PENILAIAN
25 % Kehadiran
25 % Tugas
50 % Ujian
4/28/16
PREMENSTRUAL
SYNDROM
4/28/16
a. Disminorea
Disminorea = nyeri haid
a. Disminorea Primer
normal, tidak terdapat hubungan
dgn kelainan ginekologik
b. Dismenorea sekunder
krn kelainan ginekologik
(salpingitis kronik,
endometriosis,dll)
4/28/16
Disminorea primer
1. Nyeri haid yang dijumpai tanpa
kelainan pada alat genital yang
nyata
2. Timbul sebelum haid atau saat
haid
3. Dirasakan beberpa jam atau
berlangsung beberapa hari
4. Sifat nyeri pada perut bagian
bawah dpt menyebar pinggang
dan paha
4/28/16
Penanganan
1.
2.
3.
4.
KIE
Analgesik
Terapi hormonal
Terapi obat nonsteroid anti
prostaglandin (ibuprofen dll)
5. Dilatasi kanalis servikalis
4/28/16
Disminore Sekunder
Penyebab : Nyeri karena adanya
kelainan ginekologi misal : radang
panggul
(salpingitis,
endometriosis,)
Mioma
uteri,
karena kista, polip uteri sehingga
gejala yang dirasakan sesuai
dengan penyakit yang diderita
Nyeri
Hebat
dirasakan
terus
menerus saat haid
4/28/16
b. Premenstrual Tension
(tegangan prahaid)
1. Keluhan biasanya timbul 1 minggu sampai
beberpa hari sebelum haid
2. Hilang sesudah haid atau berlangsung
terus
3. Keluhan ringan : gangguan
emosional,iritabilitas, gelisah, insomia,
nyeri kepala, kembung, mual,
pembesaran & nyeri mamae dsb
Keluhan berat : depresi, ketakutan,
gangguan konsentrasi
4/28/16
etiologi
1. Gangguan keseimbangan estrogen
dan progesteron
2. Faktor kejiwaan
3. Wanita yang lebih peka terhadap
perubahan hormonal dan faktor
psikologis lainnya
4/28/16
10
Penanganan
1. KIE
2. Progesteron dosis kecil untuk
penyeimbang hormon
4/28/16
11
c. MASTALGIA
1. Rasa nyeri dan pembesaran pada
mamae sebelum/ saat haid
2. Sebab : peningkatan kadar estrogen
3. Penanganan : KIE, bila perlu
analgesik/antinyeri
4/28/16
12
c. MITTELSCHMERZ DAN
PERDARAHAN OVULASI
1. Mittelschmerz atau nyeri antara
haid terjadi sekitar pertengahan
siklus haid, pada saat ovulasi
2. Lamanya beberapa jam hingga 2-3
hari
3. Rasa nyeri bisa disertai atau tidak
disertai darah (flek-flek darah)
4. Nyeri tidak kejang, tidak menjalar
5. Penanganan ; KIE
4/28/16
13
PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS)
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL (IMS)
SEXUALL TRANSMITTED
DISEASES (STDs)
4/28/16
14
4/28/16
15
Gejala / Tanda
Gejala dan tanda yang timbul berbeda-beda,
tergantung pada jenisnya. Adapun gejala dan tanda
yang mungkin muncul :
1. Luka atau benjolan di sekitar alat kelamin
2. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3. Kehilangan berat badan
4. Diare
5. Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
6. Keluarnya nanah kental kuning kehijauan
7. Ujung penis tampak merah dan agak bengkak
8. Keputihan (pada wanita) berwarna kuning
kecoklatan
9. Rasa nyeri di rongga pinggul
10. Pendarahan pada vagina setelah hubungan seksual
4/28/16
MUFIDA
DIAN terjadi
HARDIKA, SST.,M.KES
11.Vagina
Bengkak,
bisa
infeksi di kelenjar 16
Kelenjar Bartholin
yang mengalami
infeksi disebut
bartholinitis
Gejala Infeksi :
1. rubor
(kemerahan)
2. kalor (panas)
3. dolor (rasa sakit)
4. Rubor
5. Fungsio Laesa
4/28/16
17
Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami
infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi
mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri
Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa
panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak
ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody
dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.
