Kelompok 1:
Azab Ayub Momot
Agus Nugroho
Masyitah As Sahara
Ratna Ningsih Puji Rahayu
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
ii
10
Laporan Operasional
14
18
19
20
Daftar Pustaka
24
PELAPORAN KEUANGAN
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Persediaan.
Investasi jangka panjang.
Aset tetap.
Kewajiban jangka pendek.
Kewajiban jangka panjang.
Ekuitas.
Berikut ini format laporan posisi keuangan pemerintah pusat yang dimuat dalam PP
b) Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam laporan realisasi anggaran dan catatancatatan terkait tidak dapat diperbandingkan.
10
11
12
13
14
dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun, entitas harus mengungkapkan informasi
sebagai berikut :
a) Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.
b) Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam laporan operasional dan catatan-catatan
terkait tidak dapat diperbandingkan.
Dalam Laporan Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu,
diulang pada setiap halaman laporan, informasi berikut:
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
15
16
17
18
(a) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target
Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target.
(b) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan.
(c) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya.
(d) Mengungkapkan
informasi
yang
diharuskan
oleh
Pernyataan
Standar Akuntansi
1. Kontribusi dari pemilik. Kontribusi dari pemilik didefinisikan sebagai manfaat ekonomis
masa depan atau jasa potensial yang telah dikontribusikan kepada entitas oleh pihakpihak eksternal selain dari manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial sebagai hasil
dari kewajiban entitas.
2. Kenadali adalah kekuatan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional
entitas lain sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas entitas lain tersebut.
3. Entitas kendalian adalah suatu entitas yang berada di bawah kendali entitas lainnya yang
dikenal sebagai entitas pengendali.
4. Entitas pengendali adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas kendalian.
5. Distribusi ke pemilik berarti manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial yang
didistribusikan oleh entitas kepada semua atau beberapa pemiliknya.
6. Entitas ekonomis berarti satu kelompok entitas yang terdiri atas satu entitas pengendali
dan satu atau lebih entitas kendalian.
7. Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi di mana investasi mulai dicatat pada
biayanya dan kemudian disesuaikan terhadap perubahan-perubahan pasca akuisisi dalam
saham aktiva/ekuitas investor pada pihak yang menerima investasi.
8. Biaya adalah pengurangan dalam manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial
selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar, konsumsi aset, atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan pengurangan dalam aset/ekuitas neto selain dari yang
berkaitan dengan distribusi ke pemilik.
9. Badan Usaha Milik Daerah didefinisikan sebagai suatu entitas yang mempunyai
karakteristik-karakteristik berikut (1) memiliki kekuatan untuk melakukan kontrak atas
namanya sendiri, (2) telah memperoleh otoritas finansial dan operasional untuk
menjalankan bisnis, (3) menjual barang dan jasa dalam kegiatan normal usahanya kepada
entitas lain guna memperoleh keuntungan atau menutup biaya secara penuh, (4) tidak
tergatung pada pendanaan terus menerus supaya usahanya berkelanjutan selain dari
pembelian output BUMN/BUMD secara wajar, dan (5) dikendalikan oleh suatu entitas
sektor publik.
10. Pengendalian bersama adalah hasil dari perjanjian pembagian kendali atas suatu aktivitas
oleh suatu perjanjian yang mengikat.
11. Usaha patunga (joint venture) adalah perjanjian terbatas di mana dua atau lebih pihak
berkomitmen untuk melaksanakan suatu aktivitas yang berada di bawah kendali bersama.
12. Kepentingan minoritas mengindikasikan bahwa bagian dari surplus/defisit bersih dan
bagian dari aktivitas/ekuitas bersih suatu entitas kendalian tidak sepenuhnya dimiliki
secara langsung ataupun tidak langsung oleh entitas pengendali.
21
13. Entitas ekonomis merupakan suatu kelompok entitas yang terdiri atas entitas pengendali
beserta dengan entitas kendaliannya.
Prosedur Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggabungkan laporan keuangan
entitas pengendali (Pemda) dengan entitas kendaliannya (dinas) berdasarkan line-by-line dan
menambahkan jumlah ke pos-pos sesuai dengan kelompok dan jenis masing-masing laporan atau
sesuai dengan elemen-elemen dalam neraca seperti aset, utang, aset/ekuitas bersih, pendapatan,
dan biaya.
Laporan keuangan konsolidasian tersebut harus dapat menyajikan informasi keuangan
sebagai entitas tunggal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka langkah-langkah berikut perlu
diperhatikan.
a) Mengeliminasi jumlah investasi tercatat dengan porsi aset bersih entitas pengendali
(pemda) pada setiap entitas kendalian (dinas).
b) Menghitung secara akurat partisipasi minoritas dalam surplus atau defisit bersih oleh
entitas kendalian (dinas) untuk dialokasikan dengan tepat kepada entitas pengendali
(Pemda).
c) Mengidentifikasikan dan menyajikan partisipasi minoritas tersebut secara terpisah dari
kewajiban dan aset/ekuitas bersih entitas pengendali (Pemda).
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah :
1. Membuat jurnal eliminasi.
Jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk mengeliminasi saldo semua rekening timbal balik
antara pemda dan dinas. Hal ini dilakukan dengan mendebit rekening timbal balik yang
bersaldo kredit dan mengkredit rekening timbal balik yang bersaldo debit.
2. Membuat kertas kerja.
Kertas kerja dibuat untuk mempermudah dan mempercepat penyusunan laporan
keuangan konsolidasian. Sumber-sumber angka yang diperlukan dalam penyusunan
kertas kerja berasal dari :
1) Laporan keuangan yang berasal dari neraca saldo atau laporan keuangan pemda
dan dinas.
2) Jurnal eliminasi.
3. Membuat laporan keuangan konsolidasian.
22
Angka-angka dalam kertas kerja yang telah disusun kemudian dipindahkan ke laporan
keuangan konsolidasian sesuai dengan jenis rekeningnya. Penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini dapat berasal dari :
1) Neraca saldo dan persediaan dicatat sesuai dengan persediaan fisik.
2) Laporan keuangan pemda dan dinas.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
Peraturan Menteri Keuangan No. 213 Tahun 2013
23