DISUSUN OLEH:
1. DEDAH JUBAEDAH,Amd Kep
2.
NENI
HERNAWATI,
Amd.Kep
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar Belakang
Tujuan
Waktu dan Tempat Pelatihan
Fasilitas dan Penyelenggaraan
Biaya Pelatihan
Peserta Pelatihan
BAB II
MATERI
1. Kopetensi klinis di area area critical care oleh Aliana Dewi,SKp
MN
2. ARDS Oleh Ns. Patricia suti lasmani,S.Kep,MPH
3. Deep
vein
thrombusOleh
Dr.Hariadi
4.
Haryawan
SpPD,SpJK,FIHA,FAsCC,FAPSIC
Pain management in critical care Oleh Dr Cristian A Johhanes
SpAn KIC
5. Akut kidney injury oleh dr Rupii SpAN ,KIC
6. Fisioteran dan mobilisasi pada pasien kritis oleh titin mulyati
Skep,M.Kep
7. Nutrision in critical care oleh Ns Suratminah S,Kep
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang
kesehatan
tersebut
akhirnya
pengetahuan
perawat
tentang
Ilmu
keperawatan
BAB II
ISI
2.1 SUSUNAN ACARA
Jam
07.0008.00
08.0008.30
Kegiatan
Pembicara
Registrasion
Opening ceremony
Lagu Indonesia Raya
Mars HIPERCCI
1. chairperson of Organizing Commite Report
2. Chairperson of Indonesia Critical care nurses
association
3. Chairperson of secretary General of the Ministry
of Health Republik Indonesia
(trombus)
pada
salah
satu
vena
dalam
yang
salah
satu
faktor
risiko
penting
untuk
sign)
merupakan
tanda
yang
spesifik
tetapi
emboli
paru
(pulmonary
sementara
kerusakan
vena
lokal
hipertensi
vena
kronis
dan
embolus,
dapat
ekstermitas
PE)
menyebabkan
pascaflebitis
(postphlebisic, PPL).
Kebanyakan trombus vena profund berasal dari ekstermitas
bawah, banyak yang sembuh spontan dan lainnya menjadi
lebih luas atau membentuk emboli. Trombosis pada vena
poplitea, femoralis superfisialis, dan segmen-segmen vena
ileofermoralis juga sering terjadi. Amat banyak kasus emboli
paru-paru yang terjadi akibat DVT pada vena-vena panggul
dan ekstermitas bawah.
4.
sebagai
suatu
keadaan
yang
FISIOLOGI NYERI.
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk
menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan
sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit
yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara
potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nociceptor ,
secara
anatomis
reseptor
nyeri
(nociceptor)
ada
yang
letaknya,
nociceptor
dapat
dikelompokkan
sangat
penting
dalam
membutuhkan
dukungan
yang
kompleks
karena
untuk
menjamin
kenyamanan,
memperkecil
penurunan
kesadaran
pada
pasien
dan
dan
munculnya
ulkus
tekan,
sedangkan
2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi total atau tambahan melalui rute vena pada
pasien yang tidak dapat mengkonsumsi kebutuhan
nutrisi sehari-hari melalui rute enteral.
NUTRISI ENTERAL
Indikasi
NUTRISI PARENETRAL
Indikasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Simposium yang diadakan oleh HIPERCCI, merupakan acara pelatihan
yang diadakan untuk meng-upgrade kembali pengetahuan dan informasi secacra
khusus mengenai ICU yang dilaksankan selama 2 hari yang mencangkup materi
secara umum yang disampaikan dalam symposium.
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri atas perawat rumah
sakit yang bertugas diruang ICU seluruh Indonesia . materi yang diberikan
merupakan materi dasar esensial untuk diketahui para praktisi yang terlibat
langsung diruang ICU. Sementara untuk narasumber sendiri berasal dari profesi
dokter dan perawat praktisi senior diruang ICU.
B. SARAN
1. Perawat di RS.TMC khususnya perawat-perawat diruang khusus
diharapkan untuk sering kali diikuit sertakan mengikuti pelatihan/seminar
secara berkala yang berhubungan dengan kemampuan khusus yang
disesuaikan pada ciri khas ruangan nya masing-masing, hal ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan secdra berkualitas terhadap
pasien.