Anda di halaman 1dari 3

Bentuk Kebijakan

1. Meningkatkan Kualitas SDM Berbasis Nilai Agama dan Budaya


a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran dan nilai-nilai moral
keagamaan:
1) Wajib Membaca/Belajar Al-Quran
Kebijakan ini dibuat untuk menguatkan nilai-nilai religius dan nilai-nilai moral
keagamaan bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu. Sebagai dasar dalam
kebijakan ini adalah Surat Bupati Indramayu, Tanggal 22 Januari 2001, Nomor
451.4/161/Sos Jo Tgl 31 Januari 2001, No.: 451.4/194/Sos; Jo tgl 12 Juni 2002, No.
451.4/1461/Sos., Surat Sekda Kab. Indramayu, tgl 3 Pebruari 2005, No.:
019.1/88/Kesra; Jo tgl 23 Maret 2005 No.: 019.1/519/Kesra, Perihal Juknis
Pelaksanaan Pembacaan Ayat Suci AL-Quran pada Upacara
Juknis Pelaksanaan Pembacaan Ayat Suci AL-Quran pada Upacara Bendera hari
Senin. Pelaksanaannya adalah setiap pegawai dan pelajar di setiap OPD dan
sekolah/madrasah, wajib membaca/belajar Al-Quran setiap hari selama 15
menit sebelum belajar atau bekerja. Khusus hari Senin, Baca Al-Quran
dilaksanakan pada saat Upacara Bendera.
2) Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah (MD)
Wajib Belajar MDA ditujukan bagi anak-anak didik yang berusia 7 s.d. 17 tahun
(TMT 7 April 2003). Selanjutnya, Ijazah MDA dijadikan persyaratan masuk SMP/MTs.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperoleh SDM yang beriman dan
bertaqwa, beramal shaleh dan berakhlaq mulia. Dasar kebijakannya adalah Perda
Kab. Indramayu Nomor 2
Tahun 2003 Tentang Wajar MDA di Kabupaten Indramayu. Surat Edaran Bupati, tgl
21 Mei 2002, No.: 420/1192/Kesra. Surat Bupati Indramayu, Tgl 22 Januari 2003,
No.: 42.1/162/Kesra, perihal Persyaratan Pendaftaran Siswa Baru SLTP/MTs.
3) Pembentukan Majelis Talim di Sekolah/Madrasah
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kualitas Imtaq dan berbudi
pekerti luhur, sehingga diperoleh siswa-siswi yang berakhlaqul karimah. Sebagai
dasarnya adalah Surat Bupati Indramayu Tgl 4 April 2002, No.: 451.7/930/Kesra.
4) Pendirian MDA
MDA didirikan di tiap desa dan di tiap Kecamatan didirikan MDA Unggulan. Dasar
kebijakan ini adalah Surat Bupati Indramayu Tgl 22 Januari 2003, Nomor :
451.44/161/Kesra. Tujuannya adalah menciptakan kondisi masyarakat yang makin
religius melalui sistem pendidikan keagamaan.
5) Bantuan
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Keagamaan
(Masjid/Musholla, Ponpes, TK, RA/TKA/TPA/TQAA, MI, MD, MTs, MA,
Majelis Talim).
Tujuan kebijakan ini adalah untuk memenuhi sarana dan prasarana keagamaan
yang makin meningkat. Pemberian bantuan dimaksud adalah sebagai stimulan
dalam rangka meningkatkan aktivitas kegiatan keagamaan dengan besaran
sebagai berikut : Masjid Rp. 5.000.000,00, Musholla/Matelis Talim Rp.
2.000.000,00, MDA Rp. 7.500.000,00, Ponpes Rp. 15.000.000,00, Poskes Pontren
Rp. 25.000.000,00. Anggaran untuk kebijakan ini bersumber pada APBD Kabupaten
Indramayu 2004 s.d. Sekarang.
6) Pemberian Tunjangan Daerah bagi Imam Masjid.
Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan kesejahteraan bagi Imam Masjid dengan
nilai sebesar Rp. 100.000,00/Bulan/Orang yang bersumber dari APBD Kab.
Indramayu Tahun 2003 s.d. Sekarang.
7) Pemberian Beasiswa bagi Calon Kiyai/ Ustadz melalui pendidikan S-1 dan
S-2 baik dalam maupun luar negeri.
Tujuan Kebijakan ini adalah memberikan bantuan kepada calon kiyai/ustadz dalam
menyelesaikan S-1/S-2. Beasiswa diberikan kepada Mahasiswa FAI di IAIN/UIN/PT
Luar Negeri (Al-Azhar, Kairo, Universitas Madinah,
Ummul Quro, Mekkah, dll)

serta
untuk bersumber kepada APBD Kabupaten Indramayu Tahun 2003 s.d.
Sekarang.
b. Menciptakan Iklim yang Kondusif untuk Tumbuh dan Berkembangnya Syiar
Islam.
1) Pemberian Tunjangan Daerah bagi Guru TK, RA/TKA/TPA/TQA, SD/MI, MD,
SLTP/MTs, SMU/SMK/MA bagi PNS, Honorer maupun Sukwan.
Dasar Kebijakan yaitu Keputusan Bupati Indramayu, No : 841/Kep.1084-Kesra/2003,
Tgl 9 Juni 2003, Jo 840/Kep.6/Keu-2004. Tujuan kebijakan adalah untuk memberikan
motivasi guru agama dalam peningkatan mutu KBM serta memberikan tambahan
kesejahteraan, sehingga, kualitas KBM dan kesejahteraan guru meningkat.
Tunjangan Daerah diberikan setiap bulan sebesar Rp. 100.000,00/Orang terhitung
mulai tahun 2003.
2)
Himbauan Berjilbab
Himbauan berjilbab merupakan kebijakan yang diterapkan
kepada
peserta
didik terhitung mulai Tahun Pelajaran 2004/2005 dan kepada para pegawai
perempuan mulai Tanggal 1 Maret 2004. Tujuannya adalah untuk mewujudkan
masyarakat Indramayu yang religius. Dasar kebijakan ini adalah SE Bupati
indramayu, Tgl 17 Januari 2004, Nomor : 025/153/Kesra, Jo Surat Sekda Indramayu
Tgl 4 Maret 2004, Nomor 025/376/Kesra, Perihal Juklak Pemakaian pakaian
Kerja/Seragam Sekolah Muslimah (Berjilbab).
3)
Seruan :
- Adzan serentak tepat waktu dan shalat berjamaah
- Menghentikan/ menutup seluruh aktivitas perkantoran selama 10 menit sebelum
dan sesudah waktu Shalat Fardhu.
- Berpakaian baju taqwa/busana muslimah setiap hari Jumat.
- Membiasakan puasa sunnah senin-kamis.
- Membiasakan ZIS melalui BAZ
Kebijakan seruan tersebut adalah untuk mewujudkan masyarakat Indramayu yang
religius.
Seruan ditujukan ke seluruh masyarakat dalam wilayah Kabupaten Indramayu.
Dasar kebijakan ini adalah Seruan Bupati Indramayu Tanggal 7 Oktober 2002 yang
disampaikan pada Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Indramayu dalam
memperingati Hari Jadi Indramayu ke-475.
4) Himbauan
Pembentukan
dan
Pelaksanaan
UPZ,
Zakat
Profesi,
Infaq/Shadaqah
Tujuannya adalah agar di tiap OPD terdapat UPZ dan terlaksananya ZIS bagi para
PNS di Kabupaten Indramayu. Kebijakan tersebut diterapkan di tiap OPD, baik di
tingkat kabupaten maupun kecamatan bagi seluruh PNS. Dasar kebijakan adalah
Surat Bupati Indramayu Tanggal 19 Januari 2007, Nomor 451/103/Kesra.
5) Jumatan Keliling (Jumling)
Pelaksanaan kebijakan ini yaitu Muspida melaksanakan Shalat Jumat berjamaah di
masjid desa yang ditunjuk. Kebijakan ini bertujuan untuk mendekatkan Muspida
kabupaten Indramayu dengan masyarakat kecil, sehingga kondisi masyarakat dapat
diketahui secara langsung.
6) Kegiatan Peringatan hari-hari Besar Islam (PHBI)
Dalam rangka meningkatkan syiar islam dan nilai-nilai religius, maka dilaksanakan
beberapa kegiatan dalam bentuk Perayaan Hari Besar Islam di Tingkat Kabupaten,
Kunjungan atau Silaturrahim memenuhi undangan dari masyarakat, dan kegiatan
taraweh di Pendopo serta Taraweh Keliling.
7) Himbauan Ramadhan
Himbauan ditujukan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Indramayu dengan
tujuan untuk menciptakan suasana Ramadhan yang semakin tertib, aman, dan
damai. Himbauan dilaksanakan setiap menjelang Bulan Ramadhan
8) Penyelenggaraan MTQ Tingkat Kabupaten

Kegiatan MTQ Tingkat Kabupaten dilaksanakan setiap tahun dengan terlebih dahulu
diterbitkan Surat Kebutusan Bupati tentang Penyelenggaraan MTQ Tingkat
Kabupaten. Tujuan penyelenggaraan MTQ adalah untuk meningkatkan syiar islam,
sehingga masyarakat
indramayu
makin
meningkat
dalam memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama islam.
9) Pengiriman Peserta MTQ ke Tingkat Provinsi dan Nasional
Kegiatan ini merupakan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
dengan tujuan untuk meningkatkan syiar islam dan peningkatan prestasi peserta
MTQ Kabupaten Indramayu.
2. Meningkatkan Ketentraman dan Ketertiban
1) Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi
Tujuan kebijakan ini adalah meningkatkan suasana Kabupaten Indramayu yang religius
dengan cara memberantas bentuk-bentuk aktivitas dan kegiatan yang berbau
pornografi fan pornoaksi. Dasar kebijakan ini adalah :
- Surat Menko Kesra RI, tanggal 14 Maret 2002, Nomor B.40/Menko/Kesra/III/2002,
Perihal Pemberantasan Pornoaksi dan Pornografi.
- Hasil Rakor Dinas Instansi, Dewan Kesenian Indramayu (DKI) dan Ormas-Ormas
Islam tanggal 26 April 2002.
- Himbauan Bupati Indramayu kepada seluruh media cetak dan elektronik, pencipta
dan produser lagu via Surat Bupati tanggal 10 Oktober 2002, Nomor
430/2559/Kesra, Perihal Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi.
2) Pemberantasan Prostitusi
Pemberantasan prostitusi dilaksanakan di tempat-tempat yang berindikasi terdapat
prostitusi di wilayah hukum kabupaten.
Tujuannya
adalah
agar
Kabupaten
Indramayu terbebas dari penyakit masyarakat berupa prostitusi. Dasar kebijakan yaitu
Perda Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Prostitusi sebagaimana telah diubah dengan Perda
Nomor 4 Tahun 2001.
3) Pemberantasan Minuman Keras/Beralkohol
Tujuan kebijakan ini adalah menciptakan kondisi Kabupaten Indramayu yang religius,
aman, tertib, damai dan sejahtera. Dasar kebijakan ini adalah Perda Nomor 30 tahun
2001 Tentang Pelarangan Peredaran dan Penggunaan Minuman Keras, Perda Nomor 7
tahun 2005 Tentang Pelarangan Minuman Beralkohol di Kabupaten Indramayu yang
telah disempurnakan menjadi perda Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Pelarangan
Minuman Beralkohol.
4) Pemberantasan Traficking
Leading sektor kegiatan ini adalah Bidang Pemberdayaan Perempuan pada BPPKB dan
Dinsosnakertrans. Lembaga yang ikut menangani kegiatan ini adalah Forum
Komunikasi Perlindungan Perempuan (FKPP), PKK Kab. Indramayu dan LSM. Kegiatan
yang telah dilaksanakan adalah telah dibentuk Trauma Center guna menangani
masalah-masalah traficking, Shelter Assakienah Tugu, dan Shelter Kusuma Bangsa
Bongas. Sebagai dasar dalam kebijakan ini adalah Perda Kab. Indramayu No. 14 Tahun
2005 tentang Pencegahan dan Pelarangan Traficking untuk Eksploitasi Seksual
Komersial Anak di Kab. Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai