Anda di halaman 1dari 18

Luka adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kekuatan mekanik, termasuk

luka akibat tusukan, trauma tumpul, cekik, gigit, tembak, jatuh dari ketinggian,
ditabrak oleh kendaraan, dan trauma ledakan dari bahan peledak.
Deskripsi luka harus mencakup:
-

Sifat luka, yaitu apakah itu memar, abrasi atau laserasi dll.

Dimensi luka, misalnya panjang, lebar, kedalaman dll. Hal ini membantu
untuk mengambil foto luka dengan indikasi dimensi (misalnya pita pengukur
ditempatkan di samping luka), dan untuk pengukuran yang akan diambil dari
luka seperti yang muncul pertama, dan kemudian dengan tepi luka ditarik
bersama-sama (jika itu adalah laserasi dll).

Posisi luka dalam kaitannya dengan tanda anatomi yang tetap, misalnya jarak
dari garis tengah, di bawah klavikula dll.

Ketinggian luka dari tumit (yaitu permukaan tanah) - ini sangat penting dalam
kasus di mana pejalan kaki telah ditabrak oleh kendaraan bermotor.

Jenis-jenis utama luka yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,


termasuk:
-

lecet

memar / kontusio

laserasi

luka gores

luka tusukan

fraktur

bekas gigitan

luka pertahanan

Lecet (abrasi)
Sebuah abrasi adalah gundulan kulit yang disebabkan oleh gesekan.Sebuah luka
dapat berupa dalam atau dangkal tergantung pada kekuatan dan kekasaran

permukaan yang menyebabkan abrasi.Seseorang yang terseret di trotoar mungkin


memiliki luka yang lebih dalam dan lebih kasar daripada orang yang terseret di
karpet.Sesekali, arah daya dapat ditentukan.Jika salah satu ujung luka memiliki
margin dengan kulit timbul, misalnya, daya berasal dari sisi berlawanan.
Memar (kontusio)
Memar adalah perubahan warna kulit yang disebabkan oleh perdarahan ke dalam
jaringan dari pembuluh darah yang pecah.Secara umum, semakin tua seseorang,
semakin mudah pembuluh darahakan pecah. Tidak ada cara, namun, untuk
menentukan dengan tepat berapa banyak daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
memar. Usia memar sulit untuk menentukan karena variabilitas besar reaksi tubuh
terhadap trauma. Orang dengan kelainan darah dan penyakit hati dapat
mengembangkan lebih kontusio parah daripada orang yang sehat.Apabila terjadinya
penyembuhan, luka memar berubah warna dari biru atau merah, merah-biru, hijau,
coklat, dan akhirnya kuning.Perubahan warna ini, walaubagaimanapun, mungkin
muncul tidak beraturan dan mungkin tumpang tindih. Tidak ada cara untuk
mengetahui berapa lama setiap tahap warna akan berlangsung. Kadang-kadang luka
memar baru-baru ini akan memiliki semburat coklat.
Laserasi (Robek)
Kulit robek dari trauma tumpul disebut laserasi.Banyak robekan terkait dengan kedua
luka memar dan lecet.Sebagai contoh, sebuah pukulan ke kepala dengan palu dapat
menyebabkan robeknya kulit kepala dengan lecet yang berdekatan.Jika darah keluar
ke jaringan sekitarnya, kulit juga bisa memar.Laserasi harus dibedakan dari luka iris.
Laserasi biasanya memiliki jembatan jaringan menghubungkan satu sisi luka yang
lain. Luka iris dan insisi tidak memiliki jembatan jaringan karena benda tajam
memotong luka bersih dari atas ke bawah luka.
Kematian akibat trauma tumpul mungkin memiliki beberapa atau tidak ada tandatanda eksternal atas trauma.Hal ini terjadi terutama pada pukulan fatal di abdomen.

Trauma tumpul di kepala


Trauma tumpul ke kepala dan wajah dapat menghasilkan memar, luka, dan
lecet.Namun, mungkin tidak ada tanda-tanda eksternal dari trauma kepala jika
seseorang memiliki kepala yang penuh rambut.Luka eksternal yang jelas tidak
diperlukan untuk menentukan kematian disebabkan oleh trauma kepala. Kadang-

kadang, senjata meninggalkan

karakteristikpattern identifikasi pada kulit kepala.

Sayangnya, ini adalah pengecualian daripada aturan.


Tanda Battle - perubahan warna kebiruan pada kulit belakang telinga yang terjadi
dari darah bocor di bawah kepala setelah patah tulang tengkorak.
Perdarahan kacamata (mata rakun) - perubahan warna dari jaringan di sekitar
mata biasanya karena fraktur tulang tengkorak. Para perdarahan ini mungkin
melibatkan satu atau kedua mata dan dapat keliru ditafsirkan bahwa orang yg
meninggal telah melanda sekitar wajah dan mata. Ketika seseorang menerima
pukulan signifikan ke kepala akan ada perdarahan di bawah kepala bahkan dengan
tidak ada luka eksternal. Tergantung pada jumlah daya, mungkin terjadi patah tulang
tengkorak.Ada berbagai jenis patah tulang tengkorak, namun jenis tertentu tidak
sepenting mengenali pola seperti fraktur sirkular disebabkan oleh palu.

