Anda di halaman 1dari 100

AVAYA COMMUNICATION MANAGER

S8300 MEDIA SERVER & G450 MEDIA GATEWAY


TECHNICAL TRAINING PRESENTATION

PENGENALAN SYSTEM
Bagian ini akan menjelaskan :
- Pengenalan Hardware
- Overview AVAYA Communication Manager
- Login ke system administrasi PABX
- Mengubah Jam dan Tanggal PABX
- Menyimpan perubahan setting
- Logoff dari system administrasi PABX









 
 
 

   
S8700

S8500

S8300



  
G350

         
   
IP/Digital
compatible

Wireless

G650

G700

G450

IP Softphone

Pocket PC
Softphone

IP SoftConsole
4602

Low cost IP

4620

IP Screenphone

4630

Color IP
Screenphone

DIAGRAM AVAYA COMMUNICATION SOLUTION


IP Phone
IP Phone

PC User

PSTN

S8300 Media Server


In G450 Media Gateway
CO Trunk
& E1 ISDN

PC User

Analog Station / Fax


Billing system

S8300 Media Server

IP untuk Service Laptop: 192.11.13.5


Subnet: 255.255.255.252
Telnet ke S8300 IP: 192.11.13.6

S8300 Media Server


S8300 Media Server (version B) merupakan Intel Celeron-based processor yang menggunakan
Linux operating system. S8300 Media Server terletak di Slot V1 dari G700, G350 atau G250
Media Gateway. S8300 Media Server termasuk:
Hardware
- 30-GB hard disk
- 512 MB RAM
- Dua USB ports dan sebuah 10/100 Base-T port
- Salah satu USB port untuk koneksi CD-ROM, yang digunakan untuk system upgrades.
- Satu buah service port untuk koneksi ke Laptop.
Software
Selain Avaya Communication Manager software untuk aplikasi PABX, S8300 Media Server juga
menjalankan software berikut:
- Sebuah Web server yang digunakan untuk:
Backing up dan restoring customer data
Melihat alarm
Server maintenance, termasuk busy out dan release busyout, shutdown, dan status dari S8300
Media Server.
Security commands untuk enable dan disable modem
Security commands untuk start dan stop FTP server
Security commands untuk melihat software license
SNMP access untuk configure trap destinations dan untuk stop dan start master agent
Informasi konfigurasi S8300 Media Server
Akses upgrade S8300 Media Server

S8300 Media Server


- Maintenance software
S8300 Media Server memiliki dua maintenance strategy. Maintenance software berjalan pada
media gateway platform dan S8300 Media Server sebagai bagian dari platform. Software
maintenance ini melakukan inisialisasi dan motherboard maintenance, termasuk internal
environmental monitoring. Media gateway akan didaftar oleh S8300 Media Server. Kemudian
media modules di test dan akan siap digunakan setelah pemeriksaan tersebut oleh S8300
Media Servers maintenance software. Media gateways maintenance software bertanggung
jawab atas media modulenya sendiri. Tetapi S8300 Media Server tetap mengontrol module and
port tersebut. S8300 Media Server juga membuat error logs.
- Linux Red Hat operating system
- Trivial File Transfer Protocol (TFTP) server
- Secure HTTP server for IP phone file downloads
- H.248 Media Gateway Signaling Protocol
Capacities
- 900 ports by a combination of trunks and stations
450 IP station, 450 non-IP stations, or a combination of 450 IP and non-IP stations
450 trunks
- 50 G700/G350/G250 Media Gateways

S8300 Media Server


S8300 Media Server sebagai LSP
S8300 Media Server sebagai Local Survivable Processor (LSP) menggunakan hardware dan
software license S8300 untuk mengaktifkan standby feature. Software ini membuat LSP
dengan G700/G350/G250 Media Gateway menjadi survivable call-processing server untuk
lokasi remote dan lokasi cabang.
Lokasi cabang dapat menjadikan Media Server berikut sebagai primary controller:
- S8300,
- S8500,
- S8700, atau
- S8710.
S8300 Media Server dan S8300 sebagai LSP tidak dapat berada di satu G700/G350/G250
Media Gateway.
Jika karena suatu sebab komunikasi antara G450/G350/G250 Media Gateway dan primary
controller berhenti, LSP akan aktif. "fail-over" dari primary controller ke LSP merupakan
proses otomatis tanpa bantuan administrasi dari orang. LSP menganggap control IP telephone
Disediakan oleh LSP yang berada dalam list controller.
LSP dapat meneruskan support calls sebagai primary controller selama 30 hari. LSP berada
dalam mode "license-error" ketika bertindak sebagai primary controller. Setelah 30 hari dalam
mode license-error, administrasi LSP di block dan display telephones menampilkan License
Error pada displaynya. Walau begitu, setelah 30 hari, telephone tetap dapat beroperasi.






Pembacaan Port: 01V307


01=Media Gateway 1; V3=Slot;
07=Port

G450 Media Gateway


G450 Media Gateway dapat berdiri sendiri atau dihubungkan dengan
G450 Media Gateway lainnya untuk mendapatkan gateway dengan skala
lebih besar. G450 juga dapat berfungsi dalam stack yang digabung dalam
stack dengan peralatan Avaya C360
S8300 Media Server dapat support hingga 50 G450 Media Gateway.
S8700/S8710 Media Server atau S8500 Media Server dapat support
hingga 250 G450 Media Gateway .
Berikut merupakan daftar arsitektur dasar dari G450 Media Gateway:
Intel i960 controller mengatur switch-control dasar dan management
software.
Dapat diletakkan pada EIA-310-D standard 19-inch rack.
Terdiri dari empat media-module slots.
Peletakkan dapat secara desktop atau rack-mounted.
Type koneksi standard based 10/100 Ethernet Interface.
Bersambung ke halaman selanjutnya

