D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA
NIM
: PO.71.20.2.09.033
TINGKAT
: II.A
DOSEN PEMBIMBING
ALERGI MAKANAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. Pengertian/Definisi
Alergi makanan adalah respon abnormal tubuh terhadap suatu makanan yang
dicetuskan oleh reaksi spesifik pada sistem imun dengan gejala yang spesifik pula
Alergi makanan adalah kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem
tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap bahan makanan.
2.Anatomi
3. Etiologi
Faktor yang berperan dalam alergi makanan kami bagi menjadi 2 yaitu :
a. Faktor Internal
Genetik berperan dalam alergi makanan. Sensitisasi alergen dini mulai janin sampai
masa bayi dan sensitisasi ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan norma kehidupan
setempat.
b. Fakor Eksternal
Faktor pencetus : faktor fisik (dingin, panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress) atau
beban latihan (lari, olah raga).
15,4%
Apel
4,7%
Kentang
2,6%
Telur
12,7%
Susu
12,2%
Coklat
2,1%
Kacang
5,3%
Babi
1,5%
Gandum
4,7 %
Sapi
3,1 %
Hampir semua jenis makanan dan zat tambahan pada makanan dapat menimbulkan
reaksi alergi.
4.Klasifikasi
Keadaan ini merupakan hipersensitivitas anafilaktif seketika dengan reaksi yang di mulai
dalam tempo beberapa menit sesudah kontak dengan antigen.
kompleks imun terbentuk ketika antigen terikat dengan antibodi dan dibersihkan dari dalam
sirkulasi darah lewat kerja fagositik.
Reaksi ini yang juga dikenal sebagai hipersensitivitas seluler, terjadi 24 hingga 72 jam
sesudah kontak dengan allergen
5.Patofisiologi
Alergen
Aktifnya sel-T
menyebabkan inflamasi
hipertermi
Kulit
paru-paru
oropharyn dan
vaskuler
gastrointestinal
gatal,prutitus,
asma
angioderma,urtikaria,
migren,pusing
Nyeri
kekurangan vol.cairan
6..Manifestasi Klinis
a. Oropharynx dan gastrointestinal yaitu : edema dan gatal, di bibir dan mukosa
mulut, mual, muntah, kejang perut dan diare.
b. Kulit : urtikaria akut, angioedema, pruritus, eritema, karena peningkatan histamin
plasma.
c.
7. Prosedur diagnostic
Uji kulit : sebagai pemerikasaan penyaring (misalnya dengan alergen hirup seperti
tungau, kapuk, debu rumah, bulu kucing, tepung sari rumput, atau alergen makanan
seperti susu, telur, kacang, ikan).
Darah tepi : bila eosinofilia 5% atau 500/ml condong pada alergi. Hitung leukosit
5000/ml disertai neutropenia 3% sering ditemukan pada alergi makanan.
IgE total dan spesifik: harga normal IgE total adalah 1000u/l sampai umur 20
tahun. Kadar IgE lebih dari 30u/ml pada umumnya menunjukkan bahwa penderita
adalah atopi, atau mengalami infeksi parasit atau keadaan depresi imun seluler.
Biopsi usus : sekunder dan sesudah dirangsang dengan makanan food chalenge
didapatkan inflamasi / atrofi mukosa usus, peningkatan limfosit intraepitelial dan
IgM. IgE ( dengan mikroskop imunofluoresen ).
8. Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah terjadinya gangguan pertumbuhan : malnutrisi,
berat badan sulit naik, kesulitan makan berulang dan lama. Kadangkala juga bias terjadi
sebaliknya yaitu menimbulkan kegemukan.
Sedangkan
komplikasi yang
cukup mengganggu
adalah
adanya
gangguan
Alergi
menghindari allergen
- factor fisik: dingin, panas, hujan
- factor psikis:sedih, stress
- beban latihan (lari, olah raga).
- makanan yang menyebabkan
alergi
Identitas Pasien (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, sumber biaya, dan sumber
informasi)
Identitas Penanggung (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien)
Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
a. Alasan masuk rumah sakit:
Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan
pada kulit,mual muntah,dan terasa gatal
b. Keluhan utama
1. Pasien mengeluh sesak nafas
2. Pasien mengeluh bibirnya bengkak
3. Pasien mengaku tidak ada nafsu makan, mual dan muntah
4. Pasien mengeluh nyeri di bagian perut
5. Pasien mengeluh gatal-gatal dan timbul kemerahan di sekujur tubuhnya.
6. Pasien mengeluh diare
7. Pasien mengeluh demam
c.
Kronologis keluhan
Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan
pada kulit,mual muntah,dan terasa gatal tertahankan lagi sehingga pasien dibawa
ke rumah sakit.
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang
berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya, sebelumnya pasien
mengatakan pernah mengalami nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya bengkak,tibul
kemerahan pada kulit,mual muntah,dan terasa gatal dan pernah menjalani perawatan di RS
atau pengobatan tertentu.
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami penyakit yang sama.
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak penyakit pasien
terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien, mekanisme koping terhadap stres,
persepsi pasien terhadap penyakitnya, tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan
sistem nilai kepercayaan.
Dikaji berdasarkan 14 kebutuhan dasar menurut Virginia Handerson, yaitu :
1. Bernafas
Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk, serta ukur
respirasi rate.
2. Makan
Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS, apakah pasien
mengalami mual atau muntah ataupun kedua-duanya.
3. Minum
Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada perubahan
(lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya).
4. Eliminasi (BAB / BAK)
12. Spiritual
Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima
penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Keadaan fisik
o
Dada
Abdomen
Genitalia
Integument
Ekstremitas
Pemeriksaan neurologist
No.
1.
2.
Diagnosa
Keperawatan
Hipertermi
berhubungan
dengan proses
inflamasi
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan infalamasi
dermal,intrademal
sekunder
Perencanaan
Tujuan
setelah diberikan
askep selama 1x.24
jam diharapkan suhu
tubuh pasien menurun
Kriteria hasil
Suhu tubuh pasien
kembali normal
( 36,5 oC -37,5 oC)
Bibir pasien tidak
bengkak lagi
setelah diberikan
askep selama 3x24
jam diharapkan pasien
tidak akan mengalami
kerusakan integritas
kulit lebih parah
- Tidak terdapat
kemerahan,bentolbentol dan odema
-Tidak terdapat
tanda-tanda
urtikaria,pruritus
dan angioderma
- Kerusakan
integritas kulit
berkurang
Intervensi
Rasional
3.
Kekurangan volume
cairan berhubungan
dengan kehilangan
cairan berlebih
setelah diberikan
askep selama 2x24
jam diharapkan
kekurangan volume
cairan pada pasien
dapat teratasi.
- Pasien tidak
mengalami diare
lagi
- Pasien tidak
mengalami mual
dan muntah
- Tidak terdapat
tanda-tanda
dehidrasi
- Turgor kulit
kembali normal
4.
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x 24 jam
-Pasien
menyatakan dan
menunjukkan
- Ukur TTV
cedera biologi
(alergen ,ex:
makanan)
diharapkan nyeri
pasien teratasi
nyerinya hilang
- Wajah tidak
meringis
- Skala nyeri 0
- Hasil pengukuran
TTV dalam batas
normal, TTV normal
yaitu :
Tekanan darah :
140-90/90-60
mmHg
Nadi : 60-100
kali/menit
Pernapasan : 1620 kali/menit
Suhu
- Observasi gejala-gejala
yang berhubungan, seperti
dyspnea, mual muntah,
palpitasi, keinginan
berkemih.
Oral (36,1-37,50C)
Rektal (36,738,10C)
Axilla (35,5-36,40C)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 3, Jakarta:EGC..
Carpenito LD.1995.Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik. Jakarta: EGC.
Price & Wilson.2003.Patofisiologi konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Vol 2.Edisi
6.Jakarta:EGC
http://rastirainia.wordpress.com/2010/02/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-denganalergi-makanan