Anda di halaman 1dari 1

Menurut perkiraan World Health Organisation (WHO), pada tahun 2013 hampir

semua ( 98 % ) dari 5 juta kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan


rendah. Lebih dari 2/3 kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram.
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 % dari seluruh kelahiran di dunia
dengan batasan 33 %- 38 % dan lebih sering terjadi di Negara- Negara berkembang atau
sosial ekonomi rendah. Data statistik menunjukkan 90 % kejadian BBLR didapatkan
dinegara- Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada
bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,prevalensi BBLR di
Indonesia mengalami penurunan dari 11,1% di tahun 2010 menjadi 10,2% di tahun 2013.
Walaupun secara nasional terjadi penurunan, namun di beberapa daerah prevalensi BBLR
masih sangat tinggi seperti di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 16,9% .(Profil Kesehatan
Indonesia 2014)
Prevalensi Berat Badan Lahir Rendah di Provinsi Sumatera selatan pada tahun 2012
adalah sebanyak 1000 bayi menurun dari jumlah tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1366 bayi
yang mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) . (Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2013)

Referensi :
Menurut who : http://ppmrs.org/aktualisasi-keselamatan-bayi-bblr-di-rumah-sakit/
Riskesdas

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-

indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
Dinkes sumsel : www.dinkes.sumselprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai