Oleh:
Nama : Krisna Admin Nababan
Nim: 135040201111318
Kelas:W
Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan
DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat
genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap
tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik.
Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu
wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Kekurangan Phosphor (P)
Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi
cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan
akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Kelebihan Phosphor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) ,
tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman.
Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi,
translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air
dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya
gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini
menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak
seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab ,
sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip
tanaman kekurangan kalsium.
Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Kekurangan
unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan
gugur. Tepi daun hangus, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Kelebihan Kalium
Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan
metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan
glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang
salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida
antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator
enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman
Kekurangan Sulfur
Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S
menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti
tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada
pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang
menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang
mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi
dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama proses
transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman.
Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman
terikut juga terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur
hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman
dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman
melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo
(95,2%).
Mekanisme Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui
mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih
rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara
pada permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena
sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur
hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara
berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa pergerakan unsur hara yang
terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme
penyediaan hara secara difusi. Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini,
adalah: fosfor (90,9%) dan kalium (77,7%).
Mekanisme Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya. Kedua
mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan
mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan
keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang,
sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan
permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang berada
dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan koloid organik. Mekanisme
ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang
ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini adalah: kalsium (28,6%).
denitrifikasi nitrat,
(b).
(c).
(d).
(e).
(f).
produksi CH4,
(g).
produksi H2.
Pengaruh pH terhadap tanah Reaksi tanah (pH) mempunyai peranan yang penting
terhadap ketersediaan unsur-unsur hara, baik hara makro maupun hara mikro. Meningkatnya
kelarutan ionion Al, dan Fe dan juga meningkatnya aktifitas jasad-jasad renik tanah sangat
dipengaruhi oleh keadaan pH tanah pH dan ketersediaan unsur-unsur hara Reaksi tanah
berpengaruh terhadap ketersediaan unsur-unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya unsur hara
makro akan lebih tersedia pada pH agak masam sampai netral, sedangkan unsur hara mikro
kebalikannya yakni lebih tersedia pada pH yang lebih rendah. Tersedianya unsur hara makro,
seperrti nitrogen, fosfor, kalium dan magnesium pada pH 6.5. Unsur hara fofor pada pH lebih
besar dari 8.0 tidak tersedia karena diikat oleh ion Ca. Sebaliknya jika pH turun menjadi lebih
kecil dari 5.0, maka fisfat kembali menjadi tidak tersedia. Hal ini dapat menjadi karena dalam
kondisi pH masam, unsur-unsur seperti Al, Fe, dan Mn menjadi sangat larut. Fosfat yang semula
tersedia akan diikat oleh logam-logam tadi sehingga, tidak larut dan tidak tersedia untuk
tanaman. Beberapa tanaman tertentu dapat kekurangan unsur hara mikro seperti Fe dan Mn.
Untuk memperoleh ketersediaan hara yang optimum bagi pertumbuhan tanaman dan kegiatan
biologis di dalam tanah, maka pH tanah harus dipertahankan pada pH sekitar 6.0 7.0.
Setiap jenis tanaman berbeda sifat kepekaan dan ketahanannya terhadap reaksi tanah.
Pengaruh pH tanah baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap akar tanaman dan
ketersediaan unsur hara bagi tanaman telah banyak diteliti.
Buruknya pertumbuhan tanaman pada pH rendah sebabkan oleh :
1. Perusakan langsung oleh H+
2. Terganggunya serapan Ca dan N
3. Meningkatnya kelarutan Al, Fe dan Mn sehingga meracuni tanaman
4. Berkurangnya ketersediaan Mo dan P serta
5. Berkurangnya kandungan basa seperti Ca, Mg dan K.
Demikian pula pH yang terlalu tinggi tidak baik bagi pertumbuhan tanaman, karena unsur
hara mikro (Zn, Cu, B, Fe dan Mn) kurang tersedia bagi tanaman dan P diendapkan oleh Ca.