PREFACE
Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi
setiap manusia.
Pendekatan
ekonomi
menekankan
bahwa
kesehatan merupakan suatu modal untuk bekerja.
Seseorang yang kebutuhan hidupnya sangat
tergantung pada kesehatannya tentu akan
mempunyai demand yang lebih tinggi akan status
kesehatannya.
Demand terhadap pelayanan kesehatan tergantung
terhadap
demand
akan
kesehatan
(Trisnantoro,2006).
...
Harapan akan biaya yang dikeluarkan setara
dengan
apa
yang
didapat
(pelayanan
kesehatan)
Untuk melakukan penetapan tarif rasional
diperlukan pemahaman mengenai konsep
Abillity to pay, konsep demand dan elastisitas,
serta konsep pentarifan.
ABILITY TO PAY
...
Kemampuan membayar kesehatan (ability to pay) atau dikenal dengan ATP,
yaitu besarnya dana yang sebenarnya dapat dialokasikan untuk membiayai
kesehatan yang bersangkutan, nilai ini merupakan ATP per kapita penduduk
WILLINGNESS TO PAY
...
Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa kemauan
membayar kesehatan (Willingness to pay), atau dikenal dengan WTP,
yaitu besarnya dana yang mau dibayarkan keluarga untuk kesehatan.
Mukti (2001), berpendapat kemauan membayar dapat dilihat dari
pengeluaran sebenarnya yang selama ini telah dibelanjakan untuk
keperluan kesehatan.
Sedangkan pendapat Susilowati dkk. (2001) bahwa kemauan
masyarakat membayar biaya pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
pengeluaran kesehatan riil dalam bentuk biaya obat, jasa pelayanan dan
transportasi.
Kartman dkk. (1996), berpendapat kemauan untuk membayar dalam
pelayanan kesehatan sebaiknya dilakukan dalam penelitian tidak hanya
pada pasien secara individu, tetapi juga kepada pasien yang menjadi
tanggungan asuransi.
PASAR PELAYANAN
KESEHATAN
KARAKTERISTIK
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan
pelayanan ekonomi lainya pelayanan kesehatan atau
pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak
sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara,
memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan jiwa seorang.
Karena sifat yang
sangat
heterogen, pelayanan
kesehatan sulit diukur secara kuantitatif.
Beberapa karakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai
berikut (Santerre dan Neun, 2000):
Intangibility.
Inseparability.
Inventory.
Inkonsistensi.
...
Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter atau tempat
tidur rumah sakit per 1,000 penduduk) atau penggunaan
(jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).
KEADILAN (EQUITY)
Keadilan (equity) tidak sama dengan
kesamaan (equality). Untuk bisa adil
tidak harus semua mendapatkan porsi
yang sama.
TARIF PELAYANAN
KESEHATAN
...
Untuk dapat menjamin kesinambungan pelayanan, setiap
sarana kesehatan harus dapat menentukan besarnya tarif yang
dapat menjamin total pendapatan yang lebih besar dari total
pengeluaran.
Saat ini, sebagai akibat dari mulai berkurangnya pihak-pihak
yang mau menyumbang dana pada pelayanan kesehatan
(misal RS dan Puskesmas), maka sumber keuangan utama
kebanyakan sarana hanyalah dari pendapatan saja.
Apabila tarif itu terlalu rendah, dapat menyebabkan total
pendapatan (income) yang rendah pula, yang apabila ternyata
juga lebih rendah dari total pengeluaran (expenses), pasti akan
menimbulkan kesulitan keuangan (Azwar, 1996).
Biaya satuan
informasi yang
menggambarkan besarnya
biaya pelayanan per pasien
(besar pengorbanan faktor
produksi untuk menghasilkan
pelayanan).
Tingkat kemampuan
masyarakat
Tarif Non
Kapitasi
juga untuk
faskes
pertama
Tarif
Indonesian
- Case
Based /
Tarif INACBGs
lampiran
../Downloads/pmk-59-thn-2014-ttg-standar-tar
if-jkn.pdf
JFFL