DHP = Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat
IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka
semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara
otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat
diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.DHCP didefinisikan dalam RFC
2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP
merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).
MAC Address adalah unique, tapi tidak terstruktur.IP Address, selain unique juga harus
terstruktur. IP address mengandung network address dan host address. So, IP address tidak bisa
langsung dibuat sebelum network-nya terbentuk.IP address juga harus bisa diganti (reconfigure).
Karena kapan saja network berubah atau PC pindah (dijual, dicuri, dipinjam, pindah tempat, dsb)
Selain IP address, ada beberapa konfigurasi tambahan yang harus disertakan sebelum suatu PC
berkomunikasi di dalam network, seperti alamat Default Router, subnetting, dan sebagainya.
Konfigurasi dapat dilaksanakan secara manual (jika network kecil, dan hanya konfigurasi
sederhana).Bagaimana jika network-nya besar??!Administrator bisa teler mengkonfigurasi
semua PC (dll) dalam jaringan besar dan kompleks.DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara
dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan
konfigurasi TCP/IP yang kompleks. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP
yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut
tidak sedang menggunakannya (off).DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu
alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. DHCP adalah UDP port 67.DHCP akan
memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.Jika suatu
host on, dia akan meminta ke DHCP untuk diberikan satu alamat yang masih kosong berikut
konfigurasi lainnya yang perlu.Tapi dari mana dia bisa tahu alamat DHCP server?????Proses
DHCP meliputi beberapa tahap:
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.
Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows
Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar
sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows
XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan
kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa
alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga
beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan
meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP
server dalam proses empat langkah berikut:
1.
2.
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP
server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah
satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan
paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan
konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database
miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol
TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi
jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang
sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan
tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih
cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika
dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah
DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah
jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak
mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.Selain dapat menyediakan alamat
dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada
klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.Catatan: DHCP server harus
memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga
dapat
dikonfigurasikan
oleh
seorang
administrator
dengan
menggunakan
peralatan
konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu
tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi
mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam
basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus
diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang
sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP
Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client
oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang
administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT
Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat
menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut
sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP
client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan
paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang
tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan
kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam
jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering
digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor
DHCP
Option
003
Router
006
DNS Servers
015
044
Name Server
046
Node Type
047
Scope
Berikut adalah konfigurasi DHCP server di linux. Distro yang digunakan adalah Fedora Core
4. Untuk mengkonfigurasinya, dibutuhkan priveledge tertinggi, yaitu root.
#rpm
-qa
grep
dhcp
dhcpv6_client-0.10-13
dhcp-3.0.2-12
setelah terinstall, DHCP server memberikan contoh konfigurasi dhcpd.conf, filenya dapat
kita
liat
dan
kopi
di
/usr/share/doc/dhcp-3.0.2/dhcpd.conf.sample
interim;
ignore
client-updates;
#definisi
subnet
subnet
192.168.1.0
netmask
option
routers
option
subnet-mask
option
255.255.255.0
192.168.1.1;
255.255.255.0;
domain-namejakarta;
ini
buat
tamu
dynamic-bootp
default-lease-time
max-lease-time 43200;
jadi
mereka
tinggal
192.168.1.30
21600;
colok
kabel
192.168.1.35;
aja
# yang ini buat komputer-komputer yang ada di kantor, jadi walaupun di pindah-pindah IP
nya tetep
#=====================================
#Host
Team
Alpha
#=====================================
#1. komputer nanang
host
hardware
nanang
ethernet
fixed-address
{
00:02:a5:2f:c5:5b;
192.168.1.6;
}
#2. komputer wildan
host
hardware
wildan
ethernet
fixed-address
{
00:e0:4c:d3:66:7e;
192.168.1.7;
}
#3. komputer syaiful
host
hardware
syaiful
ethernet
fixed-address
{
20:04:12:30:31:7A;
192.168.1.8;
}
#4. komputer gian
host
hardware
gian
ethernet
{
00:50:8b:fe:f5:50;
fixed-address 192.168.1.9;}
#5 komputer hikmat
host
hardware
hikmat
ethernet
{
00:11:2f:c7:e0:b1;
fixed-address
192.168.1.10;
}
#6 komputer ismail
host
hardware
ismail
ethernet
fixed-address
{
00:14:2a:04:d9:d1;
192.168.1.11;
}
#7
host
hardware
agunglaptop
ethernet
fixed-address
{
00:0a:e4:03:3f:ae;
192.168.1.12;
}
#8
host
hardware
it-engineer
ethernet
fixed-address
{
00:e0:4c:e0:1e:88;
192.168.1.13;
}
#9
host
hardware
sapuademo
ethernet
fixed-address
{
00:0a:e4:12:c7:60;
192.168.1.14;
}
#10
host
hardware
fixed-address
}
marketing
ethernet
{
00:c0:9f:c4:60:12;
192.168.1.15;
#11
host
agung-laptop
hardware
ethernet
00:04:23:7d:f7:8b;
fixed-address
192.168.1.20;
}
#12
host
marketing-laptop
hardware
ethernet
{
00:14:a4:27:7d:a1;
fixed-address
192.168.1.21;
}
#13
host
pipit-laptop
hardware
ethernet
00:17:42:03:f3:f6;
fixed-address
192.168.1.22;
}
#
alokasi
IP
address
untuk
server/
perangkat
sapua
ethernet
fixed-address
{
00:90:4c:91:00:01;
192.168.1.2;
}
#14 Server dummy sapua
host
hardware
fixed-address
}
}
server.sapua
ethernet
{
00:E0:4C:44:D4:56;
192.168.1.3;
sapua
nah
setelah
konfigurasi
selesai,
aktifkan
daemon
/etc/init.d/dhcpd
dhcp
start
Memulai dhcpd: [ OK ]
Untuk Melihat, apakah konfigurasi kita berjasil atau tidak, dhcpd mencatat list client yang
mendapat
reservasi
IP
dari
server,
filenya
bisa
kita
lihat
di
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases
berikut
contoh
isi
[root@b6-uninet-personal-106-142
filenya
~]#
more
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases
# All times in this file are in UTC (GMT), not your local timezone. This is
#
not
store
feature.
bug,
so
leases
If
please
in
the
this
apologize.
dont
local
is
ask
about
timezone,
inconvenient
Seriously,
it.
so
or
There
is
no
please
dont
confusing
to
though
portable
request
you,
we
dont
this
way
to
as
sincerely
ask.
192.168.1.31
starts
ends
tstp
1
1
1
binding
2006/09/11
09:05:21;
2006/09/11
15:05:21;
2006/09/11
15:05:21;
state
hardware
free;
ethernet
uid
00:0d:5e:22:2b:1f;
010015^\+37;
}
lease
192.168.1.34
starts
ends
tstp
2
2
2
binding
next
hardware
uid
client-hostname
}
2006/09/12
02:40:22;
2006/09/12
08:40:22;
2006/09/12
08:40:22;
state
binding
ethernet
active;
state
free;
00:00:00:00:00:00;
01000000000000;
marketing;
Alamat IP
Subnet Mask
Domain Name
Default Gateway (Router)
DNS
WNS
information
NAT features
Static NAT dimana 1 host 1 IP.Sedangkan Dynamic NAT ada banyak yang diterjemahkan
menjadi satu alamat .dynamic dimana banyak host yang dimaping ke banyak alamat IP.
Inside local address Biasanaya IP address yang tidak ditentukan oleh internet Network Information
Center(Inter NIC) or server provider.
Inside global address IP address yang dibuat oleh inter NIC atau server provider yang
dipresentasikan satu atau lebih inside local IP address ke outside world.
Outside local address Sebuah IP address outside host deketahui oleh hosts yang ada pada inside
network.
Outside global address IP address meneruskan sebuah host ke outside network.pemilikitu sendiri
yang mensetting.
Keuntungan NAT :
Memudahkan managemen IP ,menghemat IP address (10 ublik akan semakin banyak
transaksi)dan mengamankan network yang lebih tejamin.
Non dynamic yang bukan PAT dimana akan mempunyai lebih dari satu alamat public.pada saat
private keluar maka aan mencari IP yang kosong .syaratnya host kacil dan banyak IP address
public dan koneksi ke internet jarang.
PAT features
Setiap transaksi hanya dibedakan pada port nya ,diaman 1 IP public bias digunakan 4000
transaksi (dengan asumsi 1 host 5 transaksi).ID digunakan menidentifikasi pada saat data balaik
dari luar.