, - - - - - -- ---- ...
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... viii
IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................................... xii
PENGHARGAAN-PENGHARGAAN YANG DITERIMA KEMENTERIAN KESEHATAN ........
BAB I
A.
B.
C.
D.
xx
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG .....................................................................................................
PERAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN ...................................................
STRUKTUR ORGANISASI ...........................................................................................
SISTIMATIKA ...............................................................................................................
1
4
8
8
BAB II
A.
B.
C.
26
26
30
30
32
37
42
46
46
50
57
ii
57
61
65
67
71
71
103
103
106
110
12. Sasaran
Program/ Kegiatan Meningkatnya
Pengawasan
dan
Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan .................................................................................. 112
Indikator Persentase unit kerja yang menerapkan
administrasi yang akuntabel ........................................................................... 112
B. PROGRAM INOVATIF DAN PRESTASI KEMENTERIAN
KESEHATAN .................................................................................................................. 114
C. KEUANGAN ................................................................................................................... 120
Sumber Daya Anggaran.................................................................................................. 120
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 125
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1
Grafik 2
Grafik 3
Grafik 4
Grafik 5
Grafik 6
Grafik 7
Grafik 8
Grafik 9
Grafik 10
Grafik 11
Grafik 12
Grafik 13
Grafik 14
Grafik 15
Grafik 16
Grafik 18
Grafik 19
Grafik 20
Grafik 21
Grafik 22
Capaian indikator Persentase pengadaan menggunakan eprocurement Tahun 2010- 2014 dan Tahun Akhir Renstra
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tahun
2014,
merupakan
sarana
untuk
menyampaikan
dalam
pemerintahan
untuk
membantu
Presiden
dalam
sumberdaya
kesehatan;
(4)
Menciptakan
tata
kelola
ix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam
rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi
seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat
rumah tangga.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah
Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK).
7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak
menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan
sasaran program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Terpenuhinya ketersediaan obat dan vaksin.
2. Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di
bidang kesehatan.
3. Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan manajemen Kementerian Kesehatan.
4. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas aparatur Kementerian
Kesehatan.
Untuk menunjang pencapaian sasaran strategis tersebut disusunlah Peta
Strategi Kementerian Kesehatan berdasarkan metodologi balanced scorecard
yang terdiri dari empat perspektif yaitu financial perspective, learning and
growth
perspective,
business
process perspective,
dan
stakeholders
perspective.
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Peta strategi tersebut terdiri dari 8 (delapan) sasaran strategis dan 4 (empat)
sasaran program, lima sasaran strategis yakni sasaran strategis nomor 1, 2,
5, 7 dan 8 serta 1 sasaran program nomor 1 merupakan bagian dari
stakeholders perspective, sasaran strategis nomor 3 dan sasaran program
nomor 8 pada business process perspective, sasaran strategis nomor 6 dan
sasaran program nomor 2 pada learning and growth perspective, dan sasaran
strategis nomor 4 dan sasaran program nomor 3 pada financial perspective.
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE
BUSINESS PROCESS
PERSPECTIVE
PERSPECTIVE
FINANCIAL
PERSPECTIVE
SS2.
SS1.
Menurunn
ya angka
kesakitan
akibat
penyakit
Meningkatn
ya status
kesehatan
dan gizi
masyarakat
Meningkatn
ya Perilaku
Hidup
Bersih dan
Sehat
SS8. Seluruh
Kab/Kota
melaksan
akan
SPM
SP1. Terpenuhinya
ketersediaan
obat dan
vaksin
melalui
Kepmenkes
No.1099/Menkes/SK/VI/2011.
Dengan
DTPK.
12. Persentase provinsi yang memiliki peraturan tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
13. Persentase kabupaten/kota yang telah menganggarkan APBD bidang
kesehatan minimum 10 (sepuluh) persen dari APBD dalam rangka
pencapaian SPM.
14. Persentase ketersediaan obat dan vaksin.
15. Jumlah produk/model/intervensi/prototipe/standar/formula hasil penelitian
dan pengembangan di bidang kesehatan.
16. Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data
kesehatan.
xii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Jumlah Pos
Tangga
yang
melaksanakan
PHBS
terealisasi
84.71%;
(3)
xiii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xiv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
xv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Renstra sebesar 40% saat ini telah dapat dapat mencapai 100%. Ukuran
keberhasilan sasaran strategis ini melalui indikator Persentase provinsi
yang memiliki Peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Pada tahun
2014 telah dapat mencapai target yang ditetapkan yakni 100%.
Sasaran strategis Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar
Pelayanan Minimal, ukuran keberhasilan sasaran ini adalah melalui
indikator Persentase kabupaten/kota yang telah menganggarkan APBD
bidang kesehatan minimum 10 (sepuluh) persen dari APBD, sulit
terlaksananya 100%. Untuk kurun waktu 5 tahun sampai akhir tahun
Renstra baru 48,87% kabupaten/kota yang mengganggarkan minimum 10%.
Penganggaran tertinggi adalah di kota Sukabumi sebesar 27.09%.
Sementara 239 Kabupaten/Kota yang mengganggarkan di atas 10 %, 235
kabupaten/kota mengganggarkan 5 - 9,99% dan 15 kabupaten/kota antara
1,44 - 4,77%.
Sasaran Program Terpenuhinya ketersediaan obat dan vaksin di ukur
melalui indikator Persentase ketersediaan obat dan vaksin. Untuk kurun
waktu 5 tahun sasaran program ini telah dapat dicapai. Rata-rata pencapaian
kinerja indikator ini setiap tahunnya diatas 102 %.
intervensi/prototipe/standar/formulahasil
penelitian
dan
pengadaan
langsung.
Kementerian
Kesehatan
mengantisipasi
hal
yang merupakan
xix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xx
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xxi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xxii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xxiii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xxiv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
xxv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana
Strategis
Kementerian
Kesehatan
periode
2010-2014
yakni
mengatur,
Pemerintah
bertanggung
menyelenggarakan,
jawab
membina,
merencanakan,
dan
mengawasi
kesehatan,
sumber
daya
kesehatan,
upaya
kesehatan,
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Hal tersebut selaras dengan kriteria sistem kesehatan yang baik menurut
WHO-SEARO yang berbunyi sebagai berikut:
A good health system delivers QUALITY SERVICES to all people,
when and where they need them. The exact configuration of services
varies from country to country, but in all cases requires a robust
financing mechanism; a well-trained and adequately paid
workforce; reliable information on which to base decisions
and policies; well maintained facilities and logistics to deliver
quality medicines and technologies.
Pada RPJMN Bidang Kesehatan periode 2010 - 2014, tema Prioritas
Pembangunan Kesehatan adalah penitikberatan pembangunan bidang
kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui
peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan
perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga
secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7
tahun pada tahun 2009 menjadi 72,0 tahun pada tahun 2014, dan
pencapaian keseluruhan sasaran Millennium Development Goals (MDGs)
tahun 2015.
Dalam rangka tercapainya derajat kesehatan yang optimal, maka
pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap
kebijakan
publik
selalu
memperhatikan
dampak
pada
kesehatan.
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
sebagai
pemegang
amanah
rakyat
yang
dalam
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
AMANAH
TANGGUNG
JAWAB
RAKYAT /Masyarakat
PRESIDEN
TANGGUNG
JAWAB
TUGAS BIDANG
KESEHATAN
MENKES
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
derajat
kesehatan
masyarakat,
melalui
Atas
Peraturan
1144/Menkes/Per/VIII/2010
Tentang
Menteri
Kesehatan
Organisasi
Dan
Tata
Nomor
Kerja
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
C
A
FUNGSI
KEDUDUKAN
Kementerian Kesehatan berada
di bawah dan bertanggungjawab
kepada Presiden
Kementerian Kesehatan dipimpin
oleh Menteri Kesehatan
1.
2.
3.
TUGAS
4.
5.
pelayanan
persalinan
oleh
tenaga
kesehatan
(Pn),
6
3. Sarana Kesehatan
Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan Rumah Sakit
berakreditasi internasional yang tersebar minimal di 5 kota
di Indonesia hingga tahun 2014.
4. Obat
Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sebagai
dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga
Obat Generik Berlogo (OGB).
ibu,
bayi,
balita
dan
Keluarga
pengembangan,
dan
pemberdayaan
SDM
7
Sistem
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
C. STRUKTUR ORGANISASI
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
D. SISTEMATIKA
Berlandaskan pada PermenPAN dan RB No 53 tahun 2014, maka sistimatika
penyajian laporan akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan disusun
sebagai berikut:
-
Bab III (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pencapaian sasaransasaran Kementerian Kesehatan dengan pengungkapan dan penyajian
dari
hasil
pengukuran
kinerja
serta
dukungan
anggaran
dalam
pencapaian program/kegiatan.
-
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
DALAM KETERPADUAN SISTEM
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
RPJP
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
RPJM/D
KETERKAITAN 3
SISTEM
RKP/D
Sistem Penganggaran
RKAKL/SKPD
RENSTRA
KL/SKPD
RKT Dan
RENJA
KL/SKPD
Sasaran Kinerja
Organisasi
Sistem AKIP
EVALUASI
DIPA &
POK
PENETAPAN
KINERJA (PK)
Sasaran Kinerja
Pegawai
LAKIP
11
PENGUKURAN &
PENGUMPULAN DATA
KINERJA
PENILAIAN PRESTASI
KERJA PNS/INDIVIDU
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Menuju
Indonesia
yang
Sejahtera
dengan
Sasaran
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Nasional 20102014
(PERPRES NO.5
TAHUN 2010)
1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN
MENUJU INDONESIA SEJAHTERA
2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR
DEMOKRASI
AGENDA PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT.
c. Menurunnya prevalensi
kekurangan gizi (gizi kurang dan
gizi buruk) pada anak balita.
4. Pangan
5. Energi
6. Infrastruktur
II. SASARAN PERKUATAN
PEMBANGUNAN
DEMOKRASI
III. SASARAN PEMBANGUNAN
PENEGAKAN HUKUM
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
B. RENCANA STRATEGIS
Sesuai amanah dalam pembangunan kesehatan tersebut, Kementerian
Kesehatan menyusun Rencana Strategis yang memuat kebijakan, program,
dan kegiatan. Dalam rencana strategis tersebut disebutkan bahwa tujuan
Kementerian
Kesehatan
adalah
Terselenggaranya
pembangunan
perspective,
dan
stakeholders
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE
BUSINESS PROCESS
PERSPECTIVE
PERSPECTIVE
FINANCIAL
PERSPECTIVE
SS2. Menurunnya
angka
kesakitan
akibat
penyakit
SS4.
SS5. Meningkatnya
Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
SS8. Seluruh
Kab/Kota
melaksana
kan SPM
SP1. Terpenuhinya
ketersediaan
obat dan vaksin
SP3. Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan
tugas,
pembinaan dan pemberian
dukungan
manajemen
Kementerian Kesehatan
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Penjabaran
dari
Sasaran
Strategis
dalam
Rencana
Strategis
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
f. Sasaran
Strategis
Keenam
Terpenuhinya
kebutuhan
tenaga
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
produk/model/
intervensi/prototipe/standar/
formula
hasil
c. Sasaran
Program/Kegiatan
pelaksanaan
tugas,
Ketiga
pembinaan
Meningkatnya
dan
pemberian
koordinasi
dukungan
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Program Generik:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya;
Kegiatan yang akan dilakukan dalam program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya meliputi:
a. Pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
b. Penanggulangan krisis kesehatan.
c. Pembinaan, pengembangan, pembiayaan dan jaminan kesehatan.
d. Perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan organisasi
tatalaksana.
e. Pengelolaan data dan informasi kesehatan.
f. Peningkatan kerjasama luar negeri.
g. Pengelolaan komunikasi publik.
h. Perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan.
i.
j.
k. Pengelolaan
urusan
tata
usaha,
keprotokolan,
rumah
tangga,
2. Program
peningkatan
pengawasan
dan
akuntabilitas
aparatur
Kementerian Kesehatan;
Kegiatan yang akan dilakukan dalam program peningkatan pengawasan
dan akuntabilitas aparatur Kementerian Kesehatan, meliputi :
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
a. Pengawasan
dan
pembinaan
pelaksanaan
kebijakan
Direktorat
dan
pembinaan
pelaksanaan
kebijakan
Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dan Inspektorat
Jenderal.
c. Pengawasan
dan
pembinaan
pelaksanaan
kebijakan
Direktorat
dan
pembinaan
pelaksanaan
kebijakan
Direktorat
Peningkatan
Pengawasan
dan
Akuntabilitas
Aparatur
Kementerian Kesehatan.
dan
pengembangan
biomedis
dan
teknologi
dasar
kesehatan.
c. Penelitian dan pengembangan teknologi terapan kesehatan dan
epidemiologi klinik.
d. Penelitian
dan
pengembangan
teknologi
intervensi
kesehatan
masyarakat.
