Anda di halaman 1dari 15

Congenital Talipes

Equino Varus (CTEV)

Anatomi

Definisi
Fiksasi dari kaki pada posisi adduksi, supinasi dan varus.
Tulang calcaneus, navicular dan cuboid terrotasi ke arah
medial terhadap talus, dan tertahan dalam posisi adduksi
serta inversi oleh ligamen dan tendon. Sebagai tambahan,
tulang metatarsal pertama lebih fleksi terhadap daerah
plantar.

Etiologi
Tidak diketahui dengan pasti, tetapi banyak teori
mengenai etiologi CTEV, antara lain :
a.
Faktor mekanik intra uteri
b. Defek neuromoskuler
c.
Defek plasma sel primer
d. Perkembangan fetus yang terhambat
e.
Herediter
f.
Hipotesi vaskular

Epidemiologi
Insiden : bervariasi, bergantung dari ras dan jenis
kelamin. Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan
adalah 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan pada 30-50%
kasus.

Patofisiologi
Beberapa teori yang mendukung patogenesis terjadinya
CTEV, antara lain:
terhambatnya perkembangan fetus pada fase fibular
kurangnya jaringan kartilagenosa talus
faktor
neurogenik telah ditemukan adanya
abnormalitas histokimia pada kelompok otot
peroneus pada pasien CTEV. Diperkirakan akibat
adanya perubahan inervasi intrauterine karena
penyakit neurologis.

Retraksi fibrosis sekunder karena peningkatan


jaringan fibrosa di otot dan ligamen.
Pada penelitian postmortem, ditemukan adanya
jaringan kolagen yang sangat longgar dan dapat
teregang pada semua ligamen dan struktur tendon
(kecuali Achilees). Sebaliknya, tendon achilles
terbuat dari jaringan kolagen yang sangat padat dan
tidak dapat teregang.

Anomali pada insersi tendon


Inclan
mengajukan hipotesa bahwa CTEV
dikarenakan adanya anomali pada insersi tendon.
Tetapi hal ini tidak didukung oleh penelitian lain. Hal
ini dikarenakan adanya distorsi pada posisi anatomis
CTEV yang membuat tampak terlihat adanya
kelainan pada insersi tendon.
Variasi iklim

Diagnosa

Cari riwayat adanya CTEV atau penyakit neuromuskuler dalam keluarga


Deformitas serupa dapat ditemui pada mielomeningokel dan
artrogriposis
Lakukan pemeriksaan lengkap untuk mengidentifikasi kelainan lain
Periksa kaki bayi dalam keadaan tengkurap, sehingga bagian plantar
dapat terlihat
Periksa juga dengan posisi bayi supineuntuk mengevalu-asi adanya
rotasi internal dan varus
Pergelangan kaki berada dalam posisi ekuinus dan kaki berada dalam
posisi supinasi (varus) serta adduksi
Tulang navikular dan kuboid bergeser ke arah lebih medial
Terjadi kontraktur jarin-gan lunak plantar pedis bagian medial

Tulang kalkaneus tidak hanya berada dalam posisi ekuinus,


tetapi bagian anteriornya mengalami rotasi ke arah medial
disertai rotasi ke arah lateral pada bagian posteriornya
Tumit tampak kecil dan kosong; pada perabaan tumit akan
terasa lembut (seperti pipi)
Sejalan dengan terapi, tumit akan terisi kembali dan pada
perabaan akan terasa lebih keras (seperti meraba hidung atau
dagu). Karena bagian lateralnya tidak tertutup, maka leher
talus dapat dengan mudah teraba di sinus tarsalis. Normalnya
leher talus tertutup oleh tulang navikular dan badan talus
Maleolus medialis menjadi sulit diraba dan pada umumnya
menempel pada tulang navikular. Jarak yang normal terdapat
antara tulang navikular dan maleolus menghilang
Tulang tibia sering mengalami rotasi internal.

Tatalaksana
Koreksi gips, diganti seminggu sekali
selama 6 minggu.
Menggunakan bidai, diikatkan dengan
plaster dan berangsur-angsur diputar
kearah luar dan kearah valgus. (12
minggu)
Menggunakan sepatu bidai siang-malam,
sedikitnya selama 2 tahun.
Menggunakan sepatu terbalik sampai usia 3
tahun.

Komplikasi
Infeksi (jarang)
Kekakuan dan keterbatasan gerak: kekakuan yang muncul
awal berhubungan dengan hasil yang kurang baik.
Nekrosis avaskular talus: sekitar 40% kejadian nekrosis
avaskular talus muncul pada teknik kombinasi pelepasan
medial dan lateral.
Overkoreksi yang mungkin karena:
Pelepasan ligamen interoseum dari persendian subtalus
Perpindahan tulang navikular yang ber-lebihan ke arah
lateral
Adanya perpanjangan tendon

Prognosis

60% penderita CTEV diobati dini, hasilnya


memuaskan (nonoperatif).

kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai