2.
kecenderungan
remaja
akan
mengalami
masalah
dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat
menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung
jawab.
3.
10
a) Remaja laki-laki
Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila
telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya terjadi
pada remaja laki-laki usia 10-15 tahun. Mimpi basah sebenarnya
merupakan salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi.
b) Remaja perempuan
Remaja perempuan sudah bisa melakukan fungsi reproduksinya
jika
remaja
perempuan
sudah
mengalami
menarche
11
B. Keputihan
1. Pengertian Keputihan
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan
sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan
fungsi-fungsinya
serta
prosesnya
(Widyastuti,
Rahmawati,
dan
12
13
14
kelamin
juga
dapat
menyebabkan
terjadinya
keputihan
(Manuaba,1998).
Keputihan berwarna kuning kehijauan disertai rasa gatal dan nyeri
diduga disebabkan sejenis parasit trichomonas vaginalli. Jamur juga bisa
menyebabkan keputihan, jenisnya adalah candida albicans.
3. Penyebab Keputihan
15
tempat
perkembangbiakan
jamur
penyebab
keputihan
berbahaya.
e. Sering membasuh vagina dengan sabun pembersih kewanitaan
(misalnya dengan antiseptik dan lain-lain). Pada dasarnya penggunaan
sabun pembersih kewanitaan yang sering dapat menyebabkan
keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri pathogen terganggu,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya keputihan.
16
f. Pola hidup tidak sehat. Kebiasaan tidak menjaga makanan sehat juga
bisa menimbulkan masalah keputihan.
g. Sering berendam di air hangat terlalu lama. Karena jamur senang hidup
di tempat yang lembab dan hangat.
h. Sering menggaruk vagina. Hal ini bisa menyebabkan iritasi.
Sedangkan menurut Dalimartha (2002, p.3-10), penyebab keputihan
sangat bervariasi. Berikut ini beberapa penyebab yang bisa menimbulkan
gejala keputihan :
a. Infeksi
Keputihan karena infeksi dapat disebabkan oleh beberapa jenis jasad
renik yaitu bakteri, jamur, parasit, dan virus.
1) Bakteri (kuman)
a) Gonococcus
Ada beberapa macam bakteri golongan coccus. Salah
satunya Neisseria Gonorrhea, suatu bakteri yang dilihat dengan
mikroskop tampak diplokok (berbentuk biji) intraseluler dan
ekstraseluler, bersifat tahan asam dan bersifat gram negatif.
Bakteri ini menyebabkan penyakit akibat hubungan seksual (PHS
atau PMS atau STD) yang paling sering ditemukan yaitu gonore.
Pada laki-laki, penyakit ini menyebabkan kencing nanah.
Sedangkan pada perempuan menyababkan keputihan (Dalimartha,
2002, p.4).
17
b) Chlamydia Trachomatis
Bakteri ini sudah lebih dahulu dikenal sebagai penyebab
penyakit mata yang disebut trakoma, namun ternyata bisa juga
ditemukan dalam cairan vagina yang menyebabkan penyakit
uretritis non-spesifik (non-gonore). Keputihan yang ditimbulkan
bakteri ini tidak begitu banyak dan lebih encer bila dibandingkan
dengan gonore. Namun, bila infeksinya terjadi bersamaan dengan
bakteri gonococcus, bisa menyebabkan peradangan panggul yang
berat,
kemandulan,
hingga
kehamilan
diluar
kandungan
18
19
4) Virus
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus
Herpes Simplex (VHS) tipe-2 dan Human Papilloma Virus (HPV).
Infeksi HPV telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker
serviks. Sedangkan VHS tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping.
HPV dapat menimbulkan penyakit kondiloma akuminata yang disebut
juga genital warts, kutil kelamin, veneral warts, atau jengger ayam
(Dalimartha, 2002, p.7-8).
5) Benda Asing dalam Vagina
Benda asing dalam vagina akan merangsang produksi cairan
berlebihan. Pada anak-anak benda asing dalam vagina dapat berupa
biji-bijian atau kotoran yang berasal dari tanah. Pada wanita dewasa
benda asing bisa berupa tampon, kondom yang berada di dalam akibat
lepas saat melakukan senggama, cincin pesarium yang dipasang pada
penderita hernia organ kandungan (prolaps uteri), atau adanya alat
kontrsepsi dalam rahim (IUD) pada perempuan yang ber-KB
(Dalimartha, 2002, p.8).
