Anda di halaman 1dari 3

Batu empedu atau cholelithiasis adalah timbunan Kristal di dalam kandung empedu atau di

dalam saluran empedu atau kedua-duanya. Batu kandung empedu merupakan gabungan
beberapa unsur dari cairan empedu yang mengendap dan membentuk suatu material mirip
batu di dalam kandung empedu atau saluran empedu. Komponen utama dari cairan empedu
adalah bilirubin, garam empedu, fosfolipid dan kolesterol. Batu yang ditemukan di dalam
kandung empedu bisa berupa batu kolesterol, batu pigmen yaitu coklat atau pigmen hitam,
atau batu campuran.
Tipe Batu Empedu :
1. Batu Empedu Kolesterol
Batu Kolesterol terjadi kerena konsentrasi kolesterol di dalam cairan empedu tinggi. Ini
akibat dari kolesterol di dalam darah cukup tinggi. Jika kolesterol dalam kantong empedu
tinggi, pengendapan akan terjadi dan lama kelamaan menjadi batu. Penyebab lain adalah
pengosongan cairan empedu di dalam kantong empedu kurang sempurna, masih adanya sisasisa cairan empedu di dalam kantong setelah proses pemompaan empedu sehingga terjadi
pengendapan.
2. Batu Empedu Pigmen
Batu pigmen terjadi karena bilirubin tak terkonjugasi di saluran empedu (yang sukar larut
dalam air), pengendapan garam bilirubin kalsium dan akibat penyakit infeksi.
3. Batu Empedu Campuran
Batu ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai (80%) dan terdiri atas kolesterol, pigmen
empedu, dan berbagai garam kalsium.
PATOFISIOLOGI
Batu kandung empedu merupakan gabungan material mirip batu yang terbentuk di dalam
kandung empedu. Pada keadaan normal, asam empedu, lesitin dan fosfolipid membantu
dalam menjaga solubilitas empedu. Bila empedu menjadi bersaturasi tinggi (supersaturated)
oleh substansi berpengaruh (kolesterol, kalsium, bilirubin), akan berkristalisasi dan
membentuk nidus untuk pembentukan batu. Kristal yang terbentuk dalam kandung empedu,
kemudian lama kelamaan tersebut bertambah ukuran, beragregasi, melebur dan membentuk

batu. Factor motilitas kandung empedu dan biliary stasis merupakan predisposisi
pembentukan batu campuran.
ETIOLOGI
Batu empedu kolesterol dapat terjadi karena tingginya kalori dan pemasukan lemak.
Konsumsi lemak yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan di dalam tubuh sehingga
sel-sel hati dipaksa bekerja keras untuk menghasilkan cairan empedu.4,19 Kolesterol yang
berlebihan ini mengendap dalam kandung empedu dengan cara yang belum dimengerti
sepenuhnya.
Batu empedu pigmen terjadi karena adanya bilirubin tak terkonjugasi di saluran empedu
(yang sukar larut dalam air), dan pengendapan garam bilirubin kalsium.
MANIFESTASI KLINIS
Batu empedu mungkin tidak menimbulkan gejala selama berpuluh tahun. Gejalanya
mencolok: nyeri saluran empedu cenderung hebat, baik menetap maupun seperti kolik bilier
(nyeri kolik yang berat pada perut atas bagian kanan) jika ductus sistikus tersumbat oleh batu,
sehingga timbul rasa sakit perut yang berat dan menjalar ke punggung atau bahu. Mual dan
muntah sering kali berkaitan dengan serangan kolik biliaris. Sekali serangan kolik biliaris
dimulai, serangan ini cenderung makin meningkat frekuensi dan intensitasnya. Gejala yang
lain seperti demam, nyeri seluruh permukaan perut, perut terasa melilit, perut terasa
kembung, dan lain-lain.
DIAGNOSIS
1. USG atau Pemeriksaan Ultrasonografi
USG ini merupakan pemeriksaan standard, yang sangat baik untuk menegakkan diagnosa
Batu Kantong Empedu. Kebenaran dari USG ini dapat mencapai 95% di tangan Ahli
Radiologi.30
2. CT Scanning.
Pemeriksaan dengan CT Scanning dilakukan bila batu berada di dalam saluran empedu.
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan ini apabila ada komplikasi sakit kuning.

KOMPLIKASI
1. Kolesistisis
Kolesistisis adalah Peradangan kandung empedu, saluran kandung empedu tersumbat
oleh batu empedu, menyebabkan infeksi dan peradangan kandung empedu.
2. Kolangitis
Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, terjadi karena infeksi yang
menyebar melalui saluran-saluran dari usus kecil setelah saluran-saluran menjadi
terhalang oleh sebuah batu empedu.
3. Hidrops
Obstruksi kronis dari kandung empedu dapat menimbulkan hidrops kandung empedu.
Dalam keadaan ini, tidak ada peradangan akut dan sindrom yang berkaitan
dengannya. Hidrops biasanya disebabkan oleh obstruksi duktus sistikus sehingga
tidak dapat diisi lagi empedu pada kandung empedu yang normal. Kolesistektomi
bersifat kuratif.
4. Empiema
Pada empiema, kandung empedu berisi nanah. Komplikasi ini dapat membahayakan
jiwa dan membutuhkan kolesistektomi darurat segera.

Anda mungkin juga menyukai