Tumor
Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum
dibicarakan tidak boleh tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami
infeksi akan mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas
sel dan peningkatan aliran darah.
Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi
karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan
warna kemerahan.
Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami
4/28/16
MUFIDA DIAN HARDIKA, SST.,M.KES
infeksi.
Contohnya jika luka
di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak18
Etiologi IMS
a. Bakteri (gonore, sifilis, klamidia)
b. Parasit (trikomoniasis)
c. Virus (human papillomavirus (HPV), herpes
genital, HIV)
Infeksi di atas juga dapat ditularkan tanpa
hubungan seksual, seperti dari ibu ke bayi
selama kehamilan atau persalinan, atau
melalui transfusi darah atau pemakaian
jarum suntik secara bergantian.
4/28/16
19
Diagnosis IMS
Pemeriksaan
yang
biasanya
dianjurkan untuk diagnosis penyakit
menular seksual meliputi :
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan
laboratorium,
sitologi : darah, urin, dan cairan
tubuh lainnya
sitologi
:
pengambilan
cairan
kemaluan dioleskan di objeck glass
4/28/16
20
Pengobatan IMS
Penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri, umumnya lebih mudah untuk
diobati. Infeksi virus dapat dirawat, namun
tidak selalu dapat disembuhkan.
Pada wanita hamil dan memiliki penyakit
menular seksual, pengobatan yang tepat
dapat mencegah atau mengurangi risiko
penularan infeksi pada bayi. Pengobatan
biasanya
diberikan
tergantung
pada
infeksinya, yang diantaranya meliputi
antibiotik dan antivirus.
4/28/16
21
Pencegahan IMS
Beberapa upaya untuk menghindari
atau mengurangi risiko penyakit
menular seksual, antara lain :
a. Setia dengan pasangan atau hindari
seks bebas
b. Pastikan jarum suntik yang akan
dipakai steril
c. Menjaga kebersihan dan kesehatan
organ intim
d. Vaksinasi
4/28/16
22
Komplikasi
Kemandulan
Kecacatan
Gangguan kehamilan
Kanker
4/28/16
23
24
25
HERPES
4/28/16
26
4/28/16
27
4/28/16
28
30
4/28/16
albican
Ciri-cirinya :
Muncul rasa gatal atau nyeri pada vagina atau vulva
(alat kelamin bagian luar)
Cairan vagina lebih kental , menggumpal, keruh
seperti keju
Dysuria (Nyeri berkemih), Sulit buang air kecil
Kemerahan dan bengkak di alat kelamin bagian luar
Pengobatan :
- nystatin 100.000 IU tablet per vaginal
setiap hari selama 14 hari atau
- Mycostatin
, mikonazol atau klotrimazol
4/28/16
MUFIDA DIAN HARDIKA, SST.,M.KES
32
4/28/16
33
b. Keputihan karena
parasit
1.Infeksi
disebabkan
Trikomonas
(trikomoniasis)
2. Ciri-cirinya :
parasit
Vaginalis
34
4/28/16
35
SIFILIS
disebabkan bakteri Treponema Pallidum
Ditularkan lewat berhubungan seksual atau
kontak langsung dengan luka yang
mengandung bakteri treponema
akan muncul luka primer ( ulkus durum) dlm
waktu 1-5 minggu
Menyebar seluruh tubuh lewat aliran darah
Pada ibu hamil Dapat menyebabkan
abortus,persalinan prematur,gangguan
janin, gangguan plasenta, gangguan hati
dan kematian janin.
