PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tumor wilms atau nefroblastoma merupakan tumor ginjal yang tumbuh
dari sel embrional primitive di ginjal. Makroskopis ginjal akan tampak membesar
dan keras sedangkan gambaran histopatologisnya menunjukkan gabungan dari
pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang,
tulang rawan dan tulang. Tumor ginjal (nefhroblastorna) juga merupakan tumor
urogenitalia terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Ginjal
terdiri atas parenkim ginjal dan sistem saluran ginjal yaitu sistem pelvikalises.
Kedua bagian ginjal ini dapat terserang turnorjinak rnaupun turnor ganas, dengan
garnbaran klinik dan prognosis yang berbeda-beda. Tumor ini dapat berasal dari
tumor primer di ginjal ataupun merupakan tumor sekunder yang berasal dari
metastase keganasan di tempat lain. Tumor ginjal pirner ini dapat mengenai
parenkim ginjal ataupun mengenai sistem saluran ginjal tersebut.
Tumor wilrns merupakan tumor ganas ginjal atau kanker ginjal yang
terdapat pada anak-anak yang berumur kurang dari 4-5 tahun, paling sering pada
umur 3-4 tahun, tetapi kadang diternukan pada anak yang lebih besar atau orang
dewasa. Turnor ini biasanya unilateral dari berkembang pesat dan diikuti dengan
perubahan epitel dan sel mesodermal. Mula-mula asimtornatik, kemudian nyeri
lokal, muntah, apati dan demam, pucat, berat badan .menurun, distensi perut dan
hipertensi.
Secara histologis, tumor wilms dikategorikan menjadi 2 pola yang berbeda
yaitu favorable dan unfavorable. Dari gambaran klinis pasien, adanya massa pada
daerah abdomen merupakan gambaran khas tumor wilms dan dapat diraba pada
lebih dari 90% pasien. USG abdomen dan IVP merupakan pemeriksaan yang rutin
dilakukan pada anak yang diduga menderita tumor wilms. Stadium, yang akurat
merupakan hal yang sangat penting pada tumor Wilms. Sistem yang digunakan
secaraluas adalah sistem yang dikembangkan oleh The National Wilms' Tumor
Study Group.
1 | TUMOR WILMS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Embriologi ginjal
Selama kehidupan intrauterine, pada manusia terbantuk tiga system ginjal:
pronefros,mesonefros, dan metanefros. Pronefros bersifat rudimeter dan non
fungsional. Mesonefros mungkin berfungsi dalam jangka pendek selama awal
ehidupan janin sedangkan metanefros membentuk ginjal permanen.
Pronefros
Di awal minnggu keempat pronefros terdiri dari 7-10 kelompok sel padat
di region servikal. Kelompok ini membentuk unit ekskretorik vestigial, nefrotom,
yang mengalami regresi sebelum kelompok yang terletak lebih kaudal terbentuk.
Pada ahir minggu ke empat semua tanda adanya system pronefros telah lenyap.
Dan diambil alih oleh perkembagan system mesonefros
Mesonefros
Mesonefros dan ductus mesonefrikus berasal dari mesoderm intermediet
dari segmen atas torak hingga segmen atas lumbal (L3) di awal minggu keempat
perkembangan, selama regresi system pronefros, muncul tubulus ekskretorik
pertama pada system mesonefros.tubulus tubulus ini dangan cepat memanjang
membentuk huruf S dan mendapat berkas kapuler yang akan membentuk sebuah
glomerulus diekstremitas medialnya. Di sekitar glomerulus, tubulus membentuk
kamsula bowman dan bersama sama struktur ini membentuk korpuskulum renis.
Di pertengahan bulan ke dua, mesonefros membentuk organ ovoid besar
di kedua sisi garis tengah karena gonat yang sedang berkembang terletak di sisi
medial, bubungan yang terbentuk oleh keduan organ dikenal sebagai urogenital
ridge sementara tubulus kaudal masi bediferensiasi, tubulus kranial dan
glomerulus menunjukan perubahan degenerative, dan pada ahir bulan kedua,
sebagian besar telah lenyap pada pria beberapa tubulus kaudal dan ductus
mesonefrikus menetap struktur struktur ini menghilang pada wanita.
2 | TUMOR WILMS
Metanefros
Organ urinarium ketiga, metanefros atau ginjal permanen muncul di
minggu kelima. Unit ekskretorinya di bentuk dari mesoderem metanefros dengan
cara yang sama separti pada system mesonefros.perkembangan system duktusnya
berbeda dengan system ginjal lain.
3 | TUMOR WILMS
4 | TUMOR WILMS
Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit berupa ekskresi
kelebihan air dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa,
mengekskresi hormon, berperan dalam pembentukan vitamin D, mengekskresi
beberapa obat-obatan dan mengekskresi renin yang turut dalam pengaturan
tekanan darah.
Suplai Darah Ginjal
Ginjal mendapatkan suplai darah dari aorta abdominalis yang bercabang
menjadi arteri renalis areteri segmentalis arteri interlobaris arteri arcuata
arteri interlobularis arteriole aferen glomerulus arteriole eferen
kapiler juxta glomerulare peritubuler vena interlobularis vena arcuata
vena interlobaris vena segmentalis vena renalis yang kemudian masuk ke
vena kava inferior.
Arteriole afferen
Pada arteriole aferen dekat dengan badan Malphigi terdapat sel-sel
juxtaglomeruler yang merupakan modifikasi otot polos befungsi menghasilkan
enzim renin. Enzim renin berfungsi mengaktifkan angiotensinogen menjadi
angiotensin I, selanjutnya angiotensin I oleh converting enzimdiubah menjadi
angiotensin II. Angiotensin II berfungsi merangsangsekresi hormon aldosteron
dari korteks adrenal. Aldosteron berperan meningkatkan reabsorpsi ion Na dan
klorida pada tubulus kontortus distal.
Nefron
Tiap ginjal tersusun atas unit struktural dan fungsional dalam
pembentukan urin yang dinamakan nefron (nephron). Tiap nefron terdiri atas
bagian yang melebar yang dinamakan korpuskula renalis atau badan malphigi,
tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle serta tubulus kontortus distal.
6 | TUMOR WILMS
Korpuskula renalis
Korpuskula renalis terdiri atas glomelurus dan dikelilingi oleh kapsula
Bowmann.
Glomeruli
Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler yang merupakan
cabang dari arteriole aferen. Pada permukaan luar kapiler glomeruli menempel sel
berbentuk spesifik dan memiliki penjuluran-penjuluran yang disebut podosit (sel
kaki). Antara sel-sel endotel kapiler dan podosit membentuk strukrur kontinyu
7 | TUMOR WILMS
bagian korteks
ginjal. Mukosa tubulus kontortus proksimal tersusun atas sel-sel epitel kubus
selapis, apeks sel menghadap lumen tubulus dan memiliki banyak mikrovili
(brush border). Sel epitel tubulus contortus proksimal berfungsi untuk reabsorpsi.
Lengkung Henle (loop of Henle)
Lengkung Henle berbentuk seperti huruf U terdiri atas segmen tipis dan
diikuti segmen tebal. Bagian tipis lengkung henle yang merupakan lanjutan
tubulus kontortus proksimal tersusun atas sel gepeng dan inti menonjol ke dalam
lumen. Cairan urin ketika berada dalam loop of Henle bersifat hipotonik, tetapi
setelah melewati
8 | TUMOR WILMS
tubulus koligen tidak permeabel terhadap air akibatnya air tidak direabsioprsi dan
urin menjadi hipotonik dalam jumlah besar akan tetapi ion-ion untuk
keseimbangan osmotic tetap ditahan. Sebaliknya apabila air minum sedikit atau
kehilangan air yang banyak karena perkeringatan tubulus contortus
distal
permeabel terhadap air dan air direabsorpsi sehingga urin hipertonik. Hormon
aldosteron yang disekresikan oleh korteks adrenal berperan meningkatkan
reabsorpsi ion Na. Sebaliknya mempermudah ekskresi ion kalium dan hidrogen.
Penyakit Addison merupakan akibat dari kehilangan natrium secara berlebihan
dalam urin.
Tubulus Koligens
Urin berjalan dari tubulus kontortus distal ke tubulus koligens yang
apabila bersatu membentuk saluran lurus yang lebih besar yang disebut duktus
papilaris Bellini. Tubulus koligens dibatasi oleh epitel kubis. Peristiwa penting
pada tubulus koligens adalah mekanisme pemekatan atau pengenceran urin yang
diatur oleh hormon antidiuretik (ADH). Dinding tubulus distal dan tubulus
koligens sangat permeabel terhadap air bila terdapat ADH dan sebaliknya.
