Anda di halaman 1dari 6

PR O PO S AL

KUNJUNGAN INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL KE PT. TRI UTAMI JAYA


PROGRAM STUDI FARMASI (D III)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNW MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

I.

LATAR BELAKANG
Pendidikan (D III) Farmasi merupakan pendidikan Farmasi tingkat Ahli Madya
dengan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan IPTEK dan keprofesian untuk
menghasilkan lulusan yang mampu berperan dan berfungsi sesuai dengan tuntutan
profesinya guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya dibidang obat.
Perubahan lingkungan yang sangat cepat dan dramatis memaksa pelayanan
kefarmasian harus berubah total sesuai tuntutan perubahan yang berlaku secara terus
menerus. Profesi farmasi harus mengubah paradigma menjadi total untuk kepentingan
pasien (patient oriented only).
Pelayanan kefarmasian merupakan wujud pelaksanaan kefarmasian berdasarkan
undang undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Yang dimaksud dengan
pekerjaan kefarmasian menurut undang undang tersebut adalah :
1. Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi
2. Pengamanan, pengadaan ,penyimpanan, dan distribusi obat
3. Pengelolaan obat
4. Pelayanan obat atas resep dokter
5. Pelayanan informasi obat, serta
6. Pengembangan obat ,bahan obat dan obat tradisional.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Th. 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian, dimana dikatakan bahwa pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu, maka seorang
farmasis perlu dipersiapkan secara matang dalam hal kompetensinya.
Pengetahuan mengenai bahan obat tradisional merupakan salah satu materi kuliah
dan praktek mahasiswa program studi Farmasi dengan tujuan untuk menambah
pengalaman serta meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai obat tradisional.
Adanya sosialisasi mengenai obat dan bahan obat tradisional merupakan salah
satu upaya pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan pegetahuan mahasiswa
prodi farmasi FIK UNW Mataram.

II.

TUJUAN
1. Agar para calon ahli madya farmasi dapat mengetahui jenis jenis tanaman yang bisa
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
2. Mengetahui proses pengelolaan bahan alam menjadi obat tradisional.
3. Mengetahui bentuk bentuk sediaan obat traditional yang bermafaat untuk
kesehatan.
4. Mengetahui alur perijinan dalam mendirikan usaha industri obat tradisional.
5. Mempersiapkan calon ahli madya farmasi dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga farmasi yang profesional.
6. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri
obat .

III. MANFAAT
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab Ahli Madya Farmasi dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri industri obat tradisioanl .
2. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi Ahli Madya Farmasi yang
profesional.
IV.

NAMA DAN TEMA KEGIATAN


Nama kegiatan : Kunjungan Industri Kecil Obat Tradisional

V.

PELAKSANAAN
1. Waktu
1. Pelaksanan
2. Waktu pelaksaaan

: Tanggal 11-13 April 2016


: 3 hari

3. Lahan

: Industri Kecil Obat Tradisional PT. Tri Utami Jaya

4. Jumlah Mahasiswa

: 128 org (terlampir)

5. Pembimbing

: Institusi Pendidikan
Lahan Praktek

Tugas pembimbing lahan dan pembimbing pendidikan :


a. Memberikan orientasi kepada mahasiswa
b. Melakukan bimbingan penuh pada mahasiswa pada lahan praktik masing-masing
c. Memberikan penilaian sikap dan keterampilan
d. Memantau kehadiran dan kedisiplinan mahasiswa
e. Terlibat dalam seminar hasil praktik kerja
f. Mengadakan evaluasi

Tugas mahasiswa :
a. Mengikuti pengarahan atau orientasi dari pembimbing lahan pada masing-masing
tempat praktek
b. Menjaga kedisiplinan dan mematuhi peraturan tata tertib yang berlaku
c. Menciptakan hubungan baik dengan sesama tenaga kesehatan di tempat KKL
d. Membuat laporan yang ditandatangani oleh pembimbing institusi
e. Membuat laporan KKL dan Mengikuti evaluasi
Absensi saat datang dan pulang pada lembar yang sudah ditentukan
.
2.

Peserta
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UNW
Mataram program studi Farmasi (DIII) semester V

VI.

TARGET MATERI
a. Cara Pembuatan Obat Tradisional (CPOTB dan penerapannya)
Aspek CPOTB yang harus dipenuhi oleh suatu industri obat adalah:
- aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin bahwa
produk obat dibuat dengan benar dan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang
telah ditentukan.
- Personalia : petugas yang terlibat dalam pembuatan obat harus memenuhi
persyaratan tertentu seperti : memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
sesuai dengan tugasnya secara profesional dan kesadaran untuk mewujudkan
CPOTB/CPKB.
- Bangunan dan fasilitas
Lokasi di tempat yang terhindar dari pencemaran lingkungan, kontruksi bangunan
harus memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku, rancang bangun dan tata
letak ruang disesuaikan dengan kegiatan Kelas ruangan dan AHU (Air Handling
Unit)
- Peralatan
- Sanitasi dan hygiene
- Produksi : unit proses, pengemasan, in proses control
- Pengawasan mutu
- Inspeksi diri
- Penanganan terhadap keluhan obat, penarikan kembali dan obat kembalian
- Registrasi ketentuan umum : CPOTB/CPKB menyangkut seluruh

b. Metode/tata cara perijinan:


