Oleh:
Yuan Sidarta
1163018
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Lapangan
Balai Besar Litbang TO-OT
Mengetahui,
Kepala Balai Besar Litbang TO-OT
a.n. Dekan
Ketua Prodi Kimia FST UIN SUKA
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul Penetapan Kadar BOD Pada
Limbah Industri dengan menggunakan parameter parameter yang ada di Balai
Lingkungan Hidup (BLH) Kota Semarang. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Kimia.
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, penyusun mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman berharga yang tidak ternilai. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan dan proses penyelesaian laporan PKL ini. Ucapan terima kasih tersebut
secara khusus disampaikan kepada:
1. Prof. Drs. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Indah Yuning Prapti, S.K.M., M.Kes.,
selaku
Kepala
B2P2TO-OT
Tawangmangu.
3. Drs. Slamet Wahyono, Apt., selaku Kepala Bidang Pelayanan Penelitian yang
telah memberikan izin kepada penyusun sehingga dapat melaksanakan PKL di
B2P2TO-OT Tawangmangu.
4. Esti Wahyu Widowati, M.Si., M. Biotech., selaku Ketua Program Studi Kimia,
sekaligus dosen Pembimbing PKL yang telah banyak memberikan pengarahan,
petunjuk serta bimbingan sebelum dan sesudah pelaksanaan PKL.
5. Nita Supriyati, M. Biotech., Apt., selaku Pembimbing Lapangan yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama PKL.
6. Didik Krisdiyanto, M.Sc. dan Irwan Nugraha, M.Sc., selaku Koordinator PKL
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi.
7. Bapak Parno sekeluarga, terima kasih telah memberikan tempat tinggal selama
PKL serta untuk kebaikan, keramahan dan perhatiannya.
8. Seluruh pegawai B2P2TO-OT yang telah memberikan bantuan dan petunjuk
selama PKL.
9. Kedua orang tua atas dukungan serta doanya.
10. Teman-teman senasib seperjuangan yaitu Mery dan Siti yang telah melewati
masa-masa kebersamaan selama PKL. Terima kasih atas kerja samanya.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam pelaksanaan PKL
maupun penyusunan laporan PKL yang tidak mungkin penyusun sebutkan satu
persatu.
Penyusun menyadari bahwa laporan PKL ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................
..........................................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................
BAB II. Profil Badan Lingkungan Hidup (BLH).............................................6
2.1.1Visi BLH............................................................................................6
2.1.2Misi BLH............................................................................................6
2.1.3 Tugas Pokok BLH.............................................................................6-7
2.1.4 Fungsi BLH.......................................................................................7-9
2.1.5 Pengorganisasian BLH......................................................................9-10
BAB III. DASAR TEORI
A. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
1. Deskripsi Tanaman................................................................................
2. Kandungan Kimia..................................................................................
3. Manfaat Pegagan...................................................................................
B. Asiatikosida..................................................................................................
C. Ekstraksi.......................................................................................................
D. Kromatografi Lapis Tipis.............................................................................
10
B. Alat-alat Penelitian.......................................................................................
C. Bahan Penelitian..........................................................................................
D. Cara Kerja Penelitian...................................................................................
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Preparasi Sampel..........................................................................................
B. Penentuan Kadar Asiatikosida dengan Metode KLT-Densitometri.............
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi B2P2TO-OT, Tawangmangu........................
Gambar 3.1 Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)........................................
Gambar 3.2 Struktur Kimia Asiatikosida..........................................................
Gambar 5.1 Plat TLC ekstrak pegagan dengan pelarut metanol
dan etanol 30%...............................................................................
Gambar 5.2 Densitogram ekstrak pegagan menggunakan
metanol dan etanol 30%................................................................
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Kadar Asiatikosida dalam ekstrak metanol dan etanol 30%.............
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
pengelolaan kualitas air dan pemantauan kualitas air, demi menjaga kelestarian
ekosistem dan kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Dari kondisi di lapangan , sumber air ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti pembangkit tenaga listrik, sumber air
minum (PDAM), pertanian, perikanan, peternakan, industri, domestik, yang
memberikan indikasi masuknya unsur-unsur tertentu yang dapat mempengaruhi
kualitas air yang ada, selanjutnya dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi dan
lingkungan
masyarakat.
Adanya
berbagai
dampak
atau
masalah
tersebut
menunjukkan upaya pengelolaan kualitas air perlu diprioritaskan dan perlu dijaga
kelestariannya sehingga dapat berfungsi optimal sesuai dengan kebutuhan dan
pemanfaatannya.
Pengelolaan kualitas air melibatkan banyak kegiatan di berbagai tingkatan
dan menjadi bahan pertimbangan mulai dari tahap perencanaan sampai tahap
pelaksanaan dan monitoring. Dalam manajemen kualitas air diperlukan kemampuan
untuk meramalkan dampak dari meningkatnya aktivitas manusia terhadap
merosotnya kualitas air, karena akibat dari pencemaran dapat merugikan baik
terhadap pemakai air, badan air dan organisme air itu sendiri bahkan dapat
mengakibatkan terjadinya degradasi pada bangunan di dalam suatu perairan. Oleh
sebab itu, maka penerapan suatu sistem pengelolaan kualitas air yang baik
diharapkan dapat memberikan alternatif sebagai solusi pekerjaan untuk menjaga agar
keseimbangan lingkungan tetap dapat dipertahankan sehingga akan menjamin
terlaksananya suatu pola pembangunan yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh nilai angka BOD terhadap kualitas air limbah
industri
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui penentuan kadar BOD dengan menggunakan parameter
parameter yang ada di BLH Kota Semarang
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh nilai kadar BOD
terhadap kualitas air limbah serta mendapatkan pengalaman dalam metode analisa
menggunakan parameter parameter yang ada di Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota
Semarang
BAB II
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG
2.1 Profil Badan Lingkungan Hidup (BLH)
2.1.1Visi Badan Lingkungan Hidup
Mewujudkan Badan Lingkungan Hidup yang responsif dan proaktif serta
berperan dalam pelaksanaan pembangunan Kota Semarang yang berkelanjutan
menuju masyarakat sejahtera.
2.1.2 Misi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Meningkatkan pengembangan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia di bidang lingkungan hidup.
2. Meningkatkan pengawasan, pengendalian dan pemantauan pencemaran
terhadap pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Alam sesuai fungsi
lingkungan dalam rangka penegakan hukum lingkungan.
3. Meningkatkan upaya konservasi dan pemulihan kualitas Sumber Daya Alam
terhadap kerusakan lingkungan.
2.1.3 Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Semarang dan Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2009
tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang,
disebutkan bahwa Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
lingkungan hidup. Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas Pokok yaitu
pengawasan
dampak
lingkungan,
penanganan
sengketa
penilaian
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL).
10. Penyelenggaraan pemberian rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
11. Penyelenggaraan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
12. Penyelenggaraan pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran
udara.
13. Penyelenggaraan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan pesisir dan
laut, tanah akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, tanah untuk kegiatan
produksi biomassa, lingkungan akibat bencana.
14. Pembinaan dan pengawasan penerapan SNI dan Standard kompetensi personil
bidang pengelolaan lingkungan hidup.
15. Penyelenggaraan pengembangan perangkat ekonomi lingkungan.
16. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen
lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi berwawasan lingkungan
yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
17. Penyelenggaraan penegakan hukum lingkungan.
terdiri
dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Teknologi Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian Lingkungan;
4. Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Laboratorium;
5. Bidang Pengawasan Dampak Lingkungan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pengawasan Kerusakan Lingkungan;
6. Bidang
Penanganan
Sengketa
Lingkungan
dan
Pemulihan
Kualitas
BAB III
DASAR TEORI
2.1. Air
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Sekitar tiga perempat dari bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun
dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum. Selain itu, air juga diperlukan
untuk kepentingan memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran. (Chandra,
2006)
Air sangat dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah yang besar
dan apabila terjadi kekurangan air yang disebabkan oleh perubahan iklim akan
mengakibatkan bahaya yang fatal bagi makhluk hidup. Dapat dinyatakan bahwa
kualitas air merupakan syarat untuk kualitas kesehatan manusia, karena tingkat
kualitas air dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan masyarakat.
Kebutuhan akan air bersih meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk.
Dibeberapa tempat dapat terjadi kasus kasus air yang terkontaminasi bakteri
(Situmorang, 2007).
Sama halnya dengan udara, pengaruh air yang tidak langsung adalah pengaruh
yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkat atau
menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatkan untuk
Pembangkit Tenaga Listrik, untuk industri, irigasi, pertanian, perikanan, dan regreasi
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh adalah pengotor
badan badan air dengan zat zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen
terlarut, zat zat kimia tidak beracun yang sukar diuraikan secara alamiah dan
menyebabkan masalah khusus, seperti estetika dan kekeruhan karena adanya zat
tersuspensi.
Zat zat pengikat oksigen kebanyakan adalah zat kimia orgnik. Zat kimia organik
banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi dan dibutuhkan
untuk pertumbuhannya. Zat zat kimia organik tersebut diuraikan dalam proses
metabolisme mikroorganisme dan terbentuklah senyawa senyawa yang lebih
sederhana, dan pada hakikatnya menjadi zat zat organik (Slamet, 2002).
2.2. Pencemaran Air
Pencemaran air yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, atau
komponen lain oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menurun ketingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagi makhluk hidup. (Pramudya
sunu, 2001)
Pencemaran air dapat berupa gas, bahan bahan terlarut, dan partikulat. Pencemaran
memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui tanah, limpahan
pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain
lain. (Effendi, 2003)
2.2.1. Bahan Pencemar air ( Polutan)
Polutan air yaitu merupakan komponen yang mengakibatkan polusi atau pencemaran
didalam air. Ciri ciri air yang mengalami pencemaran sangat bervariasi, tergantung
dari jenis air dan polutannya. Polusi air dapat disebabkan oleh sumber dan jenis
polutan yang sangat bervariasi. (Pramudya Sunu, 2001)