Tubulus Kolektivus
Tubulus kolektivus dari Bellini merupakan tersusun
atas sel-sel
9 | TUMOR WILMS
10 | TUMOR WILMS
respons
terhadap
perubahan
asupan
natrium.
Penelitian
11 | TUMOR WILMS
12 | TUMOR WILMS
5%). Tumor wilms berasal dari blastema metanefrik, karena itu tumor ini terdiri
dari unsur blastema, epitel, dan stroma, pada sediaan makroskopik tampak sebagai
tumor yang besar berwarna abu-abu dengan fokus perdarahan atau nekrosis.
Tumor wilms merupakan tumor intra abdominal yang terjadi pada anak (0-19
tahun) dan tumor terbanyak pada ginjal.
Tumor Wilms terhitung 8% dari seluruh penyakit keganasan pada anak.
Usia puncak berada pada usia 2-4 tahun. Insidennya menempati tempat kelima
diantara kasus tumor solid pada anak, setelah tumor susunan saraf pusat,
lymphoma, neuroblastoma, dan sarkoma jaringan lunak. Frekuensi insidens tumor
wilms sekitar 0,8 kasus per 100.000 orang. . Sekitar 80% tumor ini terjadi pada
anak di bawah 6 tahun, dengan puncak insidens pada umur 2-4 tahun. Tumor
Wilms dapat juga dijumpai pada neonatus. Tumor Wilms terhitung 6% dari
seluruh penyakit keganasan pada anak.
Di Amerika Serikat sekitar 500 kasus baru didiagnosis setiap tahun. Di
India, jumlah kasus tumor wilms sebesar 3,5% dari sekitar 800 kanker pediatri per
tahun,dan menempati tempat ketiga diantara kasus tumor solid setelah tumor otak
dan neuroblastoma. Di Turki, dari January 1978 sampai dengan Desember 1996,
106 pasien didiagnosis tumor Wilms. Di Asia Tenggara 25-40% kasus terjadi pada
bayi. Tumor ini sangat jarang terjadi pada remaja dan dewasa. Di Indonesia, di
RSUD Dr. Soetomo, jumlah pasien tumor Wilms yang didiagnosis dari tahun
1989 sampai dengan 2003 sebanyak 70 kasus.
C. Etiologi
Penyebab tumor wilms belum diketahui secara pasti, namun diduga
melibatkan faktor genetic.
Ada 3 hipotesis yang diajukan sebagai etiologi tumor wilms yaitu:
1. Tumor
wilms
penyebabnya
terjadi
sebagai
sporadic,
kelainan
tidak
diketahui
kongenital
yang
13 | TUMOR WILMS
lainnya
syndrome
Genitourinary
malformation,
Mental
14 | TUMOR WILMS
D. Patofisiologi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari
sel embrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan
keras sedangkan gambaran histo-patologisnya menunjukan gabungan dari
pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang,
tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan
bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang.
Wilms tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh
dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor
tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas,
berupa glomerulus dan tubulus yang primitive atau abortif, dengan ruangan
bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan.
Pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian
diinvasi oleh sel tumor.
Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan
dikatakan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat
dilakukan palpasi.
Munculnya wilms tumor sejak dalam perkembangan embrio dan akan
tumbuh dengan cepat saat lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik
terbatas dan sering nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya
terkait dengan iskemik pada renal. Metastase tumor secara hematogen dan
limfogen, paru, hati, otak dan bone marrow.
Komponen klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang
tampak pada diferensiasi ginjal normal: blastema, tubulus,dan stroma. Terdapat
gambaran yang heterogen dari proporsi komponen tersebut dan juga adanya
diferensiasi yang aberan, seperti jaringan lemak, otot lurik, kartilago, dan tulang.
Adanya gambaran komponen yang monofasik juga ditemukan. Tumor ginjal lain
yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik nefroma, clear cell sarkoma, dan
renal rhabdoid tumor dapat membingungkan.
15 | TUMOR WILMS
di
luar
parenkim
ginjal
mengandung tumor
d. Tumor sudah pernah dibiopsi sebelum
16 | TUMOR WILMS
tetapi
tidak
melibatkan
peritoneum.
e. Tidak ada tumor pada atau dibelakang batas-batas reseksi.
3. Stage III (23% pasien)
Terdapat tumor residual non hematogen dan melibatkan abdomen. Satu ataulebih
kriteria di bawah ini dapat ditemukan:
a. Tumor primer tidak dapat direseksi karena
infiltrasi lokal ke struktur- struktur vital.
b. Metastasis
abdominal
ke
atau
kelenjar
getah
bening
pelvis
(hilus
renalis,
17 | TUMOR WILMS
F. Manifestasi Klinis
Presentasi klinis yang sering adalah ditemukan adanya massa dalam
abdomen (90% dari seluruh gejala yang muncul). Biasanya pasien dibawa ke
dokter oleh orang tuanya karena diketahui perutnya membuncit, ada benjolan di
perut sebelah atas atau daerah lumbal.
18 | TUMOR WILMS
Pada sepertiga dari penderita terdapat keluhan nyeri perut yang sifatnya
tidak spesifik. Nyeri ini biasanya disebabkan terjadinya perdarahan intra tumoral.
Pada 12-25% penderita didapatkan hematuria. Ketiga gejala yaitu masa di
abdomen, nyeri abdomen, dan hematuria adalah trias klasik dari tumor ginjal.
Trias klasik tersebut disebut sebagai gejala utama. Gejala lain yang mungkin
didapatkan adalah akut abdomen karena ruptura tumor intra peritoneal, febris,
anemia, hipertensi, varicocele, syndroma Curshing. Hipertensi didapatkan 25-63%
dari penderita, ini dapat disebabkan oleh ischemia ginjal karena desakan tumor
atau karena tumor memproduksi renin. Pada sebagian besar penderita di
abdomennya teraba massa yang padat, permukaan rata, tidak nyeri tekan,
unilateral. Massa dapat sangat besar, melewati garis tengah, dan sulit digerakkan.
Pada keadaan seperti ini dinilai sebagai "inoperable". Pada lebih kurang 15%
penderita dijumpai kelainan yang lain seperti aniridia (satu dan setiap 70 penderita
tumor wlims), kelainan genitalia seperti kriptorkismus, hipospadi , varicocele,
kelainan traktusurinarius seperti duplikasi, ginjal tapak kuda, ginjal ektopik dan
lain-lain, hemihipertrofi (2,9%), sindroma Beckwith-Wiedemann (hipertropi
visceral).
G. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik pasien dapat ditemukan :
1. Inspeksi akan terlihat masa di daerah abdomen.
2. Palpasi masa intraabdomen untuk melihat : ukuran, letak massa,
konsistensi, tepi atau konfigurasi, permukaan, fluktuasi, adakah nyeri
tekan, mobilitas, serta hubungan masa dengan jaringan sekitarnya.
3. Ballottement
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : pada pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan
hematuria dan anemia. Pemeriksaan urinalisis dan sitologi urin sebaiknya
dilakukan untuk menemukan sisa-sisa sel tumor yang ikut dalam urin.
Pemeriksaan ureum kreatinin dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi
ginjal masih baik.
19 | TUMOR WILMS
atau
terapi
sitostatika
prabedah
untuk
mengecilkan
20 | TUMOR WILMS
21 | TUMOR WILMS
Aktinomisin D
Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces,
diberikan lima hari berturut-turut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari
secara intravena. Dosis total tidak melebihi 500 mikrogram.
Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan sebagai
terapi prabedah.
Vinkristin
Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan
dalam satu dosis 1,5 mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak
lebih dari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat menimbulkan
neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi
pada waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat dikombinasi
dengan obat lain karena jarang menyebabkan depresi hematologi,
sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal dapat menyebab relaps.
Adriamisin
Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces pencetius,
diberikan secara intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga
hari berturut-turut. Dosis maksimal 250 mg/m2. Obat ini tidak dapat
melewati sawar otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard bila
melebihi dosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin D.
Cisplatin
Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20
mg/m2/hari selama lima hari berturut-turut.
Siklofosfamid
22 | TUMOR WILMS
2. Non-Farmakologi
a. Pembedahan
1. Stage I histologi baik dan histologi anaplasia atau stage II histologi baik
a. Nefrektomi
b. Vincristine dan actinomycin D (18 minggu) pasca operasi
2. Stage II anaplasia fokal atau stage III histologi baik dan anaplasia fokal
a. Nefrektomi
b. Iradiasi abdominal (1000 rad)
c. Vincristine, actinomycin D, dan doxorubicin (24 minggu)
23 | TUMOR WILMS
1. Fungsi ginjal
Kejadian gagal ginjal kronis adalah 1% dari seluruh kasus. Dari kasus-kasus
gagal ginjal kronis ini, 70%-nya terjadi pada anak-anak dengan tumor Wilms
bilateral. Pada tumor Wilms unilateral, kejadiannya 0,25%. Nefrektomi
bilateral merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis, diikuti oleh
penyebab-penyebab yang berhubungan dengan terapi, seperti radiasi atau
komplikasi-komplikasi operasi.