1. Registrasi : Pengumpulan data-data baik hasil penelitian dan pengembangan yang
berupa formulasi, farmakologi dan toksikologi, proses produksi dan data-data
teknik lainnya yang diperlukan untuk pendaftaran (registrasi) produk baru.
2. Validasi : adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, peralatan, dan mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan selalu mencapai hasil yang
diinginkan.
3. Air : Kualitas air yang diguna-kan pada industri farmasi harus dijaga kualitasnya
baik untuk proses produksi maupun untuk kepeluan lainnya. Dilakukan
pemeriksaan

pendahuluan

yang

berupa

pemeriksaan

kimia,

fisika dan

bakteriologis, dilanjutkan dengan treatmen yang berjenjang tergantung dari


peruntukannya.
4. Manajemen material (Flow of Material) : Berhubungan dengan permintaan
pembelian seperti bahan baku, bahan kemas, bahan pendukung produksi,
peralatan dan barang investasi, termasuk evaluasi penawaran, pembelian, surat
pesanan, proses inspeksi dan pembayaran
5. Manajemen Produksi : Produksi dilaksanakan dengan meng-ikuti prosedur yang
telah ditetapkan yang dapat menjamin spesifikasi produk yang memenuhi
persyaratan. Kegiatan produksi disesuaikan dengan rencana produksi, baik
bulanan maupun tahunan.
6. Jaminan mutu : Jaminan mutu adalah tahapan yang amat penting dari
CPOTB/CPKB, GMP, GLP (cara ber-laboratorium yang baik), GCP(cara uji
klinik yang baik). Sistemnya hendaknya dirancang dengan benar untuk menjamin
bahwa tiap obat tardisional yang dihasilkan mengandung bahan dan mutu yang
benar. Terdiri dari pengendalian mutu, pemastian mutu dan pengawasan mutu
pasca produksi
7. Pergudangan
Fungsi gudang ada 4 yaitu: penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan
penghitungan barang
- Penerimaan barang : eksternal maupun internal. Penerimaan eksternal
meliputi : barang untuk produksi (raw material and packaging material), barang
non produksi, barang untuk promosi, dan obat retur

- Penyimpanan barang : Perlu diperhatikan kondisi penyim-panan dalam hal ini


bahan obat dan obat memerlukan perlakuan khusus terutama suhu
penyimpanan
- Pendistribusian barang : Untuk pendistribusian barang terutama produk jadi
perlu adanya persyaratan yang telah dipenuhi yang dinyatakan dalam kara
released dari bagian pengawasan mutu. Pendistribusian ada 2 macam yaitu
internal dan eksternal. Distribusi internal adalah distribusi barang yang akan
digunakan secara internal, sedang distribusi eksternal dimaksudkan untuk
barang yang akan didistribusikan ke luar perusahaan, termasuk penyerahan
produk jadi kepada distributor.
- Penghitungan barang : Gudang juga berfungsi sebagai pengendali jumlah
(stock) persediaan barang dan produk jadi
PPIC (Production Planning and Inventory Control = Perencanaan Produksi dan
Pengendalian Persediaan) Bagian ini berfungsi sebagai pengelola pesanan,
pengen-dalian material, perencanaan, dan evaluasi produksi
8. Penelitian dan Pengembangan : Berfungsi untuk melakukan penelitian dan
pengembangan,utamanya produk baru yang berupa pengembangan formula
(formula standar, formula alternatif, danmelakukanpercobaandalamskalakecil),
pengembangan analisa (pemeriksaan yang tervalidasi, studistabilitas) dan
pengembangan kemasan (komposisi dan desain kemasan).
9. Penanganan Limbah : Penanganan limbah pada industri farmasi sebagai suatu
tanggung jawab dan keharusan terhadap masyarakat dan lingkungan
disekitarnya.Penanganan limbah juga sebagai penerapan kebijakan mutu dan
lingkungan.
10. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
V.

EVALUASI
1. Dilakukan secara terus menerus selama mahasiswa melaksanakan praktik :
a. Sebelum kegiatan dilakukan
b. Saat kegiatan sedang berlangsung
c. Setelah kegiatan berlangsung
d. Pada saaat jadwal bimbingan oleh pembimbing institusi
2. Aspek yang dievaluasi
a. Sikap :
- Membina pribadi yang mandiri dan berdisiplin kerja tinggi

- Memiliki loyalitas tinggi terhada pekerjaan


- Mampu bekerja dalam suatu team yang baik
- Siap ditenjunkan ke dunia kerja yang nyata.
b. Kemampuan mengerjakan pekerjaan kefarmasian pengelolaan oabt
c. Laporan kegiatan harian
d. Pencapaian target.
3. Yang memberikan penilaian :
a. Pembimbing lahan
b. Pembimbing institusi
VI.

SUMBER DANA
Dana dari Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

VII.

PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan konsepsional dan operasional dalam
kegiatan ini. Bila ada ketentuan atau aturan yang belum ada dalam proposal ini akan
ditentukan kemudian.
Mataram, 4 Januari 2016
Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram
Dekan

(Hj. Wilya Isnaeni, SKM. MM)


NIDN : 0831126517)

Anda mungkin juga menyukai