Anda di halaman 1dari 15

PJK

Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan,


penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner diakibatkan oleh
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbutan ini
dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri
Etiologi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh
penyempitan atau penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Penyakit
jantung koroner adalah ketidak seimbangan antara demand dan supplay atau kebutuhan
dan penyediaan oksigen otot jantung dimana terjadi kebutuhan yang meningkat atau
penyediaan yang menurun, atau bahkan gabungan diantara keduanya itu, penyebabnya
adalah berbagai faktor.

Patofisiologi
Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan (PLAK) yang mengandung
lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada intima, atau
permukana bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat intima menjadi kasar,
jaringan akan berkurang oksigen dan zat gizi sehingga menimbulkan infark, penyakit
jantung koroner menunjukkan gejala gizi terjadi infark miokard atau bila terjadi iskemia
miokard seperti angina pectori.
Kolesterol serum dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut
densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah kilomikron.
VLDL (Very Low Density Lopoprotein). LDL (low Density Lipoprotein) dan HDL (High
Density Lipoprotein) membawa hampir seluruh kolesterol dan merupakan yang paling
aterojenik. HDL menurunkan resiko penyakit jantung ke hati, tempat kolesterol di
metabolisme dan di ekskresikan. Orang dewasa dapat diklasifikasikan sebagai beresiko
penyakit jantung koroner berdasarkan jumlah total dan kadar kolesterol LDL-nya
(Moore, 1997).

Tabel 2.2.5 Faktor Resiko Infark Miokard Akut (IMA)


Tidak dapat diubah
Dapat diubah
Usia
Hipertensi
Jenis kelamin
Merokok
Riwayat keluarga
Dislipidemia
Obesitas
Diabetes Melitus

Manifestasi Penyakit Jantung Koroner

Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri

dada yang bersifat episodik disebut Angina.


Apabila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, sehingga
penderita dapat mengalami serangan jantung yang disebut Infark Miokard Akut.

(Kasron, 2012)
Ketika jantung sudah tidak dapat memasok/memompa darah dengan cukup bagi
tubuh maka dapat dikatakan Gagal Jantung.

Klasifikasi Terapi

Penatalaksanaan Terapi :
1. Oksigen
Untuk mengatasi hipoksia pada pasien IMA, biasanya oksigen diberikan paling sedikit 6
jam dengan menggunakan masker atau kanula nasal

2. Vasodilator ISDN (disarankan diberikan secara


sublingual)

Nitrat mendorong pelepasan oksida nitrat dari endotelium, yang mengakibatkan vena dan
arteri vasodilatasi pada dosis yang lebih tinggi. Dilatasi vena menyebabkan munurunnya
preload dan kebutuhan oksigen miokard
Obat

Rute

Nitrogliserin

Intravena

Gliseril trinitrat

Sublingual

Isosorbid
dinitrat
Isosorbid
mononitrat

Patch Transdermal
Intravena
Sublingual
Oral

Dosis
5-2000 mcg/menit
0,3-0,6 mg dapat diulang s/d
5x, tiap 5 menit
5-10 mg selama 24 jam
1,25-5 mg/jam
2,5-10 mg/jam
20-30 mg, 2-3x/hari s/d 120
mg dalam dosis terbagi

Onset
1 menit
2 menit
1-2 jam
1 menit
3-4 menit
30-60
menit

3. Morfin diberikan jika nyeri tidak berkurang pada saat


pemberian ISDN
Pemberian morfi dengan dosis kecil IV (1-3 mg) diberikan pada pasien yang nyerinya
tidak hilang dengan pemberian nitrogliserin. Pemberian ini diulang setiap 5 menit nitrasi
sampai nyeri hilang

4. Antikoagulan
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat
pembentukan atay menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini
antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya thrombus
Obat

Rute

Unfractionated heparin (UFH)

IV Bolus
IV Infus

Dosis
60 unit/kg (maksimal
4000 unit)
12 unit/kg/jam
(maksimal 1000 unit)

Low Molecular Weight Heparin


(LMWH)

Sub kutan

1 mg/kg setiap 24 jam

Fondaparinux

IV Bolus
Subkutan

2,5 mg 1x sehari
2,5 mg 1x sehari

5. Antiplatelet
Anti platelet yang digunakan selama fase awal STEMI berperan dalam memantapkan dan
mempertahankan patensi arteri koroner yang terkait infark.
Obat

Dosis

Rute

ASA
Clopidogrel
Diripidamol

160 -325 mg
75 - 300 mg
300-600 mg

Oral
Oral
Oral

Tiklopidine

2 x 250 mg

Oral

6. Fibrinolitik
Terapi fibrinolitik digunakan untuk terapi jangka panjang. Obat-obatan ini meningkatkan
suplai miokardial dengan melarutkan trombus. Dengan demikian terapi fibrinolisis dapat
membatasi nekrosis miokardial dan ukuran infark.
Karakteristi
k
Selektivitas
Fibrin
Ikatan dengan
plasminogen
Durasi Infus

Streptokinase
Tidak
Tidak
Langsung
60

Alteplase

Reteplase

Tenecteplase

Selektif

Selektif

Selektif

Langsung

Langsung

Langsung

90

10+10

5-10 detik

(menit)
Waktu paruh
(menit)
Reaksi Alergi

23

<5

13-16

20

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

7. Antihipertensi
Beta Blocker :
Obat golongan Beta Blocker bekerja menekan aktivitas jantung dengan menghambat
reseptor 1. Obat ini juga mengurangi kerja jantung dengan menurunkan sekuncup
jantung dan menyebabkan penurunan ringan tekanan darah
Obat

Dosis Awal

Dosis
Maksimal

Frekuensi
Pemberian

Kardioselektifitas

Bisoprolol

1,25 mg

10 mg

1x

+++

Metoprolol
Atenolol
Propanolol
Carvedilol

50 mg
25 mg
40 mg
12,5 mg

800 mg
100 mg
160 mg
50 mg

1-2x
1x
2-3x
1x

++
++
-

Calsium Channal Blocker :


Obat ini menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot polos coroner jantung dan
anyaman arterial sistemik. Semua obat penyekat kanal kalsium bersifat vasodilator yang
menyebabkan penurunan tonus otot polos dan resistensi vascular
Obat

Rute

Dosis

Diltiazem

Oral

30-360 mg

Verapamil

Oral

180-480 mg

Nifedipin

Oral

30-90 mg

Amlodipin

Oral

5-10 mg

ACE Inhibitor :
ACE inhibitor bekerja menurunkan tekanan darah dengan mengurangi resistensi vascular
perifer tanpa meningkatkan curah jantung, kecepatan maupun kontraktilitas. Obat-obat
ini menghambat enzim pengkonversi angiotensin yang mengubah angiotensin I
membentuk vasokontriksi poten angiotensin II
Obat
Captopril
Ramipril

Dosis Awal
6,25-12,5 mg
1,25-2,5 mg

Target Dosis
50 mg 2-3x sehari
5-10 mg 1x sehari

Lisinopril
Enalapril

2,5-5,0 mg
2,5-5,0 mg

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Tn. BW
Ruang
: Pav. Jantung kelas 1
Umur
: 59 Tahun
Tanggal MRS
: 23 April 2012
Tanggal KRS
: 28 April 2012
Diagnosa
: Penyakit Jantung Koroner
II. SUBYEKTIF (Saat MRS)
Keluhan Utama
Sesak Nafas dan nyeri kepala
Keluhan Tambahan
-

10-20 mg 1x sehari
10 mg 2x sehari

Riwayat Penyakit Dahulu


PJK
Diabetes dan Retinopathy
Hipertensi
Kolesterol
Riwayat Pengobatan
Metformin XR 1x1
Glimepirid x 1
Lantus 1x1 14 unit
Concor 2,5 mg 1x1
Simvastatin 1x1
Evotil(fibrat) 1x1
Diltiazem 2x1
Riwayat Keluarga/Sosial = Alergi Obat =

Parameter
Tekanan Darah
(mmHg)
Suhu Tubuh (0C)
Denyut Nadi
(/menit)
Respiration Rate
(/menit)

23

24

Tanggal
25

140/90

160/90

130/80

130/80

150/91

36

36

36

36

36

88

80

80

72

81

26

20

22

22

20

Parameter

Nilai Normal

Glukosa
HBA1c
BUN
Kreatinin
Ureum
TG
Cholesterol
LDL

80-100
<6,5
10-24
0,7-1,2
13-43
<150
150-250
65-175

23
157
9,8
17,3
40,3
105
133
61

26

27

Tanggal
24
25
109
17,9
1,11
1,34
205
-

26
135
-

HDL
SGOT
SGPT
PT
APTT

Nama Obat

Indikasi

Plavix
Fasorbid
Diltiazem
Concor 2,5 mg
simvastatin
Farmasal
Metformin XR
Glimepirid
Lantus 14
Evotil 300mg
Problem
Medik
1. PJK

>40
0-37
0-40
11-15
30-45

50
127
62
14,1
32,5

Dosis &
Frekuensi
1-0-0
3x5 mg
2x300mg

41
22
30
-

Tanggal
24
25
v
v
v
v
v
v

23
26
27
antiplatelet
v
v
Vasodilator
v
v
v
antihipertensi
v
v
v
Menurunkan
1x1
v
v
v
v
demand 02
Menurukan LDL
0-0-1
v
v
v
v
v
antiplatelet
0-1-0
v
v
Mensensitifitiskan
0-0-1
v
v
v
v
v
insulin
Meningkatkan
-0-0
v
v
v
v
sekresi insulin
Insulin
menurukan kadar
0-0-1
v
v
v
v
v
glukosa
menurunkan
Triglesirida dan
0-0-1
v
v
v
v
v
menaikkan HDL
Subjek /
Terapi
Analisa
DRP
Objektif
Diagnosa - Fasorbid (ISDN) - Isosorbide dinitrate (ISDN) - Pasien merasakan se
dokter
adalah jenis vasodilator. Obat
saat bernafas,
Pasien
ini mengendurkan pembuluh
dikhawatirkan supl
merasa
darah, meningkatkan
oksigen berkurang.
sesak nafas
persediaan darah dan oksigen
Sehingga diperluka
ke jantung. Obat ini
ISDN ini untuk
digunakan untuk mencegah
melebarkan pembu
sakit di dada yang disebabkan
darah dan membua
oleh angina.
darah mengalir lebi
- Oral : sehari dalam dosis
maksimal ke seluru
terbagi, angina 30-120 mg
tubuh serta menceg
- Sublingual : 2,5-5 mg setiap 5agar tidak sampai
10 menit untuk maksimal 3
IMA.
dosis dalam 15-30 menit.
(DIH, 2008)
- Infus Intravena : 2-10 mg/jam;
dosis lebih tinggi sampai 20
mg/jam mungkin diperlukan

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

- Plavix
(clopidogrel
bisulfate)

- Farmasal
(asetosal /
aspirin)

- Concor
2,5 mg 1x1

Analisa

DRP

- Efek samping : sakit kepala


berdenyut, muka merah,
pusing, hipotensi postural,
takikardi (dapat terjadi
bradikardi)
- Penggunaan terapi ISDN
menyebabkan terjadinya
toleransi nitrat
- Plavix bekerja sebagai
- Plavix yang dikomb
pengencer darah sehingga
dengan aspirin dap
mengurangi kemungkinan
mengurangi angka
terbentuknya blood cloth
kematian akibat ga
dalam tubuh
jantung, IMA dan s
- Untuk pasien NSTEMI
bila dibandingkan d
gunakan plavix dengan single
penggunaan aspirin
300 mg oral loading dose dan
(Jneid et al, 2003)
dilanjutkan 75mg sekali
sehari. Diawali dengan
aspirin 75-325 mg sekali
sehari.
- Untuk pasien STEMI
direkomendasikan dosis 75
mg sekali sehari secara oral
dengan aspirin 75-325 mg
sekali sehari dengan atau
tanpa trombolitik. Plavix
dapat diberikan dengan atau
tanpa loading dose.
- Farmasal mengandung asam
asetil salisilat, sebagai
antiplatelet (mencegah
agregasi platelet).
- Dosis : 75-325 mg sekali
sehari.
- Efek samping : meningkatkan
resiko perdarahan, nyeri perut.
- Concor (bisoprolol) merupakan
obat golongan -blocker yang
bekerja sebagai antagonis
kompetitif terhadap
norepinefrin maupun epinefrin
pada reseptor , sehingga

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

2. Diabetes
Melitus

Keteranga
n dokter
Riwayat
penyakit
dahulu
Data lab
kadar
glukosa
dan
HBA1c
bernilai 9,8

Glimepirid
1
2

00
-

Metformin XR
001

DRP

kekuatan dan kecepatan detak


jantung berkurang karena
preload dan afterload
berkurang (Kenny, 2012).
Dosis Concor untuk
hipertensi : 2,5-5 sekali sehari.
Peningkatan dosis 10-20mg.
(DIH, 2008)
Menurut JNC7 (2004) dosis
bisoprolol 2,5-10mg sekali
sehari.
Glimepirid merupakan
- Terjadi peningkatan
golongan Sulfonilurea yang
darah pada hari ke 4
st
digunakan sebagai 1 line
MRS, sehingga but
dalam pengobatan DM tipe 2.
peningkatan dosis o
Dosis awal diberikan 1 mg
- Dosis glimepirid dap
perhari, peningkatan dosis
dinaikan 0,5 mg ka
bertahap 1 mg dengan interval kadar glukosa darah
1-2 minggu tergantung kadar
pasien belum terkon
gula darah.
sehingga dosis glim
Penggunaan maksimal 4 mg.
menjadi 1mg/hari
Obat diberikan sebelum atau - Frekuensi pengguna
saat makan. (BNF 38, 2009.
metformin juga dap
P:382)
dinaikkan menjadi
Metformin merupakan
sehari 500 mg.
golongan biguanide yang
digunakan sebagai 1stline
dalam pengobatan DM tipe 2
pada pasien overweight.
Metformin XR merupakan
sediaan lepas lambat yang
dapat mengurangi efek
samping saluran cerna dan
bisa digunakan sekali sehari
(Dipiro,2008).
Dosis 500 mg pada saat makan
pagi untuk 1 minggu awal,
kemudian 500 mg pada saat
makan pagi dan malam pada 1
minggu selanjutnya dan di
tingkatkan menjadi 500 mg
pada saat makan pagi, siang

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi

Analisa

Lantus 14
001
3. Hipertensi

Riwayat
- Diltiazem
penyakit
2x300mg (tgl
hipertensi
23-27)
Pasien
merasa
sesak nafas
dan nyeri
kepala
Tekanan
darah
pasien
mencapai
160/90
mmHg
pada tgl 24
dan 150/91
mmHg
pada tgl 27

dan malam. Pemakaian


maksimal 2g sehari
(BNF 38, 2009. P:383)
Karena nilai HBA1c >8%
maka membutuhkan dua agen
atau lebih untuk mencapai
target glisemi. (Dipiro, 2008)
Pada penyakit kardiovaskular
Metformin, dapat digunakan
sendiri atau kombinasi dengan
agen lainnya (sulfonilurea),
efektif pada diabetes. (DIH,
2008)
Lantus merupakan long acting
insulin dengan onset 4-5 jam
dan durasi 22-24 jam
Diltiazem yang merupakan
golongan calcium channel
blocker (CCB) adalah obat
yang digunakan untuk
mengatasi hipertensi, angina,
dan kelainan ritme jantung.
Obat ini bekerja dengan
merelaksasi otot jantung dan
pembuluh darah (DIH,
drugs.com).
Diltiazem dapat diberikan
dengan dosis pada umumnya
120-180 mg/hari untuk dosis
awal dan dosis maksimum
360 mg/hari (JNC 8). ESO
Diltiazem dapat terjadi
pusing, sakit kepala, mual,
dan hipersensitivitas
(drugs.com).

DRP

Diltiazem yang
diberikan meng
OD.
TD pasien pada
27 mengalami
peningkatan me
150/91 mmHg,
sehingga pengo
dapat dikatakan
efektif.
Sakit kepala da
nafas yang diala
pasien dapat
diakibatkan ole
obat.

- Concor 2,5 mg - Concor (bisoprolol) merupakan- Penggunaan bersam


(1x1)
obat golongan -blocker yang Diltiazem (CCB) de
bekerja sebagai antagonis
-bloker dapat
kompetitif terhadap
memungkinkan terj
norepinefrin maupun epinefrin efek interaksi seper
pada reseptor , sehingga
bradikardi pada pas

Problem
Medik

4. Resusitasi
Cairan

Subjek /
Objektif

Terapi

Ringer Asetat

Analisa

DRP

kekuatan dan kecepatan detak


jantung berkurang karena
preload dan afterload
berkurang (Kenny, 2012).
- Dosis Concor untuk
hipertensi : 2,5-5 sekali sehari.
Peningkatan dosis 10-20mg.
(DIH, 2008)
- Menurut JNC7 (2004) dosis
bisoprolol 2,5-10mg sekali
sehari.
- Concor (bisoprolol) yang
merupakan bloker selektif
pada reseptor 1 tidak akan
menghambat reseptor 2
(perantara vasodilatasi otot
rangka) sehingga tidak
berpengaruh pada pasien asma
(Farmakologi Terapi UI 2012,
hal 346).

dengan kerusakan
ventrikel dan kondu
jantung abnormal
(Stockley, 2010 hal

- Pasien yang di rawat inap


membutuhkan keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh
- Karena nilai SGOT dan SGPT
pasien pada saat MRS, maka
dipilih infus Ringer Asetat
karena ringer asetat tidak
dimetabolisme di hati,
melainkan dimetabolisme
pada hampir seluruh jaringan
tubuh dengan otot sebagai
tempat terpenting sehingga
aman diberikan pada pasien
dengan adanya gangguan pada

Tidak adanya re
cairan

Problem
Medik

5. Kolesterol

Subjek /
Objektif

Riwayat
penyakit
sebelumny
a
Penurunan
kadar
kolesterol

Terapi

Analisa

Simvastatin 1x1
-

DRP

hati. (Fluid Management,


2009)
Simvastatin merupakan
- Dari hasil data
golongan obat HMG-CoA
laboratorium pasien
Reduktase Inhibitor
diketahui kadar kol
Indikasi : menurunkan kadar
133mg/dL sedangk
kolesterol total, LDL, TG dan
nilai normalnya ada
meningkatkan kadar HDL
150-250mg/dL sehi
Mekanisme kerja :
pemberian simvasta
menghambat HMG-CoA
menyebabkan efek
reduktase dan menghambat
hipokolesterolemia
pembentukan asam mevalonat Z drug fact)
yang merupakan prekursor
kolesterol
Efek samping : miopati dan
rabdomiolisis
Interaksi obat : kombinasi
senyawa HMG-CoA
Reduktase Inhibitor dengan
asam nikotinat atau fibrat
dapat meningkatkan resiko
terjadinya rabdomiolisis,
grapefruit juice meningkatkan
kadar statin dalam darah
(A to Z drug fact)

Problem
Medik

Subjek /
Objektif

Terapi
-

Analisa

DRP

Evotil 300 - Evotil merupakan obat


- Kombinasi simvasta
mg 1x1
golongan fibrat
evotil dapat menyeb
- Indikasi : menurunkan
peningkatkan resiko
trigliserida dan LDL serta
terjadinya rabdomio
meningkatkan HDL kolesterol (DIH, 2009)
- Mekanisme kerja :
meningkatkan oksidasi asam
lemak sehingga jumlah
trigliserida di dalam tubuh
akan berkurang
- Efek samping : gangguan
pencernaan ringan,
kolelitiasis, miopati dan
rabdomiolisis
- Interaksi obat : dengan
kumarin akan meningkatkan
efek antikoagulan (DIH,
2009).

Anda mungkin juga menyukai