Gejala berbeda-beda sesuai stadium sifilis
4/28/16
36
Gejala Sifilis
Stadium
Primer
Sekunder
Laten
4/28/16
Gejala
Terdapat Ulkus Durum (yaitu
biasanya soliter, dasar bersih,
batas tegas, tidak nyeri) yang
dapat sembuh sendiri dalam 2-8
minggu
Ruam seluruh tubuh, tidak nyeri,
tidak gatal, yang timbul 4-10
minggu setelah ulkus durum
muncul, kondiloma lata, lesi
mukokutan, dan limfadenopati
menyeluruh
Tidak memiliki tanda gejala klinis,
MUFIDA DIAN HARDIKA, SST.,M.KES
37
4/28/16
38
1 Pengobatan IMS
a. Advokasi
b. Meningkatkan KIE Pencegahan IMS,
Pemeriksaan IMS dan pengobatan secara dini
c. Pendidikan dan latihan bagi petugas
kesehatan dalam tatalaksana penderita IMS.
d. Mengembangkan Klinik IMS di lokasi/
lokalisasI penjaja seks.
e. Pemeriksaan IMS berkala kepada para PSK
dan pramuria di lokasi,lokalisasi, BAR,
Karaoke, PantiMUFIDA
Pijat.
4/28/16
DIAN HARDIKA, SST.,M.KES
39
Pemeriksaan HIV
a) Pemeriksaan Darah
b) Program PMTCT; Prevention Mother to
Child Transmission )
adalah Program layanan Pencegahan
Penularan dari Ibu ke Janin
c) Pengobatan : Obat profilaksis :
antiretroviral (ARV) diminum setiap hari
tapi
hanya
untuk
mengurangi
perkembangan virus bukan mengobati
4/28/16
40
4/28/16
41
3)
a.Melakukan
socialmarketing
dan
meningkatkan akses kondom kepada
PSK dan pelanggannya
b.Meningkatkan ketersediaan kondom,
memperluas
jaring
distribusinya
melalui swasta, LSM dan Pemerintah.
c.Meningkatkan KIE tentang manfaat
penggunaan kondom
d. Meningkatkan kwalitas kondom.
4/28/16
42
43
ABORTION
4/28/16
44
Aborsi
ABORTUS
Spontan
(Spontanius
abortion)
Abortion/
Abortus/
Keguguran
ABORSI
Buatan
(Provokatus
abortion )
4/28/16
Abortus Iminnens ,
A. Incipiens ,
A. Incomplete,
A. Completus,
A. Habituali
- Abortus
Provokatus
Medisinalis/Artif
cialis/
Therapeuticus,
- Abortus
Provokatus
46
Abortus Provokatus
Medisinalis/Artificialis/
Therapeuticus
abortus yang dilakukan dengan
disertai Indikasi medik. Di Indonesia
yang dimaksud dengan indikasi medik
adalah demi menyelamatkan nyawa
ibu. Syarat-syaratnya
4/28/16
47
1. Infeksi Akut
. virus, misalnya cacar, rubella,
hepatitis.
. Infeksi,bakteri misalnya streptokokus
. Parasit misalnya malaria.
2. Penyakit kronis:
Hipertensi ,diabetes, anemia berat,
penyakit jantung, toxemia gravidarum
49
Abortus Provokatus
Kriminalis
aborsi yang sengaja dilakukan
tanpa adanya indikasi medik
(ilegal). Biasanya pengguguran
dilakukan
dengan
menggunakan alat-alat atau
obat-obat tertentu
4/28/16
50
51
Robekan
Rahim
4/28/16
52
4/28/16
53
4/28/16
56
1. Manual vakum
4/28/16
57
58
59
4/28/16
60
4.
Prosedur
ini
biasanya
dilakukan saat usia kehamilan
4-7
minggu.
Obat
yang
diberikan akan menyebabkan
kematian
embrio
dan
mengeluarkannya dari dalam
rahim. Mis: Misoprostol
4/28/16
61
INFERTILITAS
4/28/16
65
Etiologi/ Penyebab:
1. Masalah pada Suami
2. Masalah pada Istri/ Wanita
4/28/16
66
Pemeriksaan Masalah
infertil
67
Pengobatan
1. Untuk Mengembalikan
Kesuburan: Suplemen kesuburan
(berisi Vitamin B complect,Vitamin
A&E
Antioksidan, Asam Folat ,
Herbal (Ginseng,Ginggo Biloba
dll)
2. Untuk Menyeimbangkan Hormon
4/28/16
68
infertilitas
a.
b.
c.
d.
e.
