Anda di halaman 1dari 2

nsektisida Bisa Bikin Bayi Lahir

Prematur
Ditulis oleh Administrator
Tuesday, 26 December 2006

Bahan insektisida DDT dituding sebagai penyebab kasus kelahiran prematur dan bobot bayi di bawah normal.
Tudingan itu menyusul penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan menilik tingginya angka kedua kasus tersebut pada akhir
tahun 1950an dan awal tahun 1960an, di Amerika.

Tak seorangpun yang nampaknya sadar dengan apa yang terjadi di negara adidaya ini 35 - 40 tahun silam. Kesadaran itu baru muncul
menyusul sorotan dari National Institute of Environmental Health Sciences bersama tiga organisasi lainnya. Mereka mencermati
sample darah yang tersimpan dari kurang lebih sebanyak 2.400 wanita yang pernah melahirkan prematur atau melahirkan bayi dengan
bobot di bawah normal antara tahun 1959 -1966.

Hasilnya, hampir 25% dari wanita tersebut memiliki kandungan DDT yang telah terurai pada darahnya lima kali lebih besar dari kadar
normal saat ini, begitu diungkap oleh Matthew Longnecker, M.D., Sc.D. si pemegang komando penelitian.

DDT merupakan sebuah insektisida yang sangat efektif dan banyak digunakan oleh para petani selama tahun-tahun setelah PD II.
Selain mampu membunuh hama, DDT ternyata juga mampu menghentikan produktivitas burung. Di AS sendiri, DDT kini tingkatnya
rendah, dan tidak mungkin menyebabkan bahaya apapun. Sangat disayangkan negara-negara yang masih menggunakan zat ini untuk
membunuh nyamuk, sebab cara ini terbukti beracun dan berdampak pada lingkungan.

Kini, DDT dicurigai sebagai penyebab kelahiran prematur, cacat lahir, penurunan intelejensia, daya pendengaran yang buruk, dan
kondisi-kondisi lain pada bayi manusia. "Temuan kami secara kuat menunjukkan bahwa penggunaan DDT meningkatkan kelahiran
prematur, yang merupakan kontributor utama bagi mortalitas bayi," ujar Longnecker yang adalah ahli epidemiologi asal Mexico.

Dari penelitian yang mereka lakukan, ditemukan kandungan DDE – produk uraian DDT – pada tingkat tinggi pada wanita yang
melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan bobot di bawah normal. Tingkat rata-rata tersebut sekitar lima kali lebih tinggi
daripada tingkat yang diketemukan dalam serum darah manusia saat ini.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil-hasil serupa, namun skalanya jauh lebih kecil. Sementara penelitian terbaru
ini dinilai lebih kuat dari segi statistic.(kit/satumed.com)

Baca Juga:

• Kolostrum
• Risiko pada Bayi Prematur
• Merawat Bayi Prematur
• Mengkonsumsi Alkohol Mengakibatkan Keguguran
• Kurang Gizi pada Ibu Hamil: Ancaman pada Janin
• Ikan, Protein Penuh Khasiat

• Susu cegah kehamilan dengan komplikasi


Terakhir kali diperbaharui ( Tuesday, 26 December 2006 )
© 2007 Halal Guide .INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Anda mungkin juga menyukai