2. Fungsi jantung
Anthracyclines seperti doxorubicin dapat menyebabkan gangguan jantung
24 | TUMOR WILMS
25 | TUMOR WILMS
semakin jelek prognosanya. Faktor non pembedahan adalah sifat natural dari
tumor itu sendiri. Yang digolongkan dalam faktor ini adalah :
1.
Histologi Tumor.
Penentuan prognosa yang paling penting. Data dari NWTS mendapatkan
angka survival rate untuk Favourable dan Unfavourable histologi adalah
90% dan 54%. Ddata dari NWTS menunjukkan bahwa 63% dari penderita
yang meninggal adalah penderita denganjenis unfavourable histologi. Pasienpasien dengan tumor Wilms histologi baik mempunyai paling sedikit 80%
harapan hidup dalam 4 tahun setelah diagnosis, bahkan pada pasien-pasien
dengan penyakit stadium IV.
2. Metastase Hematogen.
Metastase hematogen dari tumor Wilms adalah ke paru, hepar, tulang dan
otak. Metastase ke paru prognosanya lebih baik dari pada metastase ke hepar.
3. Invasi ke kelenjar getah bening
Data dari NWTS 2, penderita dengan tumor tanpa invasi ke kelenjar getah
bening, survival ratenya mencapai 83%, sedangkan penderita dengan invasi ke
kelenjar getah bening hanya mencapai 54%. Metastase dan kambuhnya tumor
pasca operasi dari penderita dengan kelenjar getah bening positive 3 kali lebih
sering dibanding penderita dengan kelenjar getah bening negative.
Ketiga faktor diatas tersebut sebagai faktor utama atau mayor. Faktor non
pembedahan lain yangjuga mempengaruhi, dan disebut sebagai faktor minor
yaitu:
1. Umur penderita
Makin muda penderita, 2 tahun atau kurang, prognosa lebih baik. Hal Ini
berdasarkan kenyataan dari data NWTS 1, penderita yang lebih muda, jenis
hematologinya biasanya favourable dan tumornya sendiri kurang ekstensive.
Tetapi dari data NWTS 2 membuktikan bahwa umur tidak berpengaruh pada
prognosa.
2. Berat dan besarnya tumor
Faktor ini masih merupakan tanda tanya. Data dari NWTS 1 membuktikan
bahwa tumor yang kecil, kurang dari 250 gram, jarang sekali kambuh. Tetapi
penelitian dari NWTS 2 ternyata faktor ini kurang pengaruhnya. Pembagian
26 | TUMOR WILMS
27 | TUMOR WILMS
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumor wilms atau nefroblastoma merupakan tumor ginjal yang tumbuh
dari sel embrional primitive.Terapi untuk tumor wilms telah berkembang dari
eksisi surgikal sebagai metode utama dan dikombinasikan dengan terapi
multimodal yaitu kemoterapi dan radioterapi. Terapi multimodal ini merupakan
contoh kesuksesan kolaborasi multidisipliner antara The National Wilms' Tumor
Study Group dan Societe Internationale d'Oncologie Pediatrique. Dengan terapi
multimodal ini angka kesembuhan pasien dengan Wilms tumor secara dramatis
berubah dari hampir fatal sampai 80-90% survival secara umum.
28 | TUMOR WILMS
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton, Arthur C, Jhon E. Hall. (2007) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta : EGC
2. Isselbacher. Dkk. 2013. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Volume 3, Edisi 13. Jakarta: Penerbit EGC.
3. Price, A., Sylvia & Wilson, M., Lorraine.(2005). Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2.Jakarta : EGC
4. Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 3. Jakarta : Penerbit
Sagung Seto.
5. Sjamsuhidajat, de Jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3.Jakarta :
EGC
6. Sudoyo, Aru W. dkk.2009.Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi
V.Jakarta:Interna Publishing.
29 | TUMOR WILMS