Hidraulika
Parameter Fluida
(29 Agustus 2013)
Minggu 1
Tujuan Umum
Outcomes
Kompetensi
Aktifitas (hour/week)
Kognitif = 50 %
Motorik = 30 %
Afektif
= 20 %
Kuliah
= 3 (tatap muka)
Responsi = 1
Tugas
=1
Praktikum = 1
Penilaian
UTS = 30 %
UAS = 40 %
Tugas = 10 %
Quiz = 20 %
Pustaka
1.
2.
3.
Rincian Kuliah
Mg 1 Parameter Fluida
Mg 2 Statika Fluida
(hidrostatis)
Mg 3 Kinematika Fluida
Mg 4 Pengenalan Dinamika
Fluida
Mg 5 Pengenalan Analisa
Dimensi
Persamaan kontinuitas
Persamaan energi pada pipa
Mg 8 UTS
Karakteristik aliran
Karakteristik hidraulik saluran
Distribusi kecepatan
Distribusi tekanan
Tinggi energi aliran
Persamaan momentum
Hukum Newton II
Persamaan Bernaully
Aliran seragam
Metode Manning, Chezy, dan Strickler
Gaya seret
Kecepatan ijin
Definisi Fluida
Fluida adalah zat-zat yang dapat mengalir dan menyesuaikan terhadap
bentuk wadah isian. Dalam keadaan seimbang, fluida tidak akan
mengalami gaya tangensial dan geser. Semua fluida mempunyai
beberapa tingkatan kompresibilitas dan memberikan sedikit gaya
tahanan untuk mengubah bentuk.
Fluida dapat diklasifikasikan sebagai cairan atau gas. Perbedaan utama
antara cairan dan gas sebagai berikut:
- Cairan secara praktis adalah tidak mampu mampat (incompressible)
dimana gas adalah mampu mampat (compressible).
- Cairan menempati volume (ruang) tertentu dan mempunyai
permukaan bebas , sementara massa yang diberikan oleh gas
menyebar sampai menempati semua bagian wadah isian
(1)
Secara umum, dapat juga berupa fungsi tekanan lokal dan temperatur.
Sementara gas, ketergantungan pada tekanan dan temperatur adalah
dominan. Misalnya, kerapatan air pada temperatur 200 C berkisar 998,2
kg/m3 dan pada 800 C sebesar 971,8 kg/m3 .
Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal lokal Fn , per satuan luas A,
dengan satuan kg.m/det2 = N/m2 , atau Pascal (Pa). Karena secara numerik
nilai 1 Pascal adalah kecil, tekanan biasanya dinyatakan dalam kiloPascal,
kPa. Dalam bentuk matematik, gaya tekanan dinyatakan sebagai
dFn
P
dA
(2)
F dF nP x, y, z dA
dF
dF
Papplied
W
Papplied
n
dx
dx
dA= W dx
Viskositas Fluida
Viskositas didefinisikan sebagai suatu sifat yang dihubungkan dengan friksi fluida dalam (internal).
Kehadiran dari friksi dapat ditunjukkan dengan percobaan sederhana seperti pada gambar dibawah
dimana ruang antara dua plat panjang diisi dengan fluida.
Plat bergerak
Gaya
u=U
H
y
x
u=0
Plat diam
Gambar 1 Percobaan sederhana menunjukkan pengaruh
dari friksi fluida
Untuk menggerakkan salah satu plat dengan kecepatan U terhadap plat lain, diperlukan gaya F
tertentu untuk arah yang diinginkan. Dari hasil percobaan ditunjukkan bahwa gaya berbanding lurus
terhadap gradien kecepatan du/dy pada permukaan plat yang bergerak yg dinyatakan dg
F du
A dy
yH
F
du
A
dy
(2)
yH
Dimana A adalah permukaan dari plat bagian atas yang kontak dengan cairan.
F/A adalah tegangan geser viskos yang dinyatakan dengan .
Konstanta proporsional adalah viskositas absolut, disebut juga viskositas
dinamik. Ini adalah sifat fluida. Dengan definisi, viskositas diukur dalam satuan
Kg/(m.det). Jika viskositas dinamik dibagi dengan maka akan didapat
viskositas kinematis dalam satuan m2/det.
Untuk kebanyakan fluida , viskositas adalah suatu fungsi dari temperatur; secara
umum, viskositas untuk cairan berkurang dengan betambahnya temperatur.
Sebagai tambahan, viskositas dapat berupa besaran deformasi dari fluida
(gradien kecepatan).
Fluida dengan yg bukan suatu fungsi deformasi (mis: air atau gas), dikenal
sebagai fluida Newtonian, dan fluida yang memiliki viskositas bergantung pada
gradien kecepatan dikenal sebagai fluida non newtonian.
Shear thickening
(dilatant behavior)
Newtonian behavior
Shear thinning
(pseudoplastic behavior)
du/dy
Gambar 2 Tipe sifat fluida yang berbeda
Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya permukaan yang terbentuk pada
antarmuka (interface) dua cairan yang bercampur atau antara cairan
dan gas atau antara cairan dan permukaan solid (padat).
Karena tegangan permukaan, tetesan air yang kecil, gelembung gas
tetes mercury, dan sejenisnya cenderung mempertahankan bentuk
bulat/bola.
Tegangan permukaan
Gas
Sudut
kontak
Permukaan
solid
d
dA
(3)
n, arah normal
Cairan A
Molekul2 Fluida A, B
Ft
Cairan B
-Ft cos a
a
Ft cos a
a
ds
Ft
Ft
2Ft sin a
Ft
Kompressibilitas Fluida
Kebanyakan fluida adalah mampu mampat (compressible), yaitu
dipengaruhi oleh gaya luar (external force), suatu fluida mampu mampat
(compressible) menempati volume awal misal V1 yang dapat
dimampatkan menjadi volume yang lebih kecil, misal V2 < V1. Biasanya,
istilah gas digunakan untuk menyatakan suatu fluida mampu mampat
(compressible).
Gas-gas tidak hanya dapat dimampatkan tetapi juga dapat dilepaskan
(expand), yaitu dengan menghilangkan gaya mampat, volume yang
awalnya ditempati gas bertambah (misal: V2 > V1). Proses pemampatan
dan pelepasan gas menghasilkan perubahan sifat lokal yang berkaitan
dengan penomena yang berbeda dari fluida mampu mampat.
Kemampuan gas untuk mampat atau lepas secara langsung berkaitan
dengan gaya antar molekul yang lemah diantara molekul-molekul gas.
Konsekuensinya, molekul-molekul gas dapat terbawa dengan mudah
saling mendekati satu sama lain. Karena gaya-gaya antar molekul lemah,
rata-rata lintasan bebas dari molekul2 lebih besar daripada fluida tidak
mampu mampat.
Salah satu hal yang mendasar dalam fluida tidak mampu mampat
adalah bagaimana suatu gangguan tekanan kecil menyebar dalam
medium mampu mampat. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2a
dibawah, suatu kolom air yang mengalami gaya aksial F. Karena air
pada dasarnya tidak mampu mampat, molekul-molekul tidak dapat
didorong lebih dekat satu sama lain. Konsekuensinya, gaya dipindahkan
sesaat ke ujung lain. Dalam hal ini, kemampuan fluida incompressible
untuk memindahkan gaya mampu mampat tidak dapat dibedakan dari
yang solid.
Jika gaya yang sama diterapkan pada kolom gas mampu mampat,
situasinya berbeda; molekul-molekul mendekat ke arah penerapan
tekanan seperti pada Gambar 2b dibawah. Tekanan ini menyebabkan
penambahan kerapatan (density) lokal, yang mana mencapai nilai
maksimumnya ketika tekanan dalam gas disekitar gangguan mencapai
keseimbangan dengan tekanan luar. Bagaimanapun, dengan respon
terhadap tekanan lokal bertambah, molekul2 yang berdekatan juga
menekan. Dengan cara yang sama, cara bertahap ini, pengaruh tekanan
dipindahkan ke bagian hilir dan sampai pada ujung lain setelah
sejumlah waktu tertentu.
(a)
(b)
Gambar 2 Skema perbedaan (a) media
incompressible); (b) media compressible
Tugas 1
Soal 1
Suatu campuran dua fluida tidak mampu mampat (incompressible)
mempunyai kerapatan 920 kg/m3 , dimana 80 % dari kerapatan salah
satu fluida. Tentukan kerapatan masing-masing fluida jika rasio volume
masing-masing fluida yang ditempati adalah 0,75