Anda di halaman 1dari 9

Oleh Kelompok 3 :

1. Agni nurul aulia


2. Aziza rahma
3. Binsar togar
4. Devi farihatul aini
5. Errisa apriliana
6. Hidazya hartono
7. Ibnu Hajar khan
8. Ninke rahayu

Apa itu HAM?


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
hak yang melekat pada diri
manusia sejak manusia lahir
yang tidak dapat diganggu gugat
dan bersifat tetap. kita sebagai
warga negara yang baik
tentunya haruslah saling
menghormati satu sama lain
dengan tidak membedakan ras,
agama, golongan, jabaatan
ataupun status sosial.

Kronologi Pembunuhan Angeline


Angeline terakhir terlihat di halaman rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar,
Bali.
Kakak angkat Angeline, Christina dan Ivon, mengumumkan hilangnya Angeline
pada laman Facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child". Mereka
memasang sejumlah foto bocah yang senyumnya tampak ceria itu. Keduanya
juga mengajak masyarakat ikut mencari Angeline. Masyarakat, dari artis hingga
pejabat, geger ikut membantu pencarian bocah malang tersebut.
Tiga hari setelah menghilang, keluarga melapor ke Kepolisian Sektor Denpasar
Timur. Polisi memeriksa sejumlah saksi, yaitu Margareth (ibu angkat Angeline),
Antonius (pembantu sekaligus penjaga rumah), dan seorang penghuni kontrakan
milik Margareth bernama Susianna.
Polda Bali memperluas pencarian di seluruh perbatasan Bali, Banyuwangi, dan
Nusa Tenggara Barat. Mereka juga memeriksa rumah Margareth tiga kali.
Pemeriksaan pertama dan kedua selalu dihalangi pemilik rumah.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi rumah
Margareth pada malam hari. Arist menengok kamar tidur Margareth yang juga
sering dipakai Angeline. Menurut Arist, rumah itu tak layak huni karena acakacakan, kotor, dan bau kotoran hewan. Margareth memelihara puluhan anjing
dan ayam di rumahnya.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy
Chrisnandi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Yohana Yembise mengunjungi rumah Margareth dalam kesempatan berbeda.
Namun kedatangan keduanya ditolak keluarga Angeline.

Ternyata Angeline tidak hilang, tetapi bocah malang tersebut telah menjadi
korban pembunuhan yang dilakukan tersangka Agus Tai Andamai (25),
pembantu di rumah ibu angkatnya sendiri yang beralamat di Jalan Sedap
Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Polisi menemukan jasad Angeline yang sudah tewas terkubur di belakang
halaman rumahnya, di dekat kandang ayam pada 10 Juni 2015.
Dari hasil autopsi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap jasad Angeline,
ditemukan luka benturan pada kepala kanan yang menyebabkan korban
meninggal. Selain itu, juga ditemukan luka memar pada wajah, leher, tangan,
lengan, paha, pantat, dan punggung kaki akibat kekerasan benda tumpul.
Terungkapnya kasus ini berawal dari laporan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kepada Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang langsung
mengunjungi kediaman Angeline di Denpasar, pada 6 Juni 2015.
Aparat kepolisian setempat kemudian melakukan pemeriksaan intensif
terhadap kasus yang dilaporkan banyak kejanggalan tersebut.
Dalam penyelidikan, polisi menemukan bau yang sangat menyengat di dekat
kandang ayam di belakang kediaman Margriet. Kemudian setelah diselidiki
lebih lanjut memang benar bau tersebut berasal dari tubuh Angeline yang
dikubur dekat halaman belakang rumahnya.
polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini yakni mantan
pembantu di rumah Margriet, Agus Tai Andamai (25) sebagai tersangka
pembunuh Angeline, dan Margriet sebagai tersangka dugaan penelantaran
anak.
Polisi juga masih terus menyelidiki kemungkinan keterlibatan Margriet dalam
pembunuhan anak angkatnya tersebut.
Meski tersangka Agus menyesali semua perbuatannya, namun dia tetap harus

Undang Undang yang mengatur kasus


pelanggaran HAM pada Angeline
TINGGINYAangka kekerasan fisik
terhadap anak di Tanah Air, menurut
pandangan Save The Children, tak
lepas dari law enforcement yang
lemah. Penegak hukum kerap belum
bisa menggunakan pasal-pasal yang
bisa memberatkan para pelaku
Undang-undang No. 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak.

Upaya Penyelesaian Kasus Angeline

Saran atas terjadinya kasus


angeline
1. Pemerintah harus mampu mencegah
serta bertindak tegas terhadap pelaku
kekerasan seksual
2. Pembinaan terhadap para pelaku agar
ketika pelaku bebas dari hukuman kasus
kekerasan seksual yg dilakukannya pada
anak tidak diulangi lagi dikemudian
hari.

Kesimpulan
HAM merupakan sebuah konsep
universal yang tidak terbatas kepada
warga negara yang terikat dalam
suatu negara tertentu. Di Indonesia
sendiri, penegakan HAM masih dirasa
kurang,karena masih banyak terjadi
kasus-kasus pelanggaran HAM,
terutama pada kasus pelanggaran
HAM terhadap anak dibawah umur.

Anda mungkin juga menyukai