Bahan :
1. Engine Diesel
2. Kain lap
C. ALOKASI WAKTU
3 x 8 jam = 3 kali pertemuan dikali 8 jam = 24 jam
D. KESELAMATAN KERJA
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
E. DASAR TEORI
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran
dalam (internal combustion engine) Prinsip kerja motor diesel adalah merubah
emper kimia menjadi
reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam
silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena kenaikan
emperature campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga
mencapai emperature nyala.
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung
pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak/.
Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak
yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak
dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft).Dan sebaliknya gerak rotasi
poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid
injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin
dianalisa dengan siklus otto). ( wiranto-koichi tsuda , pradnya paramitha 1983 )
F. LANGKAH KERJA
1. Buka mur penutup cylinder head dengan kunci ring 12 atau dengan kunci pas 12.
2. Kemudian lepas pack decklep dari mur tadi.
3. Setelah itu lepas penutup cylinder head tadi dan taruhlah pada meja kerja yang
telah disediakan.
4. Kemudian buka Cylinder Head dengan menggunakan kunci momen yang
menggunakan pasangan kunci shock 17.
5. Lepaskan baut Cylinder Head secara menyilang atau dengan alur melingkar.
6. Lepas mur intake manifold dan exhaust manifold dengan menggunakan kunci T
10
7. Kemudian angkat Cylinder Head dan letakkan pada meja kerja.
8.
1. Dari urutan langkah kerja pembongkaran Cylinder Head di atas tadi
2. Kemudian membongkaran Bak Oli dengan menggunakan kunci T 13.
3. Kemudian beri tanda pada piston arah menghadapnya.
4. Beri tanda juga nomor piston
5. Kemudian lepaskan cap connencting rod dengan menggunakan kunci shock 13
( bila terasa berat gunakan lah dulu kunci momen, kemudian menggunakan kunci
shock ).
6. Setelah semua mur pada connenting rod terlepas selanjutnya membuka baut cap
crankshaft.
7. Lepas baut cap crankshaft dengan menggunakan kunci shock 17
8. Beri tanda nomor letak urutan pada cap connenting rod.
9. Kemudian lepas baut cap connecting rod dan lepas cap connecting rod. Hati hati
dengan bearing yang menempel pada cap connecting rod. Letakkan sesuai urutan.
10. Selanjutnya melepas crankshaft. Hati hati melepas crankshaft karena ada
bearing antara Cylinder block dan Crankshaft.
11. Letakkan Crankshaft pada dudukan V.
12. Kemudian lepaskan Cylinder Piston dari cylinder block.
13. Letakkan secara berurutan.
14. Selanjutnya lepaskan Crankshaft dari Cylinder Block.
Setelah langkah pemeriksaan selesai selanjutnya dilakukan perakitan
1. Langkah pertama memasang Crankshaft pada Cylinder Block.
2. Kemudian pasang cap Crankshaft beserta bearingnya, jangan lupa memberi pelumas
antara bearing dan Crankshaft.
3
3. Putar dengan tangan baut yang mengikat cap Crankshaft. Pasang hingga rapat dengan
tangan.
4. Setelah itu beri pelumas pada Cylinder Block agar nanti piston yang akan di
masukkan ke Cylinder Block akan lebih mudah.
5. Dan pasang juga Piston pada Cylinder Block dengan menggunakan Treker Plat Press.
6. Masukkan torak dengan batangnya pada Cylinder Block tersebut dengan memukul
kepala torak tersebut ke dalam silinder memakian palu karet / batang palu kayu secara
perlahan - lahan.
7. Tanda panah pada kepala torak harus menghadap ke depan dan bagian kaki batang
torak yang lebih panjang menghadap ke pompa penekan bahan bakar
8. Kemudian pasang cap Connecting Rod dan beri pelumas antara bearing Connecting
Rod dan Crankshaft.
9. Kemudian pasang cap Connecting Rod dan pasang bautnya.
10. Setelah itu kencangkan Mur dan Baut yang mengikat cap Connecting Rod dan
Crankshaft. Crankshaft menggunakan kunci shock 17 dan Connecting Rod
menggunakan kunci Shock 13 dan sambungannya.
11. Setelah semua cap Connecting Rod dan Cap Crankshaft sudah terpasang, selanjutnya
mengeraskan dengan kunci momen.
12. Pertama mengencangkan mur cap Crankshaft secara bertahap, dengan menggunakan
kunci momen, ukuran momen
Maks : 9,8
kg.m
:6
kg.m
:3
kg.m
13. Kemudian mengencangkan baut cap Connecting Rod secara bertahap, degan
menggunakan kunci momen, dengan ukuran momen
Kencangkan dengan alur yang melintang.
Maks : 6,5
:4
:3
kg.m
kg.m
kg.m
14. Putar baut pada flywheel dengan menggunakan kunci shock 22 dan sambungannya,
apabila putaran masih terasa berat berarti kurang pelumasan pada Crankshaft,
Cylinder Block, dan Connecting Rod.
15. Setelah itu pasang mur bak oli dengan menggunakan kunci T 13. Kemudian
kencangkan dengan kunci momen dan ukuran pengerasan 6,8 kg.m.
16. Kemudian pasang Cylinder Head dengan memperhatikan arah menghadap Cylinder
Head terhadap Cylinder Block.
17. Selanjutnya memasang mur Cylinder Head dan mengencangkan dengan kunci
momen, dengan momen pengerasan
Keraskan dengan cara melintang
Maks : 9 kg.m
: 8 kg.m
: 6 kg.m
18. Setelah itu memasang penutup Cylinder Head dengan menggunakan kunci T 12 atau
dengan menggunakan kunci ring 12 dan Kunci pas 12.
G. GAMBAR KERJA
Kebengkokan maksimum :
-Posisi A : maks : 0,2 mm
-Posisi B : maks : 0.05 mm
: Vernier Caliper
:
1. Cam piston 1
-Hasil pengukuran
Rata - rata
1 Ukuran
22.Ukuran
52,45 mm
52,44 mm
52,445 mm
3.
52,0 mm
52,47 mm
52,235 mm
3.
3.
3.
52,42 mm
2.Ukuran
52,45 mm
52,435 mm
52,42 mm
2.Ukuran
52,44 mm
52,43 mm
10
: Micrometer
-Ukuran Standart :
1. Crankshaft Block 1
Rata - rata
1.Ukuran
59,42 mm
2.Ukuran
59,42 mm
59,42 mm
2. Crankshaft Block 2
Rata - rata
1.Ukuran
59,45 mm
2.Ukuran
59,6 mm
59,525 mm
59,41 mm
2.Ukuran
59,46 mm
59,435 mm
59,46 mm
2.Ukuran
59,43 mm
59,445 mm
Rata - rata
1.Ukuran
59,43 mm
2.Ukuran
59,43 mm
59,43 mm
Posisi Pengukuran
X memanjang
Y melintang
Ukuran Cylinder Bore Ukuran Cylinder Bore
Gauge
Diameter asli :
1. 0,84 mm
2. 0,83 mm
Gauge
Diameter asli :
1. 0,86 mm
2. 0,88 mm
3. 0,86 mm
12
3. 0,84 mm
2
3
4
Gauge
Diameter asli :
1. 0,88 mm
2. 0,84 mm
3. 0,86 mm
Ukuran Cylinder Bore
Gauge
Diameter asli :
1. 0,77 mm
2. 0,83 mm
3. 0,85 mm
Ukuran Cylinder Bore
Gauge
Diameter asli :
1. 0,80 mm
2. 0,80 mm
3. 0,84 mm
Ukuran Cylinder Bore
Gauge
Diameter asli :
1. 0,85 mm
2. 0,88 mm
3. 0,83 mm
Ukuran Cylinder Bore
Gauge
Diameter asli :
1. 0,84 mm
2. 0,85 mm
3. 0,83 mm
Gauge
Diameter asli :
1. 0,83 mm
2. 0,82 mm
3. 0,83 mm
Hasil
Seharusnya
Berkarat,tidak retak
terhadap
keretakan
dan
kebocoran.
bocor
2.
3.
Pemeriksaan
block
kerataan
silinder
pada
Ada goresan
permukaan
bidang
rata
Lihat manual
( Vertikal ).
13
4.
Pemeriksaan
block
kerataan
silinder
pada
permukaan
bidang
( Horizontal ).
5.
Pemeriksaan
kelurusan
rata
Lihat manual
lurus
Maks 0,1 mm
Tidak cacat
Tidak cacat
dasar
1.
Pemeriksaan
permukaan
secara
dan
mata
Hasil
Seharusnya
torak/piston.
berwarna
sedangkan
yang
2.
lain
berkerak
Pemeriksaan kelonggaran pena Semua piston masih Dapat
torak terhadap mata pena torak.
bisa
di
di
gerakkan
3.
Diameter torak 1
87,31 mm
Lihat manual
14
4.
Diameter torak 2
87,35 mm
Lihat manual
5.
Diameter torak 3
87,49 mm
Lihat manual
6.
Diameter torak 4
87,42 mm
Lihat manual
7.
Pemeriksaan
keadaan
8.
Pemeriksaan ulir baut tutup Ulir masih baik dan Tidak cacat
bantalan torak
0,15 mm
0,03 mm
0,03 mm
15
PISTON 2
1st Compression Ring
2nd Compression Ring
Oil Ring
- mm
0,10 mm
- mm
PISTON 3
1st Compression Ring
2nd Compression Ring
Oil Ring
0,13 mm
0,10 mm
0,03 mm
PISTON 4
1st Compression Ring
2nd Compression Ring
Oil Ring
0,20 mm
0,10 mm
0,03 mm
I. KESIMPULAN
Pengetahuan lebih lanjut tentang overhaul mesin diesel lebih banyak. Dan dapa
mengetahui prosedur overhaul dan pemeriksaan komponen komponennya. Membongkar
dan merakit mesin diesel sesuai dengan prosedur.setelah dengan berbagai pemeriksaan pada
komponen mesin diesel dapat di simpulkan bahwa banyak komponen yang masih bisa di
gunakan da nada juga sebagian yang perlu di ganti dengan komponen yang baru.
I.1 SARAN
1. Diharapkan peralatan praktik bisa lebih lengkap.
2. Diharapkan peralatan praktik di perbanyak, sehingga tidak meminjam pada kelompok
lain.
16
3. Bahan praktik di harapkan bisa disediakan sebelum praktik, dari pengalaman kami
pada saat mau menghidupkan engine, bahan bakar solar tidak tersedia, sehingga
menunggu lama, dengan demikian waktu terbuang dan tidak efisien.
4. Komponen engine harap di lengkapi sehingga tidak menganggu kelompok lain karena
beberapa komponennya di dipinjam oleh kelompok lain karena terbatasnya komponen
engine.
J.DAFTAR PUSTAKA
http://otostep.blogspot.com/2012/11/cara-memasang-piston.html
http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/08/cara-memasang-kelengkapan-piston-di.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100211054808AAv91jQ
17