Anda di halaman 1dari 14

Kegiatan PKPA Di Gudang:

1. Menghitung persentase kesesuaian data penyimpanan (kartu stok) dengan fisik


barang (sampel counting) yang ada digudang

Salah satu pengukuran indikator kualitas dalam pengelolaan perbekalan


farmasi di gudang adalah dengan menghitung persentase ketidaksesuaian
antara barang (fisik di gudang) dengan kartu stok. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui ketelitian petugas dan mempermudah dalam
pengecekan barang/obat, membantu dalam perencanaan dan pengadaan
barang/obat sehingga tidak menyebabkan terjadinya akumulasi
barang/obat dan kekosongan obat.
Hasil kesesuaian kartu stock dengan kesesuaian fisik di gudang yaitu:

Adanya ketidaksesuaian antara jumlah stok barang atau fisik


dengan kartu stok kemungkinan dapat disebabkan berbagai
faktor, antara lain:
Kartu stok yang terkadang terselip, hilang ataupun adanya kartu
stok ganda
Kurang ketelitian dan kesalahan ketika menjumlahkan obat yang
keluar-masuk
Petugas lupa mencatat pada kartu stok obat yang keluar-masuk
Adanya permintaan barang yang tidak dicatat pada kartu stok.
Keterbatasan SDM
Kartu stok habis dan belum mencetak lagi atau belum
melakukan pengadaan lagi.

2. Menghitung persentase ketidak sesuaian FEFO (First Expired First Out )

Hasil pendataan obat-obat yang tidak sesuai dalam


penyimpanan:

3 . Membuat MSDS bahan beresiko yang terdapat dalam ruang B3

MSDS adalah dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai
pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penaganan, penyimpanan, pemindahan
dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut.

Kotak biru

: lambang bahaya kesehatan

Kotak merah : lambang bahaya kebakaran


Kotak kuning : lambang bahaya peledakan
Kotak blangko : lambang bahaya khusus
Dalam kotak-kotak ini dapat dibubuhi angka 0 hingga 4 yang
menyatakan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan

Bahan beresiko yang terdapat dalam ruang B3:

1. H2O2 (hidrogen peroksida)


Resiko : sangat racun dan sangat iritan. THR iritasi TINGGI melalui inhalasi, kulit, mata, oral
dan selaput mukosa, korosif pada kulit. TLV (1977) 1 bpj. Uapnya pada waktu singkat dapat
menyababkan nyeri pada mata dan lakrimasi. Terpercik cairan hidrogenperoksida pada mata
dapat menyebabkan kerusakan mata yang parah. Hidrogenperoksida kontak dengan kulit dalam
waktu singkat dapat menyebabkan kulit berubah warna menjadi putih atau hitam. Jika terpercik
pada kulit menyebabkan eritema dan visikel.
Tindakan : segera pindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat berudara segar. Regu
penolong harus menggunakan masker dan pakaian pelindung untuk mencegah efek iritasi uap
hidrogenperoksida. Jika mata atau kulit terkena uap atau terpercik cairan hidrogenperoksida
segera dibilas dan atau dicuci dengan air sebanyak-banyaknya.
Penanganan pada kecelakaan : jika terjadi kebakaran hidrogenperoksida, pemadaman
kebakaran dapat dilakukan dengan pemadam semprotan air. Pemadam kebakaran lainnya tidak
efektif.
2. Formalin
Resiko : racun dan sangat iritan. THR TINGGI melalui iritasi pada kulit, mata, dan selaput
mukosa. Jika tertelan dapat menyebabkan muntah yang parah dan diare yang dapat berlanjut
menjadi kolaps. Berdasarkan penyelidikan dapat menyebabkan kanker paru-paru. Jika kulit
terkena percikan cairan ini dapat terjadi reaksi hipersensitif yang berlanjut menjadi dermatitis
kontak.

Tindakan : jika tertelan cairan ini, upaya penyelamatan yang pertama harus dilakukan adalah

berupaya agar semua formaldehida dapat dikeluarkan dan atau dihilangkan dari tubuh korban
dengan segera. Dalam hal ada dugaan terjadi sentuhan formaldehida topikal, tanggalkan pakaian
korban dengan segera dan korban segera dimandikan dengan air sebanyak-banyaknya. Jika mata
terpercik cairan ini harus segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya. Pekerjaan pemandian
atau pencucian mata korban harus dilakukan lebih kurang selama 15-30 menit.
Pertolongan pertama pada keracunan : diagnosis. Isyarat dan gejala sakit meliputi nyeri
perut yang hebat, hematemesis, hematuria, proteinuria, anuria, asidosis, vertigo, koma, dan
kematian, lakrimasi, hidung panas, dan batuk. Bronkopasmus, iritasi paru-paru yang dapat
berlanjut menjadi udem paru-paru, reaksi hipersensitif yang dapat berlanjut menjadi dermatitis
kronis.
3. Etil Klorida
Resiko : tanpa pelindug, etil klorida yang diterapkan di kulit selama beberapa detik bisa
menyebabkan kulit menjadi rusak dan kehilangan pigmen secara permanan. Efek samping yang
serius jarang terjadi meskipun sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi yang ditandai
ruam, kesulitan bernapas, atau bengkak.
Tindakan : bilasi mata yang terpercik cairan ini dengan aliran air secukupnya. Cuci bagian tubuh
yang dikotori cairan ini dengan sabun dan air yang cukup. Obati gejala sakit dengan obat
simptomatik yang sesuai.

4. Memonitoring suhu penyimpanan obat dalam lemari pendingin.

Sistem penyimpanan perbekalan farmasi di gudang farmasi RSU PKU


Muhammadiyah
Bantul
sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan. Untuk obat-obatan yang stabil pada suhu kamar disimpan pada
ruangan ber AC dengan tetap dilakukan kontrol suhu ruangan setiap harinya
antara 15-300C, untuk obat yang stabil pada suhu dingin seperti suppositoria,
injeksi, vaksin disimpan pada lemari pendingin dengan suhu antara 2-8 0C.
Hasil pemantauan suhu:

5. Mengamati dan ikut serta dalam proses penerimaan perbekalan farmasi dari
distributor ke gudang farmasi

Prosedur penerimaan perbekalan farmasi yaitu:


1.
Memeriksa dan memastikan faktur untuk RSU PKU Muhammadiyah Bantul oleh petugas farmasi
2.
Mencocokan antara faktur dengan buku pembelian atau copy surat pesanan
3.
Mengkonfirmasi kepada petugas order jika belum tertulis dua-duanya.
4.
Meminta surat pesanan kepada petugas order, jika sudah ditulis di buku tetapi belum ada surat pesanan.
5.
Tulis dibuku pembelian sesuai copy surat pesanan, jika ada copy surat pesanan tetapi blum ditulis pada
buku pembelian
6.
Cocokan kesesuaian jenis dan jumlah barang dengan faktur dan buku pembelian atau surat pesanan oleh
petugas farmas
7.
Priksa kondisi barang, nomor batch dan kadaluarsa
8.
Kembalikan ke distributor melalui pengirim barang, jika menemukan ada kerusakan
9.
Ganti nomor batch faktur sesuai barang, jika no batch pada faktur tidak sesuai dengan barang
10. Kembalikan barang melalui pengirim barang, kecuali barang tersebut akan segera digunakan jika tanggal
kadaluarsa kurang dari 2 tahun (24 bulan) sejak diterima
11.
Tulis jumlah barang yang diterima pada kolom jumlah barang datang oleh petugas farmasi.
12. Beri tanda ( ) di kolom kondisi pada buku pembelian jika kondisi barang sesuai. Jika tidak sesuai, tulis
ketidak sesuaian pada kolom keterangan oleh petugas farmasi.
13. Tandatangani faktur pada kolom penerima dengan mencantumkan nama, nomor SIK serta tanggal
penerimaan dan stempel gudang farmasi oleh Petugas farmasi
14. Ambil satu lembar copy faktur dan disatukan dengan surat pesanan oleh Petugas farmasiBubuhkan paraf,
nama terang dan tanggal penerimaan di kolom tanggal dan nama penerima pada buku pembelian oleh
Petugas farmasi.

6. Ikut serta dalam penyimpanan obat dan alkes, serta penandaan obat-obat High Alert.

Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan


Bahan Medis Habis Pakai yang penampilan dan
penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike)
tidak ditempatkan berdekatan dan diberi penandaan
khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengambilan Obat dan obat-obat high alert disimpan
dilemari terpisah dan diberi tanda

7. Mengamati dan membantu penyiapan dobat dan alkes dalam proses pendistribusikan obat ke
unit rawat inap, rawat jalan, IGD dan poli.

Prosedur distribusi dari gudang ke farmasi rawat inap dan rawat jalan dan unit lain
yang membutuhkan :
Terima permintaan obat atau alkes atau bahan medis habis pakai dari farmasi rawat
inap, farmasi rawat jalan bangsal atau unit lain (secara online ) oleh petugas gudang
farmasi
Cetak daftar permintaan yang dilakukan secara online oleh petugas gudang farmasi
Pengambilan obat atau alkes atau bahan medis habis pakai sesuai permintaan. Jika
ada yang tidak terpenuhi, ajukan permintaan untuk order dengan menulis di buku
defecta oleh petugas gudang farmasi.
Entri data pengeluaran obat atau alkes atau bahan medis habis pakai sesuai
permintaan
Mengantar obat atau alkes atau bahan medis habis pakai
Petugas gudang meminta bukti serah terima perbekalan farmasi kepada unit pada
blangko permintaan dengan menandatangani pada kolom pada petugas gudang(yang
menyerahkan) dan petugas unit tanda tangan pada kolom petugas unit (yang
menerima).

8. Melakukan pendataan obat yang tidak terpenuhi untuk melihat persentase


ketidak terpenuhan dalam pengelolaan perbekalan kefarmasian digudang.

Persentase ketidak
terpenuhan permintaan
obat dan alat kesehatan
melalui anfrah oleh
gudang, maka dilakukan
pengelolaan perbekalan
kefarmasian digudng
maka dilakukan evaluasi
berdasarkan data anfrah
yang masuk ke gudang
farmasi.

Tanggal

Permintaan

Tidak
Terpenuhi

Persentase

11-03-2015

248

30

12%

12-03-2015

116

14

12%

13-03-2015

157

16

10%

14-03-2015

153

16

10%

16-03-2015

159

19

12%

17-03-2015

124

19

15%

18-03-2015

254

23

9%

19-03-2015

250

30

12 %

20-03-2015

97

13

13%

21-03-2015

35

5,7%

22-03-2015

40

10%

23-03-2015

214

18

8,4%

24-03-2015

288

44

15,3%

25-03-2015

182

25

13,8 %

Kendala yang terjadi ketika barang tidak terpenuhi


adalah :
1. Distributor obat itu sendiri yang terkadang stok
habis atau susah dicari
2. Waktu tunggu dari distributor lama.

9. Melakukan kontrol obat macet

Kontrol obat-obat macet dilakukan dengan cara


mendata obat-obat yang dalam waktu 3 bulan tidak
keluar. Tujuan mendata obat macet yaitu sebagai
bahan evaluasi dengan dokter.
Beberapa hal yang menyebabkan obat-obat macet:
Kasus penyakit jarang terjadi tetapi harus ada.
Kasus penyakit jarang terjadi tetapi pernah ada
pasiennya.
Penggunaan fruktuatif.
Hasil pendataan obat macet

Anda mungkin juga menyukai