Anda di halaman 1dari 3

12

PEMBAHASAN

Pada tanggal 8 januari Oktober 2016, kucing momo diperiksakan oleh


pemiliknya ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Prof.
Dr. Noerdjanto Unsyiah dengan keluhan kucingnya lemas, tidak mau makan,
dehidrasi, diare berdarah dan muntah. Sebelumnya kucing tersebut telah ditangani
oleh dokter hewan lain dan telah diberikan terapi namun tidak diketahui obat yang
diberikan.
Signalement
Nama Hewan

: momo

Jenis Hewan

: Kucing

Ras

: Persia mix

Warna Rambut dan kulit

: Hitam abu-abu

Jenis Kelamin

: Betina

Umur

: 4 bulan

Berat badan

: 1 kg

Anamnesis
Anoreksia, sudah pernah dibawa ke klinik dokter hewan, diberi
injekso obat, belum divaksin, feses cair berdarah, muntah, epiporia.
Status Presents
a.

b.

Keadaan umum
Habitus
: lemas tidak mau bergerak
Gizi
: kurus
Temperamen : pemurung
Frekuensi nafas
: 20x/menit

13

c.
d.
e.
f.

Pulsus
Suhu
Kulit dan bulu
Selaput lender

: x/menit
: 39C
: turgor kulit jelek, bulu rontok
: mata, hidung, mulut dan anus

g.
h.

anemis
Kelenjer-kelenjer limfe
Pernafasan

: palpasi kelenjer limfe tidak membengkak


: discharge pada hidung, berbunyi saat

i.
j.
k.

bernafas,
pernafasan lambat
Perederan darah
: sistole diastole dapat dibedakan
Pencernaan
: palatum durum ada lesi dan berbau
Kelamin dan perkencingan : palpasi ginjal dan vesica urinaria tidak ada

l.

rasa sakit
Syaraf

jelek
m. Anggota gerak
n. Lain-lain

: reflek pupil, palpebrae dan pedal


: normal
: CRT > 3 detik

Feline panleukopenia(FPL) merupakan penyakit fatal pada kucing muda,


yang hampir sama seperti distemper pada anjing. Penyakit ini disebabkan oleh
virus termasuk Famili Parvoviridae yang menyerang jaringan pembentuk darah
dan limfe, dan juga mukosa organ gastro intestinal sehingga menyebabkan
penurunan jumlah leukosit dan enteritis. Virus banyak ditemukan pada urin dan
feses, tetapi penularan dari kucing ke kucing selain melalui fecal-oral dapat juga
melalui muntahan, urin, leleran mata ataupun leleran hidung (syafriati 2004.
Menurut Dimeter dkk., (2010) Seekor kucing yang yang terjangkit
panleukopenia akan memiliki gejala gastrointestinal seperti darah dalam feses,
diare, muntah, dan kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Tanda-tanda lain dari penyakit termasuk anemia, demam, kelemahan, dan
discharge hidung. Penyakit lain, seperti leukemia kucing dan salmonellosis,

14

memiliki gejala seperti panleukopenia, tetapi tidak mempengaruhi sel-sel darah


putih.
Sebagian besar infeksi dari virus panleukopenia berlangsung secara akut. Kucing
yang terinfeksi kebanyakan berusia muda (dibawah 1 tahun). Gejala klinis yang terlihat
yaitu demam, nafsu makan berkurang, lesu, gejala muntah akan terlihat 1-2 hari setelah
adanya demam. Diare merupakan gejala yang tampak terakhir, muntah dan diare terjadi
secara teratur, diare dapat disertai dengan darah. Dehidrasi parah akan terus berlangsung
selama periode infeksi walaupun kucing meminum cairan dalam jumlah banyak.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya depresi, dehidrasi dan terkadang adanya rasa
sakit dibagian perut. Pada anak kucing yang terinfeksi panleukopenia akan mengalami
kematian dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala klinis (Jainudin, 2014).
Menurut AVMA (2011), Tingkat kesembuhan dari panleukopenia untuk anak
kucing yang terinfeksi berusia kurang dari delapan minggu sangat rendah. Kucing yang
lebih tua memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup jika penanganan lebih
awal dilakukan. Kerena tidak ada obat yang mampu membunuh virus, rawat inap dan
pengobatan suportif sangat penting untuk menunjang kesehatan kucing dengan obatobatan, pengembalian cairan tubuh

dan peningkatan sistem kekebalan tubuh dapat

melawan virus. Tanpa adanya pengobatan suportif tingkat kematian kucing dapat
mencapai 90%

Anda mungkin juga menyukai