Anda di halaman 1dari 9

nevraahmad's Blog

A topnotch WordPress.com site

Alat-Alat Pembongkaran
JUNE 4, 2014
MUIZT N AHMAD
Pembongkaran (loosening, breaking) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan
untuk membebaskan batuan atau endapan bijih dari batuan induknya yang massive.
Alat-alat pembongkaran :
Untuk melakukan pembongkaran tersebut diperlukan alat-alat yang tepat dan sesuai.
Pemilihan alat-alat tersebut tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut :
1) Teknis; misalnya :
2) Jenis, kekerasan serta lokasi batuan untuk batu pualam bentuk dan ukuran yang
diingini oleh konsumen.
3) Harga atau nilai bantuan.
4) Ekonomis; misalnya : harga dari alat-alat pembongkaran.
Beberapa alat-alat yang digunakan untuk pembongkaran batuan atau bijih yang lunak
adalah sebagai berikut :
a) EXCAVATOR
b) MONITOR (Giant)
c) DREDGE (Kapal Keruk) :
Suction bridge
Multi bucket dredge
sedangkan alat-alat yang dipakai untuk pembongkaran batuan atau endapan bijih yang
keras adalah :
1. KABEL PEMOTONG
Untuk bahan yang keras dan hasil bongkarannya diaharapkan mempunyai ukuran atau

Untuk bahan yang keras dan hasil bongkarannya diaharapkan mempunyai ukuran atau
dimensi yang teratur, misalnya untuk batu-batu hias (marmer, granit, labradorit dan
lain-lain) cara pembongkarannya dapat digergaji dengan memakai helicoidal cable
dibantu bahan abrasi (pasir kwarsa).
ALAT-ALAT BOR DAN PELEDAKAN
Pembongkaran dapat pula dilakukan dengan membuat lobang bor, lalu sesudah diisi
dengan bahan peledak, diledakkan.
Ada dua cara pemboran dan peledak yang dapat dilakukan :
(a) Bila menginginkan hasil ledakannya memiliki dimensi yang teratur, maka perlu
dilakukan pre split blasting atau smooth blasting
(b) Bila hasil ledakannya tidak perlu mempunyai dimensi yang tertur, maka pemboran
atau peledakan dapat dilakukan tanpa cara-cara khusus.
Alat Alat Bor :
Dibagi dua golongan besar yaitu :
Manualy driven
Machine Driven :
percussive drill
rotary drill
rotary percussive drill
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat bor adalah :
1.Harga alat bor
2.Kedalaman lubang bor yang diinginkan.
3.Formasi batuan yang akan dibor.
4.Macam keterangan yang ingin diperoleh.
5.Kecepatan pemboran yang diinginkan.
6.cara pengangkutan yang dapat diperoleh.
7.Ongkos pemborang yang tersedia.
Tujuan pemboran :
1.Untuk propecting.
2.Untuk eksplorasi : sampling.
3.Untuk pembuatan lubang-lubang tembak.
4.Untuk eksploitasi : minyak, pengambilan sulphur di salt dome.
5.Untuk drainnage dan ventilasi.

5.Untuk drainnage dan ventilasi.


6.Untuk pengisian pasir (sand filling) dan pemadaman kebakaran di bawah tanah (fire
fighting)
7.Untuk membuat lubang sumuran/shaft yang besar.
1. Manualy Driven adalah alat bor manual yang terdiri dari 2 (dua) jenis sbb :
Auger Drill
Bangka Bor : Termasuk alat bor yang sederhana, dipakai pada tambang-tambang
timah untuk prospekting maupun eksplorasi. Untuk prospekting, jarak lubang bor lebih
jauh 100 500 m, sedangkan untuk eksplorasi jarak tersebut lebih pendek 25 50 m.
Alat bor ini untuk daerah yang lunak dan daerah yang sulit dimasuki. Kecepatan
pemboran tergantung dari materialnya, rata-rata 3 m/jam.
Lubang bor ditinggalkan bila :
1) Mencapai bed block
2) Terkena boulder / akar-akar besar.
3) Bila sudah tidak mampu lagi mengadakan pemboran (terlalu dalam) 25 m, walaupun
teotitis 50 m.
Kecepatan pemboran tergantung pada :
1.
2.
3.
4.

Beban
Frekwensi penumbukan
Sifat batuan
Pengalaman operator

Pengambilan cutting dapat dengan boiler atau water/mud flush.


Macam-macam bit :
Hollow chisel bit
Reen forced chisel bit
Tujuan Mud flush :
1. mengangkat cutting
2. pendinginan alat bor
3. membantu melepaskan cutting yang ada didasar lubang bor
4. mengimbangi tekanan air dari ground water
5. membantu menguatkan dinding lubang bor yang permeable
Tujuan Casing :
1. mencegah lubang bor runtuh kedalam
2. mencegah larinya water/mud flush kelapisan yang permeable

2. mencegah larinya water/mud flush kelapisan yang permeable


3. mencegah masuknya ground water kedalam lubang bor
4. mencegah terjadinya dillution/salting
2. Machine (power driven)
2.1. percusive drill : -churn drill
hammer drill
2.2. rotary drill : Macam-macam rotary drill :
2.2.1. Hydroulic rotary drill : mata bor tricone (roller) bit
2.2.2. Diamond rotary drill : mata bor diamond bit
2.2.3. Chilled shot drill : mata bor shot bit
2.2.4. Turbo drill
2.2.5. Jet pierce drill
pada hydrolic rotary drill, diamond drill dan chilled shot drill dapat dihasilkan
cutting dan core sedangkan pada turbo drill dan jet pierce drill tidak dapat.
Pada turbo drill tidak terdapat kelly dan rotary table, mud flush dipakai untuk
memutar baling-baling dan pada turbinnya hanya bit yang berputar.
Keuntungannya : tenaga yang dipakai sedikit
dapat memutar turbin
kemungkinan patahnya drill hole sedikit
Kekurangannya :
Tidak dapat dipasang core barrel didepan turbin.
Pada jet pierce drill yang umumnya digunakan untuk membuat lubang-lubang
tembak, mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Suatu cara konvensional yaitu dengan memanaskan suatu batuan kemudian disiram
dengan air, maka batuan tersebut akan retak-retak.
Pada ujung alat bor dipasang burner dan dalam waktu yang bersamaan disemprotkan
uap aiar maka batuan akan retak-retak.
o
Yang disebut spaling temperaturnya kurang lebih 4000 F.
Beberapa cara-cara pemboran yang barau antara lain dengan sinar laser, getaran
electronic dan tenaga atom.
Jack Hammer :

Jack Hammer :
Penggolongan jack hammer berdasarkan arah pemborannya :
1. Drifter Jack Hammer : arah pemboran horizontol, berat 50 100 kg;
penyangganya Jack leg.
2. Stopers Jack Hammer : arah pemboran keatas, beratnya 30 50 kg;
pegangannya telescoping tube.
3. Sinkers Jack Hammer : arah pemboran kebawah, beratnya 12,5 40
kg.
Nama penyangganya yang umum : mounting device

BAHAN PELEDAK
Bahan peledak dikenal sejak abad 13. penggunaan bahan peledak pertama kali pada
abad ke 17 yaitu pada tahun 1689. penggunaan bahan peledak tersebut yaitu black
powder pada pertambangan timah di carnwall, England.
Pada tahun 1802 Elenthre Irence du Pont du nemours mulai membuat black powder
di Wilmington; Delaware dengan kompisisi 75% seltpeter, 15% Charedel dan 10%
Sulphur, yang harganya lebih murah.
Tahun 1846 seorang dari Swedia telah menemukan bahan peledak ini dikembangkan
oleh Alfred Nobel dengan penemuan Blasting Cap yaitu kapsul dari timah yang diisi
dengan mercury fulminate. Tahun 1866 Alfred Nobel menemukan bahan peledak yang
disebut dynamite dengan mencampurkan 75% Nitrogliserin dengan 25% bahan
penyerap sugar dan magnesium carbonate.
Tahun 1875 Alfred Nobel menemukan gelatine dynamite dengan mencampurkan
Nitrogliserin dengan collotion cotton.
Tahun 1876 H. Julius Smith dari Amerika menemukan Electric Balsting Cap lengkap
dengan Blasting Machine nya.
Akhirnya baru pada tahun 1902 Electric Blasting Cup mulai diproduksi dan dijual
kepada umum oleh perusahaan Electric Exploder Company di Pompton Lakies New
Jersey US
TUJUAN PELEDAKAN
Tujuan peledakan adalah unmtuk menghancurkan batuan yang semula berdimensi
besar menjadi berdimensi kecil sehingga mudah pengangkutannya.
Pada dasarnya bahan peledak (explosive) mempunyai campuran tiga bahan :
1.Zat kimia yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base:

1.Zat kimia yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base:
N.G (Nitroglyserin) C3H5(NO3)3
T.N.T (tri nitro tuluena) C6H2CH3(NO2)3
Nitocellulose (gun cotton) (C6H7(NO3)3O2)X
Nitrostrach (C6H7(NO3)3O2)X
Dinitrotoluene C7N2O4H6
Ethylene glycoldinitrate C2H4(NO3)2
Fulminate (campuran HNO3 + alchohol), biasanya dicampur dengan metal
Pb/Hg/Cu/Ag dipakai sebagaio detonator (pemulai peledakan)
1. Oksidator yang fungsinya memberikan O2, KCLO3, NaCLO3, NaNO3, NH4NO3
2. Zat penyerap/tambahan :
Serbuk kayu, serbuk gandum, serbuk batu bara, serbuk belerang, chalk (CaCO3),
oksidasi zeng dan kieselguhr (SiO2)
Berdasarkan cara/karakteristik peledakan, bahan peledak dibagi menjadi dua golongan
:
1. LOW EXPLOSIVE
2. HIGH EXPLOSIVE

1. LOW EXPLOSIVE
ciri-ciri peledakannya:
1. Reaksi peledakannya relatif lambat
2. Tidak seluruh bahan yang ada berubah dari phase padat menjadi phase gas
3. Hanya menghasilkan proses pembakaran yang cepat (deflagaration) tidak
menhasilkan getaran gelombang (shock wafe)
Contoh : black powder yang dibagi bagi atas black blasting powder yang berbentuk
butir-butir dan pellet powder
1. HIGH EXPLOSEIVE
Ciri-ciri peledakannya :
1. reaksi peledakannya relatif lebih cepat dari pada low explosive
2. semua bahan peledak menjadi fase gas
3. menghasilkan proses propagasi mengelombangbiakkan dari pada gelombang
getaran melalui bahan peledak yang diikuti dengan reaksi kimia yang menyediakan
energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil.
Blasting agent : bahan peledak yeng merupakan suatu campuran kimiawi atau
komposisi kimia dari bahan-bahan yang tidak mengandung nitro gliserin dan hanya
dapat diledakkan oleh high strength explosive primer. Sifat-sifatnya yang
menguntungkan inilah lebih aman dalam faktor handaling (pengangkutan),
karena tidak mengandung nitrigliserin, tidak membuat rasa pusing dengan baunya,
dapat di packed dalam suatu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan lebih

dapat di packed dalam suatu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan lebih
murah.
Blasting agent (NH4NO3) + fuel oil (solar)ANFO
94% 6%
Permissible explosive : bahan peledak yang khusus dipakai untuk tambang
bawah tanah misalnya tambang batubara. Tidak menghasilkan gas-gas beracun,
mengandung 60 80 % amonium nitrate dan 7 15 % nitrogliserin. Bila memakai
bahan peledak biasa maka : peledakan tidak terkontrol dan banyak menghasilkan
gas beracun atau gas yang mudah meledak.
Syarat-syarat untuk permissible explosive :
1. Api peledaknya kecil dan peledakan berlangsung singkat.
2. Temperatur peledak relatif rendah
3. Tidak menghasilkan gas-gas beracun
pada umumnya bahan peledak dibungkus seperti dodol dengan ukuran panjang 20 cm,
diameter 4 5 cm dan berat 250 gram.
A. Blasting accesories :
1. Sumbu (fuse) : safety fuse dan detonation fuse
Safety fuse
1. kecepatan perambatan tidak terlalu tinggi (2 3 m/dtk) (90 dtk/yard 120 dtk/yard)
2. sumbu dinyalakan dengan api.
3. Umumnya terdiri dari low explosive yang dibungkus dengan bahan-bahan yang
tahan terhadap air.
Detonation Fuse
1. kecepatan perambatannya tinggi 5000 7000 m/dtk
2. sumbu diledakkan dengan detonator.
Detonator (penggalak)
2. detonator biasa : disebut juga blasting cup, booster, primer.
3. Detonator listrik : disebut juga electric blasting cup, electric squib Detonator
biasa diledakkan dengan safety fuse
4. Blasting machine (exploder) adalah Suatu alat untuk menghasilkan tegangan
tertentu
POLA-POLA PEMBORAN (DRILLING PATTERN)
Untuk tambang terbuka : paralel dan staggered
Untuk tambang bawah tanah :
1. Burn out

1. Burn out
2. V cut
3. Draw out
4. Pyramid cut
Konsep peledakan :
Menurut teori lama :
Bahan peledak meledak maka timbul reaksi kimia yang menghasilkan temperatur dan
tekanan yang tinggi didalam ruangan yang terbatas (lubang bor) maka batuan akan
pecah.
Menurut teori baru :
Setelah detonator meledak maka bahan peledak akan meledak dan akan menghasilkan
temperatur yang tinggi, juga timbul gas yang menekan tempat dan bahan peledak
sehingga batuan akan pecah karena adanya gelombang getaran yang dipantulkan.
Dalam hal ini semua batuan mengalami tensile stresv.
Cara-cara peledakan :
1. Simultaneous blasting : adalah peledakan secara bersama-sama sekaligus.
2. Delayed blasting : adalah peledakan yang dilakukan secara berurutan beberapa
detik.
Pada detonator terdapat delay detonator dan milli second delay detonator.
Beberapa keuntungan pemakaian milli second delay detonator :
1.
2.
3.
4.

perbaikan dalam fragmentasi


mengurangi getaran
pelemparan hasil peledakan lebih terkontrol.
Ongkos peledakan murah.

Primary balsting adalah peledakan yang dilakukan pertama kali dilakukan biasanya
berupa batuan yang masih berukuran besar, sehingga perlu dilakukan peledakan lagi,
maka peledakan tersebut dinamakan secondary balasting.
secondary blasting ada beberapa macam :
1. block holing
2. mud capping
3. snake holing
OXYGEN BALANCE

Tujuan dari peledakan didalam atau pada suatu tambang ialah untuk membentuk zero

Tujuan dari peledakan didalam atau pada suatu tambang ialah untuk membentuk zero
oxygen balance yaitu unsur-unsur hydrogen, nitrogen, oksigen dan karbon didalam
bahan peledak harus dibuat sebanding sedemikian rupa sehingga gas-gas yang terjadi
pada waktu peledakan, semua unsur-unsur hydrogen bereaksi membentuk H2O, unsurunsur N dibebaskan sebagai molekul-molekul N2, unsur-unsur Cbereaksi membentuk
CO2.
Bila jumlah O2 tidak cukup disebut negative oxygen balance, terbentuk gas CO.
Bila jumlah O2 berlebihan, maka disebut positive oxygen balance tendensinya
membentuk gas NO2
Oxygen balance =
Rumus tersebut dapat dikoreksi menjadi :
OBDimana : Oo = jumlah oksigen yang terdapat pada bahan peledak tersebut.
Co = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat C.
Ho = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat H.
NaO = jumlah oksigen yeng diperlukan untuk mengikat Na.
CaO = jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengikat Ca.
About these ads (https://wordpress.com/about-these-ads/)

ALAT BERAT

BLASTING

PELEDAKAN

CREATE A FREE WEBSITE OR BLOG AT WORDPRESS.COM. | THE FICTIVE THEME.

Anda mungkin juga menyukai