Anda di halaman 1dari 21

PENGOLAHAN

AIR LIMBAH
ELEKTROPLATING
Oleh:
Kelompok 3
Nur Vita Sari (4311413006)
Titisari Henggar Kinasih (4311413034)
Irwandari Rahma (4311413074)
Eka Akhada O. (4311410046)
Ervan Bagus Haditya (4311414035)
Cici Fatmala (4311414026)
Tri Septyaningsih (4311414001)

Pengertian Air
Air merupakan regulator yang universal dimana
hampir berbagai macam zat terlarut di dalamnya
dan berinteraksi langsung dengan sistem yang
terdapat dalam setiap organisme hidup
Kualitas air mengacu pada kandungan polutan
yang terkandung dalam air dan kaitannya untuk
menunjang kehidupan ekosistem yang ada di
dalamnya

Kualitas air
Kualitas air adalah suatu ukuran
kondisi air dilihat dari karakteristik
fisik, kimiawi, dan biologisnya
Klasifikasi Mutu Air Berdasarkan PP
No. 82 Tahun2001
Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4
(empat) kelas :
1. Kelas satu
2. Kelas dua
3. Kelas tiga
4. Kelas empat

Limbah
Pengertian Limbah
Limbah adalah zat atau bahan
buangan yang dihasilkan dari
proses kegiatan manusia Limbah
dapat berupa tumpukan barang
bekas, sisa kotoran hewan,
tanaman, atau sayuran

Bahan
untuk
pemeliharaa
n alat

Kemasan
bekas

Sisa/hasil
samping

Bahan
awal

Proses
Bahan
kimia
kadaluarsa

Limbah

gambar limbah

Karakteristik Limbah

Adapun karakteristik limbah secara umum menurut


Nusa adalah sebagai berikut:
Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas
partikel-partikel kecil yang dapat kita lihat.
Penyebarannya berdampak banyak, maksudnya bukan
hanya berdampak pada lingkungan yang terkena limbah
saja melainkan berdampak pada sector-sektor
kehidupan lainnya, seperti sektor ekonomi, sektor
kesehatan dll.
Berdampak jangka panjang (antargenerasi), maksudnya
masalah limbah tidak dapat diselesaikan dalam waktu
singkat. Sehingga dampaknya akan ada pada generasi
yang akan datang.

Penggolongan Limbah:

a. Berdasarkan polimer penyusun


mudah dan tidak limbah dibagi
menjadi dua golongan besar:

Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami

Limbah yang dapat mengalami perubahan


secara alami (degradable waste = mudah
terurai), yaitu limbah yang dapat
mengalami dekomposisi oleh bakteri dan
jamur, seperti daun-daun, sisa makanan,
kotoran,
dan
lain-lain.
Limbah
yang tidak
dapat
mengalami perubahan secara alami
Limbah yang tidak atau sangat lambat
mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak mudah
terurai), misanya plastic, kaca, kaleng, dan
sampah sejenisnya.

b. Berdasarkan Wujudnya limbah


dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Limbah padat, limbah padat adalah limbah


yang berrwujud padat

Limbah cair, limbah cair adalah limbah


yang berwujud cair. Limbah cair terlarut
dalam air

Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat


(zat buangan) yang berwujud gas. Limbah
gas dapat dilihat dalam bentuk asap

Pengertian Elektroplating

Elektroplating merupakan suatu


proses pengendapan zat(ion-ion
logam) pada suatu logam dasar
(katoda) melalui proses elektrolisa

Limbah Elektroplating
Air limbah industri elektroplating
mengandung berbagai jenis ion logam
berat seperti ion kromium (Cr) valensi 3
dan 6, Timbal (Pb), Nikel (Ni), Tembaga
(Cu), Seng (Zn), Sianida (CN) dan
sebagainya.

KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI


ELEKTROPLATING1.
Kromium valensi 6 : 75mg/L
Sianida : 1,5 mg/L
Nikel : 78 mg/L
Seng : 5,67 mg/L
Timbal : 8,95 mg/L

Dampak
No

Unsur
logam

Kromium
heksavalen
(Cr (VI))

Mangan
(Mn)
Merkuri
(Hg)

Nikel (Ni)

Tembaga
(Cu)

Sumber dan cara penyebaran


Alamiah
Kegiatan manusia
-

Air
limbah
elektroplating,
penyamakan
kulit,
industri tekstil
dan
pembuatan cat.
Pelarutan mineral
Industri
pembuatan
baterai
Emisi gas panas bumi Limbah
industri
pembuatan
termometer,
lampu,
baterai,
pembasmi
serang,
dan
soda
kostik, dan ekstraksi
emas dan perak
Pelarutan kulit bumi
Air
limbah
proses
elektroplating,
dan
pembuatan
baterai
kering
Pelarutan
mineral
Air limbah proses
kalkopirit (CuFeS) dan elektroplating, industri
atau
malasit pembuatan
soda
(Cu(OH)2CuCO3)
kostik,
cat,
dan

Efek

yang

ditimbulkan
Gangguan
kulit,
kerusakan liver dan
karsinogenik
Beracun
merusak
syaraf

dan
sistem

Karsinogenik

Beracun bagi biota


dan
ikan.
Konsentrasi
tinggi
menyhebabkan

Pengolahan Air Limbah


Elektroplating

1. pengolahan secara batch


2. Klorinasi basa dengan menggunakan kostik
dan kemudian klor (gas atau hipoklorit)
3. Ozonisasi, hydrogen peroksida dan
oksidasi secara elektrolisis
4. oksidasi langsung dan pengendapan
dengan natrium hidrosulfat atau hidrazin,
reduksi elektrokimia, penguapan atau
penukaran ion.

Sistem pengolahan lain yang telah diterapkan


pada industri elektroplating adalah
1. Elektrodialisis untuk memperoleh kembali ion
logam dalam larutan pelapisan
2. Osmosis balik digunakan untuk memperoleh
kembali garam pelapisan dan larutan
3. Penukaran ion adalah proses lain untuk
memperoleh kembali logam yang digunakan di
banyak pabrik pelapisan
4. Penguapan memerlukan modal dan biaya
energi yang tinggi, tetapi telah dipakai di
beberapa tempat untuk menghemat biaya logam
dan biaya bahan kimia
5. Saringan pasir bekerja baik pada tahap
penghalusan akhir sesudah pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai