SKENARIO 2
Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta untuk membantu
mereka dalam memeriksa suatu tempat kejadian perkara(TKP).
Menurut penyidik, TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar milik
seorang pengusaha perkayuan yang terlihat sukses. Tadi pagi si
pengusaha dan istrinya ditemukan meninggal dunia di dalam
kamarnya yang terkunci di dalam. Anaknya yang pertama kali
mencurigai hal itu (pukul 08.00) karena si ayah yang biasa bangun
untuk lari pagi, hari ini belum keluar dari kamarnya. Ia bersama
dengan pak ketua RT melaporkannya kepada polisi.
Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menemukan kedua orang
tersebut tiduran di tempat tidurnya dan dalam keadaan mati. Tidak
ada tanda-tanda perkelahian di ruang tersebut, segalanya masih
tertata rapi sebagaimana biasa tutur anaknya. Dari pengamatan
sementara tidak ditemukan luka-luka pada kedua mayat dan tidak ada
barang yang hilang. Salah seorang penyidik ditelpon oleh petugas
asuransi bahwa ia telah dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan
dengan kemungkinan klaim asuransi jiwa pengusaha tersebut.
ASPEK MEDIKOLEGAL
Merupakan: Tata cara
prosedur
penatalaksanaan dan
berbagai aspek yang
berkaitan dengan
pelayanan kedokteran
untuk kepentingan umum.
Mengacu pada:
peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia
sumpah dokter dan etika
kedokteran
Ruang Lingkup:
Pengadaan Visum et Repertum.
Pemeriksaan kedokteran
terhadap tersangka.
Pemberian keterangan ahli pada
masa sebelum persidangan dan
pemberian keterangan ahli di
dalam persidangan.
Kaitan Visum et Repertum
dengan rahasia kedokteran.
Penerbitan surat keterangan
kematian dan surat keterangan
medik.
Fitness/kompetensi pasien untuk
menghadapi pemeriksaan
penyidik.
Menerima
laporan/informasi dan
atau melihat langsung
terjadinya perkara,
masuk Berita Acara
Pemeriksaan (BAP).
Mencari
informasi/memeriksa
TKP dan para saksi
peristiwa serta pemeriksaan
para saksi.
Melakukan konsultasi
terhadap para ahli
untuk pemeriksaan
barang bukti
korban/terdakwa atas dasar
legalitas hukum.
DASAR HUKUM
( KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN )
DASAR HUKUM
( KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN )
DASAR HUKUM
( BENTUK BANTUAN DOKTER BAGI PERADILAN DAN MANFAATNYA )
Pasal 183 KUHAP
Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila
dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannnya
Pasal 184 KUHAP
1) Alat bukti yang sah adalah:
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Pertunjuk
Keterangan terdakwa
DASAR HUKUM
( SANKSI BAGI PELANGGAR KEWAJIBAN DOKTER)
Pasal 216 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau
permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh
pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat
berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi kuasa untuk
mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula
barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalanghalangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan
ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat bulan dua minggu atau denda paling banyak
sembilan ribu rupiah.
Disamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang
menurut ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk
sementara waktu diserahi tugas menjalankan jabatan umum.
Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun
sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan
semacam itu juga, maka pidanya dapat ditambah sepertiga.
DASAR HUKUM
( SANKSI BAGI PELANGGAR KEWAJIBAN DOKTER)
Pasal 222 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan
pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.
Pasal 224 KUHP
Barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli
atau jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut
undang-undang ia harus melakukannnya:
1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9
bulan.
2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.
Pasal 522 KUHP
Barangsiapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau
jurubahasa, tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda
paling banyak sembilan ratus rupiah.
PEMERIKSAAN MEDIS
Pada
kasus
tidak
ditemukan
tanda-tanda
perkelahian ataupun kekerasan
Pada kasus yang diduga keracunan dapat
dilakukan pemeriksaan luar dengan mencium
bau, bau pada pakaian, lubang hidung dan mulut
serta rongga badan. Bau yang tercium dapat
menjadi petunjuk racunnya, seperti pada
keracunan sianida tercium bau amandel, bau
minyak tanah pada penelanan larutan insektisida,
bau kutu busuk pada malation, bau ammonia,
fenol (asam karbolat), lisol, alkohol, eter,
kloroform, dan lain-lain.
PEMERIKSAAN LUAR
Bau
Pakaian
Lebam Mayat
Kelainan tempat masuknya racun
Perubahan kulit
Kuku
Rambut
sklera
PEMERIKSAAN DALAM
THANATOLOGI
(TANDA PASTI MATI)
1. Lebam Mayat (Livor Mortis)
.Gaya gravitasi bercak darah
berwarna ungu (livide) pada tempat
terendah.
.Pada keracunan CO dan Sianida
merah terang
.Tampak pada 20-30 menit pasca mati,
lengkap dan menetap setelah 8- 12
jam
4. Pembusukan
(decompositio)
.Tampak 24 jam pasca mati
.Awalnya warna kehijauan pada
perut kanan bawah
.Lama kelamaan ke seluruh tubuh
+ bau busuk tercium
5. Adiposera
.Bahan
berwarna
keputihan,
lunak, berminyak, berbau tengik
di dalam jaringan lunak tubuh
6. Mumifikasi
penguapan
cairan
yang
menghentikan pembusukan
KRITERIA DIAGNOSTIK
adanya racun pada sisa barang bukti
Pemeriksaan toksikologik:
INTEPRETASI TEMUAN
- Lebam Mayat yang tidak biasa ( cherry pink
colour)
- Keracunan CO
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan luar dan pembedahan
jenazah dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Korban meninggal karena keracunan CO yang
menyebabkan kematian karena kegagalan pernapasan.