Anda di halaman 1dari 19

TEORI KESEIMBANGAN PASAR DAN

TARIF PELAYANAN KESEHATAN.


Created by :
YOSEF HEKO
YULITA LOBO

PREFACE
Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi
setiap manusia.
Pendekatan
ekonomi
menekankan
bahwa
kesehatan merupakan suatu modal untuk bekerja.
Seseorang yang kebutuhan hidupnya sangat
tergantung pada kesehatannya tentu akan
mempunyai demand yang lebih tinggi akan status
kesehatannya.
Demand terhadap pelayanan kesehatan tergantung
terhadap
demand
akan
kesehatan
(Trisnantoro,2006).

...
Harapan akan biaya yang dikeluarkan setara
dengan
apa
yang
didapat
(pelayanan
kesehatan)
Untuk melakukan penetapan tarif rasional
diperlukan pemahaman mengenai konsep
Abillity to pay, konsep demand dan elastisitas,
serta konsep pentarifan.

ABILITY TO PAY

...
Kemampuan membayar kesehatan (ability to pay) atau dikenal dengan ATP,
yaitu besarnya dana yang sebenarnya dapat dialokasikan untuk membiayai
kesehatan yang bersangkutan, nilai ini merupakan ATP per kapita penduduk

Mukti (2001) berpendapat bahwa untuk


mengetahui kemampuan membayar
masyarakat dapat dilihat dari dari sisi
pengeluaran untuk keperluan yang
bersifat tersier seperti: pengeluaran
rekreasi, sumbangan kegiatan sosial,
dan biaya rokok. Kemampuan
masyarakat membayar biaya
pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
pengeluaran tersier non pangan (Gani
dkk, 1997).

Susilowati dkk. (2001) berpendapat


bahwa, kemampuan membayar biaya
pelayanan kesehatan dapat diukur dari
keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk konsumsi kebutuhan di luar
kebutuhan dasar. Dalam hal ini antara
lain minuman atau makanan jadi,
minuman beralkohol, tembakau, rokok,
sirih, serta pengeluaran pesta yang
diukur setahun. Kemampuan untuk
membayar berhubungan dengan
tingkat pendapatan dan biaya jasa
pelayanan lain yang dibutuhkan
masyarakat untuk hidup.

WILLINGNESS TO PAY

...
Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa kemauan
membayar kesehatan (Willingness to pay), atau dikenal dengan WTP,
yaitu besarnya dana yang mau dibayarkan keluarga untuk kesehatan.
Mukti (2001), berpendapat kemauan membayar dapat dilihat dari
pengeluaran sebenarnya yang selama ini telah dibelanjakan untuk
keperluan kesehatan.
Sedangkan pendapat Susilowati dkk. (2001) bahwa kemauan
masyarakat membayar biaya pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
pengeluaran kesehatan riil dalam bentuk biaya obat, jasa pelayanan dan
transportasi.
Kartman dkk. (1996), berpendapat kemauan untuk membayar dalam
pelayanan kesehatan sebaiknya dilakukan dalam penelitian tidak hanya
pada pasien secara individu, tetapi juga kepada pasien yang menjadi
tanggungan asuransi.

PASAR PELAYANAN
KESEHATAN

KARAKTERISTIK
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan
pelayanan ekonomi lainya pelayanan kesehatan atau
pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak
sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara,
memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan jiwa seorang.
Karena sifat yang
sangat
heterogen, pelayanan
kesehatan sulit diukur secara kuantitatif.
Beberapa karakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai
berikut (Santerre dan Neun, 2000):
Intangibility.

Inseparability.

Inventory.

Inkonsistensi.

...
Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter atau tempat
tidur rumah sakit per 1,000 penduduk) atau penggunaan
(jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).

KEADILAN (EQUITY)
Keadilan (equity) tidak sama dengan
kesamaan (equality). Untuk bisa adil
tidak harus semua mendapatkan porsi
yang sama.

PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN


Uang yang dibayarkan untuk pelayanan kesehatan dapat
dibayarkan dalam empat cara:
Out-of Pocket Payment (OOP).
Pajak (Taxation).
Asuransi (Insurance)
Medical Saving Account.

TARIF PELAYANAN
KESEHATAN

TARIF PELAYANAN KESEHATAN


Tarif/price harga dalam nilai uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk memperoleh atau mengkonsumsi suatu
komoditi yaitu barang dan jasa.
Pengertian tarif tidak sama dengan harga. Sekalipun keduanya
menunjuk pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh
konsumen.
Pengertian tarif lebih terkait pada besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk memperoleh jasa pelayanan, sedangkan
harga lebih terkait pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan
untuk memperoleh barang.
Peranan tarif dalam pelayanan kesehatan amatlah penting.

...
Untuk dapat menjamin kesinambungan pelayanan, setiap
sarana kesehatan harus dapat menentukan besarnya tarif yang
dapat menjamin total pendapatan yang lebih besar dari total
pengeluaran.
Saat ini, sebagai akibat dari mulai berkurangnya pihak-pihak
yang mau menyumbang dana pada pelayanan kesehatan
(misal RS dan Puskesmas), maka sumber keuangan utama
kebanyakan sarana hanyalah dari pendapatan saja.
Apabila tarif itu terlalu rendah, dapat menyebabkan total
pendapatan (income) yang rendah pula, yang apabila ternyata
juga lebih rendah dari total pengeluaran (expenses), pasti akan
menimbulkan kesulitan keuangan (Azwar, 1996).

Faktor-faktor yang perlu


dipertimbangkan dalam penetapan tarif

Biaya satuan
informasi yang
menggambarkan besarnya
biaya pelayanan per pasien
(besar pengorbanan faktor
produksi untuk menghasilkan
pelayanan).

Tingkat kemampuan
masyarakat

Tarif pelayanan pesaing


yang setara

salah satu persyaratan dalam


penetapan tarif adalah
mempertimbangkan
kemampuan membayar
masyarakat diukur dengan
cara melihat ATP (ability to
pay) serta WTP (willingness
to pay) masyarakat.

Meskipun telah menghitung


biaya satuan dari tingkat
kemampuan masyarakat,
Puskesmas maupun Rumah
Sakit perlu juga
membandingkan tarif
pelayanan pesaing setara,
misalnya : poliklinik swasta,
praktek bidan swasta, dokter
praktek swasta (Gani, 1993).

TARIF SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Kapitasi
untuk
fasilitas
kesehatan
primer

Besarnya pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka oleh


BPJS Kesehatan kepada Faskes Tingkat Pertama (Primer)
berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien yang selanjutnya dikelola untuk
penanganan dan pencegahan penyakit / preventif

Tarif Non
Kapitasi
juga untuk
faskes
pertama

Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jenis dan
jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

Tarif
Indonesian
- Case
Based /
Tarif INACBGs

Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada


FasKes Rujukan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang
didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit dan
prosedur. Perhitungan tarif ini diberlakukan di fasilitas
kesehatan lanjutan dalam hal ini RS (pemerintah maupun
swasta)

lampiran
../Downloads/pmk-59-thn-2014-ttg-standar-tar
if-jkn.pdf

THANKS FOR YOUR ATTENTION


-GB US-

JFFL

Everything In Life Is About Balance

Anda mungkin juga menyukai