Berdasarkan Penyebab
a. Vulnusekskoriasiatau luka lecet/gores adalah cedera pada
permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda
berpermukaan kasar atau runcing. Luka ini banyak dijumpai
pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh
maupun benturan benda tajam ataupun tumpul.
b. Vulnusscissumadalah luka sayat atau iris yang di tandai
dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus
scissumbiasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari seperti
terkena pisau dapur, sayatan benda tajam ( seng, kaca ), dimana
bentuk luka teratur .
c. Vulnuslaseratumatau luka robek adalah luka dengan tepi
yang tidak beraturan atau compang camping biasanya karena
tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini dapat kita jumpai
pada kejadian kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak
beraturan dan kotor, kedalaman luka bisa menembus lapisan
mukosa hingga lapisan otot.
d. Vulnuspunctumatau luka tusuk adalah luka akibat tusukan
benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada

lebarnya. Misalnya tusukan pisau yang menembus lapisan otot,


tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya
menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka
tidak begitu lebar.
UniversitasSumateraUtara

e. Vulnusmorsumadalah luka karena gigitan binatang. Luka


gigitan hewan memiliki bentuk permukaan luka yang mengikuti
gigi hewan yang menggigit. Dengan kedalaman luka juga
menyesuaikan gigitan hewan tersebut.
f. Vulnuscombutioadalah luka karena terbakar oleh api atau
cairan panas maupun sengatan arus listrik. Vulnuscombutio
memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan
luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. Biasanya juga
disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.
1.3. Penyembuhan LukaTubuh yang sehat mempunyai
kemampuan alami untuk melindungi
dan mamulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah kedaerah
yang rusak, membersihkan sel dan benda asing serta
perkembangan awal seluluer bagian dari proses penyembuhan
luka. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan,
walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk
mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi
area luka yang bebas dari kotoran dengan menjaga
kebersihan,dapat membantu untuk meningkatkan penyembuhan
jaringan (Taylor,1997). Penyembuhan luka didefinisikan oleh
WoundHealingSociety(WHS)sebagai suatu yang kompleks
dan dinamis sebagai akibat dari pengembalian kontinitas dan
fungsi anatomi. Berdasarkan WHS suatu penyembuhan luka
yang ideal adalah kembali normalnya struktur , fungsi dan
anatomi kulit. Batas waktu penyembuhan luka ditentukan oleh
UniversitasSumateraUtara

tipe luka dan lingkungan instrinsik maupun ekstrinsik.


Penyembuhan luka bisa berlangsung cepat. Pada luka bedah

dapat diketahui adanya sintesis kolagen dengan melihat adanya


jembatan penyembuhan dibawah jahitan yang mulai menyatu.
Jembatan penyembuhan ini muncul pada hari kelima sampai
ketujuh post operasi (Black & Jacobs, 1997).
Jahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya tensil
strengtyang mendekatkan tepi luka. Pengangkatan jahitan ini
tergantung usia, status nutrisi dan lokasi luka. Jahitan biasanya
diangkat pada hari ke enam sampai ketujuh post operasi untuk
menghindari terbentuknya bekas jahitan (suturemarks)
walaupun pembentukan kolagen sampai jahitan menyatu
berakhir hari ke-21 (Taylor,C,1997). Kolagen sebagai jembatan
penyembuhan ini muncul pada hari ke-5 sampai ke-7 post
operasi. Bila lebih dari 7 hari berarti terjadi perlambatan sintesis
kolagen yang berarti penyembuhan luka lambat (Black &
Jacobs, 1997).
Suatu luka bersih akan tetap bersih bila dilakukan persiapan
operasi yang baik dan tehnik pembedahan yang baik serta
perawatan luka post operasi yang baik pula. Pemberian
antibiotik peroral yang adekuat mampu mencegah terjadinya
infeksi sehingg a meski tanpa cairan antiseptik proses
penyembuhan luka dapat tetap terjadi (Kartono, dikutip oleh
Oetomo, 1994).
UniversitasSumateraUtara

1.3.1. Proses penyembuhan luka yang alami (Kozier, 1995 &


Taylor, 1997) :
a.

Fase inflamasiatau lagPhaseBerlangsung pada hari ke -5.


Akibat luka terjadi pendarahan. Ikut keluar trombosit dan sel-sel
radang. Trombosit mengeluarkan prostaglandin, tromboksan,
bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang
mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dingding
pembuluh darah dan kemotaksis terhadap leukosit. Terjadi
vasokonstriksidan proses penghentian darah. Sel redang keluar
dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka
secara kemotaksis. Selmastmengeluarkan serotonin dan

histamlin yang meninggikan permeabilitas kapiler, terjadi


aksudasicairan edema. Dengan demikian timbul tanda- tanda
radang. Leukosit, limfosit dan monosit menghancurkan dan
memakan kotoran maupun kuman (proses pagositosis).
Pertautan pada fase ini hanya oleh fibrin, belum ada kekuatan
pertautan luka sehingga di sebut fase tertinggal (lagphase).
b.

Fase proliferasiataufibroblastBerlangsung dari hari ke-6


sampai dengan 3 minggu. Terjadi proses proliferasi dan
pembentukan fibroblast (menghubungkan sel-sel) yang berasal
dari sel-sel mesenkim.
UniversitasSumateraUtara

Fibroblasmenghasilkan mukopolisakarid dan serat kolangen


yang terdiri dari asam-asam aminoglisin,prolindan
hidroksiprolin.Mukopolisekaridmengatur deposisi serat-serat
kolangenyang akan mempertautkan tepi luka.
Serat-serat baru dibentuk, diatur, mengkerut, yang tak
diperlukan dihancurkan, dengan demikian luka
mengkerut/mengecil.
Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang, fibroblas, serat- serat
kolagen, kapiler-kapiler baru; membentuk jaringan kemerahan
dengan permukaan tak rata disebut jaringan granulasi.
Epitel sel basal ditepi luka lepas dari dasarnya dan pindah
menutupi dasar luka, tempat diisi hasil mitosis sel lain. Proses
migrasi epitel hanya berjalan kepermukaan yang rata atau lebih
rendah, tidak dapat naik pembentukan orignangranulasi
berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup epitel dan
mulailah proses pendewasaan penyembuhan luka : penyatuhan
kembali, penyerapan yang berlebih.
c. Faseremondelingatau faseresorpsiDapat berlangsung
berbulan-bulan dan berakhir bila tanda
radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis,

lemas, tak ada rasa sakit maupun gatal.


UniversitasSumateraUtara

Berlangsung dengan sintesiskolagenoleh fibroblashingga


struktur luka menjadi utuh. Penyembuhan luka sebagai suatu
proses yang kompleks dan dinamis sebagai akibat dari
penyembuhan kontinuitas dan fungsi anatomi.
Penyembuhan luka yang ideal adalah kembali normal
strukturnya, fungsinya dan penampilan anatomi kulit. Batas
waktu penyembuhan luka di tentukan oleh tipe luka dan
lingkungan ekstrinsik maupun intrinsik (WoundHealing
Society).
Pada luka bedah dapat di ketahui adanya sintesis kolagen
dengan melihat adanya jembatan penyembuhan dibawah jahitan
yang mulai menyatu. Jembatan penyembuhan ini muncul pada
hari ke : 5-7 pasca operasi (Black & Jacobs , 1997).
Jahitan biasanya diangkat pada saat sudah terlihat adanya hasil
yang mendekati tepi luka. Pengangkatan jahitan itu tergantung
usia, status nutrisi dan lokasi luka. Jahitan biasa diangkat pada
hari ke 6-7 proses operasi untuk menghindari terbentuknya
bekas jahitan walaupun pembentukan kollagensamapai jahitan
menyatu berakhir hari ke-21 (Taylor, 1997).
Suatu luka yang bersih bila dilakukan persiapan dan
pembedahan yang baik serta perawatan pasca operasi yang baik
pula maka luka akan tetap bersih. Pemberian antibiaotik peroral
yang adekuat mampu mencegah terjadinya infeksi sehingga
UniversitasSumateraUtara

meski tanpa cairan anti septik proses penyembuhan luka tetap


dapat terjadi (Kartono, dikutip oleh Oetomo, 1994). 1.3.2
Prinsip Penyembuhan Luka
Prinsip penyembuhan luka mengikuti fase penyembuhan luka
menurut Schwatz (2000) yaitu :

a. KoagulasiTerjadinya luka baik yang bersifat traumatic atau


yang
terbentuk pada pembedahan menyebabkan perdarahan dari
pembuluh darah yang rusak. Vasokonstriksisegera terjadi
sebagai akibat dilepaskannya katekolaminkedalam lingkungan
cedera. Brakinin,serotonin,danhistaminemerupakan senyawa
vasoaktiflain yang dilepas oleh sel mastkejaringan sekitar.
Senyawa-senyawa ini mengawali peristiwa diapedesisyaitu
keluarnya sel-sel intravascular kedalam ruang ekstravaskular
yang rusak. Suatu bekuan darah terbentuk dari trombosit yang
dikeluarkan dari ekstravasasidarah.
Faktor-faktor pembekuan yang dilepaskan dari trombosit
menghasilkan fibrinyang bersifat hemostatikdan membentuk
suatu jaringan yang akan menampung migrasi lebih lanjut selsel inflamasi dan fibroblast.Fibrinmerupakan produk akhir dari
aliran proses pembekuan. Tanpa kerja fibrinini maka kekuatan
akhir dari suatu luka akan berkurang. Trombosit juga penting
UniversitasSumateraUtara

dalam menghasilkan sitokinesensialyang dapat mempengaruhi


peristiwa penyembuhan luka. b. Inflamasi
Fase inflamasi dimulai dengan migrasi leukosit kedalam luka.
Leukosit polimorfonuklearakan mendominasi luka dalam 24
jam pertama, diikuti oleh makrofag dalam jumlah yang banyak,
dan kemudian limfosit. Sel-sel radang ini mengatur perbaikan
matriks jaringan ikat dengan melepaskan berbagai macam
sitokin, yang sebelumnya dikenal sebagai faktor pertumbuhan.
c.FibroplasiaFibroplasiaadalah fase penyembuhan luka yang
ditandai
oleh sintesiskolagen. Sintesis kolagen dimulai 24 jam pertama
setelah cedera, namun tidak akan mencapai puncak hingga 5
hari kemudian. Setelah 7 hari sintesi kolagen akan berkurang
secara perlahan-lahan. Remodelingluka mengacu pada

keseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen.


Pada saat serabut kolagentua diuraikan oleh kolagenase
jaringan, serabut baru dibentuk dengan kepadatan pengerutan
yang makin bertambah. Proses ini akan meningkatkan kekuatan
potensial dari jaringan parut.
UniversitasSumateraUtara

d.SitokinSitokinmemungkinkan berjalannya seluruh interaksi


antar
sel. Mereka juga berperan penting dalam penatalaksanaan
penyembuhan luka. Contohnya sitokinikut mengatur peranan
dan pengaturan fibrosis,penyembuhan luka kronik, cangkokan
kulit, vaskularisasi, peningkatan kekuatan tendon dan tulang
setelah perbaikan.
e.

Metabolisme matriksekstraselulerMatriksekstraseluler
merupakan suatu struktur yang kompleks, dimana berbagai
jenis sel dan komponen berinteraksi. Kolagenmerupakan
komponen utama dari matriksekstraseluler, dari semua
jaringan lunak, tendon, ligament dan matriks tulang.

f.

SintesiskolagenSintesiskolagendimulai dengan transkrip DNA


menjadi mRNA.TranslasimRNAberlangsung pada ribosomdi
reticulumendoplasma yang kasar. Kolagenberbeda dengan
protein lain karena kolagen akan mengalami beberapa
modifikasi jika telah mencapai lingkungan ekstraseluler. Disini
terjadi pengerutan kolagen untuk membentuk fibril dan serabut
kolagen. Lisiloksidasemerupakan enzim yang diperlukan untuk
pengerutan kolagen. Jadi pada sintesiskolagenterjadi sintesa
protein tingkat tinggi, sehingga tubuh memerlukan asupan
protein yang banyak dalam makanan yang dimakan.
UniversitasSumateraUtara

g.

DegradasikolagenDegradasikolagenatau penguraian kolagen


diawali oleh enzim-enzim yang sangat spesifik yang disebut
kolagenasejaringan yang dihasilkan oleh berbagai sel,

termasuk sel radang, fibroblastdan sel epitel. Kolagenase


masih dalam bentuk tidak aktif dan harus diaktifkan oleh
protein seperti plasmin. Setelah kolagenasemenjadi aktif, enzim
dapat dihambat dengan menggabungkannya dengan protein
plasma dan jaringan yaitu makroglobulinalfa-2.
h.

Substansi dasar
Substansi dasar terdiri dari proteoglikandan
glikosaminoglikan.Kombinasi kartilago dan proteoglikan
berfungsi sebagai peredam syokmolekuler. Keduanya juga
berperan menjaga kelembapan dan mengeluarkan sitokin.Asam
hialuronatmemberikan linkungan yang cair untuk
mempermudah gerakan sel yang cepat dan diferensiasisel.
Asam ini timbul dini dan bertahan untuk sementara waktu
setelah cedera pada orang dewasa, namun bertahan lebih lama
pada kulit dan luka di janin.
i. Kontraksi lukaKontraksi luka merupakan salah satu tenaga
mekanis tubuh
yang paling kuat. Pada luka terbuka ditemukan sel-sel mirip
fibroblast yang berkontraksi. Sel-sel ini memiliki komponen otot
UniversitasSumateraUtara

polos dalam sitoplasmanyaserta memiliki sifat-sifat fibroblast


lainnya.
j.Epitelisasi
Sel epitel berfungsi untuk menutupi semua permukaan kulit
yang terpapar dengan lingkungan luar. Kulit merupakan suatu
contoh dari proses epitelisasi tetapi mekanisme perbaikan epitel
adalah sama diseluruh tubuh. Lapisan luar kulit yaitu epidermis
terdiri dari epitel berlapis gepeng yang melindungi kulit dari
kehilangan cairan, invasibakteri dan trauma. Luka ketebalan
partial akan sembuh melalui proses epitelisasi.Terdapat dua

fenomena utama dalam proses epitelisasi yaitu : migrasi dan


mitosis. Setelah epitel rusak akan terbentuk bekuan darah.
Keropeng merupakan bekuan darah yang mengering yang
melindungi dermis dibawahnya. Migrasi sel epitel mengawali
proses perbaikan dan tidak bergantung pada mitosisepitel. Selsel yang bermigrasi berasal dari tepi luka dan polikel rambut
serta kelenjar sebasea didasar luka. Luka superficialdan tidak
melewati membranebasalisakan sembuh dengan regenerasi
yang cepat. Luka yang menembus membranebasalisseperti
luka bakar akan sembuh melalui proses epitelisasitapi lama dan
hasilnya seringkali memuaskan.
Proses migrasi selalu dimulai dari stratumbasalisdari epitel dan
kelenjar sebaseaserta folikel rambut yang terletak
UniversitasSumateraUtara

lebih dalam. Sel-sel akan memipih dan membentuk tonjolantonjolan kesekitarnya. Sel ini akan kehilangan perlekatan
dengan sel basal disekitarnya dan mulai bermigrasi. Beberapa
hari setelah migrasi dimulai, sel akan istirahat dan membelah
diri.
Setelah permukaan kulit ditutupi oleh sel-sel epitel, sel-sel ini
akan kembali ke fenotipikyang normal. Epetelisasiyang
berhasil, diperluas dengan mempertahankan permukaan kulit
agar tetap lembab dan tidak kering. Keropeng alami mungkin
cukup baik untuk tujuan ini, bahan penutup yang tidak lengket
sangat baik untuk mempertahankan permukaan kulit tetap
lembab dan dapat meningkatkan proses epitelisasi secara
bermakna.
k. Nut risiNutrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu proses
penyembuhan. Misalnya penghambatan respon imun dan
opsonisasi bakteri. Defisiensi asam askorbat merupakan
penyebab gangguan penyembuhan luka yang paling sering.
Asam askorbat merupakan suatu kofaktor dalam hidroksilasi
prolinmenjadi asam aminohidroksiprolinpada sintesiskolagen

dalam penambahan molekul oksigen. Jaringan parut lama,


memiliki aktifitas kolagenaseyang lebih tinggi dari pada kulit
normal. Oleh sebab itu pada pasien skorbut, jaringan parut akan
UniversitasSumateraUtara

retak lebih dahulu dibandingkan kulit normal. Terapi


penggantian vitamin c secara agresif harus segera dilakukan
setelah tauma mayor unutk mencegah komplikasi penyembuhan
luka.
Zat besi merupakan unsure yang penting untuk penyembahan
luka yang sesuai. Besi jaga diperlukan untuk berlangsungnya
hidroksilasereisduprolin. Kalsium dan magnesium dibutuhkan
untuk aktivasi kolagenasedan sintesis protein secara umum.
Faktor esensial lain untuk penyembuhan luka adalah suplai
oksigen yang adekuat. Kebanyakan penyembuhan luka yang
kronik dapat diatasi secara efektif dengan meningkatkan
oksigenisasi jaringan.
VisumetRepertum(VeR)merupakansalahsatubantuanyangseringdiminta
olehpihakpenyidik(polisi)kepadadoktermenyangkutperlukaanpadatubuh
manusia.VisumetRepertum(VeR)merupakanalatbuktidalamproses
peradilanyangtidakhanyamemenuhistandarpenulisanrekammedis,tetapi
jugaharusmemenuhihalhalyangdisyaratkandalamsistemperadilan.
SebuahVeRyangbaikharusmampumembuatterangperkaratindakpidana
yangterjadidenganmelibatkanbuktibuktiforensikyangcukup
Darisegimedikolegal,orientasidanparadigmayangdigunakandalammerinci
lukadankecederaanadalahuntukdapatmembantumerekonstruksiperistiwa
penyebabterjadinyalukadanmemperkirakanderajatkeparahanluka(severity
ofinjury).
VisumetRepertumadalahketerangantertulisyangdibuatdokteratas
permintaantertulis(resmi)penyidiktentangpemeriksaanmedisterhadap
seseorangmanusiabaikhidupmaupunmatiataupunbagiandaritubuh
manusia,berupatemuandaninterpretasinya,dibawahsumpahdanuntuk
kepentinganperadilan.
Pasal133KUHAPmenyebutkan:

(1)Dalamhalpenyidikuntukkepentinganperadilanmenanganiseorang
korbanbaikluka,keracunanataupunmatiyangdidugakarenaperistiwayang
merupakantindakpidana,iaberwenangmengajukanpermintaanketerangan
ahlikepadaahlikedokterankehakimanataudokterdanatauahlilainnya.
(2)Permintaanketeranganahlisebagaimanadimaksuddalamayat(1)
dilakukansecaratertulis,yangdalamsuratitudisebutkandengantegasuntuk
pemeriksaanlukaataupemeriksaanmayatdanataupemeriksaanbedah
mayat.
Yangberwenangmemintaketeranganahliadalahpenyidikdanpenyidik
pembantusebagaimanabunyipasal7(1)butirhdanpasal11KitabUndang
UndangHukumAcaraPidana(KUHAP).Penyidikyangdimaksudadalah
penyidiksesuaidenganpasal6(1)butira,yaitupenyidikyangpejabatPolisi
NegaraRI.Penyidiktersebutadalahpenyidiktunggalbagipidanaumum,
termasukpidanayangberkaitandengankesehatandanjiwamanusia.Oleh
karenaVeRadalahketeranganahlimengenaipidanayangberkaitandengan
kesehatanjiwamanusia,makapenyidikpegawainegerisipiltidakberwenang
memintaVeR,karenamerekahanyamempunyaiwewenangsesuaidengan
undangundangyangmenjadidasarhukumnyamasingmasing(Pasal7(2)
KUHAP.Sanksihukumbiladoktermenolakpermintaanpenyidikadalahsanksi
pidana:
Pasal216KUHP:
Barangsiapadengansengajatidakmenurutiperintahataupermintaanyang
dilakukanmenurutundangundangolehpejabatyangtugasnyamengawasi
sesuatu,atauolehpejabatberdasarkantugasnya,demikianpulayangdiberi
kuasauntukmengusutataumemeriksatindakpidana;demikianpula
barangsiapadengansengajamencegah,menghalanghalangiatau
menggagalkantindakangunamenjalankanketentuan,diancamdenganpidana
penjarapalinglamaempatbulanduamingguataudendapalingbanyak
sembilanriburupiah.
ProsedurpengadaanVeRberbedadenganprosedurpemeriksaankorbanmati,
prosedurpermintaanVeRkorbanhiduptidakdiatursecararincididalam
KUHAP.Tidakadaketentuanyangmengaturtentangpemeriksaanapasaja
yangharusdanbolehdilakukanolehdokter.Haltersebutberartibahwa
pemilihanjenispemeriksaanyangdilakukandiserahkansepenuhnyakepada
dokterdenganmengandalkantanggungjawabprofesikedokteran.KUHAP
jugatidakmemuatketentuantentangbagaimanamenjaminkeabsahankorban
sebagaibarangbukti.Halhalyangmerupakanbarangbuktipadatubuhkorban
hidupadalahperlukaannyabesertaakibatnyadansegalasesuatuyangberkaitan
denganperkarapidananya.Sedangkanorangnyasebagaimanusiatetapdiakui
sebagaisubjekhukumdengansegalahakdankewajibannya.Dengandemikian,

karenabarangbuktitersebuttidakdapatdipisahkandariorangnyamakatidak
dapatdisegelmaupundisita,melainkanmenyalinbarangbuktitersebutke
dalambentukVeR.
KUHAPtidakmengaturprosedurrinciapakahkorbanharusdiantaroleh
petugaskepolisianatautidak.Padahalpetugaspengantartersebutsebenarnya
dimaksudkanuntukmemastikankesesuaianantaraidentitasorangyangakan
diperiksadenganidentitaskorbanyangdimintakanVeRnya,sepertiyang
tertulisdidalamsuratpermintaanVeR.Situasitersebutmembawadokterturut
bertanggungjawabataspemastiankesesuaianantaraidentitasyangterteradi
dalamsuratpermintaanvisumetrepertumdenganidentitaskorbanyang
diperiksa.
Dalampraktikseharihari,korbanperlukaanakanlangsungkedokterbaru
kemudiandilaporkankepenyidik.Haltersebutmembawakemungkinanbahwa
suratpermintaanvisumetrepertumkorbanlukaakandatangterlambat
dibandingkandenganpemeriksaankorbannya.Sepanjangketerlambatan
tersebutmasihcukupberalasandandapatditerimamakaketerlambatanitu
tidakbolehdianggapsebagaihambatanpembuatanVeR.Sebagaicontoh,
adanyakesulitankomunikasidansaranaperhubungan,overmacht(beratlawan)
dannoodtoestand(darurat).
AdanyakeharusanmembuatVeRperlukaantidakberartibahwakorban
tersebut,dalamhaliniadalahpasien,untuktidakdapatmenolaksesuatu
pemeriksaan.Korbanhidupadalahpasienjugasehinggamempunyaihak
sebagaipasien.Apabilapemeriksaantersebutsebenarnyaperlumenurutdokter
pemeriksasedangkanpasienmenolaknya,makahendaknyadoktermeminta
pernyataantertulissingkatpenolakantersebutdaripasiendisertaialasannya
ataubilahalitutidakmungkindilakukan,agarmencatatnyadidalamcatatan
medis.
HalpentingyangharusdiingatadalahbahwasuratpermintaanVeRharus
mengacukepadaperlukaanakibattindakpidanatertentuyangterjadipada
waktudantempattertentu.SuratpermintaanVeRpadakorbanhidupbukanlah
suratyangmemintapemeriksaan,melainkansuratyangmemintaketerangan
ahlitentanghasilpemeriksaanmedis.
AspekMedikolegalVisumetRepertum
Visumetrepertumadalahsalahsatualatbuktiyangsahsebagaimanatertulis
dalampasal184KUHP.Visumetrepertumturutberperandalamproses
pembuktiansuatuperkarapidanaterhadapkesehatandanjiwamanusia.VeR
menguraikansegalasesuatutentanghasilpemeriksaanmedicyangtertuangdi
dalambagianpemberitaan,yangkarenanyadapatdianggapsebagaipengganti
barangbukti.

Visumetrepertumjugamemuatketeranganataupendapatdoktermengenai
hasilpemeriksaanmediktersebutyangtertuangdidalambagiankesimpulan.
Dengandemikianvisumetrepertumsecarautuhtelahmenjembataniilmu
kedokterandenganilmuhukumsehinggadenganmembacavisumetrepertum,
dapatdiketahuidenganjelasapayangtelahterjadipadaseseorang,danpara
praktisihukumdapatmenerapkannormanormahukumpadaperkarapidana
yangmenyangkuttubuhdanjiwamanusia.
ApabilaVeRbelumdapatmenjernihkandudukpersoalandisidangpengadilan,
makahakimdapatmemintaketeranganahliataudiajukannyabahanbaru,
sepertiyangtercantumdalamKUHAP,yangmemungkinkandilakukannya
pemeriksaanataupenelitianulangatasbarangbukti,apabilatimbulkeberatan
yangberalasandariterdakwaataupenasehathukumnyaterhadapsuatuhasil
pemeriksaan.Halitusesuaidenganpasal180KUHAP.
Bagipenyidik(polisi/polisimiliter)VeRbergunauntukmengungkapkan
perkara.BagiPenuntutUmum(Jaksa)keteranganitubergunauntuk
menentukanpasalyangakandidakwakan,sedangkanbagihakimsebagaialat
buktiformaluntukmenjatuhkanpidanaataumembebaskanseseorangdari
tuntutanhukum.UntukituperludibuatsuatuStandarProsedurOperasional
(SPO)disuatuRumahSakittentangtatalaksanapengadaanVeR.
StrukturVisumetRepertumUnsurpentingdalamVeRyangdiusulkanoleh
banyak
ahliadalahsebagaiberikut:
1.ProJustitia
Katatersebutharusdicantumkandikiriatas,dengandemikianVeRtidakperlu
bermeterai.
2.Pendahuluan
Pendahuluanmemuat:identitaspemohonvisumetrepertum,tanggaldanpukul
diterimanyapermohonanVeR,identitasdokteryangmelakukanpemeriksaan,
identitassubjekyangdiperiksa:nama,jeniskelamin,umur,bangsa,alamat,
pekerjaan,kapandilakukanpemeriksaan,dantempatdilakukanpemeriksaan.
3.Pemberitaan(HasilPemeriksaan)
Memuathasilpemeriksaanyangobjektifsesuaidenganapayangdiamati,
terutamadilihatdanditemukanpadakorbanataubendayangdiperiksa.
Pemeriksaandilakukandengansistematisdariataskebawahsehinggatidak
adayangtertinggal.Deskripsinyajugatertentuyaitumulaidariletak
anatomisnya,koordinatnya(absisadalahjarakantaralukadengangaristengah

badan,ordinatadalahjarakantaralukadengantitikanatomispermanenyang
terdekat),jenislukaataucedera,karakteristiksertaukurannya.Rinciantersebut
VisumetRepertumPerlukaan:AspekMedikolegaldanPenentuanDerajat
Luka
VisumetRepertumPerlukaan:AspekMedikolegaldanPenentuanDerajat
Luka
terutamapentingpadapemeriksaankorbanmatiyangpadasaatpersidangan
tidakdapatdihadirkankembali.
Padapemeriksaankorbanhidup,bagianpemberitaanterdiridari:
c.

Pemeriksaananamnesisatauwawancaramengenaiapayangdikeluhkandan
apayangdiriwayatkanyangmenyangkuttentangpenyakityangdiderita
korbansebagaihasildarikekerasan/tindakpidana/didugakekerasan.

d.

Hasilpemeriksaanyangmemuatseluruhhasilpemeriksaan,baik
pemeriksaanfisikmaupunpemeriksaanlaboratoriumdanpemeriksaan
penunjanglainnya.Uraianhasilpemeriksaankorbanhidupberbedadengan
padakorbanmati,yaituhanyauraiantentangkeadaanumumdanperlukaan
sertahalhallainyangberkaitandengantindakpidananya(statuslokalis).

e.

Tindakandanperawatanberikutindikasinya,ataupadakeadaansebaliknya,
alasantidakdilakukannyasuatutindakanyangseharusnyadilakukan.Uraian
meliputijugasemuatemuanpadasaatdilakukannyatindakandanperawatan
tersebut.Haltersebutperludiuraikanuntukmenghindarikesalahpahaman
tentangtepat/tidaknyapenanganandokterdantepat/tidaknyakesimpulanyang
diambil.

f.

Keadaanakhirkorban,terutamatentanggejalasisadancacatbadan
merupakanhalpentinguntukpembuatankesimpulansehinggaharus
diuraikandenganjelas.Padabagianpemberitaanmemuat6unsuryaituanam
nesis,tandavital,lokasilukapadatubuh,karakteristikluka,ukuranluka,dan
tindakanpengobatanatauperawatanyangdiberikan.
4.Kesimpulan
Memuathasilinterpretasiyangdapatdipertanggungjawabkansecarailmiah
darifaktayangditemukansendiriolehdokterpembuatVeR,dikaitkandengan
maksuddantujuandimintakannyaVeRtersebut.Padabagianiniharusmemuat
minimal2unsuryaitujenislukadankekerasandanderajatkualifikasiluka.
Hasilpemeriksaananamnesisyangtidakdidukungolehhasilpemeriksaan

lainnya,sebaiknyatidakdigunakandalammenarikkesimpulan.Pengambilan
kesimpulanhasilanamnesishanyabolehdilakukandenganpenuhhatihati.
KesimpulanVeRadalahpendapatdokterpembuatnyayangbebas,tidakterikat
olehpengaruhsuatupihaktertentu.Tetapididalamkebebasannyatersebutjuga
terdapatpembatasan,yaitupembatasanolehilmupengetahuandanteknologi,
standarprofesidanketentuanhukumyangberlaku.KesimpulanVeRharus
dapatmenjembataniantaratemuanilmiahdenganmanfaatnyadalam
mendukungpenegakanhukum.Kesimpulanbukanlahhanyaresumehasil
pemeriksaan,melainkanlebihkearahinterpretasihasiltemuan
dalamkerangkaketentuanketentuanhukumyangberlaku.
5.Penutup
Memuatpernyataanbahwaketerangantertulisdoktertersebutdibuatdengan
mengingatsumpahataujanjiketikamenerimajabatanataudibuatdengan
mengucapkansumpahataujanjilebihdahulusebelummelakukanpemeriksaan
sertadibubuhitandatangandokterpembuatVeR.
PenentuanDerajatLuka
SalahsatuyangharusdiungkapkandalamkesimpulansebuahVeRperlukaan
adalahderajatlukaataukualifikasiluka.9Dariaspekhukum,VeRdikatakan
baikapabilasubstansiyangterdapatdalamVeRtersebutdapatmemenuhidelik
rumusandalamKUHP.1Penentuanderajatlukasangattergantungpadalatar
belakangindividualdoktersepertipengalaman,keterampilan,keikutsertaan
dalampendidikankedokteranberkelanjutandansebagainya.
Suatuperlukaandapatmenimbulkandampakpadakorbandarisegifisik,
psikis,sosialdanpekerjaan,yangdapattimbulsegera,dalamjangkapendek,
ataupunjangkapanjang.Dampakperlukaantersebutmemegangperanan
pentingbagihakimdalammenentukanberatnyasanksipidanayangharus
dijatuhkansesuaidenganrasakeadilan.
HukumpidanaIndonesiamengenaldelikpenganiayaanyangterdiridaritiga
tingkatandenganhukumanyangberbedayaitupenganiayaanringan(pidana
maksimum3bulanpenjara),penganiayaan(pidanamaksimum2tahun8
bulan),danpenganiayaanyangmenimbulkanlukaberat(pidanamaksimum5
tahun).Ketigatingkatanpenganiayaantersebutdiaturdalampasal352(1)
KUHPuntukpenganiayaanringan,pasal351(1)KUHPuntukpenganiayaan,
danpasal352(2)KUHPuntukpenganiayaanyangmenimbulkanlukaberat.
Setiapkecederaanharusdikaitkandenganketigapasaltersebut.Untukhal
tersebutseorangdokteryangmemeriksacederaharusmenyimpulkandengan
menggunakanbahasaawam,termasukpasalmanakecederaankorbanyangber
sangkutan.

Rumusanhukumtentangpenganiayaanringansebagaimanadiaturdalam
pasal352(1)KUHPmenyatakanbahwapenganiayaanyangtidak
menimbulkanpenyakitatauhalanganuntukmenjalankanpekerjaanjabatan
ataupencarian,diancam,sebagaipenganiayaanringan.Jadibilalukapada
seorangkorbandiharapkandapatsembuhsempurnadantidakmenimbulkan
penyakitataukomplikasinya,makalukatersebutdimasukkankedalam
kategoritersebut.
Selanjutnyarumusanhukumtentangpenganiayaan(sedang)sebagaimana
diaturdalampasal351(1)KUHPtidakmenyatakanapapuntentangpenyakit.
Sehinggabilakitamemeriksaseorangkorbandandidapatipenyakitakibat
kekerasantersebut,makakorbandimasukkankedalamkategoritersebut.
Akhirnya,rumusanhukumtentangpenganiayaanyangmenimbulkanlukaberat
diaturdalampasal351(2)KUHPyangmenyatakanbahwaJikaperbuatan
mengakibatkanlukalukaberat,yangbersalahdiancamdenganpidana
penjarapalinglamalimatahun.Lukaberatitusendiritelahdiaturdalam
pasal90KUHPsecaralimitatif.Sehinggabilakitamemeriksaseorangkorban
dandidapatisalahsatulukasebagaimanadicantumkandalampasal90KUHP,
makakorbantersebutdimasukkandalamkategoritersebut.Lukaberatmenurut
pasal90KUHPadalah:
jatuhsakitataumendapatlukayangtidakmemberi
PROJUSTITIA

harapanakansembuhsamasekali,atauyangmenim
bulkanbahayamaut;tidakmamputerusmenerusuntukmenjalankantugas
jabatanataupekerjaanpencarian;kehilangansalahsatupancaindera;
mendapatcacatberat;menderitasakitlumpuh;terganggunyadayapikir
selamaempatminggulebih;gugurataumatinyakandunganseorang
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai