyek Konstruksi.
a.
ISSN : 1693-752X
Tinjauan Pustaka
26
Jurnal Momentum
b. Tahap Implementasi
- Penyiapan desain engineering terinci,
jadwal induk, dan anggaran.
- Pengadaan kontrak dan Pembelian
- Pengerjaan pabrikasi, konstruksi uji
coba, dan start-up.
4.1.1.
ISSN : 1693-752X
Perencanaan Proyek
Perencanaan secara
umum dapat
didefinisikan sebagai suatu tahapan yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran
serta berikutnya menyiapkan langkah-langkah
kegiatan termasuk menyiapkan berbagai
sumber daya untuk mencapai tujuan.
Perencanaan yang matang pada proyek
konstruksi, memerlukan pengetahuan tentang
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Menurut
Hendrickson
(1989),
Perencanaan adalah suatu proses untuk
membuat gambaran secara visual tentang suatu
sarana yang akan dibangun yang dituangkan
dalam bentuk rencana detail dan spesifikasi.
Sedangkan konstruksi merupakan proses
identifikasi aktifitas dan sumber daya yang
digunakan untuk membangun suatu fasilitas
yang merupakan tahap lanjutan dan
perencanaan
dan
hasilnya
merupakan
penerapan dari suatu rancangan.
Perencanaan teknis merupakan kegiatan
penyusunan dokumen rencana teknis yang
berisi
gambaran produk
yang ingin
diwujudkan, yang harus dilakukan secara
27
4.1.3
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Keterlambatan proyek.
A.
keterlambatan pekerjaan.
Menurut Park (1979), Keterlambatan
kontraktor didalam pelaksanaan proyek
konstruksi sering terjadi, disebabkan oleh:
- Ketidak cakapan.
- Kurang pengalaman manajerial.
- Ketidak seimbangan pengalaman.
- Kurang pengalaman dalam bisnis
konstruksi.
- Kelalaian.
- Penipuan dan
- Bencana.
Meramalkan
kejadian
pada
proses
pelaksanan serta memberi nilai pada masingmasing kejadian, berhasil jika
kegiatan
estimasi sebagai dasar untuk membuat sistem
28
Jurnal Momentum
Peralatan
yang
diperhatikan
c.
ISSN : 1693-752X
dibawa
perlu
B. Waktu Pelaksanaan
Faktor-faktor yang berpotensi yang
terjadinya keterlambatan proyek menurut
Proboyo (1999), antara lain :
29
Jurnal Momentum
Peralatan (equipment).
Karakteristik tempat.
Manajerial (managerial).
Keuangan (financial),
Faktor-faktor lainnya seperti: intensitas
curah hujan, kondisi ekonomi, dan
kecelakaan kerja.
C. Kualitas Konstruksi
Keterkaitan mutu dengan perencanaan
proyek perlu mendapat perhatian serius agar
tidak mengurangi mutu konstruksi, maka
diperlukan pengkajian khusus dalam proses
perencanaan konstruksi agar mencapai kualitas
konstruksi yang diinginkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
suatu pekerjaan konstruksi menurut Asiyanto
(2005) adalah:
a. Bersifat software
- Kualitas perencanaan.
- Sistim dari proses yang digunakan.
b.
ISSN : 1693-752X
5. Metodologi Penelitian.
Menurut Sumarjono,1997, Penelitian
merupakan proses penemuan kebenaran yang
dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang
sistematis dan berencana, ada pola pola
tertentu yang harus diikuti dan seluruh
kegiatan penelitian didasarkan pada langkahlangkah yang telah direncanakan dengan
matang sebelumnya.
Penelitian merupakan cara-cara yang
sistematis untuk menjawab masalah yang
sedang diteliti. Dan metodologi penelitian
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
membicarakan
cara-cara
melaksanakan
penelitian,
meliputi kegiatan mencari,
merumuskan, menganalisis sampai menyusun
raporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah.
(Narbuko,2005)
Metode penelitian yang
dilakukan yaitu rneriputi pembuatan kerangka
penelitian, petanyaan penelitian (research
question), hipotesa penelitian, strategi
penelitian, proses peneritian, variaber
Bersifat hardware
- Kualitas tenaga kerja
- Alat konstruksi dan material yang
digunakan dalam proses produksi.
30
Jurnal Momentum
a. Kegiatan pembuatan
penelitian.
ISSN : 1693-752X
orang
pakar.
dilakukan
mengindentifikasi factor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan, dengan
variabel permasalahan yang signifikan
terhadap kinerja proyek.
b. Tahap
kedua
adalah
untuk
mengidentifikasi
risiko
yang
mempengaruhi keterlambatan proyek
konstruksi dan mengetahui tingkat
pengaruh terjadinya risiko dan ranking
kinerja proyek, dengan melakukan
survai
dan
wawancara
kepada
stakeholder.
c. Tahap ketiga adalah melakukan survai
dan wawancara kepada 5 orang pakar
setelah mendapatkan prioritas faktorfaktor risiko untuk menvalidasi hasil
penelitan.
rancangan
b. Pelaksanaan Penelitian.
Adapun tahapan penelitian seperti
kerangka pemikiran seperti terlihat pada
gambar 5.1 dibawah ini :
Wawancara
terstruktur
dengan
menggunakan kuesioner kepada para pakar
konstruksi, kriteria pakar adalah yang memiliki
pengalaman minimal 15 tahun dalam
memimpin suatu Instansi yang terkait, antara
lain Kuasa Pengguna Anggaran, Konsultan
dan kontraktor. memiliki pendidikan reputasi
yang baik dalam bidang konstruksi .
Gambar: 5.1 Kerangka Pemikiran
a.
31
Keahlian dan sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan desain spesifikasi
Melakukan perubahan spesifikasi
Kenaikan harga marerial bahan bangunan
Material yang digunakan kurang dari yang di butuhkan.
Mutu material tidak sesuai dengan spesifikasi
Penumpukan bahan materal
Ketidak tepatan waktu pemesanan bahan
Kekurangan bahan konstruksi
Menempatkan tenaga kerja yang kurang berpengalaman dibidangnya
Jumlah tenaga kerja yang tidak mencukupi
Menggunakan tenaga kerja yang tidak terampil
Kekurangan tenaga kerja
Mutu peralatan yang digunakan kurang baik
Alat yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi
Jumlah peralatan kurang dari yang dibutuhkan
Kerusakan alat
Jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek tidak tepat
Jadwal pengadaan material tidak tepat
Jadwal Pengadaan tenaga kerja tidak tepat
Metode pelaksanaan pekerjaan proyek tidak tepat.
Metode pengoperasian alat tidak tepat
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
Pembuktian
konsistensi
matriks
berpasangan dilakukan dengan unsur-unsur
pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom
yang bersangkutan diperoleh matriks sebagai
berikut:
5.2.1
32
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
maka :
- CCI=( maks n)/(n-1)
- CCI sebesar 0.061.
- CRH = CCI/CRI,
- maka CRH = 0.061/1.12 = 0.05
- Nilai CRH = 0.05 cukup kecil
atau dibawah 10 %
Berarti hirarki konsisten dan tingkat
akurasi tinggi. Karena Matriks berpasangan
untuk dampak dan frekuensi adalah sama,
maka hasilnya juga sama untuk dampak dan
frekuensi, yaitu masing-masing hirarki
konsisten dengan tingkat akurasi tinggi.
5.2.2
5.2.3.
33
Jurnal Momentum
ISSN : 1693-752X
5.2.4
Daftar Pustaka
Hasil analisa AHP yang masuk factor
utama
yang
berpengaruh
terhadap
keterlambatan proyek. seperti yang tergambar
pada tabel 5.11. dibawah ini :
Tabel 5.11. Faktor Risiko Utama
1.
2.
Dipohusodo,
Istimawan.
1996.
Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid
1. Kanisius: Yogyakarta.
3.
4.
5.
34
Jurnal Momentum
dan
Peringkat
dari
Penyebabpenyebabnya. Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1
no. 2, September, Universitas Kristen
Petra.
6.
Park, W. R, (1979).
Construction
Bidding for Profit. Canada : John Willey
& Sons Inc.
7.
8.
Saleh,
N.
(2005),
Faktor Yang
Menyebabkan Klaim dan Penyelesaiannya
Pada Industri Konstruksi. Faculty of Civil
Engineering
University
Teknologi
Malaysia.
9.
35
ISSN : 1693-752X
Jurnal Momentum
36
ISSN : 1693-752X