Anda di halaman 1dari 4

BADMINTON COMPETITION

SAVORING THE SWEETNESS OF VICTORY

30 JULI – 7 AGUSTUS 2010


GELANGGANG MAHASISWA SOEMANTRI BRODJONEGORO KUNINGAN
– FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

SENAT MAHASISWA
IKATAN KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Bulutangkis Liga Medika 2010 dilaksanakan pada tanggal 30 Juli sampai dengan 7 Agustus di
Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan Jakarta Selatan.
2. Peserta Bulutangkis Liga Medika 2010 adalah peserta yang telah mendaftar sebelumnya.
3. Peserta adalah mahasiswa yang memiliki Kartu Tanda Mahasiswa dan surat pernyataan
dari pimpinan fakultas yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut sedang mengikuti
pendidikan di universitas tersebut.
4. Peraturan permainan/pertandingan Bulutangkis Liga Medika 2010 menggunakan peraturan PB
PBSI/BWF.
5.

BAB II
SISTEM PERTANDINGAN
Pasal 2
1. Seluruh pertandingan menggunakan sistem gugur sesuai dengan undian pada saat
technical meeting.
2. Satu tim terdiri atas 2 pemain.
3. Pertandingan terdiri dari 3 partai (tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran).
4. Pemain ganda campuran merupakan pemain yang bermain di tunggal putra dan tunggal
putri.
5. Pertandingan bersifat beregu.

BAB III
KETENTUAN PERTANDINGAN
Pasal 3
1. Peserta harus sudah hadir ditempat pertandingan 30 menit sebelum jadwal
pertandingan.
2. Peserta wajib mengetahui tempat dan waktu bertanding.
3. Peserta wajib mengenakan pakaian olahraga bulutangkis yang sopan dengan warna
bebas.
4. Peserta wajib membawa sendiri peralatan yang diperlukan untuk pertandingan.
5. Panitia Bulutangkis Liga Medika akan menyediakan shuttlecock yang dipakai untuk
pertandingan. Shuttlecock yang dipakai pada pertandingan disediakan dan diatur oleh
panitia.
6. Peserta yang belum dipanggil untuk bertanding tidak diperkenankan memasuki
lapangan.

2
7. Pemain yang gilirannya bertanding setelah dipanggil 3 (tiga) kali dalam waktu 5 (lima)
menit dari jadwal pertandingannya tidak hadir dinyatakan kalah.
8. Jadwal yang tercantum dalam buku acara menjadi pedoman untuk dimulainya
pertandingan.
9. Pemain yang harus bermain berturut-turut berhak mendapatkan istirahat maksimal 20
menit diantara pertandingan yang harus dilakukan atau dapat dipercepat sesuai
kesepakatan kedua pihak yang bertanding.
10. Bila terjadi gangguan, Referee berhak menunda atau memindahkan pertandingan ke
tempat lain dengan meneruskan angka yang telah dicapai.

Pasal 4
1. Pertandingan menggunakan score 21 x 3 rally point, dengan prinsip The Best of Three
Games.
2. Apabila kedudukan 20 sama, maka pemain yang mendapatkan selisih 2 angka atau
mendapat 30 angka terlebih dahulu dinyatakan sebagai pemenang.

Pasal 5
1. Apabila telah mencapai angka 11, pemain berhak istirahat tidak lebih dari 60 detik (1
menit) dimana pelatih diperkenankan mendatangi pemain untuk memberikan instruksi
– instruksi namun pemain dilarang meninggalkan lapangan.
2. Sebelum melanjutkan game kedua dan game ketiga (kalau ada), pemain berhak istirahat
tidak lebih dari 120 detik (2 menit) dan pelatih diperbolehkan mendatangi pemain
untuk memberikan instruksi.
3. Pelatih boleh memberikan instruksi baik dengan kata-kata maupun dengan isyarat pada
waktu Shuttle Not in Play.

Pasal 6
1. Wasit yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia (wasit PBSI)
2. Keputusan wasit yang memimpin pertandingan mengikat (final dan tidak dapat
diganggu gugat)
3. Wasit dapat membatalkan keputusan Hakim Garis (Over Rule)
4. Hakim garis merupakan panitia bulutangkis Liga Medika
5. Chair Umpire berhak memutuskan segala sesuatu menyangkut pertandingan dan
keputusannya bersifat final.

Pasal 7
1. Pemain yang mengalami cedera sewaktu bertanding tidak diberikan waktu khusus
untuk perawatan pemulihan, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan
kalah
2. Apabila terjadi perdarahan pada atlet, maka diberikan waktu untuk menghentikan
perdarahan tersebut pada batas normal.

3
3. Selain pemain yang sedang bertanding tidak ada yang diperkenankan masuk lapangan
kecuali atas ijin Chair Umpire.

BAB V
PENUTUP

1. Segala peraturan yang berlaku di Liga Medika 2010 harus tidak bertentangan dengan
Peraturan Umum.
2. Peraturan yang belum termaktub dalam peraturan umum ini akan ditetapkan
kemudian.

Jakarta, 7 Mei 2010

Senat Mahasiswa
Ikatan Keluarga Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Liga Medika 2010


“Savoring the sweetness of victory”

Anda mungkin juga menyukai