PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
: 2015030003
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.1
1.2
1.3
1.4
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PEMBAHASAN
METODE
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hera rosdiana,2013,ketahanan nasional,Jakarta
2.2 at sugeng priyanto,2008,pendidikan kewarganegaraan kelas IX edis
4,Jakarta.
2.3 mystudyhomework.wordpress.com,2011,pentingnya usaha pembelaan
Negara,bulukumba
2.4 Pengertian Pertahanan dan Keamanan Nasional
2.5 Jenis Pertahanan Nasional
2.6 Asas-Asas Pertahanan dan Keamanan Nasional
2.7 Komponen Pertahanan dan Keamanan Nasional
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Buat contoh dan peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi misi
kompeten di bidang pendidikan kewarganegaraan di kaitkan dengan bidang
studi Teknologi dan komunikasi ?
Contoh Kasus yang Selaras
Contoh Kasus Tidak Selaras
3.2 Buat contoh upaya bela Negara dalam berbagai bidang profesi kecuali
militer dan Polisi ?
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
negatif bagi segala aspek kehidupan dan membahayakan eksistensi NKRI. Untuk
itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi
setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan Kasus kasus dan peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan
visi, misi, dan kompetensi pendidikan kewarganegaraan di kaitkan dengan
bidang ilmu teknologi dan komunikasi
b. Uraikan Upaya bela Negara dalam berbagai bidang profesi seperti Dokter,
Hakim, Jaksa, guru atau Dosen, Arsitek, kiyai, dan Pendeta
c. Mengapa penambangan emas di PT. Freeport di jual ke luar negeri dapat
mengancam eksistensi wawasan nusantara ?
d. Apakah dengan adanya internet dan penggunanya dapat menurunkan
ketahanan nasional ?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
1. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
2. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
3. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
4. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
5. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
1.4 METODE
Metode yang di gunakan dalam makalah ini adalah dengan menggunakan
metode tinjauan dari beberapa sumber berkompenen tentang pendidikan
kewarganegaraan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hera rosdiana,2013,ketahanan nasional,Jakarta
Kensepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukungkehiupan,yaitu :
1. aspek ilmiah
2. aspek sosial
3.
4.
5.
6.
aspek politik
aspek ekonomi
aspek social budaya
aspek ketahanan Negara
segenap
aspek
kemampuan
dan
mengatasi
mengembangkan
segala
tantangan
kekuatan
nasional dalam
ancaman hambatan
dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin
identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara, pertahanan negara dimaknai sebagai segala usaha
untuk mempertahankan kedudukan negara, keutuhan wilayah negara kesatuan
republik
dari
ancaman
dan
yang
wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman.
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman
dilakukan
dan
oleh
gangguan
terhadap
pemerintah
keutuhan bangsa.
Pertahanan
negara
dan
oleh
gangguan
terhadap
pemerintah
keutuhan bangsa.
Pertahanan
negara
alam
dan
operasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Buat contoh dan peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi misi
kompeten di bidang pendidikan kewarganegaraan di kaitkan dengan
bidang studi Teknologi dan komunikasi ?
Jawaban:
Contoh Kasus yang Selaras :
Seperti adanya pemberian beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai
instansi baik dari swasta ataupun pemerintah, seperti halnya beasiswa dari
sekolah contohnya disekolah ada pemberian dana seperti Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dengan tujuan untuk membantu pihak sekolah dan siswa dalam
memperoleh pendidikan yang layak serta membantu orang tua/ wali meringankan
beban biaya pendidikan siswa, setelah mendapatkan bantuan dana dari pihak
sekolah tersebut, sedangkan di Perguruan Tinggi ada beberapa contoh pemberian
beasiswa seperti Bidik Misi, Beasiswa PPA (mahasiswa yang mempunyai prestasi
akademik baik, minimal memperoleh IP 2,75) dan Beasiswa PPE (mahasiswa
yang memiliki prestasi ekstrakurikuler cukup baik didalam maupun luar kampus)
yang tujuannya diperuntukkan untuk mahasiswa-mahasiswi yang orang tua/
walinya kurang mampu namun prestasi si anak sangat mendukung untuk
diberikan beasiswa dari pihak kampus.
Hal ini tentunya sangat jelas selaras dengan visi misi pendidikan yang
mengacu pada tujuan nasional, salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa serta menerapkan ilmunya di masyarakat dan mengamalkannya ilmu yang
di dapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan bangsa tentunya seluruh
masyarakat Indonesia, dan tidak hanya orang yang mampu dan berkelebihan saja
yang dapat menikmati pendidikan, orang yang kurang mampu dan berkecukupan
pun bisa memperoleh pendidikan yang layak dan pendidikan setinggi mungkin.
Dengan adanya beasiswa semacam ini, tentunya sangat mendukung dan akan
dapat mewujudkan kecerdasan anak-anak penerus bangsa yang menyeluruh,
karena masyarakat yang kurang mampu pun bisa bersekolah/ berkuliah demi
meraih cita-cita dengan adanya bantuan beasiswa yang diberikan kepada instansi
pemerintah demi terwujudya nilai-nilai dasar dan cita-cita anak bangsa selaku
warganegara yang berperan aktif dalam perannya sebagai mahasiswa.
Contoh Kasus Tidak Selaras :
Pemerintah
khususnya
Mentri
Pendidikan
lebih
memperhatikan dan menanggapi kasus yang seperti ini agar tidak terulang
kembali. Terbukti jelas tidak selaras dengan visi misi pendidikan kita dan
memanipulasi
data
yang
telah
ada
demi
mendapatkan
terselesaikannya tugas dengan nilai baik dan bagus dengan berbuat curang.
Inilah kasus tidak selaras dengan visi dan misi pendidikan khususnya
kewarganegaraan
kita
yang
mengutamakan
mahasiswa
untuk
tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan
Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar
dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan
tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 19922004.
Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas
mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport
diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.
Dalam Kontrak Karya (KK), seluruh urusan manajemen dan operasional
diserahkan kepada penambang. Negara tidak memiliki control sama sekali atas
kegiatan operasional perusahaan. Negara hanya memperoleh royalty yang
besarnya ditentukan dalam KK tersebut.
Kontrak Karya yang melibatkan pemerintah Indonesia dan Freeport
McMoRan ditenggarai sangat merugikan kepentingan negara. Potensi kerugian
disebabkan oleh rendahnya royalti yang hanya 1% - 3,5% serta berbagai
pelanggaran hak adat masyarakat sekitar maupun pencemaran lingkungan. Sejak
beroperasi di tahun 1967, Freeport McMoRan berhasil menjadi perusahaan
pertambangan kelas dunia dengan mengandalkan hasil produksi dari wilayah
Indonesia.
Freeport sudah sejak lama berminat memperoleh konsesi penambangan
tembaga di Irian Jaya. KK I Freeport disusun berdasarkan UU No 1/67 tentang
Pertambangan dan UU No. 11/67 tentang PMA. KK antara pemerintah Indonesia
dengan Freeport Sulphur Company ini memberikan hak kepada Freeport Sulphur
Company
melalui
anak
perusahaannya
(subsidary)
Freeport
Indonesia
tergantung pada harga konsentrat tembaga, dan 1% flat fixed untuk logam mulia
(emas dan perak).
Di dalam kontrak Freeport, besaran iuran tetap untuk wilayah
pertambangan yang dibayarkan berkisar antara US$ 0,025-0,05 per hektar per
tahun untuk kegiatan Penyelidikan Umum (General Survey), US$ 0,1-0,35 per
hektar per tahun untuk kegiatan Studi Kelayakan dan Konstruksi, dan US$ 1,5-3
per hektar per tahun untuk kegiatan operasi eksplotasi/produksi. Tarif iuran
tersebut, di seluruh tahapan kegiatan, dapat dikatakan sangat kecil, bahkan sangat
sulit diterima akal sehat. Dengan kurs 1 US$ = Rp 9.000 maka besar iuran Rp 225
hingga Rp 27.000 per hektar per tahun.
Sedangkan menyangkut pengawasan atas kandungan mineral yang
dihasilkan, dalam kontrak Freeport tidak ada satu pun yang menyebut secara
eksplisit bahwa seluruh operasi dan fasilitas pemurnian dan peleburan harus
seluruhnya dilakukan di Indonesia dan dalam pengawasan Pemerintah Indonesia.
Pasal 10 poin 4 dan 5 memang mengatur tentang operasi dan fasilitas peleburan
dan pemurnian tersebut yang secara implisit ditekankan perlunya untuk dilakukan
di wilayah Indonesia, tapi tidak secara tegas dan eksplisit bahwa hal tersebut
seluruhnya (100%) harus dilakukan atau berada di Indonesia. Hingga saat ini,
hanya 29% saja dari produksi konsentrat yang dimurnikan dan diolah di dalam
negeri. Sisanya (71%) dikirim ke luar negeri, di luar pengawasan langsung dari
pemerintah Indonesia.
Di dalam Kontrak Freeport, tidak ada satu pasal pun yang secara eksplisit
mengatur bahwa pemerintah Indoensia dapat sewaktu-waktu mengakhiri Kontrak
Freeport. Pun jika Freeport dinilai melakukan pelanggaran-pelanggaran atau tidak
memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak. Sebaliknya, pihak Freeport dapat
sewaktu-waktu mengakhiri kontrak tersebut jika mereka menilai pengusahaan
pertambangan di wilayah kontrak pertambangannya sudah tidak menguntungkan
lagi secara ekonomis.
3.4 jelaskan apakah dengan adanya internet dan penggunanya dapat
mengancam ketahanan nasional
Jawaban:
Ya, karena dengan internet dan penggunanya dapat mengetahui segala asek
yang dilakukan oleh negara ini, terutama dalam aspek kemiliteran, segala sesuatu
yang dilakukan oleh militer dapat diakses dengan mudah oleh pengguna internet
tersebut, sehingga dapat membuat ketahanan nasional menjadi lemah karena
rahasianya negara ini telah diketahui oleh Negara lain atau pengguna internet.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum penyusunan makalah Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
adalah mengajak kepada mahasiswa untuk memahami betapa pentingnya
Pendidikan Kewarganegaraan perlu dipelajari oleh setiap generasi bangsa
indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sumber nilai dan pedoman
penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa untuk
mengembangjkan kepribadian menjadi warga negara Indonesia yang baik.
Selain itu dapat membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia, kesadaran berbangsa
dan bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap
kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penyusunan makalah ini adalah untuk membangkitkan kesadaran nasional dan
membentuk kepribadian mahasiswa agar memiliki :
1.
sebagai intelektual.
2.
Memiliki pola pikir dan pola sikap yang komprehensif integral dalam
B. SARAN
Pendidikan kewarganegaraan perlu dipertahankan penerapannya pada semua
tingkat dari jenjang pendidikan karena pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam membentuk kepribadian warga
Negara untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai karakter bangsa
Indonesia.
C. DAFTAR PUSTAKA
-Prof.Dr.Sudarwan Danim,2006,agenda pembaruan system pendidikan,pustaka
pelajar.yogyakarta
-Tim unair,2004,pengantar pendidikan kewarganegaraan,air langga.jakarta
-putriiandyni.blogspot.co.id,30-12,17:54.
-Hera rosdiana,2013,ketahanan nasional,Jakarta
-at sugeng priyanto,2008,pendidikan kewarganegaraan kelas IX edisi 4,Jakarta.
-wikipediaindonesia.com,30-12,20:07
http://putriiandynii.blogspot.co.id/2014/01/contoh-kasus-dan-peristiwa-yangselaras.html
http://www.kompasiana.com/agusprasetyo/landasan-tujuan-visi-misi-dankompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruantinggi_550ad6e4813311490eb1e69a
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Pendidikan
Kewarganegaraan.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah
ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa RobbalAlamiin.