G450 Media Gateway


Internal global AC/DC power supply yang menyediakan low-voltage DC
power untuk kipas, motherboard, dan media modules.
Empat internal fans yang memberikan pendinginan untuk internal
components.
Sebuah LED board yang mengindikasikan system-level status.
Sebuah serial port untuk command-line access.
Dua 10/100BaseT external ports. (Expansion module dapat dipesan
untuk tambahan 10/100T, 100FX, ATM, atau Gigabit Ethernet ports.)
Sebuah VoIP engine supports hingga 64 G.711 single-channel calls.
Juga support untuk hal-hal berikut:
- Fax, Teletypewriter device (TTY), dan modem calls melalui corporate IP
intranet menggunakan pass-through mode.
- Fax dan TTY calls menggunakan relay mode proprietary.
- 64kbps clear channel dapat mendukung BRI Secure Phone dan aplikasi
data (tidak termasuk support untuk H.320 video)
- T.38 Fax over the Internet (tergantung endpoints yang terhubung ke nonAvaya systems)
- Modem tones melalui corporate IP intranet

Media Module
Avaya Media Module mengubah jalur voice dari traditional circuit, seperti analog
line, E1/T1 dan digital ke TDM Bus. VOIP Engine kemudian mengubah jalur voice
dari TDM Bus menjadi packet-packet VOIP, baik di compress maupun tidak di
compress, pada koneksi ethernet.
Media module diletakkan dalam media gateway dan berhubungan dengan
motherboard dan backplane dari gateway tersebut.
G350 Media Gateway dapat dikoneksi dengan berbagai macam media module,
yaitu:
-8 macam Telephony Media Module: MM710, MM711, MM712, MM714, MM717,
MM720, MM722 dan MM312
-2 macam WAN Media Module: MM340, MM342
-1 Macam LAN Media Module: MM314
Perhatian: MM312, MM340, MM342 dan MM314 tidak compatible dengan G700
Media Gateway, jangan masukkan module tersebut ke G700 Media Gateway!

MM710 E1/T1 Media Module


Avaya MM710 digunakan untuk menghubungkan E1/T1 connection ke private ataupun
public network.

Highlights untuk MM710:


Software-selectable T1 or E1 operation
An integrated CSU (Channel Service Unit)
Both A-law (E1) and -law (T1) gain control and echo cancellation ability
D4, ESF, or CEPT framing
ISDN PRI capability: 23 B-channel + 1 D-channel atau 30 B-channel + 1 D-channel
AMI, ZCS, B8ZS (T1) atau HDB3 (E1) line coding
Trunk signaling untuk support US dan international central office (CO) atau tie trunks
Echo cancellation pada salah satu arah.
Fractional T1 support
An OIC DB 25-pin interface
A Bantam loopback jack tests T1 circuits atau E1 circuits.
The MM710 support universal DS1 sesuai ANSI T1.403 1.544 Mbps T1 standard dan ITU-T
G.703 2.048 Mbps E1 standard.
The MM710 tidak support Code Mark Inversion line coding yang digunakan di Jepang.

MM711 Analog Media Module


Avaya MM711 Analog Media Module menyediakan 8 port dimana 8 port ini flexible
digunakan apakah ingin dihubungkan ke analog trunk ataupun analog telephone.

Highlights untuk MM711:


Ke delapan port nya dapat diset sebagai:
loop start atau ground start central office trunk dengan loop current 18 hingga 120 mA.
wink-start atau immediate-start Analog Direct Inward Dialing (DID) trunk
Analog tip/ring devices such as single-line telephones with or without LED message
waiting indication.
MM711 supports DTMF, MF, dan pulse
MM711 supports R2MFC address signaling, dan menyediakan -48 VDC untuk ports yang
di set up sebagai direct inward dialing (DID).
MM711 menyediakan pass through untuk fax signals.

MM712 DCP Media Module


Avaya MM712 DCP Media Module digunakan untuk menghubungkan 8 telephone 2 wire
DCP (Digital Communication Protocol)

MM714 Analog Media Module


Avaya MM714 Media Module menyediakan 4 port analog line dan 4 port analog trunk

MM717 DCP Media Module


Avaya MM717 DCP Media Module digunakan untuk menghubungkan 24 telephone 2
wire DCP (Digital Communication Protocol) dengan koneksi amphenol connector.

MM720 BRI Media Module

Avaya MM720 BRI media module terdiri dari 8 port yang dapat diadministrasi sebagai
BRI trunk connections atau sebagai BRI endpoints (telephone dan data module).
Catatan: MM720 BRI Media Module tidak dapat diadministrasi untuk BRI trunk dan
endpoint pada saat yang sama. MM720 BRI Media Module juga tidak support untuk
dikombinasikan B-channels nya bersamaan untuk membentuk 128-kbps channel. Jika
MM720 BRI Media Module diadministrasi untuk support BRI endpoints, maka tidak bisa
dijadikan clock synchronization source.
Untuk BRI Trunking, modul ini support hingga 16 trunk port melalui 8 interface BRI
yang ada, dan dihubungkan ke central office pada S atau T reference point.

MM722 BRI Media Module


Avaya MM722 BRI Media Module digunakan untuk menghubungkan 2 4-wire S/T ISDN
BRI (Basic Rate Interface) 2B+D access port dengan RJ-45 connector.Setiap port dapat
dihubungkan ke Centra Office pada T reference point.

MM340 E1/T1 data WAN Media Module


Avaya MM340 Media Module menyediakan satu WAN access port untuk
menghubungkan E1/T1 data WAN. MM340 dapat digunakan sebagai interface ke private
network ataupun ke service provider.
Catatan: MM340 tidak dapat dipasang di G700 Media Gateway

MM342 USP Data WAN Media Module

Avaya MM342 Media Module menyediakan satu USP WAN access port. MM342 dapat
digunakan sebagai interface ke IP-routed private enterprise network atau sebagai interface
ke Internet service provider. MM342 supports WAN protocol berikut:
EIA530
V.35/ RS449
X.21
Untuk koneksi ini, salah satu kabel berikut diperlukan:
Avaya Serial Cable DTE V.35 (USP to V.35)
Avaya Serial Cable DTE X.21 (USP to X.21)
Catatan: Media Module ini tidak dapat dipasang di G700 Media Gateway

MM760 VOIP Media Module

Avaya MM760 merupakan duplikat mesin VOIP pada mesin VOIP di mother board.
MM760 menyediakan tambahan 64 VOIP channels pada kompresi G.711. Kapasitas
MM760 adalah 64 G.711 TDM/IP simultaneous calls, atau 32 compression codec, G.729
atau G.723, TDM/IP simultaneous calls.
MM760 juga supports type-type transmisi berikut:
- Fax, Teletypewriter device (TTY), dan modem calls melalui corporate IP intranet
menggunakan pass-through mode
- Fax dan TTY calls menggunakan proprietary relay mode
- 64kbps clear channel transport untuk BRI Secure Phone dan aplikasi data.
- T.38 Fax over the Internet (termasuk endpoints yang terhubung ke non-Avaya systems)
- Modem tones melalui corporate IP intranet
Catatan:
Jalur antara endpoints untuk modem tone transmissions harus menggunakan Avaya
telecommunications dan networking equipment.

Phone Set

Overview AVAYA Communication Manager


AVAYA Communication Manager mengorganisasi dan me-routing voice, data,
image dan video transmisi.
System PABX yang mengoperasikan AVAYA Communication Manager dapat
dihubungkan ke salah satu atau semua komponen berikut (tergantung hardware
dan atau license):
AVAYA Interactive Response
System Access Terminal
Basic Call Management System (BCMS)
ASAI untuk integrasi antara adjunct komputer dan PABX
Call Detail Recording (CDR)
Message Manager
PC dengan emulation software
Call Accounting System untuk billing system pada hospitality industry.
Call Management System (CMS) untuk report call center

Administration Connection to Media Server


IP Phone
Service PC

Modem
Cross
Cable

PSTN
CO & E1
ISDN trunk

G450 Media
Gateway & S8300
Media Server
Administrator PC
Analog Station / Fax /
Swipe Card

Telnet/Web Browser ke S8300 dari Service PC: 192.11.13.6


Telnet/Web Browser ke S8300 dari Admin PC: 10.

Mengakses System PABX


Untuk mengakses system, setiap orang harus login, sehingga perlu mengetahui
login dan password, serta type terminal dari program emulasi yang dijalankan.

Logging into the system


1.

Pada prompt, ketik Login ID anda, lalu tekan ENTER.

2.

Ketik password anda, lalu tekan ENTER. Password anda tidak ditampilkan
di layar. Pastikan password anda hanya anda yang tahu.

3.

System akan meminta anda untuk memasukkan type terminal, jika anda
menggunakan :

Site Administration, tekan F7 atau klik tombol Continue.

Telnet, ketik w2ktt

Terminal Emulator, ketik 4410 (sesuai emulator yang digunakan)

Jika login, password dan type terminal anda sudah benar, maka system akan
Membawa anda masuk ke system administrasi PABX.

Melihat Status S8300 Media Server

Setting Tanggal dan Jam


Untuk melihat setting tanggal bisa dari SAT command: set time
Untuk mengubah tanggal dari Web Browser Klik Server Date/Time di bawah
menu Server.

Menyimpan Perubahan Setting


Terdapat 2 macam Penyimpanan, yaitu Temporary dan Permanent.
1.

Penyimpanan Temporary dilakukan oleh system pada saat Anda melakukan


penekanan F3 (Enter). Jika Server tidak mendapat supply power pada saat
perubahan ini disimpan menjadi permanent, maka data perubahan tersebut akan
hilang.

2.

Penyimpanan Permanent, dilakukan dengan 2 cara:

Menyimpan permanen ke hard disk, dengan command: save translation.

Menyimpan ke flash card, melalui web browser, klik Backup Now di


bawah menu Data Backup/Restore.

Penyimpanan permanent hanya ke hard disk, beresiko, karena jika terjadi hard disk
corrupt, maka data akan hilang. Untuk itu sebaiknya dilakukan backup ke flash card
secara teratur, minimal 1 bulan sekali.

Keluar dari System (Logoff)


Untuk alasan keamanan, sebaiknya logoff setiap Anda meninggalkan terminal.
1.

Untuk logoff, ketik logoff pada sat (system access terminal) command
prompt, lalu tekan Enter. Anda mungkin akan melihat security form yang
mengindikasikan apakah feature Remote Access, Facility Test Call
teradministrasi dan atau terdapat trunk dalam keadaan busy out. Anda
mungkin perlu untuk mematikan feature tersebut sebelum anda keluar dari
system. Security form ini juga mengindikasikan apakah terdapat minor atau
major alarm pada system PABX. Segera lakukan prosedur maintenance
untuk memeriksa minor atau major alarm tersebut.

2.

Tekan y pada pertanyaan konfirmasi dan tekan Enter untuk keluar dari
system.

Perencanaan System
Bagian ini akan menjelaskan Fungsi yang berpengaruh untuk system
PABX, yaitu mengenali dan menggunakan Dial Plan serta mengaktifkan
Feature Access Code.

Dial Plan
Dial Plan digunakan oleh system untuk mengartikan digit yang ditekan
oleh penelephone. Sebagai contoh, jika Anda menekan digit 9 pada
telephone anda untuk mengakses line keluar, sebenarnya dial plan
memberitahukan system untuk mencari line keluar jika ada penelephone
yang menekan angka yang dimulai dengan 9. Dial plan juga
memberitahukan system, berapa digit yang diharapkan untuk call tersebut.
Contoh, dial plan mencatat jika semua internal extension terdiri dari 4
digit yang dimulai dengan angka 1 dan 2.

Dial Plan Form

Tekan HELP (F5) untuk melihat command


yang tersedia

Dial Plan
Terdapat beberapa type call yang dapat diisi pada dial plan:
Attendant (attd) menentukan akses number untuk call attendant,
biasanya terdiri dari 1 atau 2 digit.
AAR digunakan untuk merouting calls melalui private network
ARS digunakan untuk merouting calls melalui public network.
DAC Digunakan untuk menggunakan trunk access code (tac) dan
feature access code (fac) dalam range yang sama, panjangnya bisa hingga
4 digit.
Ext Untuk range extension yang dapat digunakan di system.
FAC (Feature Access Code) FAC bisa dimulai dari angka 1-9, dan bisa
dimulai dengan * atau # pada digit pertama. Panjang access code hingga 4
digit.
Command yang digunakan pada sat:
disp dial-plan analysis untuk melihat konfigurasi dial plan
change dial-plan analysis untuk menambah atau mengubah dial plan

Feature Access Code


Feature Access Code digunakan oleh user untuk mengaktifkan atau menon aktifkan feature dari telephone mereka.
Command yang digunakan pada sat:
disp feature-access-code untuk melihat konfigurasi FAC
change feature-access-code untuk mengubah FAC

Setting Telephone
Bagian ini akan menjelaskan cara untuk menambah, mengganti
atau mengubah telephone pada system PABX.

Menambah Telephone Baru Pada System


Untuk menambah telephone baru terdapat 3 hal yang harus dikerjakan:
Temukan port yang kosong atau belum digunakan
Hubungkan port dari card PABX ke outlet melalui MDF/patch panel
Administrasi pada system PABX
Sebelum menentukan port mana yang akan digunakan untuk telephone baru
tersebut, tentukan lebih dulu:
type telephone yang akan diinstall
port yang sesuai type telephone apakah ada yang belum digunakan
dimana telephone tersebut akan diinstall.
Masih adakah license port tersedia.

Konfigurasi System Hardware


Type telephone:
2500 = analog
84xx = digital
64xx = digital
U = port belum
digunakan
t/p = port belum
digunakan tapi bisa
diaktifkan melalui
telephone set
01,02 dst = sudah
digunakan.

Konfigurasi System Hardware memperlihatkan semua circuit


pack atau media module yang ada pada PABX, serta port mana
yang sudah digunakan atau belum digunakan

Konfigurasi System Software


Maximum
port license
yang tersedia
port license
yang sudah
digunakan

Konfigurasi System Software memperlihatkan jumlah port license yang


tersedia pada system serta feature-feature apa yang telah aktif dan siap
digunakan di system PABX.

Administrasi Station
Dengan mengadministrasi station, menyatakan ke system bahwa
telephone tersebut sudah terdaftar dan memiliki feature-feature
yang di administrasi untuk telephone tersebut.

Administrasi Station
Station Command:
List station untuk melihat daftar station yang ada
Display station xxxx untuk melihat feature extension xxxx Add station
xxxx untuk menambah station baru
Change station xxxx untuk mengubah feature station
Remove station xxxx untuk menghapus station, station hanya bisa dihapus
jika sudah tidak lagi termasuk dalam group, seperti hunt group atau trunk
group sebagai incoming destination. Untuk memeriksa suatu station termasuk
dalam group mana, gunakan command: list usage extension xxxx
Duplicate station yyyy untuk menambah station dengan feature yang sama
dengan extension yyyy.
Status station xxxx untuk melihat status station xxxx

Administrasi Station
Field yang penting diketahui pada station form:
Type: type telephone yang akan dihubungkan ke port PABX
Port: Port address yang terhubung ke telephone
Name: Nama untuk telephone
Security Code: Kode yang digunakan untuk feature tertentu, misal IPPhone,
PSA, station lock, dan lain-lain.
Coverage Path: Untuk pengalihan call yang masuk dengan kondisi-kondisi
yang ditentukan pada form coverage path.
COR: Class of Restriction pembatasan untuk kondisi-kondisi yang diatur
pada form COR
COS: Class of Service pembatasan untuk feature-feature yang diatur pada
form COS

Administrasi Feature
Bagian ini akan menjelaskan cara mengadministrasi beberapa feature dari
Communication Manager, seperti:
System-parameter feature
Abbreviate Dialing
Pickup Groups
Call forwarding
Coverage Path
Bridged Call Appearance

Mengubah System-parameter Feature


Command: change system-parameter features
Pada form ini kita bisa set music on hold, trunk to trunk transfer, dan lainlain. Pada dasarnya system feature ini sudah di set pada saat PABX
terinstall, tapi bisa diubah jika dikehendaki.

Setting Abbreviated Dialing


Terdapat 4 macam abbreviated dialing:
1. Personal hanya untuk extension yang di-assign
2. Group untuk penggunaan dalam group tertentu
3. System untuk semua user (hingga 100 nomor)
4. Enhanced untuk semua user (hingga 1000 nomor)
Command:
change abbreviated-dialing personal xxxx
display abbreviated-dialing personal xxxx
add abbreviated-dialing group x
display abbreviated-dialing group x
change abbreviated-dialing system
display abbreviated-dialing system
add abbreviated-dialing enhanced x
disp abbreviated-dialing-enhanced x
NB: Abbreviated-dialing yang ingin digunakan harus
didaftarkan terlebih dulu di station dan feature access code
form.
.

Setting Abbreviated Dialing

Setting Call Pick-up


Terdapat 2 macam pickup group:
1. Pick-up group call yang berdering di salah satu member dari suatu
pick-up group dapat diambil oleh member lain dari pickup group
tersebut.
2. Direct Call Pick-up call yang berdering di extension lain dapat
diambil oleh extension lain yang tidak satu pick-up group, tetapi
harus mengetahui nomor extension tersebut serta di set permissionnya di COR form.
Command untuk pickup group:
add pick-up group 1
change pickup group 1
.

Setting Call Pick-up

Setting Call Forward


Terdapat 3 macam call forward:
1. Call Forwarding All Calls akan mengalihkan semua panggilan
masuk ke extension lain, attendant atau nomor telephone luar.
2. Call Forwarding Busy/Dont Answer akan mengalihkan panggilan
masuk jika extension tersebut sedang sibuk atau tidak ada yang
menjawab.
3. Call Fwd-Off Net memperbolehkan atau mencegah user untuk
mengalihkan panggilan ke nomor yang diluar system PABX
NB: Call Forward permission di set di COS form, sedangkan untuk
mengatur berapa dering pada saat call forward do not answer,
gunakan command:
change system-parameter coverage
Untuk melihat siapa yang mengaktifkan call- forward:
list call-forwarding

Setting Coverage Paths

Call coverage adalah apa yang akan dilakukan oleh system terhadap incoming calls
untuk station atau hunt group tertentu, dimana bisa diatur apabila telephone tidak
dijawab atau sedang sibuk, maka call akan dialihkan secara otomatis ke extension
lain. Incoming call yang akan dialihkan bisa dibagi dalam dua kategori, yaitu dari
eksternal, atau dari internal (antar extension).
Macam-macam feature coverage path:
Coverage path bisa di atur berdasarkan waktu, misal pada jam kerja extension 1234
akan di cover ke ext 1009 (sekretaris), tetapi di luar jam kerja akan di cover ke ext.
2000 (security).
Terdapat coverage answer group, dimana terdiri dari maksimum 8 extension yang
akan berdering bersamaan jika ada call yang dialihkan ke group tersebut.
Call bisa dialihkan ke system di luar PABX, misalnya ke PSTN atau ke Handphone
Satu extension bisa memiliki 2 coverage path dan bisa diganti sesuai keperluan
melalui feature access-code.
Call coverage destination dan coverage path leads bisa diganti oleh user dari manapun
dengan feature telecommuting coverage.

