Anda di halaman 1dari 2

Kekuatan Maaf...

(share dari bunda Savrina)


Oleh Mohammad Muchlis pada 13 Februari 2014 pukul 14:25

Seorang ayah beserta anak perempuan dan anak laki-laki kecilnya yang berusia 6 tahun sedang menunggu keberangkatan pesawat yang akan
membawa mereka pulang. Saat itu di Chicago sedang hujan salju sangat lebat dan keberangkatan pesawat pun tertunda. Sang ayah sudah
bertekad akan terus bersikap sabar dan tenang, agar dapat menjadi contoh bagi anaknya, meskipun itu berat karena kondisi kurang tidur selama
beberapa hari terakhir.
Ketenangan sang ayah terusik ketika menyadari akibat dari keterlambatan itu, pesawat yang membawa mereka baru mendarat pukul 11.00,
sementara penerbangan mereka berikutnya dijadwalkan take-off pada pukul 11.02. Seorang pramugari mendengar percakapan Ayah dengan
anak-anaknya, lalu membantu dengan cara mengumumkan kepada penumpang lainnya agar memberi kesempatan kepada sang ayah dan 2
anaknya untuk turun terlebih dahulu (mereka duduk di kursi paling belakang). Tak lupa pramugari itu menggunakan koneksi wi-fi-nya untuk
menemukan gate keberangkatan pesawat mereka berikutnya.
Dua menit sepertinya mustahil. Tapi melihat usaha dari pramugari itu, sang Ayah pun memutuskan untuk tidak menyerah. Dia memutuskan akan
tetap mengejar pesawat berikutnya yang dijadwalkan jam 11.02 itu.
Ketika pesawat mereka mendarat, semua penumpang tampaknya lupa dengan pesan pramugari. Semua sibuk menurunkan bawaannya dan
bergegas keluar dari pintu depan. Alhasil, sang ayah dan kedua anaknya menjadi penumpang terakhir yang turun.
Ayah mulai kehilangan kesabaran. Dia juga marah kepada penumpang lain yang egois. Dalam kemarahan sang Ayah, mereka terus berlari
menuju gate keberangkatan yang ada di terminal lain.
Ketika sampai, pintu sudah tertutup dan papan pengumuman sudah mengumumkan jadwal penerbangan berikutnya. Hanya ada satu petugas di
sana. Ayah memanggil petugas itu, tapi si petugas mengabaikannya.
Bisa bantu kami?
Maaf, saya tidak bisa membantu anda sekarang.
Dan petugas itu bergegas pergi.
Habis sudah kesabaran sang Ayah. Kata maki-makian keluar ditujukan kepada si petugas, yang dalam ketergesaannya sempat menjawab, Kalau
ketinggalan pesawat, silahkan ke counter otomatis di antara gate C2 dan C3.
Sang ayah makin marah. Sudah ketinggalan pesawat akibat keluar pesawat terakhir gara-gara penumpang lain tidak ada yang mau mengalah,
petugas tidak ada yang mau membantu, dan sekarang malah disuruh menggunakan counter otomatis yang dijalankan oleh komputer. Lagi-lagi
kata makian keluar dari mulutnya.
Tetapi sesaat kemudian sang ayahpun tersadar dan melihat ke arah anak laki-lakinya yang berusia 6 tahun itu. Anaknya terlihat bingung karena ia
belum pernah mengalami situasi semacam itu dan belum pernah melihat ayahnya bersikap seperti itu. Sang ayah menyadari dirinya telah
'merusak' anaknya.
Setelah mengurus penggantian jadwal ke penerbangan selanjutnya (berangkat 4 jam kemudian), makan siang, dan leyeh-leyeh, sang ayah
berpikir bagaimana cara memperbaiki kerusakan yang telah ia perbuat. Ia harus berbuat sesuatu yang akan terus diingat anaknya.
Setelah merenung cukup lama, ia mengajak anak laki-lakinya untuk menemui petugas yang tadi ia bentak.
Kenapa, ayah? tanya anaknya yang sedang asyik main HP ayahnya.
Ayo ikut sajalah . Ayah ingin kamu melihat dan mendengarkannya. Pergilah mereka menemui petugas itu.
Maaf pak, barangkali bapak lupa dengan saya. Kira-kira 3 jam yang lalu, saya melakukan hal yang tidak pantas. Saya memaki-maki anda karena
ketinggalan pesawat dan anda tidak bisa membantu kami untuk mendapatkan penerbangan lain. Saya menumpahkan kemarahan pada anda dan
memberi contoh yang buruk bagi anak saya. Saya ingin minta maaf dan berharap anda mau memaafkan saya.
Si petugas diam saja, seolah tak tahu harus bagaimana. Ketika sang ayah hampir berbalik arah meninggalkannya, petugas itu berkata : Saya
tak tahu harus menanggapi bagaimana. Saya tadi tidak mendengar umpatan anda. Saya sedang mencari kotak P3K untuk wanita yang terluka di
gate sebelah. Saya ingin membantu anda, tapi saya buru-buru untuk menemani wanita itu. Maaf saya tidak berhenti untuk membantu anda.
Sang Ayah makin merasa malu dan berkata, Anda tidak perlu minta maaf. Saya yang salah. Saya perlu minta maaf dan meluruskan kesalahan
saya, sekaligus menunjukkan anak saya bahwa perbuatan saya tadi salah kata ayah itu.
Petugas itu tampak terkejut. Tidak apa-apa, Pak. Saya memaafkan anda dan saya sangat menghargai permintaan maaf anda. Anda tidak perlu
melakukan ini sebenarnya. Tak ada yang pernah melakukannya dan kami sudah biasa menerima umpatan dan lontaran kemarahan penumpang.
Anda membuat hidup saya di hari ini jadi berarti dan saya berterima kasih untuk itu. Petugas itupun mengulurkan tangannya untuk bersalaman,
Nama saya Ron.
Terima kasih, Ron. Saya Josh. Senang bertemu dengan anda dan semoga sisa hari anda indah.
Setelah beranjak pergi, sang ayah menatap anaknya yang masih menggenggam tangannya dengan erat. Anaknya kini menatapnya, kali ini
tatapan kagum dan disusul senyum di bibirnya. Sang ayah membalas senyumnya dan berkata, Anakku, kita telah melakukan hal yang benar.
Selalu melakukan hal yang benar, tak peduli apapun kondisinya.
Lima menit kemudian, Ron memanggil sang ayah. Dalam tiket yang sang ayah pegang, mereka bertiga mendapat tempat duduk berjauhan
karena itulah tempat duduk yang tersisa. Ron mengambil inisiatif mengatur penumpang lain agar mereka bertiga bisa duduk bersebelahan, dan
juga mendapatkan kursi dengan ruang kaki yang lebih luas.
Memberi maaf adalah satu bentuk hadiah cinta. Suatu tindakan indah yang tidak hanya memberi manfaat bagi yang memberi maaf, tapi juga bagi
yang meminta maaf.
Terima kasih kepada hujan salju, penerbangan yang terlambat dan keegoisan penumpang lain. Sang ayah telah mendapat kesempatan untuk
mengajarkan hal yang baik kepada anak-anaknya.
Sesuatu yang akan mereka ingat seumur hidup..!
(Diterjemahkan bebas dan diringkas dari artikel "To The Ticket Agent at The Delta Counter" oleh bunda Savrina Tanjung Prabandari, anggota
grup RFC )
Terima kasih, Bunda Savrina

Rubella atau Campak Jerman


Oleh Mohammad Muchlis pada 17 September 2013 pukul 12:29
Minggu, tanggal 15 September 2013 dalam Talk Show Kick Andy di Metro TV dibeberkan kisah keluarga muda dari Jogya yang anaknya
mengalami Sindrom Rubella Kongenital sehingga sang buah hati bermasalah dengan jantungnya, pendengarannya dan sistim motoriknya. Ada
penjelasan secara umum oleh seorang dokter ahli anak perihal penyakit tersebut. Sayangnya, mungkin karena keterbatasan waktu, ada hal yang
sesungguhnya penting tapi tidak mengemuka dalam acara tsb baik dari nara-sumber, host acara tsb (Andy Noya) maupun ibu dari anak yang
mengalami sindrom Rubella Kongenital tsb. Perihal peranan vaksin MMR sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit Rubella tsb. Upaya
pencegahan yang sangat nyata menghindarkan anak dari cacat bawaan akibat infeksi virus Rubella.
Apa itu penyakit Rubella atau dikenal sebagai campak Jerman (German measles) ?
Rubella merupakan penyakit infeksi akut yang disebakan oleh virus Rubella yang penularannya melalui percikan ludah (oral droplet) penderita ,
umumnya menyerang anak2 dan dewasa muda. Penularannya juga dapat melalui plasenta dari ibu hamil yang terkena infeksi virus ini ke bayi
yang dikandungnya (infeksi kongenital). Masa inkubasi penyakit berkisar antara 14-21 hari.
Apa gejala klinis yang dialami seseorang yang terinfeksi virus Rubella ini ?
Gejala klinis tergantung pada fase atau tahapan penyakit. Tahap awal atau fase prodromal (1-5 hari), pada anak2 jarang disertai gejala dan
tanda khusus, sampai kemudian timbul erupsi makulo papular rash atau ruam2 pada kulitnya. Berbeda dengan remaja dan dewasa muda,
didapati keluhan spt demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjuktiva mata, rinitis (pilek, bersin-bersin) dan limfadenopati
yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan nyeri tekan. Pembesaran kgb khas mengenai kelenjar suboksipital (belakang
kepala), postaurikular (belakang telinga) dan servikal (leher). Gejala-gejala tersebut tadi berangsur menghilang pada waktu erupsi (ruam-ruam)
timbul.
Pada masa ruam (fase eksantema) : ruam akan timbul mual dari belakang telinga atau muka yang kemudian meluas dari bagian atas badan ke
bagian badan. Gambaran ruam menyerupai ruam morbilli (morbiliform). Pada hari ke 2 ruam di muka hilang, hari ke 3 ruam2 di tubuh dan hari ke
4 ruam di anggota gerak menghilang. Pada 40 % kasus terjadi tanpa timbul ruam (eksantema).
Keluhan lain yang cukup sering terjadi pada remaja dan dewasa muda adalah terjadi artritis dan artralgia dari sendi kecil tangan, kaki, lutut dan
bahu. Hal tsb ditandai dengan pembengkan dan nyeri pada sendi yang terkena. Keluhan ini biasanya menghilang dalam 1 bulan.
Apa yang dimaksud dengan sindrom rubella kongenital ?
Infeksi Rubella pada ibu hamil menimbulkan juga infeksi pada janin yang mengakibatkan janin mengalami keguguran, bayi lahir prematur, bayi
lahir mati atau bayi dilahirkan dengan kelainan cacat bawaan (teratogenesis), khususnya bila infeksi terjadi pada awal atau timester pertama (3
bulan pertama). Bayi yang dilahirkan akan mengalami sindrom rubella kongenital dimana bayi dapat megalami beberapa gangguan di beberapa
organ. Pada mata dapat timbul sbb : katarak (kekeruhan lensa), mikroftalmia (ukuran bola mata yang lebih kecil), glaukoma dan retinopati
(kelainan pada retina). Pada organ telinga terjadi ketulian, pada jantung dapat terjadi stenosis arteri pulmonalis, patent ductus arteriosus (PDA)
dan VSD (Ventricle Septal Defect, kebocoran sekat serambi jantung). Dapat juga disertai kelainan sistim saraf pusat dan mikrosefali.
Dari waktu infeksinya dapat diperkirakan organ yang dapat terkena, Pada ibu hamil yang terinfeksi virus waktu usia kehamilan kurang 3 minggu,
maka terjadi kerusakan jatung dan mata. Sementara itu ketulian dan defek saraf terjadi pada kehamilan sampai sekitar 16 minggu. Ketulian
merupakan kelainan yang paling sering dijumpai pada Rubella kongenital, bisa salah satunya (unilateral) atau keduanya (bilateral). Terkadang
ketulian merupakan satu2nya manifestasi infeksi kongenital.
Hal umum yang sering ditemukan pada waktu awal2 kelahiran bayi dengan rubella kongenital adalah keterlambatan pertumbuhan dan
psikomotorik. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram) dan setelah lahir pertumbuhannyapun terhambat serta
perkembangannya lebih lambat dibanding anak yang lain.
Bagaimana dengan peranan imunisasi ?
Vaksin Rubella ada dalam kemasan vaksin kombinasi yang terdiri dari Campak(Measles), Campak (Rubeola/Morbilli) dan campak Jerman
(Rubella). Di pasaran merk yang ada adalah MMR dan Trimovax. Salah satu tujuan utama pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
adalah pencegahan terjadinya sindrom Rubela Kongenital ini. Vaksinasi diberikan pada usia 12-18 bulan (atau 6 bulan setelah imunisasi
campak). Jadwal IDAI untuk vaksin MMR adalah mulai pada usia 15 bulan dengan perhitungan anak divaksin campak pada usia 9 bulan. MMR
ulangan diberikan pada usia 5-7 tahun. Jika vaksin MMR diberikan pada wanita usia dewasa, maka yang bersangkutan harus menunda dulu
kehamilan selama 2-3 bulan.
Pada wanita usia reproduksi yang sedang merencanakan kehamilan seharusnya diperiksakan titer antibodi rubellanya. Bila dari pemeriksaan tsb
didapatkan hasil negatif atau titer antibodi yang kurang/sama dengan 1/16 maka ybs dianggap rentan terhadap infeksi, sehingga pada wanita
tsb perlu dilakukan vaksinasi. Titer antibodi rubella yang memberikan reaksi imunitas yang baik adalah lebih dari > 1/16 sampai 1/512.

Anda mungkin juga menyukai