6) Penyakit Organ Kandungan
Keputihan juga bisa timbul bila ada penyakit di organ
kandungan, misalnya peradangan, tumor, ataupun kanker. Pada tumor
misalnya papilloma, sering menyebabkan keluarnya cairan encer,
jernih dan tidak berbau. Pada kanker rahim atau kanker leher rahim
20
(serviks), cairan yang keluar bisa banyak dan disertai bau busuk dan
kadang disertai darah (Dalimartha, 2002, p.9).
7) Fistel di Vagina
Terbentuknya fistel (saluran patologis) yang menghubungkan
vagina dengan kandung kencing atau usus, bisa terjadi akibat cacat
bawaan, cidera persalinan, kanker, atau akibat penyinaran pada
pengobatan kanker serviks. Kelainan ini akan menyebabkan timbulnya
cairan di vagina yang bercampur feses atau air kencing. Biasanya bisa
dikenali karena bau dan warnanya (Dalimartha, 2002, p.10).
4. Pemeriksaan Keputihan
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan
darah. Keputihan bukan peyakit, tetapi merupakan manisfestasi gejala dari
hampir semua penyakit kandungan. Oleh karena itu, penyebab utama
keputihan harus dicari dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan
kandungan, dan pemeriksaan laboratorium.
Amanesa keputihan
a. Sejak kapan terjadinya
b. Bagaimana hubungannya dengan menstruasi
c. Apakah terasa gatal
d. Apakah berbau
e. Apakah disertai gumpalan
f. Apakah bercampur darah
g. Apakah disertai nyeri di bagian bawah
h. Apakah disertai badan panas
i. Apakah sedang hamil
Keputihan fisiologis dijumpai pada keadaan menjelang menstruasi,
keinginan seks meningkat, dan pada saat hamil. Keputihan bukan penyakit,
melainkan gejala dari berbagai penyakit sehingga memerlukan tindak lanjut
untuk menegakkan diagnosis melalui :
21
a. Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan spekulum untuk mencari penyebab keputihan :
1) Dari mana asalnya keputihan
a) Mulut rahim
b) Hanya bersifat lokal divagina
2) Bagaimana dinding vagina
a) Warnanya
b) Apakah terdapat bintik merah, seperti digigit nyamuk
c) Apakah keputihan bergumpal atau encer
d) Apakah keputihan melekat pada dinding vagina
3) Bagaimana mulut rahim (portio)
a) Apakah tertutup oleh keputihan
b) Apakah terdapat luka
c) Apakah mudah berdarah
4) Pemeriksaan laboratorium
Penyebab keputihan adalah infeksi, benda asing, dan keganasan.
Dengan demikian pemeriksaan laboratorium untuk menegakan infeksi
(trikomonas, kandida albikan, bakteri) dan Pap Smear untuk
kemungkinan keganasan. Bidan dapat melakukan tindakan :
a) Melakukan pertanyaan tentang berbagai macam masalah keputihan
b) Melakukan pemeriksaan inspekulo
c) Pengambilan preparat pemeriksaan laboratorium dan Pap Smear
d) Melakukan konsultasi dengan Puskesmas atau dokter ahli.
5. Pencegahan keputihan
Menurut Wijayanti (2009,p.55), hal yang dapat dilakukan untuk
menghindari terjadinya keputihan adalah dengan menjaga kebersihan organ
kewanitaan. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan :
a. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan, dengan tujuan agar
vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-
22
partikel halus yang mudah terselip di sana sini dan akhirnya mengundang
jamur dan bakteri bersarang di tempat itu.
b. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian. Menggunakan
handuk khusus untuk membersihkan daerah kewanitaan.
c. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Bila
perlu bawalah cadangan celana dalam untuk berjaga-jaga manakala perlu
menggantinya.
d. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun.
Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana di
sekitar organ intim panas dan lembab.
e. Pakaian luar juga diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena
pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non
jeans agar sirkulasi udara disekitar organ intim bergerak leluasa.
f. Ketika haid sering-seringlah berganti pembalut, maksimal 4 jam sekali.
g. Gunakan pantyliner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat
bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya di rumah.
C. Sabun Pembersih Kewanitaan
1. Pengertian Sabun Pembersih Kewanitaan
Sabun berasal dari bahasa India, yang berarti surfaktan yang
digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Pembersih vagina
adalah cairan yang digunakan dalam proses pembersihan vagina (Nara,
2011). vaginal douching adalah proses atau teknik yang digunakan untuk
membersihkan vagina. Sedangkan, vaginal douche adalah cairan yang
digunakan untuk membersihkan vagina. Alat yang dipakai dalam
23
24
25
26