4/28/16
69
70
4/28/16
71
Infeksi
Rendah
Dari: vulva,
Vagina Cerviks
Infeksi
Alat
kandung
an
4/28/16
73
74
Tuba falopii
(Salpingitis)
Adnexiti
s
Ovarium
(Ooophoritis)
Rahim
(Endometritis,
Myometritis,)
75
Berturut-turut terjadi:
Endometrisis
Pelveoperitonitis ;
menyebabkan perlekatan dan abses
4/28/16
76
1. ENDOMETRITIS
a. Endometritis Akut
Radang pada lapisan rahim endometrium
Sebab :
- paling sering infeksi gonorrhea yg
menjalar
- infeksi abortus : curret(kerokan)
- partus dan postpartus (persalinan) akibat
luka
Gejala: Demam tinggi, keputihan bau,
bernanah, uterus nyeri tekan
Penaganan: Uterotonika, Istirahat antibiotika
4/28/16
77
b. Endometritis Kronik
Gejala: fluor albus bau, Kelaianan
haid metrorrhagia dan menorrhagi
ditemukan pada: TBC, sisa-sisa
abortus & partus , polip uteri, tumor
ganas
Penanganan: antibiotika ,
pembedahan bila terdapat polip
&mioma
4/28/16
78
2. Myometritis
Infeksi pada lapisan myiometrium
uterus
Lanjutan dari infeksi endometrisis
Gejala dan terapi seperti
endometritis
4/28/16
79
3. Adnexitis
(Salpingitis Oopporitis)
80
Gejala
4/28/16
81
Penanganan:
4/28/16
82
4. Pelvioperitonitis
Pelvio=pelvic=panggul
Peritoneum=rongga perut
Infeksi ini sering bersamaan dengan
adnexitis (ovarium & tuba), uterus, usus,
halus,
Diikuti perlekatan
Gejala: demam, rasa nyeri hebat,mual,
gerakan menimbulkan nyeri,, teraba tumor
di belakang uterus,tumor menonjol ke
vagina
Terapi: seperti Adexitis, bila abses pada
cavum douglas dilakukan penyedotan cairan
4/28/16
83
Peritoneum
(Rongga Perut)
Pelveoperitoniti
s
Pelvic &
peritoneum
Cavum Douglas
berisi nanah &
bekuan darah
84
4/28/16
85
86
Etiologi Menopause
Berhentinya Haid dikarenakan
menurunnya fungsi ovarium
Sehingga terjadi penurunan
estrogen
Meningkatnya hormon
gonadotropin
Penurunan estrogen
menyebabkan:Gangguan
neurovegetatif,gang. Psikis,
Gang.Somatik, Gang. Siklus haid
4/28/16
87
Gangguan Neurovegetatif
diantaranya:
Gejolak panas (Hot Flushes)
Keringat banyak
Kedinginan
Sakit kepala
Bising telinga
Gangguan tensi
Berdebar-debar
Susah nafas
Gang. Usus,dll
4/28/16
88
Gang. Psikis
Mudah tersinggung
Depresi
Kelelahan
Semangat Kurang
Susah tidur
4/28/16
89
4/28/16
90
Penanganan:
Psikoterapi
Peningkatan kualitas hidup
Pengaturan diet (Gizi, kalsium,
Vitamin d dll)
Terapi Hormonal
4/28/16
91
Terapi Hormonal
Pemberian terapi hormonal estrogen
Cara pemberian:
- Premenopause: sudah ada keluhan,
masih haid
Tablet Estrogen dari hari ke5 hingga
ke 25 siklus haid, kemudian progesteron
hari 26 hingga ke 30 siklus haid
- Bila keluhan hilang tablet dihentikan
4/28/16
92
93
Kontraindikasi estrogen
Estrogen tidak boleh diberikan pada:
- Riwayat Kanker
- penyakit ginjal
- penyakit hati
- tromboplebitis,
-vasises berat
- anemia berat
4/28/16
94
95
96