Anda di halaman 1dari 18

PERASAAN DAN EMOSI

MA:PSIKOLOGI
Oleh : Dinarti, SKp. MAP

TUJUAN
Setelah mengikututi proses pembelajaran selama 2x60 menit,
mahasiswa mampu:
1.
Menjelaskan pengertian perasaan (Afek)
2.
Menyebutkan ciri-ciri perasaan
3.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
perasaan
4.
Menjelaskan dimensi perasaan
5.
Menjelaskan jenis-jenis perasaan
6.
Menjelaskan pengertian Emosi
7.
Menjelaskan komponen-komponen emosi
8.
Menjelaskan hubungan afek dan emosi
9.
Menjelaskan jenis-jenis gangguan afek dan emosi
10. Menjelaskan sakit mental karena gangguan afek dan emosi

PENGERTIAN PERASAAN
Perasaan adalah nada perasaan menyenangkan
atau tidak menyenangkan, yang menyertai suatu
pikiran dan biasanya berlangsung lama serta
kurang disertai oleh komponen fisiologik
(Maramis, 1999)
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau
peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang
atau tidak senang dalam hubungan dengan
peristiwa mengenal dan bersifat subjektif
(Ahmadi, 1983)

CIRI-CIRI PERASAAN
1.

Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang


lain, khususnya persepsi,
contoh: perasaan gembira karena tim sepak bola
favoritnya menang, perasaan gelisah karena memikirkan
trauma masa lalu

2.

Perasaan sifatnya individual atau subjektif,


contoh: menonton pertandingan sepak bola, ketika ada
yang menang, perasaannya ada yang senang ada yang
sedih

3.

Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan


senang dan tidak senang,
contoh: Mahasiswa merasa senang karena nilai ujiannya
baik, ada juga mahasiswa tidak senang karena cara
dosen mengajar tidak jelas

Faktor yang mempengaruhi timbulnya perasaan


1. Keadaan jasmani atau fisik individu:
Perasaan individu yang sedang sakit, lebih sensitif
dibandingkan orang sehat
2. Struktur kepribadian individu:
Individu dengan kepribadian introvert memiliki perasaan
yang sensitif, sedangkan individu yang berkepribadian
ekstrovert kebal terhadap perasaan
3. Suasana hati:
Individu yang sedang kalut pikirannya sangat peka
terhadap perasaan dibanding dengan orang yang
normal

JENIS PERASAAN
1. Perasaan pengindraan / indrawi atau tingkat
sensoris (rasa nyeri, panas, dingin, pahit, asin,
bau)
2. Perasaan kehidupan vital ( rasa lelah, segar,
capek, haus, lapar, kurang enak badan, lesu)
3. Perasaan kejiwaan atau psikis: (gembira,
susah, sedih, takut, cemas, kecewa, bahagia,
senang, antipati)
4. Perasaan kepribadian ( perasaan harga diri,
percaya diri, putus asa, perasaan puas

Lanjutan..

5. Perasaan keindahan (cita rasa: yaitu ukuran


yang digunakan pada waktu menganggap
sesuatu indah atau jelek)
6. Perasaan sosial: (simpati, empati, antipati,
mementingkan diri sendiri, altruisme, perasaan
kebangsaan)
7. Perasaan ke Tuhanan (Perasaan yang
menyertai kepercayaan kepada sang pencipta
(Takjub terhadap kebesaran Tuhan, tawakal,
pasrah)

PENGERTIAN EMOSI
Merupakan perasaan dasar yang dialami individu
Suatu keadaan perasaan yang telah melampaui batas
sehingga untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan sekitarnya mungkin terganggu (Bimo Walgito,
1989)
Manifestasi perasaan atau afek keluar yang disertai
banyak komponen fisiologik, yang biasanya berlangsung
tidak lama (Maramis, 1990)

KOMPONEN EMOSI
Menurut Atkinson dalam Sunaryo (2002), komponen emosi
terdiri dari:
1.
2.
3.
4.

Respon atau reaksi tubuh internal, terutama yang


melibatkan sistem otomatik, mis: bila marah suara
menjadi tinggi dan gemetar
Keyakinan atau penilaian kognitif : bahwa telah terjadi
keadaan positif atau negatif, mis: saya gembira
sekalidapat diterima di FK
Ekspresi wajah, apabila anda merasa benci pada
seseorang, mungkin akan mengerutkan dahi atau
kelopak mata menutup sedikit
Reaksi terhadap emosi, mis: marah-marah menjadi
agresi atau gembira higga meneteskan air mata

Hubungan Afek dan Emosi


Afek adalah perasaan yang menguasai segenap
hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol dan dikuasai
oleh pikiran, biasanya disertai reaksi jasmaniah.
Emosi adalah gejala kejiwaan yang
berhubungan dengan gejala kejasmanian
Contoh; orang yang sedang marah, mengambil,
melempar dan membanting benda dari
sekitarnya, disertai muka merah, TD meningkat
dan gemetar.

Jenis Gangguan Afek dan Emosi


1.

Depresi atau melankolis:


a. Ciri-ciri psikologis:
sedih, susah, murung, rasa tidak berguna, gagal, tidak ada
harapan, putus asa, penyesalan yang patologis
b. Ciri-ciri somatik:
Anoreksia, konstipasi, TD dan denyut nadi menurun, kulit lembab
dan dingin

2.

Kecemasan (Anxietas):
a. Ciri-ciri psikologis:
Khawatir, gugup, tegang, merasa tidak aman, takut
b. Ciri-ciri somatik :
palpitasi, keringat dingin, tekanan darah tinggi.

Sakit Mental karena Gangguan Emosi


1. Neurosis cemas:
Kecemasan dapat memobilisasi daya pertahanan
individu;
Gejalanya:
- faktor somatik: sesak nafas, lekas capek,palpitasi
- Faktor psikologik : perasaan was-was, khawatir
2. Neurosis histerik:
Fungsi mental dan jasmani hilang tanpa dikehendaki
Gejalanya:
- kelumpuhan pada ekstremitas, kejang-kejang, tuli,
buta

Lanjutan..
3.

Neurosis fobik:
Adanya perasaan takut yang berlebihan terhadap benda atau
keadaan, yang oleh individu disadari bukan sebagai ancaman

4.

Neurosis depresi:
gangguan perasaan , dengan ciri-ciri semangat berkurang, harga
diri rendah, menyalahkan diri sendiri.
Gejalanya:
- Faktor somatik : perasaan tdk senang, tidak bersemangat, lelah,
apatis dan bicara pelan
- faktor psikologik : pendiam, rasa sedih, pesimistik, putus asa,
malas bergaul, tidak mampu mengambil keputusan, lekas lupa,
timbul pikiran untuk bunuh diri

HUBUNGAN MOTIVASI DAN EMOSI


- Kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi bawahannya

sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ)


- Ada 6 keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu:
1. Mengenal emosi diri:
- Keterampilan ini meliputi kemampuan seseorang untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dirasakan. Setiap kali
suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, orang tsb harus dapat
menangkap pesan apa yang ingin disampaikan.
- Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat orang itu
berada dalam kekuasaan emosinya, artinya kehilangan kendali
atas perasaannya, yang pada gilirannya membuat orang itu
kehilangan kendali atas diri dan hidupnya.

Lanjutan..
2. Mengelola emosi diri sendiri:
Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu:
a. Menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita
b. Berusaha mengetahui pesan yangdisampaikan emosi, dan
meyakini kita pernah berhasil mengenai emosi ini sebelumnya
c. Dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya
Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri
yang paling penting dalam manajemen diri.
3. Memotivasi diri sendiri:
- Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal
yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian dan
memotivasi diri sendiri ( achievement motivation)
- Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja
yang tinggi dalam segala bidang, orang ini cenderung jauh lebih
produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan

Lanjutan..
4. Mengenal emosi orang lain:
- Mengenal emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa
yang dirasakan orang lain (empatik)
- Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam
berkomunikasi dengan orang lain
5. Mengelola emosi orang lain:
- Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam
membina hubungan dengan orang lain
- Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan
yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya
- Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk
mengelola emosi orang lain, semakin tinggi kinerja organisasi itu
secara keseluruhan

Lanjutan..
6. Memotivasi orang lain:
- Merupakan kelanjutan dari keterampilan
mengenali dan mengelola emosi orang lain.
- Bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan
yaitu kemampuan mengantisipasi,
mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama.
- Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan
membangun kerja sama tim yang tangguh dan
handal

AS-SAMI ~ The All


Hearing
AL-BASIR ~ The All
Seeing

Anda mungkin juga menyukai