Anda di halaman 1dari 1

3.

Pemantauan kadar glikemik yang ketat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan terapi
diabetes melitus. Pasien yang menggunakan terapi obat antidiabetik oral harus memantau
kadar glukosa darah puasa, sedangkan pasien yang menggunakan insulin harus lebih sering
memeriksa kadar glukosa sewaktu. Parameter lain yang disarankan adalah HbA1c. Jelaskan
karakteristik dan tujuan pemeriksaan HbA1c!

Karakteristik HbA1c
HbA1c terbentuk melalui jalur non enzimatik akibat dari hemoglobin yang normal
terpapar oleh kadar glukosa yang tinggi dalam plasma. HbA1c terbentuk dari ikatan
glukosa dengan gugus amida pada asam amino valin diujung rantai dari globulin Hb
dewasa normal yang teradi pada 2 tahap. Tahap pertama terjadi ikatan kovalen alaimin
berupa basa Schniff yang bersifat stabil dan tahap kedua terjadi penyusunan kembali
Amadol menjadi bentuk ketamin yang stabil. Pada keadaan hiperglikemik akan
meningkatkan pembentukan basa Scniff antara gugus aldehid glukosa dengan residu
lisin, argini, dan histidin. Pada orang normal sekitar 4-6% hemoglobin mengalami
glikosilasi menjadi hemoglobin glikosital. Pada hiperglikemia yang berkepanjangan,
kadar HbA1c dapat meningkat hingga 18-20%. HbA1c yang tinggi menandakan
kurangnya pengendalian diabetes dan beresiko tinggi untuk menjadikan komplikasi
jangka panjang seperti nefropati, retinopati, atau kardiopati. Penurunan 1% dari
HbA1c akan menurunkan komplikasi sebesar 35%

Tujuan pemeriksaan HbA1c


Kadar HbA1c merupakan kontrol glukosa jangka panjang, menggambarkan
kondisi 8-12 minggu sebelumnya, karena paruh waktu eritrosit 120 hari( Kee JL,
2003 ), karena mencerminkan keadaan glikemik selama 2-3 bulan maka
pemeriksaan HbA1c dianjurkan dilakukan setiap 3 bulan. Temuan utama studi
diabetes, diabetes control and complication trial (DCCT) telah menunjukkan
pentingnya tes HbA1c. Menurunkan HbA1c dapat menunda atau mencegah
komplikasi kronis. PERKENI (2011), merekomendasikan pemeriksaan HbA1c
dilakukan setiap 3 bulan, minimal 2 kali dalam setahun, dengan target terapi adalah
kadar HbA1c < 7%.

Sumber :
Digilib.unimus.ac.id
Wisuda.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai