Anda di halaman 1dari 4

Modul

OP-AMP
Nama
NIM
E-mail
Asisten
Tanggal Praktikum

: AHMAD PUJI ARDI


: 12313079
: ahmadpujiardi@gmail.com
: Ridho N P
12312010
Muthia J M 12312064
: 04 Desember 2014
Abstrak

Kata kunci :
1. Tujuan
a. Memahami cara kerja Op-Amp sebagai
penguat.
b. Memahami cara kerja Op-Amp sebagai
operator.
2. Teori Dasar
OP-AMP adalah
suatu
piranti
berbentuk rangkaian terintegrasi yang
cukup rumit, terdiri dari transistor,
resistor, dioda, kapasitor, yang semuanya
terangkai dalam satu chip. Op-Amp
bekerja menghasilkan suatu tegangan
keluaran yang diatur dengan tegangan
inputnya. Selain itu, Op-Amp mampu
melakukan operasi-operasi matematika,
seperti
penjumlahan,
pengurangan,
penguatan, integrasi, atau diferensiasi.

3. Metode Percobaan
A. Voltage-divider-based Amplifier
Untuk percobaan fungsi transistor
sebagai penguat dilakukan dengan cara
simulasi pada ISIS. Pertama kita buat
rangkaian pada ISIS seperti pada Gambar
2. Setelah selesai kita beri masukan Vcc
sebesar 12 volt dan sinyal masukan
sinusoidal dengan amplitudo 10 mV
100 mV serta atur frekuensinya. Setelah
itu catat besarnya tegangan masukan dan
tegangan keluaran dengan memberi V
probe.

Gambar 5. Rangakaian penguat transistor

B. Rangkaian NOT
Dalam
praktikum
mengenai
rangakaian NOT, kami mengalami
kegagalan dimana pembacaan multimeter
tidak mengalami perubahan walaupun
tegangan masukan diubah-ubah sehingga
tidak sesuai harapan. Untuk itu, kami
hanya
melakukan
simulasi
yang
dilakukan dengan program ISIS. Kami
membuat rangkaian sesuai gambar 4 (a).
Kemudian kita hubungkan Vcc dengan
tegangan input 5 V. Kemudian kita ukur
tegangan output dari 0 1 V dengan
selang 0,1 V dan dari 1 V 5V dengan
selang 0,5 V.

Gambar 6. Rangkaian NOT

C. Rangkaian NAND dan NOR


Dalam praktikum ini kami juga gagal
dalam mempraktikan rangkaian NAND
dan NOR seperti pada rangakaian NOT.
Kami melakukan simulasi dengan ISIS.
Pertama kita buat rangkaian NAND dan

NOR sesuai dengan yang ada di modul.


Setelah selesai, beri tegangan Vcc
sebesar 5 V. Untuk keadaan yang pertama
sumber a dan b tidak diberi tegangan,
keadaan kedua salah satu dari a atau b
diberi tegangan sebesar 5 V dan keadaan
ketiga dimana sumber a dan b diberi
tegangan sebesar 5 V. Dari keempat
keadaan catat hasil tegangan keluaran
yang dihasilkan.

Vin
(mV)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

V(mV
)
34
68,5
103
137
171
205
240
275
307,5
342,5

gain
3,400
3,425
3,433
3,425
3,420
3,417
3,429
3,438
3,417
3,425

GRAFIK Vin VS Vout


350
300
250

(a)

200

Vout (mV) 150


100
50
0

20

40

60

80

100

Vin (mV)

(b)
Gambar 7. (a) rangkaian NAND
(b) rangkaian NOR

4. Data dan Pengolahan


A. Inverter dan Non-Inverter Amplifier
Vin (V)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5

Vout(V)
-0,0856
-0,0854
-0,0852
-0,0849
-0,0847
-0,0845
-0,0843
-0,0840
-0,0838
-0,0836
-0,0833

Tabel 1. Hasil simulasi rangkaian penguat


transistor

B. Rangkaian NOT
Tabel 2. Hasil simulasi rangkaian NOT untuk 0-1V
dengan selang 0,1 V

Vin (V)
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1

Vout(V)
5
5
5
4,99
4,99
4,97
3,97
0,11
0,08
0,07
0,06

Tabel 3. Hasil simulasi rangkaian NOT untuk 1-5V


dengan selang 0,5 V

Vin (V)

Vout(V)

1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5

0,06
0,05
0,04
0,036
0,034
0,032
0,031
0,03
0,029

0
0
5
5

VA (V)
0
0
1
1

Vout(V)
0
1

6
5
4

VA (V)
0
0
5
5

Vout (V)
1
1
1
0

VB(m
V)
0
5
0
5

Vout (V)
5
0
0
0,0187

Tabel 8. Tabel kebenaran rangkaian NOR

Vout (V) 3
2
1
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.2

Vin (V)

GRAFIK Vin BANDING Vout (1-5 V SELANG 0,5)


0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

C. Rangkaian NAND dan NOR


Tabel 5. Hasil simulasi rangkaian NAND

VA (V)

VB(m
V)
0
1
0
1

Tabel 7. Hasil simulasi rangkaian NOR

GRAFIK Vin BANDING Vout (0 - 1 V SELANG 0,1)

5
5
5
0,076

Tabel 6. Tabel kebenaran rangkaian NAND

Tabel 4. Tabel kebenaran rangkaian NOT

Vin (V)
1
0

0
5
0
5

VB(m
V)

Vout (V)

VA (V)
0
0
1
1

VB(m
V)
0
1
0
1

Vout (V)
1
0
0
0

5. Analisis
A. Voltage-divider-based Amplifier
Dari hasil simulasi dengan
menggunakan ISIS didapatkan tabel Vin,
Vout, dan Gain. Dari tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa rangkaian yang
dibuat mengalami penguatan tegangan
rata-rata sebesar 3,423 kali.
Selain terjadi penguatan tegangan
keluaran, terjadi juga perubahan fasa dari
gelombang tegangan input dengan
tegangan output. Didapat bahwa beda
fasa yang terjadi sebesar 90o dimana
tegangan output (Vout) tertinggal sebesar
90o dibandingkan tegangan input (Vin)
yang dapat dilihat pada gambar . Hal ini
terjadi karena rangkaian tersebut
merupakan rangkaian RC yang bersifat
kapasitif. Adanya kapasitor pada
rangkaian membuat tegangan mengisi
muatan kapasitor terlebih dahulu
sehingga tegangan keluaran akan
tertinggal dari tegangan input.

secara seri dengan satu keluaran dan


untuk rangkaian OR 2 transistor
dipasang secara paralel dengan satu
keluaran.

B. Rangkaian NOT
Dari grafik pada rangakaian NOT
dapat dilihat bahwa rangkaian dapat
bekerja sebagai saklar secara efektif
berada pada range antara 0,6 0,7 V
terutama pada 0,7 V. Hal ini berarti
bahwa pada tegangan ini merupakan
tegangan yang menghasilkan arus yang
cukup untuk membuat kaki base pada
transistor menjadi keadaan saturasi.
Selain itu, dapat terlihat pada
grafik bahwa nilai tegangan keluaran
tidak pernah menyentuh angka 0
walaupun tegangan input semakin
diperbesar. Hal ini terjadi karena kaki
base tidak bisa menutup secara total arus
yang mengalir dari kolektor ke emiter
walaupun arus pada kaki base besar
melebihi arus dari Vcc.
C. Rangkaian NAND dan NOR
Dari rangkaian dapat dilihat
bahwa rangkaian NAND memiliki 2
transistor yang dipasang seri sedangkan
pada rangkaian NOR memiliki 2
transistor yang dipasang secara paralel.
Untuk membuat rangkaian AND
dan OR sama seperti konjugatnya yakni
untuk AND 2 buah transistor dipasang

6. Simpulan
1. Transistor
dapat
berfungsi
sebagai penguat tegangan pada
rangakaian dengan penguatan
yang dapat disesuaikan melalui
pemberian tegangan pada kaki
base.
2. Hasil dari penguatan memiliki
beda fase dengan gelombang
sumber sebesar 90O .
3. Rangakaian transistor sebagai
saklar pada rangkaian gerbang
logika memiliki arus minimal
untuk transistor agar dapat
bekerja sebagai saklar.
4. Hasil keluaran dari rangkaian
transistor pada gerbang logika
tak pernah memperoleh nilai 0.
5. Pada rangkaian NAND akan
mendapatkan keluaran tegangan
mendekati 0 jika kedua input A
dan B diberi tegangan sebesar
Vcc.
6. Pada rangkaian NOR akan
mendapatkan keluaran tegangan
bernilai sama Vcc jika semua
input tidak diberi tengangan.
7. Daftar Pustaka
[1] Alexander CA & Sadiku
MS.Fundamentals of Electric
Circuits (3rd ed.). McGraw-Hill.
2006.
[2] Malvino A & Bates DJ. Electronic
Principles (7th ed.). McGraw-Hill.
2007.

Anda mungkin juga menyukai