Anda di halaman 1dari 3

ALGORITMA PENGOBATAN MEDIKAMENTOSA SAAT KEJANG11

5 15 menit
KEJANG
Perhatikan jalan nafas, kebutuhanO2 atau
bantuan pernafasan
Bila kejang menetap 3-5 menit,
Diazepam rektal 0,5mg/kg 5 - 10 kg
> 10 kg : 10 mg rektal
Atau
Diazepam intravena dosis rata-rata
(0,2 0,5 mg/kg/dosis)
dapat diulang dengan dosis/cara yang sama
dengan interval 5 - 10 menit
15 20 menit

Kejang ( - )

Pencarian akses vena dan pemeriksaan


laboratorium sesuai indikasi
Kejang ( + )
Fenitoin IV (15-20 mg/kg)
diencerkandgn NaCl 0,9% diberikan
selama 20-30 menit atau dengan
kecepatan 50 mg/menit

> 30 menit: Status konvulsivus


Kejang ( - )
Dosis pemeliharaan
Fenitoin IV 5-7 mg/kg
diberikan 12 jam kemudian

Kejang ( - )
Dosis pemeliharaan
Fenobarbital IV/IM 5-7 mg/kg
diberikan 12 jam kemudian

Kejang ( + )
Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kg

Kejang ( + )
Perawatan Ruang Intensif
Fenobarbital IV 5-15mg/kg
bolus atau Midazolam 0,2 mg/kg

L. Rujukan
Pasien kejang demam dirujuk atau dirawat di rumah sakit pada keadaan berikut:

a. Kejang demam kompleks


b. Hiperpireksia
c. Usia dibawah 6 bulan
d. Kejang demam pertama
e. Dijumpai kelainan neurologis
M. Prognosis
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak perlu
menyebabkan kematian.2,3 Dua penyelidikan masing-masing mendapat angka kematian
0,46% dan 0,74%. Dari penelitian yang ada, frekuensi terulangnya kejang berkisar antara
25%-50% yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama.2
Berdasarkan kepustakaan lainnya, risiko berulangnya kejang apabila terjadi demam lagi
kira-kira 40-50%. Angka kejadian berulangnya kejang meningkat apabila onsetnya kurang
dari umur 19 bulan, riwayat kejang dalam keluarga positif, terdapat kelainan neurologis
( meskipun minimal), kejang awal gambarannya unilateral, kejang berhenti lebih dari 30
menit atau berulang karena penyakit yang sama.4
Apabila melihat kepada umur, jenis kelamin dan riwayat keluarga, lennox-Buchtal (1973)
mendapatkan:
-Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejang pada wanita 50% dan pria
33%.
-Pada anak berumur antara 14 bulan dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya kejang,
terulangnya kejang adalah 50%, sedang pada tanpa riwayat kejang adalah 25%.
Berdasarkan penelitian Livingston didapati golongan kejang demam sederhana hanya 2,9
% yang menjadi epilepsi dan dari golongan epilepsi yang diprovokasi oleh demam ternyata
97% yang menjadi epilepsi. Risiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita
kejang demam tergantung dari faktor:
a. Riwayat kejang tanpa demam dalam keluarga.
b. Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum anak menderita kejang
demam.
c. Kejang yang berlangsung lama atau kejang fokal.
Bila terdapat paling sedikit 2 dari 3 faktor tersebut diatas, maka dikemudian hari akan
mengalami serangan kejang tanpa demam sekitar 13%, dibanding bila hanya terdapat 1 atau
tidak sama sekali faktor tersebut diatas, serangan kejang tanpa demam hanya 2-3% saja
(Consensus Statement on Febrile Seizure, 1981).

N. Pencegahan
Kejang bisa terjadi jika suhu tubuh naik atau turun dengan cepat. Pada sebagian besar
kasus, kejang terjadi tanpa terduga atau tidak dapat dicegah. Dulu digunakan obat anti kejang
sebagai tindakan pencegahan pada anak-anak yang sering mengalami kejang demam. Tetapi
hal ini sekarang sudah jarang dilakukan.
Kepada anak-anak yang cenderung mengalami kejang demam, pada saat menderita
demam, bisa diberikan diazepam ( baik yang melalui mulut maupun melalui rektal).

Anda mungkin juga menyukai