Setting Coverage Paths

Setting Coverage Paths


Command untuk coverage path:
Add coverage path xx - untuk menambah coverage path
Change coverage path xx untuk mengubah setting coverage path
Remove coverage path xx untuk menghapus coverage path
Add coverage time-of-day xx untuk menambah setting coverage berdasarkan
waktu
Change coverage time-of-day xx untuk mengubah coverage time
Remove coverage time-of-day xx untuk menghapus coverage time
Add coverage answer-group xx untuk menambah coverage answer group
Change coverage answer-group xx untuk mengubah coverage answer group
Remove coverage answer-group xx untuk menghapus coverage answer group
Change system-parameter coverage-forwarding untuk mengubah systemparameter untuk coverage path dan call forwarding
Change coverage remote untuk menambah tujuan coverage remote
Display coverage sender group xx untuk menampilkan daftar pemakai
coverage xx
Change telecommuting-access untuk mengubah coverage path access
sehingga user bisa mengubah coverage setting mereka dari luar system

Feature Access Code


Form ini digunakan untuk mendaftarkan kode akses setiap feature
yang ada di system PABX.
Command: change/display feature-access-codes

Setting Bridged Call Appearance

Bridged Call appearance adalah satu buah primary phone yang memiliki tambahan
line pada extension lain (secondary), dimana call yang masuk ke telephone
primary terhubung (bridged) juga ke salah satu tombol pada telephone secondary.
Telephone secondary tetap berfungsi normal seperti telephone lainnya, hanya
memiliki tambahan line appearance dari telephone primary.
Bridged call appearance harus di set pada telephone yang memiliki dua tombol
atau lebih. Jika call masuk pada telephone primary, lampu pada tombol telephone
secondary akan berkedip.
Untuk membuat bridged call appearance, setting dilakukan pada station form.
Field-field yang berhubungan dengan bridged call appearance:
Halaman 2:  
   Jika y maka masing-masing tombol
bridged call bisa di set apakah akan berdering atau tidak.
Halaman 2:         Jika y maka secondary phone akan ikut
berdering jika call masuk ke primary phone.
Halaman 3: Button Assignments ketik brdg-appr pada salah satu tombol
telephone digital.
Halaman 3: Line Appearance ketik abrdg-appr
Assign tombol, extension dan diinginkan dering atau tidak pada field yang keluar
setelah mengisi button assignments di atas.

Routing Outgoing Calls


Bagian ini akan menjelaskan:
Komponen yang mendukung call routing serta featurefeature yang ada.
Proses Communication Manager me-routing outgoing
call dan bagaimana mengubah call routing tersebut.

World Class Routing


Terdapat 2 macam outgoing world class routing:
1. Automatic Alternate Routing (AAR). Digunakan untuk call antar PABX
system di dalam perusahaan melalui private network.
2. Automatic Route Selection (ARS). Digunakan untuk call ke luar
perusahaan melalui public network. ARS juga digunakan untuk me- route
call ke remote company jika perusahaan tidak memiliki private network.

Class of Restriction
COR digunakan untuk melakukan pembatasan incoming call, outgoing
call, call antar extension serta beberapa feature restriction. COR yang
dapat diadministrasi adalah dari 0 sampai dengan 95. Pada COR terdapat
FRL (Facility Restriction Level) yang berguna untuk menentukan tinggi
rendahnya kelas restriksi. FRL dimulai dari 0 yang terendah dan 7 yang
tertinggi
Setting FRL yang biasa
digunakan untuk outgoing
call restriction adalah:
0 Internal Call
1 Local call
2 HP
3 SLJJ
4 IDD/SLI
Atau disesuaikan dengan
kebutuhan business yang
ada.

Class of Restriction
COR juga digunakan untuk beberapa feature sebagai berikut:
Time-of-day routing: menentukan call akan di routing melalui partisi nomor
berapa, terdapat 8 buah partisi. Masing-masing partisi bisa diset waktu aktifnya.
Service Observing: untuk memperbolehkan suatu extension mendengarkan
atau didengarkan pembicaraannya dari atau oleh extension lain.
Direct Pick-up: untuk memperbolehkan suatu extension menerima call yang
berdering di extension lain yang tidak berada dalam satu group pick-up.
Calling Permission: untuk memperbolehkan suatu extension melakukan call
terhadap extension lain yang tidak sama CORnya.
Trunk disconnect timer: untuk menentukan berapa lama waktu yang
diperbolehkan untuk melakukan call dari extension atau menggunakan
authorization code (password) dengan COR yang ditentukan.
Facility Access trunk test: untuk melakukan maintenance terhadap trunk line
dengan cara memeriksa langsung connect ke port yang dituju.
Can Change Coverage: untuk melakukan perubahan coverage path secara
remote melalui feature access-code.

Class of Service
Digunakan untuk membatasi user dalam pemakaian feature-2 seperti terlihat:

Class of Restriction
Command:
list cor untuk melihat daftar cor
Change cor xx untuk mengubah parameter di cor xx
Display cor xx untuk melihat parameter pada cor xx

Class of Service
Command:
Change cos untuk mengubah parameter cos
Display cos untuk melihat parameter cos

Trunk Group
Trunk digunakan untuk koneksi dengan PSTN (Public Network) maupun
Private Network, dimana trunk membawa sinyal telephone dari satu tempat
ke tempat lain, misal dari PABX system Anda ke Central Office (CO/Telkom).
Trunk group melakukan fungsi yang spesifik, macam-macam trunk group
yang sering dijumpai diantaranya adalah:
- Central Office (CO) trunk: biasanya untuk koneksi ke PSTN, tetapi bisa
juga digunakan untuk koneksi ke PABX lain, untuk koneksi ke paging
speaker, ataupun data module.
- Direct Inward Dialling (DID) trunk: menghubungkan telephone dari PSTN
langsung ke extension internal tanpa melalui attendant ataupun alat lainnya.
- Direct Inward Outward Dialling (DIOD) trunk: menghubungkan incoming
maupun outgoing call langsung antara PABX dengan PSTN.
- Integrated Service Digital Network (ISDN) trunk: selain membawa sinyal
suara, bisa juga membawa sinyal gambar dan data. Ada dua macam type
ISDN : - ISDN BRI (Basic Rate Interface): menghubungkan langsung
telephone, PC atau peralatan lain ke switch.
- ISDN PRI (Primary Rate Interface): menjadi interface untuk
hubungan antara switch dengan network.
- Tie trunk: bisa untuk koneksi antar dua PABX (tie)

Menambah Trunk Group Pada PABX


Untuk menambah trunk terdapat 3 hal yang harus dikerjakan:
1. Tentukan apa type koneksi yang diinginkan.
2. Contact vendor dari koneksi yang diperlukan, misal ke Telkom untuk koneksi
ISDN, DID, CO, atau ke service provider lainnya.
3. Setelah dari Vendor koneksi sudah siap, catat nomor ID koneksi yang diberikan
oleh vendor untuk maintenance jika suatu hari diperlukan lalu mulai administrasi
system PABX untuk penambahan trunk baru tersebut.

Administrasi Trunk Group


Command yang digunakan:
add trunk-group next/add trunk-group xx untuk menambahkan trunk-group
Change trunk-group xx untuk mengubah setting trunk-group xx
Remove trunk-group xx untuk menghapus trunk-group xx
Status trunk-group xx untuk melihat status trunk-group xx

Administrasi Trunk Group


Field-field penting pada Trunk Group form:
Group type: isi dengan type trunk group yang akan disetup, misal: co, did
atau isdn.
Group Name: isi dengan nama trunk yang diinginkan.
COR: isi dengan COR yang sesuai untuk restriksi trunk group tersebut,
dimana COR akan menentukan extension mana yang bisa atau tidak bisa
melakukan call melalui trunk group ini.
TAC: harus diisi dengan trunk access code yang sesuai dengan dial plan.
Direction: isi dengan arah yang diinginkan, apakah incoming, outgoing
atau two-way (incoming dan outgoing) call.
Night Service: isi dengan extension jika ingin mengalihkan incoming call
pada malam hari (saat attendant console menekan tombol night service)
Comm type: isi dengan type communication yang akan digunakan,
standard-nya adalah voice.
Trunk type: field ini berhubungan dengan group type field, isi dengan
loop-start jika group type adalah co.
Group member assignments: isi dengan port yang sudah dihubungkan
dengan line Telkom atau line trunk lawan.

Form Trunk Group

ARS Analysis Table


PABX akan melakukan analisa terhadap nomor yang dipanggil (outgoing call
via ars code: 9) didalam table ARS (automatic route selection).

ARS Analysis Table


Command:
List ars analysis untuk melihat daftar table ars analysis
Change ars analysis x untuk mengubah ars analysis form, dimulai dari
tampilan nomor x
Change ars digit-conversion untuk mengubah digit yang di dial secara
otomatis
List ars route-chosen 5263445 untuk melihat ars digit analysis yang
mana yang diakses jika user melakukan dial 5263445. Command ini biasa
digunakan untuk memeriksa jika terdapat complain dari user mengenai digit
yang tidak bisa mereka dial dari telephone.

Partition Route Table


Table ini digunakan untuk me-routing panggilan/call dari nomor yang telah
dianalisa didalam tabel ars analysis, harus melalui partisi mana dan ke route
pattern nomor berapa berdasarkan COR dari extention pemanggil dan digit
yang di dial oleh user tersebut.

Partition route table


Command:
List partition-route-table untuk melihat daftar table ars analysis
Display partition-route-table x untuk melihat setting partition x
Change partition-route-table x untuk mengubah partition-route-table
form, dimulai dari tampilan nomor x
Command:

Route Pattern

List route-pattern untuk melihat daftar route pattern yang ada


Display route-pattern x untuk melihat setting route-pattern x
Change route-pattern x untuk mengubah setting route-pattern x

Route Pattern Table


Route Pattern Table akan menentukan call diarahkan melalui trunk group mana, berapa
FRL minimum dari extention pemanggil yang boleh melakukan call, apakah ada
penghilangan atau penambahan digit, dan apa format digitnya

Authorization Code
Authorization code digunakan untuk
mengambil alih priviledge dari station
Untuk memaksimumkan sistem keamanan
outgoing call:
1.
2.
3.
4.

Administrasi authorization code


dengan jumlah digit maksimum
Buat secara random
Ubah/ganti authorization code setiap
1-3 bulan sekali
Langsung keluarkan dari list/daftar
jika user keluar kerja

Command:
change system-parameter feature
untuk mengaktifkan authorization
code form.
change authorization-code xxxxxx
untuk menambah atau mengurangi
authorization code.

Outgoing Call Flow


START
CHECK NO YANG
DIPANGGIL dan COR
PEMANGGIL

ARS

CALL BLOCKED (DITOLAK)

Jika anda menggunakan ars digit conversion, maka ars


digit conversion table akan di akses terlebih dahulu
Y
ROUTE PATTERN OR PARTITION

TIME OF DAY

R/P
R
ROUTE PATTERN FORM

PARTITION TABLE

TRUNK GROUP

FRL

AUTHORIZATION CODE

OK

CALL OK
N
CALL BLOCKED (DITOLAK)

STOP

Routing Incoming Calls


Bagian ini akan menjelaskan:
Attendant Console / IP Softconsole
Auto Attendant
Announcement Recording
VDN
Vector

Incoming Line
Setiap perusahaan biasanya memiliki satu atau beberapa nomor hunting yang
menjadi access untuk telephone masuk ke extention-extention perusahaan
tersebut. Incoming call akan dijawab oleh operator atau auto attendant, untuk
kemudian diteruskan ke extension yang dituju. Jika menggunakan
DID/ISDN, maka incoming call bisa langsung berdering di extension yang
dituju.

Attendant Console

Standard Attendant Console


menggunakan digital port
ditambah power local atau
central untuk display

Avaya PC Console
AVAYA PC Console merupakan aplikasi windows base yang
berguna untuk call handling dan berfungsi seperti layaknya
attendant console dengan DXS module.

IP SoftConsole
AVAYA IPSoftConsole merupakan aplikasi windows base yang
hampir sama dengan PC Console, hanya bedanya, voice dan
call routing di set melalui IP interface.
Command untuk attendant console:
Add attendant x untuk menambah attendant console
Display attendant x untuk melihat setting attendant x
Change attendant x untuk mengubah setting attendant x
Change console-parameter untuk set console parameter.

Administrasi Attendant Console


Field-field penting pada form attendant console:

Type: isi dengan 302

Extension: isi dengan nomor extension untuk attendant

Console type: principal (bisa diisi juga dengan night atau day/night, tergantung
keperluan)

Port: isi dengan port yang terhubung ke attendant console.

Name: isi dengan nama yang diinginkan untuk attendant ini.

Trunk select button assignment: isi dengan trunk access code dari trunk yang
diinginkan attendant bisa dial melalui trunk tersebut.

Feature button: isi dengan feature yang diinginkan untuk digunakan oleh operator.

Jika menggunakan DXS (enhanced selector) maka assign hundred select button
sesuai yang diperlukan.

Contoh form Attendant Console

Recording Announcement
Announcement tersisa 3968 detik untuk kompresi 64 Kbps

Panjang announcement
6951 adalah 11 detik
dengan kompresi 64
Kbps

Syarat merekam announcement:


1.
Memiliki announcement board
TN750C atau VAL
Announcement board
TN2501AP
2.
Masih ada ruang tersisa di
announcement tersebut untuk
dilakukan perekaman. Untuk
memeriksa lakukan command:
list integrated.
3.
Lakukan rekaman dari station
yang memiliki console
permission=y di cos form.
4.
Administrasi access code di
feature access code form.

Jenis-jenis kompresi dan waktu


recording pada TN750C:
1.

16 Kbps: 8 menit recording, kualitas rendah

2.

32 Kbps: 4 menit recording, kualitas menengah

3.

64Kbps: 2 menit recording, kualitas tinggi

Untuk VAL board TN2501AP biasanya menggunakan


64KBps mengingat besarnya kapasitas yang
dimiliki.

Ext: Masukkan extension untuk announcement


Type: Integrated
COR: Masukkan COR yang sesuai
Langkah-Langkah:
1.
Ketik change announcement
2.
Masukkan parameter untuk:
Ext: Masukkan extension untuk announcement
Type: Integrated
COR: Masukkan COR
Name: Masukkan nama
Rate: Masukkan Rate untuk TN750C (16 atau
32kpbs), untuk TN2501 (64kbps) atau sesuaikan
dengan yang sudah ada
Port: Masukkan slot dari announcement
3.
Tekan ENTER
4.
Change COS, set console permission YES
5.
Change feature-access-code, lihat fac untuk
announcement, misal: #19
6.
Prosedur untuk perekaman dari telset:
Dial #19+ext announcement
Dial 1 untuk merekam
Dial 2 untuk replay
Dial 3 untuk menghapus
7.
Untuk melihat berapa sisa waktu announcement:
list integrated-announcement

Vector Directory Number (VDN)


Vector Directory Number (VDN) merupakan nomor ekstension yang digunakan untuk
mengakses call vector. Masing-masing VDN mengakses satu call vector, tetapi
beberapa VDN dapat mengakses satu call vector yang sama. VDN hanya digunakan
secara software dan bukan secara physical.
Command: add/change/list/display vdn (xxxx)

Vectoring
Vectoring adalah suatu kumpulan command (perintah) yang digunakan untuk mengatur
incoming calls. Vectoring bisa digunakan untuk memainkan beberapa announcement, merouting calls ke internal maupun external, mengumpulkan (collect) digit yang di dial serta
meresponnya.
Command: change/display vector xxx

Contoh Call Vectoring

IPSI Connection

IPSI hanya akan


mengontrol system
jika dalam kondisi
ENABLED

Komponen VOIP
Komponen utama untuk VOIP (Voice Over IP) adalah:
1. TN799DP Control LAN (CLAN)
CLAN menyediakan data link interface antara switch (PABX)
processor dengan fasilitas transmisi, dimana CLAN
mempersiapkan sinyal informasi untuk transmisi TCP/IP, baik
melalui ethernet maupun PPP connection.

2. TN2302 IP Media Processor (Medpro)


TN2302AP mengirimkan data suara dan fax melalui koneksi IP. TN2302AP
memiliki dynamics jitter buffer untuk meningkatkan kualitas suara,
echo cancellation dan silence suppression untuk aplikasi H.323, serta
memiliki feature DTMF detection dan conferencing.

Administrasi CLAN

Administrasi CLAN
1.

Change node-names ip
daftarkan nama node

2.

Add ip-interface 01A02


setup ip-interface untuk
board 01A02, isi nama
node yang sudah
didaftarkan sebelumnya.
Jangan di-enable dulu.

3.

Add data-module xxxx


setup data module untuk
CLAN menggunakan port
17 (01A0217)

4.

Change ip-interface 01A02


enable ip-interface.

NB: Connect kabel ethernet (RJ45) ke CLAN terlebih dulu


dan pastikan led pada
CLAN menyala.

Administrasi Medpro
Untuk medpro
cukup
administrasi nodenames ip dan ipinterface

Billing Information / Call Detail Recording (CDR)


PABX mengeluarkan CDR dalam bentuk text melalui beberapa cara, yaitu
melalui direct serial-DCE (tetapi sudah tidak di-support oleh S series Media
Server), atau via IP (harus ada CLAN card serta billing system yang bisa
menangkap data dari port network)
Command: change/display system-parameter cdr

Output melalui DCE


Jika diisi CDR1,
output melalui IP

Administrasi CDR output melalui IP


Command: Change ip-service
tambahkan service type: CDR1
dan arahkan ke remote node
dengan port 5555 (bisa diganti)

Tambahkan node untuk


pc billing system

Install IP Phone

Centralize
Power
Ethernet

Ethernet + Power

Midspan
Power 48V

IP Phone

S8300 Media Server with


G450 Media Gateway

PSTN
CO &
ISDN E1
Trunk

Billing system
220VAC
IP Phone
Analog
Station

Ethernet

Ethernet
+ Power

Local Power

Administrasi IP Phone
1.

Add station next field-field yang harus diisi:

Extension type: isi dengan 4610 (atau sesuai type IPPhone yang
akan dipasang)

Port: akan otomatis terisi ketika Ext. Type diisi dengan 4610

Name: Isi dengan nama yang ingin digunakan

Security Code: Isi dengan code untuk user atau standard code.

COR: Isi dengan COR yang sesuai untuk user

COS: Isi dengan COS yang sesuai untuk user

Coverage Path: Isi dengan coverage path yang sesuai untuk user.

Pada halaman 3, isi feature button sesuai dengan kebutuhan user.

2.

Pastikan TFTP server dalam keadaan aktif.

3.

Install IPPhone dengan centralized atau local power (lihat gambar)

Administrasi IP Phone
Jika Instalasi IPPhone menggunakan IP Static, maka sebelum
instalasi IPPhone, siapkan informasi berikut:
1.

IP untuk IPPhone

2.

CLAN IP

3.

CLAN Port = 1719

4.

Subnet Mask

5.

Gateway / Router IP

6.

TFTP Server IP

7.

QOS / VLAN Setting

8.

Extension Security Code

Jika instalasi menggunakan DHCP Server, maka diperlukan salah


satu software berikut: NT 4.0 DHCP Server atau Windows 2000
DHCP Server. Instalasi DHCP server merupakan tanggung
jawab customer.

System Security
Untuk login ke system, sebaiknya setiap user memiliki login masing-masing, dimana
harus mengikuti aturan:
login harus terdiri dari 3 hingga 6 karakter
password harus terdiri dari 4 hingga 11 karakter dan 1 diantaranya harus karakter lain
selain huruf.
Command:
Add login romeo untuk menambah login romeo (romeo bisa diganti login lainnya)
Change login romeo untuk mengubah setting login
Remove login romeo untuk menghapus login romeo
Change permission romeo untuk mengubah permission atau access limitation login
romeo

Administrasi Login

Command Permission

Mengubah Password

Maintenance and
Trouble Shooting

Maintenance Architecture
PABX AVAYA akan memberikan alarm report dalam format Maintenance Object
(MO), komponen-komponen yang diperiksa oleh software maintenance adalah:
1.
Hardware
2.
Processor availability and conditions
3.
Physical connections (cooper,fiber)
4.
Synchronization
5.
Environment (power, cabinet temperature sensor)

Alarm reports
Command: display alarm

Test station 2008

Maintenance Object
Test results

Basic Trouble Shooting


Extension tidak berfungsi/tidak ada tone (analog/digital):
1. Periksa apakah koneksi kabel RJ11 di pesawat telepon dan di outlet sudah
benar?
2. Tukar telephone dengan telephone di sebelahnya atau telephone lain yang
berfungsi baik, dan periksa kembali apakah ada tone?
3. Lakukan pengecekan pada patch panel, apakah ada tone? jika ada, coba
check jumper ke outlet apakah sudah benar?
4. Jika pada langkah ke 3 tidak ada tone, coba lakukan penggantian port.
CO Line tidak berfungsi/mati (status trunk disconnect):
1. Lakukan busy-release pada port trunk yang bermasalah, tunggu 1-2 menit lalu
check kembali apakah masih dalam keadaan disconnect? Jika ya, lanjutkan ke
langkah 2.
2. Dari terminal MDF gunakan telepon analog untuk di tap langsung di MDF,
periksa apakah ada tone atau tidak? Jika tidak ada laporkan ke Telkom, tetapi
jika ada tone cobalah untuk mengganti port di PABX
3. Kedua langkah diatas tidak berlaku untuk line DID dan ISDN
Extension tidak dapat melakukan outgoing call:
1. Check tone apakah yang terdengar setelah penekanan digit terakhir?
2. Periksa apakah COR yang digunakan sudah sesuai?
3. Periksa apakah line outgoing tidak ada yang putus, ataukah semua line sibuk?
4. Apakah authorization code digunakan, dan teradministrasi dengan baik?

               
Pada saat system power up atau mengalami problem yang sangat berat yang mengganggu
fungsi basicnya, maka system akan melakukan inisialisasi atau reboot secara otomatis.
System reset/reboot dapat diakibatkan loss of power atau karena hal berikut:
1. System administrator melakukan perintah reset system secara manual dari terminal adm.
2. Maintenance software, yang mana menyebabkan system melakukan reset dengan
sendirinya (hal tersebut terjadi jika system mendeteksi adanya error di hardware atau
software)
Perhatian:
Jika reboot dengan menggunakan reset system 2, 3, 4, atau 5 maka semua voice terminal
dan attendant console akan terpengaruh.
Jenis-Jenis reset system:
1. Reset system 1
Recovery memerlukan waktu sekitar 30 detik, semua call yang sedang berlangsung
tidak terganggu (tetap stabil). Pada reset system 1, semua software di reset.
2.

Reset system 2
Semua port circuit pack di reset, semua percakapan telepon terputus. Percakapan
telepon dapat dilakukan kembali dalam 30 detik. Di dalam system yang besar
percakapan telepon kemungkinan up kembali dalam 5 menit.
Pada reset system 2, semua software di reset.

3.

Reset system 3
System mengirimkan signal emergency transfer. Data translasi (backup) di-reload dari
flash card/hard disk. Semua percakapan terputus, Pada system yang besar, system
akan normal kembali kurang lebih dalam waktu 5 menit. Reset system 3 akan me-reset
semua software.

4.

Reset system 4
System mengirimkan signal emergency transfer. Data translasi (backup) di-reload dari
flash card/hard disk. System reboot setelah LMM melakukan serangkaian testing /
diagnostic pada processor dan memory. Semua percakapan terputus, pada system
besar, system akan normal kembali dalam waktu kurang lebih 5 menit.
Pada reset system 4, semua port circuit pack dan software di reset.

5.

Reset system 5 (system reebot dan 24-jam testing)


System mengirimkan signal emergency transfer. Data translasi (backup) di-reload dari
flash card/hard disk. System reboot setelah LMM melakukan serangkaian testing /
diagnostic pada processor dan memory, beberapa rutin diagnostic dilakukan dua kali.
Semua percakapan terputus, system normal kembali dalam waktu kurang lebih 5 menit
pada system yang besar. Pada reset system 5, semua port circuit pack dan software di
reset, dan system akan melakukan testing terus-menerus selama 24 jam.

6.

Reset system Interchange


SPE-interchange (system hot start), restart ini untuk memindahkah controller dari active
SPE ke standby-SPE, tidak ada service yang terpengaruh.
Pada proses ini terminal administrator akan logoff dan tidak ada diagnostic yang
dilakukan. Reset ini hanya berfungsi pada High / Critical Reliability system.

Anda mungkin juga menyukai