Anda di halaman 1dari 2

1.

Kasus
Ny. W berusia tahun datang ke ruang Soeparjo Roestam lantai 1 dengan keluhan
lemas. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan minum. Tekanan darah 100/70, nadi
88x, napas 22, suhu 35,2. Hasil laboratorium menunjukkan hb 9,5. Diagnose medis
pada Ny. W adalah Ca servix.
2. Diagnose
Berdasarkan kasus diatas, diagnose yang ditegakkan adalah keridakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis.
3. Intervensi
Intervensi yang diberikan pada pasien antara lain :
a. Memberikan motivasi pasien untuk makan dan minum dengan cukup
b. Melakukan monitor intake nutrisi pasien
c. Memberikan vitamin A, vitamin B complex, vitamin c, vitamin SF
d. Radioterapi
e. Transfuse PRC 1 kolf
4. Analisa tindakan
Vitamin A merupakan vitamin yang larut pada lemak dan memiliki beberapa
fungsi bagi tubuh. Beberapa fungsi tersebut antara lain adalah membantu sel dalam
bereproduksi secara normal, menjaga kualitas penglihatan, dan untuk perkembangan
embrio dan janin. Vitamin B complex dapat diberikan untuk beberapa indikasi, antara
lain yaitu membantu mengoptimalkan sistem syaraf, meningkatkan nafsu makan, dan
memperbaiki kondisi tubuh setelah penyembuhan. Pemberian vitamin C memiliki
beberapa manfaat bagi tubuh, antara lain membantu penyembuhan luka, mencegah
kerusakan sel, meningkatkan kekuatan gusi dan gigi, memperkuat sistem kekebalan
tubuh, dan membantu tubuh dalam menyerap zat besi. Sulfas Ferosus (SF) dapat
diberikan untuk pasien anemia dan ibu hamil. SF merupakan suatu zat penting yang
berguna untuk pembentukan sel darah merah, sebagai cadangan zat besi bagi janin,
dan untuk mengoptimalkan fungsi otot.
Anemia merupakan suatu istilah yang menunjukkan rendahnya sel darah
merah dan kadar haemoglobin dan hematokrit (smeltzer & Bare, 2005). Nilai normal
Hb pada wanita adalah 12-16 gr/dl, sedangkan pada pria normalnya adalah 14-18
gr/dl. Salah satu penatalaksaan pasien anemia adalah dengan pemberian transfuse
darah. Namun menurut WHO, transfuse darah tidak boleh diberikan tanpa indikasi
kuat dan hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/kurang atau
terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi. Pemberian sel darah merah pekat

(PRC), sering digunakan apabila kadar Hb <6 gr%. Jika kadar Hb antara 6-10 gr%,
pemberian transfuse darah merah diberikan atas indikasi keadaan oksigenasi pasien.
Kanker adalah proses penyakit yang dimulai dengan adanya transformasi sel
secara abnormal oleh mutasi genetik. Penatalaksanaan atau terapi yang diberikan pada
pasien kanker bertujuan untuk mengatasi keganasan sel, mengontrol pertumbuhan sel
yang abnormal, dan mengurangi gejala yang ditimbulkan. Beberapa penatalaksanaan
yang dilakukan pada pasien kanker antara lain adalah pembedahan (pengobatan
primer), terapi radiasi, dan kemoterapi (Smeltzer & Bare, 2005)

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2005). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai