Anda di halaman 1dari 6

Makalah Sumber Daya Manusia ""Pensiun"

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemensiunan pegawai tidak seluruhnya sama dengan pemberhentian pegawai.
Memang ada persamaan di antara keduanya, yakni pemutusan hubungan kerja karena sesuatu
sebab tertentu. Pada pemensiunan sebagaimana pada pemberhentian, terdapat juga soal ganti
rugi, meskipun sifatnya lain daripada ganti rugi pada pemberhentian. Ganti rugi pada
pemberhentian bersifat sekali saja, seang ganti rugi pada pemensiunan, lebih tepat disebut
jaminan hari tua bersifat pembayaran berulang-ulang.
Masalah pemensiunan pada perusahaan swasta di Negara kita. Masih merupakan
masalah yang belum mendapatkan perhatian sepenuhnya. Malah masih merupakan suatu
kenyataan pemberian jaminan hari tua kepada pegawai, dikala perusahaan memutuskan
hubungan kerja dengan pegawai karena pegawai sudah berusia lanjut, belum lagi umum
dianut oleh perusahaan swasta, terlebih oleh perusahaan kecil di Negara kita. Hal ini terutama
disebabkan oleh karena perusahaan bersangkutan belum mempunyai keuangan yang kuat,
sehingga pegawainya yang memberikan jasanya selama berpuluh-puluh tahun tidak dapat
dihidupi oleh perusahaan, selama pegawai yang bersangkutan tidak mampu lagi mencari
nafkah.
Meskipun demikian, pendirian tersebut sedikit demi sedikit sudah mengalami
perubahan, terutama dalam perusahaan-perusahaan besar swasta. Demikian juga pegawai
negeri, sejak lama sudah mendapatkan jaminan hari tua, dan hal ini salah satu motif mengapa
banyak orang bekerja sebagai pegawai negeri, meskipun balas jasa yang diterimanya semasa
dalam hubungan kerja relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang diterimanya jika ia
bekerja pada perusahaan swasta. Ini membuktikan bahwa jaminan hari tua bagi pegawai
berperan dan tidak kecil artinya. Beberapa perusahaan besar swasta di Indonesia menyadari
hal itu dan berusaha memberi jaminan hari tua bagi pegawainya.
Ada baiknya pensiun diberikan dengan didahului masa peralihan beberapa bulan
dengan menerima upah penuh, sebelum diberi uang pensiun. Pada waktu pensiun diberi juga
uang jasa berupa modal usaha yang dapat dikerjakannya di hari tua.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa pengertian Pemberhentian dan pensiun ?
2. Sebutkan apa saja tujuan dan manfaat Pensiun ?
3. Sebutkan jenis-jenis program dan dana Pensiun ?
4. Sebutkan peran dan fungsi dana Pensiun ?
5. Sebutkan keunggulan dan kelemahan dana pensiun ?
C. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah pembaca dapat mengetahui berbagai hal mengenai
Pensiun
D. Tujuan penulisan
Makalah bertujuan Agar pembaca dapat manambah wawasan dan memahami
persoalan tentang Pensiun yang berdasarkan masalah dalam makalah, tujuan makalah yaitu
:
1. Dapat memahami pengertian Pemberhentian dan Pensiun.
2. Dapat mengetahui tujuan dan manfaat Pensiun.
3. Dapat mengetahui jenis program dan dana Pensiun.
4. Dapat mengatahui peran dan fungsi dana Pensiun.

5. Dapat mengetahuai keunggulandan kelemahan Pensiun.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberhentian dan Pensiun
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan
menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas
seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Istilah pemberhentian juga mempunyai arti yang sama dengan separation yaitu
pemisahan. Pemberhentian juga bisa berarti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan
dari suatu organisasi perusahaan. Pemberhentian yang dilakukan oleh perusahaan harus
berdasarkan dengan Undang undang No 12 Tahun 1964 KUHP dan seijin P4D atau P4P
atau seijin keputusan pengadilan. Pemberhentian juga harus memperhatikan pasal 1603 ayat 1
KUHP yaitu mengenai tenggang waktu dan ijin pemberhentian. Perusahaan yang
melakukan pemberhentian akan mengalami kerugian karena karyawan yang diberhentikan
membawa biaya penarikan, seleksi, pelatihan dan proses produksi berhenti. Pemberhentian
yang dilakukan oleh perusahaan juga harus dengan baik baik, mengingat saat karyawan
tersebut masuk juga diterima baik baik. Dampak pemberhentian bagi karyawan yang
diberhentikan yaitu dampak secara psikologis dan dampak secara biologis.
Pensiun ialah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan
harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). Seseorang yang
pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap
mendapatkan semacam dana pensiun sampai meninggal dunia.
Pada mulanya Pensiun diartikan sebagai bantuan atau di-sebut sebagai uang anugrah
kepada bekas pegawai yang telah bertahun-tahun bekerja pada dinas pemerintah. Pada masa
penjajahan Jepang pensiun disebut sebagai Onyokin atau uang kurnia. Pemberian uang
kurnia tersebut dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian diartikan sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa pegawai
negeri yang bertahun tahun bekerja pada dinas pemerintah.
Demikian juga dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai
dan Janda/Duda Pegawai dinyatakan bahwa sifat pensiun adalah sebagai jaminan hari tua dan
penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja pada dinas
pemerintah.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, antara lain dinyatakan
bahwa program pensiun me-rupakan salah satu bagian dari program kesejahteraan karyawan.
Sejalan dengan itu dalam berbagai literatur pada umumnya menyatakan bahwa program
pensiun yang merupakan bagian dari program kesejahteraan tersebut adalah merupakan
segala bentuk manfaat (benefit) yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawannya
dengan tujuan agar karyawan beserta keluarganya tidak mendapatkan kesulitan keuangan bila
sewaktu-waktu penghasilan karyawan yang bersangkutan berhenti karena tidak mampu lagi
bekerja atau telah lanjut usia atau meninggal dunia.
B. Tujuan dan Manfaat Pensiun
Setiap pihak memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu
pihak pemberi kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan antara lain:

a. Bagi pemberi kerja, dana pensiun bertujuan untuk,


Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada
perusahaanya.
Agar di masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan.
Memberikan rasa aman pada karyawan.
Meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan.
Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
b. Bagi karyawan, lembaga keuangan memberikan tujuan,
Kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah masa pensiun.
Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c. Bagi Lembaga Pengelola adalah,
Mengelola dana pensiun untuk mendapatkan keuntungan, karena iuran dana pensiun dapat
dimasukkan dalam kegiatan investasi.
Turut membantu, menyelenggarakan program pemerintah.
Manfaat pensiun terdiri dari Manfaat Pensiun Normal, Dipercepat, Cacat dan Ditunda.
a. Manfaat Pensiun Normal
Manfaat yang diterima peserta ketika mencapa usia pensiun normal atau sebaliknya.
Setiap lembaga/perusahaan menetapkan umur pensiun normal antara 45 sanmpai 60 tahun.
b. Manfaat Pensiun Dipercepat
Manfaat yang diterima bila Peserta berhenti bekerja atau tak berpenghasilan lagi minimal
10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal.
c. Manfaat Pensiun Cacat
Manfaat yang diterima bila Peserta menderita cacat. Hak ini timbul jika Peserta
dinyatakan oleh Dokter dan Dana Pensiun bahwa yang bersangkutan menderita cacat
d. Manfaat Pensiun Ditunda
Hak yang diterima jika Peserta berhenti bekerja sebelum mencaai usia pensiun normal.
Pembayaran ditunda sampai Peserta mencapai usia sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum
dicapainya usia pensiu normal.
C. Jenis Program dan Dana Pensiun
Untuk tujuan Pernyataan ini, program pensiun diklasifikasikan menjadi Program Pensiun
luran Pasti atau Program Pensiun Manfaat Pasti.
a. Dalam Program Pensiun luran Pasti, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun
tergantung pada jumlah iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan peserta serta hasil
pengembangan dana. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayarkan iuran seperti yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan profesi aktuaris tidak mutlak diperlukan,
kecuali untuk mengestimasi jumlah manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat
pensiun berdasarkan besarnya iuran saat ini dan estimasi hasil pengembangan dana.
b. Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh
peserta pada saat pensiun ditentukan berdasarkan suatu rumusan manfaat pensiun yang
biasanya mempunyai variabel masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. Kewajiban pemberi
kerja adalah untuk menyediakan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada peserta pada
saat pensiun. Bantuan profesi aktuaris mutlak diperlukan untuk mengestimasi besarnya
kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuaris yang digunakan dan
merekomendasikan besarnya iuran yang harus dibayar.
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:

a. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun
manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
b. Dana pensiun lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi
perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa.
c. Dana pensiun berdasarkan keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang
didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
D. Peran dan Fungsi Dana Pensiun
Adapun peran dana pensiun antara lain:
a. Memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua dalam rangka mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Sarana penghimpunan dana guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
nasional.
c. Menambah motivasi dan ketenagan kerja sehingga meningkatkan produktifitas.
Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program
tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun antara lain :
a. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan
uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukan
harga mati. Apabila masa kerja karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi
karyawan tersebut berhalangan tetap (cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau
meninggal) karyaan tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun. Meskipun demikian jumlah
yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan karyawan yang memenuhi
masa kerja sesuai dengan perhitungan semula
b. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama
pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai
tabungan dari para pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan
diterima oleh karyawan di masa yang akan datang.
c. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan
dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun
selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.
E.

Keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun


Adapun keunggulan dan kelemahan dana pensiun diantaranya:
a. Pengelola yang ditunjuk seyogyanya profesional, loyal, jujur serta memiliki rencana jangka
panjang
b. Dibebaskan dari pajak penghasilan

c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Seluruh himpunan iuran dan hasil pengeloaan kekayaan dibagikan kepada peserta atau ahli
warisnya
Biaya tetap relatif rendah
Memiliki prospek likuiditas dan solvabilitas yang tinggi
Premi asuransi relatif rendah
Manfaat pensiun dinikmati secara berkala bulanan seumur hidup
Memiliki tiga fungsi tabungan, asuransi, dan pensiun
Kelemahan Dana Pensiun
Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal yang mendasar.
Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional.
Arahan investasi kurang jelas.
Banyak investasi dalam bentuk aktiva tetap yang kurang produktif.
Administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik.
Manajemen kurang perduli terhadap perbaikan manfaat pensiun.
Keuntungan lembaga/yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi dengan perbaikan
manfaat yang sepadan.
Ada perbedaan jumlah manfaat pensiun untuk kalangan pensiunan, janda/duda dan anak
yatim/piatu dari para pensiunan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Pensiun ialah
seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan,
ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). Setiap pihak memiliki tujuan masingmasing yang berbeda, yaitu pihak pemberi kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan dan
Manfaat pensiun terdiri dari Manfaat Pensiun Normal, Dipercepat, Cacat dan Ditunda.

Program pensiun diklasifikasikan menjadi Program Pensiun luran Pasti atau Program
Pensiun Manfaat Pasti. Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis
dana pensiun yaitu: dana pensiun pemberi kerja, dana pensiun lembaga keuangan, dan dana
pensiun berdasarkan keuntungan. Dana pensiun memiliki beberapa peranan dan fungsi antara
lain: tabungan asuransi dan pensiun. Serta dana pensiun juga memiliki keunggulan dan
kelemahannya masing-masing.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami mengenai
Pensiun . Selain itu penulis juga berharap pembaca lebih banyak lagi menggali pengetahuan
mengenai pensiun.

DAFTAR PUSTAKA
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.
Masud, Moh. 1997. Manajemen Personalia Edisi 6 Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Manullang. 1967. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wursanto, IG. 1988. Manajemen Kepegawaian. Surabaya: Kanisius
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/pengelolaan.htm
http://www.bapepamlk.depkeu.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/pp_dp/pp771992.pdf

Anda mungkin juga menyukai