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
e. Penelitian
dan
pengembangan
humaniora
kesehatan
dan
pemberdayaan masyarakat.
f. Desentralisasi dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
g. Penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional.
h. Penelitian dan pengembangan vektor dan reservoir penyakit.
i. Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Program Teknis:
1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak;
Kegiatan yang akan dilakukan dalam program bina gizi dan kesehatan ibu
dan anak meliputi :
a. Pembinaan gizi.
b. Pembinaan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi.
c. Pembinaan pelayanan kesehatan anak.
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengembangan program pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.
e. Pembinaan upaya kesehatan kerja dan olah raga.
f. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
g. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
C. Penetapan Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014
telah ditetapkan dengan Kepmenkes No. 1099/ Menkes/SK/VI/2011.
Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan
kesehatan telah ditetapkan target-target sasaran IKU yang tertuang didalam
Penetapan Kinerja (TAPJA) tahun 2014 yaitu:
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Tabel 1
Target Perjanjian Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2014
No
1.
Sasaran Strategis
Meningkatnya status
kesehatan dan gizi
masyarakat
90 %
88 %
Menurunnya angka
kesakitan akibat penyakit
menular
3.
Menurunnya disparitas
status kesehatan dan status
gizi antar wilayah dan antar
tingkat sosial ekonomi serta
gender
5.
90 %
85 %
594
fasyankes
5 kota
80 %
2014
2.
4.
Target
58.500
poskesdes
80,1 %
70 %
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran Strategis
6.
Terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan strategis
di Daerah Tertinggal,
Terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
Seluruh provinsi
melaksanakan program
pengendalian penyakit tidak
menular
Seluruh Kab/Kota
melaksanakan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
7.
8.
9.
2014
7.020
100 %
Persentase kabupaten/kota
yang telah menganggarkan
APBD bidang kesehatan
minimum 10 (sepuluh) persen
dari APBD dalam rangka
pencapaian SPM
Terpenuhinya ketersediaan Persentase ketersediaan obat
obat dan vaksin
dan vaksin
Target
Jumlah produk/model
intervensi/prototipe/ standar/
formula hasil penelitian dan
pengembangan di bidang
kesehatan
Persentase provinsi dan
kabupaten/kota yang memiliki
bank data kesehatan
Persentase produk
administrasi kepegawaian
yang dikelola melalui sistem
layanan kepegawaian
100 %
100 %
53
76 %
70 %
Persentase pengadaan
menggunakan e_procurement
90 %
100 %
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. KINERJA ORGANISASI
1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan,
instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja
secara
khusus
merupakan
kegiatan
memantau,
menilai
dan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
sebagai pakta
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Tabel 2
Capaian Realisasi dan Kinerja Indikator Kinerja Utama
Kementerian Kesehatan Tahun 2014
No.
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Meningkatnya
status kesehatan
dan gizi
masyarakat
Persentase ibu
bersalin yang
ditolong oleh nakes
terlatih (cakupan PN)
Persentase cakupan
kunjungan neonatal
pertama (KN1)
90 %
90.89 %
100.99
90 %
96.72%
107.5%
Persentase Balita
ditimbang berat
badannya (D/S)
Persentase kasus
baru TB (BTA positif)
yang disembuhkan
85 %
80,6%
94,8%
88 %
89.5%
101.7%
594
1300
218.8%
fasyankes
fasyankes
5 kota
11 kota
220 %
80 %
85.5 %
106.88%
3.
Menurunnya
angka kesakitan
akibat penyakit
menular
Menurunnya
disparitas status
kesehatan dan
status gizi antar
wilayah dan antar
tingkat sosial
ekonomi serta
gender
Jumlah fasilitas
pelayanan
kesehatan (RS dan
Puskesmas) yang
memenuhi standar
sarana, prasarana,
dan peralatan
kesehatan
Jumlah kota yang
memiliki RS
memenuhi standar
kelas dunia (world
class)
Persentase fasilitas
kesehatan yang
mempunyai SDM
kesehatan sesuai
standar
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
No.
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Jumlah Pos
Kesehatan Desa
(Poskesdes)
beroperasi
4 Meningkatnya
penyediaan
anggaran publik
untuk kesehatan
dalam rangka
mengurangi risiko
financial akibat
gangguan
kesehatan bagi
seluruh
penduduk,
terutama
penduduk miskin
Target
Realisasi
58.500
55.517
94.90%
poskesdes poskesdes
Persentase
penduduk yang
mempunyai jaminan
kesehatan
80,1 %
81.28 %
101.47
%
Meningkatnya
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS) pada
tingkat Rumah
Tangga
Persentase Rumah
Tangga yang
melaksanakan PHBS
70 %
56.6%
84.71%
Terpenuhinya
kebutuhan tenaga
kesehatan
strategis di
Daerah
Tertinggal,
Terpencil,
Perbatasan dan
Kepulauan
(DTPK)
Seluruh provinsi
melaksanakan
program
pengendalian
penyakit tidak
menular
Jumlah tenaga
kesehatan yang
didayagunakan dan
diberi insentif di
DTPK
7.020
7.491
106.7%
Presentase provinsi
yang memiliki
peraturan tentang
Kawasan Tanpa
Rokok
100 %
100%
100%
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
No.
Sasaran
Strategis
Seluruh Kab/Kota
melaksanakan
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM)
10
11
12
Indikator Kinerja
Persentase
kabupaten/kota yang
telah
menganggarkan
APBD bidang
kesehatan minimum
10 (sepuluh) persen
dari APBD dalam
rangka pencapaian
SPM
Terpenuhinya
Persentase
ketersediaan obat ketersediaan obat
dan vaksin
dan vaksin
Meningkatnya
kualitas
penelitian,
pengembangan
dan pemanfaatan
di bidang
kesehatan
Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan
tugas, pembinaan
dan pemberian
dukungan
manajemen
Kementerian
Kesehatan
Meningkatnya
pengawasan dan
akuntabilitas
aparatur
Kementerian
Kesehatan
Jumlah
produk/model
intervensi/prototipe/
standar/ formula
hasil penelitian dan
pengembangan di
bidang kesehatan
Persentase provinsi
dan kabupaten/kota
yang memiliki bank
data kesehatan
Persentase produk
administrasi
kepegawaian yang
dikelola melalui
sistem layanan
kepegawaian
Persentase
pengadaan
menggunakan
e-procurement
Persentase unit kerja
yang menerapkan
administrasi yang
akuntabel
Target
Realisasi
100 %
48.87%
48.87%
100 %
100.51%
100.51
%
54
61
112.96
%
76 %
79.79%
105%
70 %
84.45%
115%
90 %
89%
98,9%
100 %
100%
100%
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
2.
SP 4 (100%)
SP 3 ( 100%)
SP 2 (100%)
SP 1 (100%)
SS 8 (48,87%
%)
SS 7 (100%)
SS 6 (100%)
SS 5 (84,71%)
SS 4 (100%)
SS 3 (100%)
SS 2 (100%)
SS 1 (100%)
2010 - 2014
Start
(2010)
Finish
(2014)
Keterangan :
SS = Sasaran Strategis
SP = Sasaran Program
mengukur
keberhasilan
tiga
indikator
sebagai
berikut:
Program Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak, adalah salah satu program
Kementerian
Kesehatan
dengan
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Indikator Kinerja
Program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
%Pn (Persalinan
Oleh Tenaga
Kesehatan)
%D/S
(Penimbangan
Balita)
%KN1
(Kunjungan
Neonatus)
motivasi/partisipasi
masyarakat
dalam
memantau
Meningkatkan
Status
Kesehatan dan
Gizi
Masyarakat
INDIKATOR
TARGET
REALISASI
PENCAPAIAN
% Ibu bersalin
ditolong oleh tenaga
Kesehatan (Pn)
90%
90,89%
100,99
% Cakupan
kunjungan neonatal
pertama (KN1)
90%
96,72%
107,47
% Balita di mbang
berat badannya (D/S
85%
80,8%
95,05
Sumber: laporan Akuntabilitas Direktorat Kes Ibu, Anak dan Gizi tahun 2014
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
tenaga
kesehatan
terlatih
menunjukkan
kecenderungan
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Grafik 1
Trend Capaian Indikator Pn Tahun 2010-2014
Realisasi
Target
S
Sumber :LAKIP Direktorat Kesehatan Ibu tahun 2014
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Gambar 1
Pelayanan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan kehamilan
Pendampingan proses
persalinan
Pertolongan
persalinan
j.
intervensi
yang
memiliki
daya
ungkit
dalam
36
sarana
dan
prasarana
fasyankes,
untuk
Memfokuskan
pemanfaatan
Bantuan
Operasional
Memperkuat
manajemen
dan
jejaring
pelayanan
Pada tahun 2014, capaian indikator KN1 sebesar 96,72% lebih tinggi
dari target sebesar 90%. Bila dibanding dengan capaian tahun 2013
(92,33%) menunjukkan adanya peningkatan sebesar 4,39%.
Grafik 3
Capaian Indikator KN1 tahun 2010-2014
100
96.72
95
90.51
92.31
92.33
90
84
85
80
86
88
90
89
Target
84.01
Capaian
75
70
2010
2011
2012
2013
2014
terakhir
menunjukkan
adanya
peningkatan
yang
peningkatan
Grafik 4
Capaian KN1 Menurut Provinsi Tahun 2014
120.0
100.0
96.7
80.0
60.0
40.0
KN 1
20.0
Target
0.0
Implementasi
Pembelajaran
Neonatal
Esensial,
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
1. Faktor pendukung:
a. Alokasi anggaran yang sesuai dengan rencana pencapaian
target.
b. Dukungan dari organisasi profesi dan lintas program.
c.
2. Faktor Penghambat:
a. Distribusi SDM mampu tatalaksana neonatal essensial yang
masih jarang.
b. Penggunaan
pedoman
dalam
pelayanan
masih
kurang
d. Penguatan
pemanfaatan
register
kohort
bayi
untuk
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Pada tahun 2014 rata-rata nasional cakupan D/S sebesar 80,8% lebih
rendah dari target sebesar 85%. Bila dibanding dengan tahun 2013,
capaian pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,3%.
Berdasarkan
data
menggambarkan
series
adanya
selama
peningkatan.
(lima)
Secara
tahun
terakhir,
komulatif
bila
Gambar 2
Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
A dan Penimbangan
Berat Badan Balita
Pada Kegiatan
Penimbangan di
Posyandu Desa
Gedangan, Kab.
Jepara dan
Posyandu Kelurahan
Ciwiru, Kabupaten
Kuningan
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Grafik 5
Trend Capaian D/S tahun 2010-2014
Grafik 6
Cakupan D/S Menurut Provinsi Tahun 2014
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
penimbangan
balita.
Sesuai
Surat
Edaran
Menteri
2) Faktor Penghambat:
a. Kurangnya dukungan dari para pemangku kepentingan, dimana
posyandu hanya didukung oleh tenaga kesehatan dari puskesmas
setempat.
b. Kualitas dan kuantitas dari kader masih kurang, akibat tidak ada
rekruitment kader baru dan refresing kader lama.
c. Bergantinya pejabat desa atau RW mempengaruhi pergantian
kader posyandu.
d. Terbatasnya dana operasional, sarana dan prasarana di posyandu.
e. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam pemantauan
pertumbuhan, konseling dan pendampingan kader posyandu.
f.
Peningkatan
komitmen
dan
peran
aktif
para
pemangku
Memberikan
penghargaan
atau
hadiah
sederhana
kepada
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
88
89.5
101.7%
91.2
90.3
90.8
90.5
89.5
88
87
87
86
85
Target
2010
2011
2012
2013
Realisasi
2014
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
(seperti
kerjasama
dengan
industri/
akses
layanan
TB
yang
bermutu
dan
rumah sakit baru (KARS) yang berlaku mulai tahun 2012 melalui
pengembangan standar Internasional dengan mengadopsi 14
standar Joint Commission International (JCI).
6) Peningkatan
upaya
pemberdayaan
kesehatan
masyarakat
dengan
pemberdayaan
kelompok
TB
melalui
jaringan
terdampak
TB
orang
dengan
terbentuknya
antara
dengan
PT
ASKES
8) Penerapan
TB
dalam
pembelajaran
kurikulum
Perluasan
Sistem
kepada
dukungan
dan
perhatian
terhadap
upaya-upaya
50
2012 terkait
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
4. Union
Pada tanggal 26 Maret 2013, Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan menerima surat
dari Presiden International Union Against Tuberculosis and Lung
Diseases (IUATLD) yang menyampaikan penghargaan atas
langkah-langkah positif yang sudah diambil Indonesia dalam
pengendalian dampak rokok dan sekaligus ucapan selamat atas
penghargaan yang diterima Indonesia dalam pengendalian TB dari
Global USAID Achievement Award.
5. Apresiasi Presiden R.I terhadap upaya pengendalian TB di
Indonesia
Penghargaan ini disampaikan dalam Pidato Kenegaraan tanggal
16 Agustus 2013 sebagai apresiasi atas keberhasilan program TB
dalam upaya pencapaian target MDGs serta terobosan-terobosan
yang menjadi contoh bagi negara lain.
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
dengan
Wakil
Menteri
Kesehatan
pada
saat
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Permasalahan
1) Belum semua kasus TB di masyarakat ternotifikasi sehingga masih
banyak pasien TB di masyarakat belum diobati, dan pastinya hal ini
akan menjadi sumber penularan.
2) Adanya epidemi HIV akan meningkatkan kejadian koinfeksi TB HIV.
3) Kasus TB Multi Drug Resistance (MDR) mulai meningkat.
4) Belum optimalnya manajemen dan kesinambungan pembiayaan
program pengendalian TB.
5) Keterbatasan sumber daya yang dimiliki sektor pemerintah dan
besarnya
tantangan
yang
ditimbulkan
akibat
penyakit
TB,
dan
pendanaan
pasien
TB
MDR.
Pelaksanaan
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
dapat
menerapkan
exit
strategi,
sehingga
bisa
menyelenggarakan
program
pengelolaan
bangunan/gedung,
Target
Realisasi
Capaian
594
1300
218.8 %
Sumber : hasil monitoring dan evaluasi di Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2014.
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
1300
Target
389
208
266
160
2010
2011
478
394
408
269
2012
594
2013
Realisasi
2014
Pertemuan
koordinasi
pengelolaan
peralatan
kesehatan
di
fasyankes,
k)
Bimbingan
teknis
sarana
prasarana
59
Peningkatan
Kapabilitas Petugas
AAMI
(Assosiacion
Instrumentation),
s)
for
Pembinaan
the
Advancement
Teknis
of
Pengelolaan
Medikal
Peralatan
Kesehatan.
Permasalahan :
Meskipun capaian Indikator Kinerja Jumlah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (RS dan Puskesmas) yang memenuhi standar sarana,
prasarana, dan peralatan kesehatan telah melebihi target, namun
masih ada beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :
1. Kalibrasi terhadap peralatan kesehatan belum dilakukan secara
keseluruhan.
2. Belum optimalnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota terkait pembinaan dan
pengawasan sarana prasarana kesehatan di fasyankes.
3. Kurangnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga teknis
pengelola
pemeliharaan
sarana
prasarana
kesehatan
oleh
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Provinsi/Kabupaten/Kota
terkait
pembinaan
dan
Target
Realisasi
Capaian
11
220%
8. Surabaya
RS Premier Surabaya
9. Pekanbaru
RS Eka Hospital Pekanbaru
RS Awal Bross Pekanbaru
10. Bekasi
RS Awal Bross Bekasi
11. Batam
RS Awal Bross Batam
Grafik 9
Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kota Yang Memiliki Rumah Sakit
Standar Kelas Dunia (World Class) tahun 2010-2014
12
11
10
8
5
5
2
2
0
2010
2011
Target
Capaian
2012
2013
2014
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Pada tahun ini juga sedang dipersiapkan beberapa Rumah Sakit untuk
mendapatkan sertifikasi JCI selanjutnya yaitu :
1. RSUP H Adam Malik Medan
2. RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
3. RSUP dr. Kariadi Semarang
Ketiga rumah sakit tersebut telah dilakukan Mock Survey dan
diharapkan tahun 2015 rumah sakit tersebut sudah terakreditasi JCI.
Selain itu untuk kurun waktu tahun 2015 2019 direncanakan 10 rumah
sakit
lainnya
yang
disiapkan
sebagai
rumah
sakit
berstandar
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
terus
membaik,
namun
masih
belum
mampu
RS kelas D
RS kelas C
RS kelas B
RS kelas A
81.12
79.8
78.6
81.27
85.5
80
65
60
70
75
Target
Capaian
2010
2011
2012
2013
2014
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
meningkatkan
sistem
pelaporan
melalui
Application
pelayanan
kesehatan
dasar
sesuai
dengan
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
maka
dalam
Midterm
Review
Renstra
Kementerian
tahun
2013,
terdapat
peningkatan
sebesar
786
unit
80000
70000
72000
70000
55500
60000
50000
52279
52850
54142
57000
54731
58500
55517
Target
40000
Capaian
30000
20000
10000
0
2010
2011
2012
2013
2014
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
(7.720
pembangunan
Poskesdes
beserta
peralatan
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
dan
sosialisasi
dari
Pemerintah
Pusat
terhadap
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
sasaran
diatas
strategis
diukur
dengan
yang
mempunyai
kesehatan.
Berbagai
rangka
mencapai
indikator
71
mengembangkan
jaminan
kesehatan
sektor
informal;
(d)
Indikator
1.
Target
80,1%
Realisasi
Capaian
81,28%
101,47%
dan
advokasi
kepada
Pemerintah
Daerah
dengan
100.00
80.70
70.30
80.00
59.00
76.40 76.18
80.10
81.28
67.50 68.82
59.07
60.00
Target
40.00
Realisasi
20.00
0.00
2010
2011
2012
2013
2014
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Grafik 14
Target dan Capaian Rumah Tangga Ber-PHBS
Tahun 2010 sampai Tahun 2014
75
65
50.1
55
45 50
35
25
15
5
-5
2010
60
55
53.9
2011
70
65
56.5
55.06
56.58
2012
2013
2014
TARGET
REALISASI
Tangga
Ber-PHBS
mengalami
kenaikan
sebesar
2,8%,
69.3 69.4
70
60 60.5 61.1
60
48.3 49
74.2 75.3
76.6
64 64.9
55 56.58
44.1 44.5
50
37.4 37.5 37.8 38.4
40
30
71.1 72.4
29.5 30.3
40.7
31.4
25.5
20
10
Sulawesi Utara
Bali
Kalimantan Timur
Jambi
Gorontalo
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Bangka Belitung
Banten
Sumatera Selatan
Lampung
Indonesia
Sumatera Utara
Bengkulu
Maluku Utara
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Riau
Sumatera Barat
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Maluku
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
Papua
DI Yogyakarta
Aceh
Sulawesi Tengah
Papua Barat
75
koordinasi
dengan
lintas
program
dalam
rangka
penggalangan
kemitraan
dengan
dunia
peran
serta
organisasi
kemasyarakatan
dalam
peningkatan
melalui
penyebarluasan
informasi
Edukasi
melalui
kepada
berbagai
saluran.
g) Melakukan penggerakan Masyarakat dakan peningkatan KIA melalui
koordinasi secara intensif dengan TP-PKK/LS/LP.
h) Melakukan penggerakan Masyarakat dalam pengendalian malaria
dengan
meningkatan
koordinasi
dengan
LS/LP
dalam
rangka
Rancangan
Permenkes terkait
upaya
Promotif
dan
Preventif.
p) Mengembangkan Model Pemberdayaan Masyarakat di Sulawesi
Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
q) Meningkatkan kapasitas 70 orang pelatih Pelatihan Pengembangan
Pesan dan Media.
r) Meningkatkan kapasitas 70 orang pelatih Pelatihan Promosi Kesehatan
di Rumah Sakit.
Permasalahan :
a) Pencapaian indikator Rumah Tangga ber-PHBS dipengaruhi oleh
beberapa determinan diluar sektor kesehatan
b) Kurang optimalnya advokasi pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam upaya promosi PHBS
c) Kurangnya tenaga promosi kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan
Provinsi, Kabupaten/Kota serta Puskesmas.
Upaya pemecahan masalah :
a) Melakukan kajian terhadap indikator yang bersifat dampak
b) Meningkatkan upaya advokasi dan kemitraan yang intensif kepada
pemerintah daerah dan dunia usaha, NGO, serta ormas untuk
berperan aktif dalam upaya promosi PHBS,
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Gambar 4
Beberapa Foto Kegiatan PHBS di berbagai daerah
Gambar 5
Rekor MURI Cap jari pada saat Hari Kesehatan Nasional
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Grafik 16
Realisasi Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi
insentif di DTPK
8000
7491
7000
7020
5826
6000
5000
4354
4000
2714
5320
3820
3000
1323
2000
2445
1200
1000
Target
0
2010
2011
2012
2013
Realiasi
2014
Permasalahan :
a. Belum optimalnya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
pendayagunaan tenaga kesehatan.
b. Belum optimalnya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam penggunaan dan pengelolaan Sistim Informasi
Layanan Pegawai (SIMPEG).
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
7. Sasaran
Strategis
Seluruh
Provinsi
Melaksanakan
Program
tahun-tahun
sebelumnya,
maka
realisasi
indikator
100
100
81.8
80
63.6
60
45.5
40
40
90.9
100
90
80
60
20
Target
Realiasi
0
2010
2011
2012
2013
2014
81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Faktor-faktor
yang
menjadi
pengungkit
dalam
mendukung
Pengembangan
KTR
dan
Pedoman
Nasional
82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
bagi
penderita
akibat
dampak
asap
rokok,
KIE
melalui
berbagai
media,
dengan
merokok.
Diharapkan
kegiatan
ini
akan
membahas
Kesehatan,
dll),
tentang
advokasi
kebijakan
pengambilan
(FCTC,
kebijakan
UU
untuk
83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
kebijakan
100%
KTR
dengan
gubernur,
SDM/tenaga
memberikan
layanan
kesehatan
berhenti
di
Puskesmas
merokok
dalam
dalam
rangka
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Permasalahan:
1. Rendahnya implementasi terhadap peraturan di kawasan tanpa
rokok pada tatanan proses belajar mengajar.
2. Metodelogi sosialisasi yang belum akurat terutama untuk
menyampaikan
kebijakan
baru
mengenai
pengendalian
86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Upaya Pemecahan:
1. Memberikan advokasi dan sosialisasi tentang penegakan
implementasi terhadap peraturan kawasan tanpa rokok pada
tatanan proses belajar mengajar.
2. Peningkatan metodologi sosialisasi pemahaman tentang bahaya
rokok kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan
stakeholder
termasuk
masyarakat,
organisasi
profesi,
selaku
ketua
Aliansi
bersama
seluruh
anggota
Pemerintah
No.
109
Tahun
2012
tentang
Pengendalian Tembakau.
87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
pajak
rokok
sebagai
salah
satu
sumber
91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Tabel 8
Perbandingan Target dan Realisasi capaian indikator
Persentase kabupaten/kota yang telah menganggarkan APBD
bidang kesehatan minimum 10 (sepuluh) persen
dari APBD dalam rangka pencapaian SPM Tahun 2014
Indikator Kinerja
Target
Persentase kabupaten/kota
yang telah menganggarkan
APBD bidang kesehatan
minimum
10
(sepuluh)
persen dari APBD dalam
rangka pencapaian SPM
Capaian
Realisasi
100%
Kinerja
48,87%
48,87
tahun
2011
sampai
dengan
2014
terdapat
peningkatan
b.
Peningkatan
advokasi,
sosialisasi
dan
diseminasi
kepada
d.
Peningkatan
pengawasan
melalui
program
e_monev
untuk
Permasalahan :
Masih rendahnya pengalokasian pembiayaan untuk pelaksanaan SPM
bidang kesehatan.
advokasi
kepada
pemerintah
Kabupaten/kota
untuk
93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Tabel 9
Capaian Indikator Persentase Ketersediaan
Obat dan Vaksin Tahun 2014
INDIKATOR KINERJA
Persentase
ketersediaan obat dan
vaksin
TARGET
(%)
100
REALISASI
(%)
100,51%
CAPAIAN
(%)
100,51%
diatas
memperlihatkan
bahwa
realisasi
indikator
kinerja
120
100
80
82
85
87
90
92.85
95
96.93
100 100.51
80
60
Target
40
Realisasi
20
2010
2011
2012
2013
2014
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
sehingga
terdapat
tentang
Harga
obat
untuk
pengadaan
bermasalah
yang
berdampak
kepada
persentase
ketersediaan.
Grafik 19
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 2014
250
213
202.13
200
169.44
154.11
150
100
142.16
155.83
141.6
136.36
184.17
163.03 169.97
146.06
187.85
184.36
141.19
136.57
160.33 163.38
122.08
82.99
93.98
85.26
148.43
134.55
113.77
96.31
93.77
79.44
157.64
118.14
109.23
100.91
92.39
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Bangka Belitung
Lampung
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jogjakarta
Jawa Timur
Kalbar
Kalteng
Kaltim
Kalsel
Bali
NTB
NTT
Sulsel
Sultra
Sulteng
Sulut
Gorontalo
Sulbar
Maluku
Malut
Papua
Papua Barat
50
%
Ketersediaan
Obat
96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Permasalahan:
1. Belum optimalnya Pemerintah daerah dalam mengalokasikan
anggaran untuk penyediaan obat dari APBD sehingga anggaran
DAK menjadi andalan walaupun pada setiap pertemuan selalu
disampaikan bahwa angggaran DAK untuk obat hanya bersifat
sementara.
2. Belum optimalnya sosialisasi dari pemerintah pusat tentang
kebijakan harga obat elektronik.
3. Belum siapnya penyelenggara pelayanan dan penyedia (produsen
dan distributor) dalam menghadapi perubahan kebijakan penetapan
harga obat untuk pengadaan pemerintah dari SK Menkes secara
manual ke harga obat secara elektronik (e-catalogue obat) sehingga
mempengaruhi pengadaan obat di setiap jenjang dan berdampak
pada ketersediaan obat.
advokasi
kepada
Pemerintah
Provinsi
dan
petunjuk/pedoman
terkait
penyediaan
obat
dan
98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
10. Sasaran
Program/Kegiatan
Meningkatnya
Kualitas
Penelitian,
dan
Pengembangan
Kesehatan
Bidang
Humaniora,
dan
Pengembangan
Kesehatan
Bidang
Vektor dan
Reservoir Penyakit.
8. Kajian dan Desentralisasi Daerah Bermasalah Kesehatan;
9. Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Pada Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Target 2014
Realisasi
Capaian kinerja
Jumlah
produk/model/prototipe/standa
r/formula hasil penelitian dan
pengembangan di bidang
kesehatan
54
61
112,96%
Grafik 20
Target dan Realisasi Indikator Jumlah
produk/model/prototipe/standar/formula hasil penelitian dan pengembangan di
bidang kesehatan Tahun 2010 2014
100
80
70
79
75
40
61
53
60
50
46
2010
2011
48
52
2012
2013
54
Target
Capaian
20
0
2014
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Penyakit
Tular
Vektor
Akreditasi
LIPI
Nomor:
582/Akred/P2MI-
Permasalahan
Belum optimalnya pemanfaatan hasil Penelitian Kesehatan yang telah
dihasilkan.
terobosan
inovatif
dalam
penelitian
yang
dapat
102
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Pembinaan
dan
Pemberian
Dukungan
Manajemen
Kementerian Kesehatan
Untuk mengukur keberhasilan sasaran program/kegiatan tersebut di atas
ditetapkan indikator :
a. Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data
kesehatan
Bank data kesehatan menampung berbagai database terkait indikatorindikator kesehatan yang dihasilkan dari sistem pencatatan dan
pelaporan yang ada. Bentuk fisik bank data kesehatan adalah suatu
aplikasi yang digunakan untuk menampung dan mengelola berbagai
database kesehatan.
Kondisi yang dicapai:
Pada tahun 2014, realisasi kinerja indikator ini adalah 79,79 % dari
target yang ditetapkan sebesar 76 %. Jika dibandingkan dengan tahun
2013 realisasi sebesar 76.1 %, tahun 2012 realisasi sebesar 70,10 %
dan 2011 sebesar 65,05 % maka terdapat kenaikan realisasi secara
terus menerus. Kondisi tersebut tergambar dalam grafik berikut.
Grafik 21
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Provinsi dan Kab/Kota
yang Memiliki Bank Data Kesehatan Tahun 2010-2014
90
80
70
60 60
65
65.05
70 70.01
75 76.1
76
79.79
60
50
40
30
Target
20
Realisasi
10
0
2010
2011
2012
2013
2014
103
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
104
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
konten
website
secara
intensif
dengan
kabupaten/kota.
2. Penyusunan
format
database,
pengelolaan
bank
data,
kepegawaian
menjadi
lebih
transparan
dikarenakan
kepegawaian,
Sistem
Penilaian
Kerja
Pegawai,
maka
perlu
dilakukan
sertifikasi
oleh
Sertifikasi
ISO
9001:2008
pada
produk
administrasi
Gambar 7
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Pada Website Biro Kepegawaian
107
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
108
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Demikian
juga
untuk
produk
administrasi
Kementerian
Kesehatan.
Demikian
juga
untuk
(SILK)
adalah
jumlah
kumulatif
dan
jumlah
pengembangan, penyempurnaan, dan penguatan kualitas fungsifungsi yang ada pada SILK terkait dengan pemanfaatan database
pegawai SIMKA/SIMPEG pada tahun berkenaan terhadap jumlah
produk administrasi kepegawaian.
layanan
kepegawaian
secara
terintegrasi
dalam
pengadaan
barang
dan
jasa
Kementerian
Kesehatan
menggunakan
e-procurement,
sebesar
Rp
Wakil Kemenkes menerima penghargaan Cinta Karya Bangsa dari Wakil Presiden RI
Grafik 22
Capaian indikator Persentase pengadaan menggunakan e-procurement
Tahun 2010- 2014 dan Tahun Akhir Renstra
93.94
100
80
60
94
85
70
70 72.31
90
89
75
50
Target
40
Realisasi
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
111
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Permasalahan :
1) Belum
dilaksanakannya
Fungsional
proses
Pengadaan
pengangkatan
Barang/Jasa
dalam
melalui
Jabatan
Mekanisme
Penyesuaian/Inpassing.
2) Belum optimalnya pengisian Sistem Rencana Umum Pengadaan
(SIRUP).
2014, telah dilaksanakan reviu atas LK tahun 2013 semester II, dan LK
tahun 2014 Semester I.
B. Evaluasi SAKIP
Evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah sangat penting
dan harus dilaksanakan evaluator secara professional dan penuh tanggung
jawab. Evaluasi tersebut diharapkan dapat memberi stimulasi bagi para
pejabat instansi pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan praktikpraktik penyelenggaraan pemerintah yang baik berdasarkan prinsip-prinsip
good governance.
Pada tahun 2014, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja (AK) pada tanggal 5-9 Mei 2014 pada 8 (delapan) unit
eselon I dan 221 satker di lingkungan Kementerian Kesehatan. Hasil
evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
REKAPITULASI RATA-RATA NILAI HASIL EVALUASI AKIP MENURUT UNIT
ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
No
Unit Eselon I
1.
Sekretariat
Jenderal
2.
Inspektorat
Jenderal
Ditjen Bina
Gizi dan KIA
Ditjen Bina
Upaya
Kesehatan
Ditjen P2PL
Ditjen Binfar
dan Alkes
Badan
Litbangkes
Badan
PPSDM
Kesehatan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jumlah
Entitas
Pelapo
ran
Penguku
ran
Kinerja
Pelapo
ran
Kinerja
Evaluasi
Kinerja
Capaian
Kinerja
RataRata
Total
Nilai
15
33.15
19.16
14.25
9.25
18.00
93.80
AA
34.18
19.50
14.72
10.00
20.00
98.40
AA
10
33.92
19.70
14.94
10.00
18.70
97.26
AA
54
31.81
18.80
13.76
8.69
16.81
89.89
AA
66
29.69
17.50
12.92
8.41
16.23
84.76
34.67
19.10
14.19
9.72
19.83
97.51
AA
17
31.99
18.08
13.46
7.69
18.24
89.45
AA
50
30.92
18.13
13.41
8.50
16.45
87.41
AA
31.26
18.28
13.51
8.62
16.93
88.59
AA
Nilai Rata-Rata
113
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kategori
Permasalahan :
Secara keseluruhan capaian indikator Persentase Unit Kerja Yang
Menerapkan Administrasi yang Akuntabel adalah sebesar 100 %, namun
demikian, besaran bobot penilaian belum menggambarkan kedalaman
kualitas sistem manajemen kinerja secara komprehensif. Perubahan bobot
penilaian akan berjenjang dari tahun ke tahun
sistem
asuransi,
sehingga
kebutuhan
dasar
kesehatan
Ombdusman.
Tahap
akhir,
penetapan
unit
kerja
sebagai
WBK/WBBM.
Untuk mewujudkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),
salah satu upaya Kemenkes adalah melaksanakan Inpres 17 Tahun
2011, yaitu melalui:
a. Penyaluran dan penggunaan dana BOK jamkesmas dan jampersal
yang transparan dan akuntabel secara online.
b. Sistem pengawasan atas pelaksanaan proses registrasi alkes yang
transparan dan akuntabel secara online.
Integritas
pada
unit
Eselon
atau
satuan
kerja,
Penghargaan
117
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
118
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
8. Penghargaan
dari
Ombudsman
Republik
Indonesia
Predikat
diberikan
bertepatan
dengan
Hari
Anti
Korupsi
C. KEUANGAN
SUMBER DAYA ANGGARAN
Dukungan
anggaran
di
Kementerian
Kesehatan
sebagian
besar
120
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Anggaran
No.
1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Program
Kegiatan
90
90,89
100,99
90
96,72
107,5
85
80,6
94,8
Meningkatnya
status kesehatan
dan gizi
masyarakat
Menurunnya angka
kesakitan
akibat
penyakit menular
Seluruh
provinsi
melaksanakan
program
pengendalian
penyakit
tidak
menular
Menurunnya
disparitas status
kesehatan dan
status gizi antar
wilayah dan antar
tingkat sosial
ekonomi serta
gender
88
100
594
89,5
100
1300
11
101,7
100
Realisasi
10
Pembinaan
Pelayanan
Kesehatan Ibu
dan Reproduksi
Pembinaan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Pembinaan Gizi
Masyarakat
1.961.480.949.000
1.721.357.762.527
87,76
2.446.177.879.000
2.453.162.986.805
100,29
13.898.655.005.000
12.562.743.604.276
90,39
Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan
Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan
Pengendalian
Penyakit Menular
Langsung
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Rujukan
218,8
220
Pagu
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Pengedalian
Penyakit Tidak
Menular
Pembinaan
Upaya
Kesehatan
Rujukan
121
Anggaran
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Program
Kegiatan
Pagu
Realisasi
10
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan
(PPSDMK)
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
SDM Kesehatan
2.428.446.769.000
2.085.013.094.170
85,86
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Promosi
Kesehatan
101.042.999.000
84.455.803.346
83,58
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Pembinaan,
Pengembangan
Pembiayaan dan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
23.365.467.830.000
23.337.518.258.137
99,88
Persentase fasilitas
kesehatan yang
mempunyai SDM
kesehatan sesuai standar
80
85,5
106,88
Meningkatnya
Perilaku
Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
pada
tingkat
Rumah
Tangga
Meningkatnya
penyediaan
anggaran
publik
untuk
kesehatan
dalam
rangka
mengurangi risiko
financial
akibat
gangguan
kesehatan
bagi
seluruh penduduk,
terutama
penduduk miskin
70
80,1
55.517
56,6
81,28
94,9
84,71
101,47
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Promosi
Kesehatan
122
Anggaran
No.
10
11
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Program
Kegiatan
Seluruh Kab/Kota
melaksanakan
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Persentase kabupaten/kota
yang telah menganggarkan
APBD bidang kesehatan
minimum 10 (sepuluh)
persen dari APBD dalam
rangka pencapaian SPM
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin
Terpenuhinya
ketersediaan obat
dan vaksin
Meningkatnya
kualitas penelitian,
pengembangan
dan pemanfaatan
di
bidang
kesehatan
Terpenuhinya
kebutuhan tenaga
kesehatan
strategis di Daerah
Tertinggal,
Terpencil,
Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan
tugas, pembinaan
dan pemberian
dukungan
manajemen
Kementerian
Kesehatan
Jumlah produk/model
intervensi/prototipe/standar/
formula hasil penelitian dan
pengembangan di bidang
kesehatan
100
48,87
48,87
100
100,51
100,51
54
61
112,96
Persentase produk
administrasi kepegawaian
yang dikelola melalui
sistem layanan
kepegawaian
Persentase provinsi dan
kabupaten/kota yang
memiliki bank data
kesehatan
70
76
7.491
84,45
79,79
106,7
115
105
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Kefarmasian
dan Alat
Kesehatan
Perencanaan
dan
Penganggaran
Program
Pembangunan
Kesehatan
Peningkatan
Ketersediaan
Obat Publik dan
Perbekalan
Kesehatan
Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Pagu
Realisasi
10
52.382.881.000
41.724.073.957
79,65
1.773.516.255.000
1.469.812.853.174
82,88
518.027.395.000
422.005.606.667
81,46
65.310.343.000
51.939.725.570
79,53
74.673.560.000
67.199.840.824
89,99
Pembinaan
Administrasi
Kepegawaian
Pembinaan
Administrasi
Kepegawaian
Pengelolaan
Data dan
Informasi
Kesehatan
123
Anggaran
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Program
Kegiatan
Persentase pengadaan
menggunakan eprocurement
12.
Meningkatnya
pengawasan dan
akuntabilitas
aparatur
Kementerian
Kesehatan
90
89
98,9
100
100
100
Tugas Teknis
Lainnya
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Peningkatan
pengawasan
dan
akuntabilitas
aparatur
Kementerian
Kesehatan.
Pembinaan
Pengelolaan
Administrasi
Keuangan dan
Perlengkapan
Pagu
Realisasi
10
28.011.190.000
25.178.805.153
89,89
92.926.900.000
72.233.409.205
77,73
124
BAB IV
PENUTUP
Secara
umum
pencapaian
Kementerian
sasaran
Kesehatan
telah
Kementerian Kesehatan
dapat
waktu
merealisasikan
5 tahun
Renstra
125
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
selalu
sesuai
dengan
rencana
strategis
dan
dokumen
perencanaan lainnya.
Keberhasilan yang telah dicapai selama kurun waktu tahun 2010 2014 dan
kekurangan diharapkan dapat menjadi parameter dan acuan penetapan
tujuan di 5 tahun kedepan sehingga dapat dilaksanakan secara lebih efektif
dan efisien.
126
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
KEMENTERIANKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
Jl.HR.RasunaSaidBlokX5Kav.49
Ged.Prof.dr.SujudiLantai15
(Ged.BaruKementerianKesehatan)
Kuningan,Jakarta12950